Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PERENCANAAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN

PENYAKIT KISTA OVARIUM PADA WANITA

DOSEN PENGAMPUH :

Ismiati, SKM. ,M.Kes

DI SUSUN OLEH:

LAURA ELISABETH PASARIBU

JURUSAN PROMOSI KESEHATAN

POLTEKES KEMENKES BENGKULU


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Penyakit Kista
Pada Wanita dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam proses penyusunan makalah ini saya mengalami beberapa hambatan. Namun
berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak atas bantuan, dukungan, serta doanya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca dan dapat
mengetahui tentang Kista. Makalah ini mungkin jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
mengharap kritik serta saran untuk menyempurnakan makalah ini.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Pengertian Penyakit Kista........................................................................................3


B. Tanda dan gejala penyakit kista……………………………………………………..3
C. Cara pengobatan penyakit kista……………………………………………………...4
D. Cara pencegahan penyakit kista……………………………………………………...4
E. Penyelesaian masalah kista melalui program perencanaan promosi kesehatan……5

BAB 3 PENUTUP.............................................................................................................. 6

A. Kesimpulan.............................................................................................................6
B. Saran.......................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….7
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kista ovarium merupakan kasus ginekologi (penyakit yang ada pada rahim, vagina dan
ovarium atau sistem reprosuksi wanita) terbanyak dari sekian banyak kanker ginekologi. kista
ovarium merupakan penyakit yang banyak menyebabkan kematian. Kematian yang tinggi
tersebut disebabkan karena kista ovarium ini awalnya bersifat asimptomatik (penyakit yang
penderitanya tidak merasakan gejala awal) dan baru menimbulkan keluhan apabila sudah
terjadi metastasis (penyebaran kanker pada organ lain), karena sebab itu kebanyakan penderita
(60%-70%) mereka melakukan pemeriksaan setelah stadium akhir. Penderita kanker ovarium
sendiri di indonesia sudah mencapai (32%) dari semua kanker ginekoligi dan menyebabkan
setidaknya (55%) kematian dari semua kanker ginekologi (Rock and Jhon, 2008). Kista
ovarium dengan kejadian tertinggi biasanya ada pada negara-negara maju, dengan rata-rata
penderita kista ovarium sebanyak 10/100.000, terkecuali di negara jepang yaitu sebnyak
6,4/100.000. sedangkan di negara amerika selatan sekitar 7,7/100.000 kejadian tersebut
cenderung lebih tinggi dibandingkan pada negara-negara di asian dan di afrika (WHO, 2010).
Sedangkan hasil kista ovarium dari 13 Labolatorium Pusat Patologi Anatomi di indonesia
yang di berikan kepada Badan Registrasi Kanker Departemen Kesehatan Republik Indonesia
mendapatkan angka 4,9 % dari penyakit wanita lainnya (Lubis, Nizar & Musa, 2013).

Kista ovarium adalah kantong yang berisi cairan kental yang tumbuh di ovarium dan bisa
juga di sekitar ovarium. Ada jenis pengkelompokan kista yaitu kista nonneoplastik dan kista
neoplastik. Kista nonneoplastik yaitu kista yang bersifat jinak dan biasanya kista tersebut akan
mengempes setelah 2 atau 3 bulan, sedangkan kista neoplastik biasanya penderita harus
dioprasi tetapi tergantung juga pada ukuran dan sifat kista tersebut (Maharani, 2008). Kista
ovarium juga merupakan tumor yang bersifat jinak yang biasanya berupa kantong yang tidak
normal (abnormal) yang berisi cairan kental atau setengah cair yang tumbuh atau ada di
ovarium. Pengertian indung telur adalah rongga yang mempunyai bentuk seperti kantong
yang terdapat cairan di dalamnya yang berada pada ovarium. Kista ovarium tersebut
dikatakan sebagai kista fungsional karena proses yang terbentuk setelah telur dilepaskan pada
saat terjadinya ovulasi. Kista fungsional tersebut biasanya setelah 1 sampai tiga bulan akan
menyusut atau mengkerut (Owen, 2005). Penyakit kista ovarium memiliki gejala yaitu yang
(1) hilangnya nafsu makan pada penderita, (2) penderita akan mengalami gejala perut yang
terasa penuh dan membesar, (3) penderita akan merasakan nyeri pada saat datang bulan dan
mengalami pendarahan yang tidak seperti biasanya, (4) perut yang terasa sakit dan kembung,
(5) penderita akan mengalami sulit buang air kecil dan sebaliknya akan merasakan buang air
besar yang terus menerus, (6) penderita akan merasakan sakit atau nyeri pada saat
berhubungan seksual, (7) penderita akan merasakan nyeri pada bagian tubuh punggung
bawah, (8) penderita akan sering 3 merasakan mual dan muntah, dan yang (9) penderita akan
mengalami kenaikan berat badan (Maharani, 2008).

B. Rumusan Maslah

1. Apa itu Kista?

2. Bagaimana tanda dan Gejala Kista?

3. Bagaimana cara pengobatan Penyakit Kista?

4. Bagaimana cara pencegahan penyakit Kista?

5. Bagaimana Penyelesaian masalah Kista Melalui Program Perencanaan Promosi Kesehatan?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa itu Penyakit Kista

2. Mengetahui tanda dan gejala Kista

3. Mengetahui cara pengobatan Kista

4. Mengetahui cara Pencegahan Kista

5. Mengetahui Penyelesaian masalah Kista Melalui Program Perencanaan Promosi Kesehatan


BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kista

Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang tumbuh pada indung telur (ovarium) wanita.
Kista ini biasanya muncul selama masa subur atau selama wanita mengalami menstruasi.
Tiap wanita memiliki dua indung telur (ovarium), satu di bagian kanan dan satu lagi di
sebelah kiri rahim. Ovarium yang berukuran sebesar biji kenari ini merupakan bagian dari
sistem reproduksi wanita.
Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak menyerang
wanita. Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan adanya
pertumbuhan sel-sel otot polos pada ovarium yang jinak. Walaupun demikian tidak menutup
kemungkinan untuk menjadi tumor ganas atau kanker. Perjalanan penyakit ini sering disebut
sillent killer atau secara diam diam menyebabkan banyak wanita yang tidak menyadari bahwa
dirinya sudah terserang kista ovarium dan hanya mengetahui pada saat kista sudah dapat
teraba dari luar atau membesar.
Kista ovarium adalah benjolan yang membesar, seperti balon yang berisi cairan yang
tumbuh di indung telur. Kista tersebut disebut juga kista fungsional karena terbentuk selama
siklus menstruasi normal atau setelah telur dilepaskan sewaktu ovulasi. Kista ovarium yang
bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker ovarium merupakan pembunuh yang
diamdiam, karena memang seringkali pasien tidak merasakan apa-apa, kalapun terjadi
keluhan biasanya sudah lanjut (Benson, R. & Pernoll, M. L., 2008).
Ada dua jenis kista ovarium yang perlu Anda ketahui, yaitu:
 Kista ovarium fungsional: Kista yang berkembang karena bagian dari siklus menstruasi.
Jenis kista ini tidak berbahaya dan mudah untuk hilang dengan sendirinya. Ini merupakan
jenis kista yang paling umum.
 Kista ovarium patologis: Kista ini berkembang karena pertumbuhan sel yang tidak normal.
Biasanya kista ini menimbulkan gejala dan perlu perawatan khusus untuk menanganinya.
Kista jenis ini bisa jinak atau ganas (kanker).

B. Tanda dan Gejala Kista


Pada umumnya kista ovarium yang kecil tidak menyebabkan gejala apapun dan dapat
hilang dengan sendirinya. Namun, kista ovarium yang besar, pecah, tak kunjung hilang dapat
menyebabkan Anda merasa tidak nyaman dan menimbulkan beberapa gejala, seperti:
1. Nyeri perut bagian bawah (nyeri panggul), yang bisa datang dan pergi, serta bisa
menyebar ke daerah punggung bawah dan paha.
2. Nyeri panggul sebelum dan sesudah menstruasi.
3. Menstruasi tidak teratur, bahkan bisa menyakitkan, lebih berat, atau lebih ringan dari
biasanya.
4. Sakit dan merasa tidak nyaman di bagian bawah perut saat berhubungan seksual
(dispareunia).
5. Perut terasa tertekan.
6. Merasa kembung atau bengkak pada perut.
7. Kesulitan buang air besar atau sakit saat buang air besar.
8. Lebih sering buang air kecil karena tekanan pada kandung kemih atau Anda mengalami
kesulitan untuk mengosongkan kandung kemih.
9. Merasa sangat kenyang setelah makan hanya sedikit.
10. Mual, muntah, atau nyeri pada payudara, seperti yang dirasakan saat hamil.

Gejala kista ovarium membutuhkan penanganan darurat

 Sakit perut yang parah secara tiba-tiba.


 Nyeri disertai demam dan muntah.
 Pusing, merasa lemas dan ingin pingsan.
 Napas lebih cepat.
Gejala tersebut mungkin menunjukkan bahwa kista di ovarium Anda telah menyebabkan
perubahan pada ovarium. Pada kondisi di atas, Anda harus segera mendapat penanganan
dokter.

C. Pengobatan Penyakit Kista Ovarium


Kista umumnya akan hilang dengan sendirinya tanpa penanganan khusus. Langkah
penanganan tergantung dari jenis dan ukuran kista, serta usia penderita. Pilihan penanganan
yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pemantauan Rutin
Pemantauan rutin biasa dilakukan jika kista masih berukuran kecil dan tidak menimbulkan
gejala. Pemantauan dilakukan dengan pemeriksaan USG beberapa minggu atau bulan
kemudian setelah diketahui ada kista, untuk mengetahui apakah kista sudah hilang.
Pada penderita pascamenopause, pemeriksaan USG, dan tes darah perlu dilakukan tiap 4
bulan. Hal ini dilakukan karena penderita dalam kondisi ini lebih berisiko mengalami kanker
ovarium.
2. Konsumsi Pil KB
Dokter dapat meresepkan pil KB untuk mencegah kista muncul kembali. Kendati demikian,
konsumsi pil KB tidak dapat mengecilkan kista yang sudah ada.
3. Prosedur Operasi
Operasi dilakukan jika kista terus membesar, masih tetap ada setelah melewati lebih dari 3
siklus menstruasi, atau menimbulkah gejala nyeri. Prosedur operasi bertujuan mengangkat
kista. Namun pada beberapa kasus yang lebih parah, pengangkatan kista juga termasuk
mengangkat ovarium.
Operasi pengangkatan kista yang masih kecil dapat dilakukan dengan metode laparoskopi,
yaitu dengan membuat sayatan kecil dibantu alat laparoskop, yaitu alat seperti selang
berkamera. Namun untuk kista yang lebih besar atau kista yang bersifat ganas, dokter akan
melakukan pembedahan perut terbuka atau laparotomi.Semua operasi pasti memiliki risiko,
termasuk operasi pada kista ovarium. Komplikasi yang dapat terjadi adalah infeksi daerah
operasi yang ditunjukkan dengan gejala perdarahan, perut terasa nyeri atau bengkak, demam,
serta keputihan berwarna gelap dan berbau busuk.
D. Pencegahan Kista
1. Terapkan Pola Makan Sehat

Pola makan sehat tidak hanya baik untuk kebugaran tubuh, tetapi juga kesehatan ovarium.
Ada beberapa aturan yang bisa dilakukan untuk menjaga agar makan kita selalu sehat, yaitu:

1) Menghindari semua jenis makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi. Lemak jenuh
tinggi bisa menyebabkan kista karena meningkatkan kolesterol dalam tubuh serta
meningkatkan peluang kanker dalam tubuh.
2) Konsumsi jumlah protein yang sehat untuk tubuh seperti protein yang bersumber dari
hewan dan tumbuh-tumbuhan.
3) Biasakan untuk mengkonsumsi berbagai jenis sayuran dan buah yang sangat baik untuk
mencegah terjadinya masalah keseimbangan hormon dalam tubuh.
4) Hindari terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung hormon seperti
produk kedelai.

2. Kelola Stres

Stres berlebihan dapat memicu masalah keseimbangan hormon dalam tubuh, tak terkecuali
hormon-hormon yang diproduksi oleh ovarium. Oleh karena itu, mengelola stres dengan baik
dapat menjadi salah satu kebiasaan baik yang perlu diterapkan.

3. Cukup Tidur

Tubuh perlu waktu tidur dan istirahat yang baik dan cukup, untuk bisa mencapai
keseimbangan. Kurang tidur tidak hanya dapat memicu terjadinya gangguan metabolisme,
tetapi juga mengganggu keseimbangan hormon yang diproduksi ovarium.

4. Hindari Alkohol dan Rokok

Minuman beralkohol dan rokok dapat mengganggu metabolisme tubuh, serta merusak
kesehatan organ reproduksi. Oleh sebab itu, sebisa mungkin hindari 2 hal ini.

D. Penyelesaian masalah Kista Melalui Program Perencanaan Promosi Kesehatan

1. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan atau edukasi mengenai kesehatan akan dilakukan kepada masyarakat
terutama wanita mengenai Kista Ovarium yang dimana penyakit ini terjadi normal akibat
proses menstruasi itu sendiri(Kista Fungsional) atau pertumbuhan sel yang abnormal(kista
patologis). Dengan adanya penyuluhan atau edukasi ini bisa dilakukan pencegahan penyakit
ini.

2. Kebijakan Regulasi dan Organisasi


Dalam kasus ini diperlukannya kebijakan dari petugas puskesmas atau rumah sakit untuk
memberikan pelayanan dan edukasi pada masyarakat tentang Penyakit Kista
Ovarium,sehingga mengubah perilaku masyarakat yang menganggap penyakit ini sepele.

Adapun faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit Kista

1. Faktor Predisposisi
Dimana pada faktor ini kurangnya pengetahuan wanita tentang penyakit Kista,penyebab
penyakit kista dan bahaya nya penyakit Kista serta menganggap tanda dan gejala tersebut
adalah hal yang biasa di alami oleh setiap wanita. Maka itu perlu diadakannya sosialisasi
tentang penyakit kista di masyarakat,supaya masyarakat bisa mengubah perilaku kesehatan
dan terhindar dari penyakit Kista.

2. Faktor Pemungkin
Dimana faktor ini sipenderita sulit untuk berobat atau chek up,dikarenakan
keterjangkauannya pelayanan kesehatan yang terdapat di daerah nya. Serta di fasilitas
kesehatan tidak memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penyakit Kista. Maka itu
diperlukannya keterjangkuan fasilitas kesehatan yang menyediakan fasilitas edukasi dan
sosialisasi kesehatan.

3. Faktor Penguat
Dimana faktor ini terjadi akibat siklus menstruasi yang tidak normal. Serta faktor dari diri
sendiri yang tidak menjaga pola makan dan kebersihan pembalut dan organ intim.
Dibutuhkannya dorongan dan dukungan dari pihak keluarga untuk mengubah perilaku
menjadi lebih bersih dan sehat,serta melakukan chek secara rutin.

4. Kesehatan
Kesehatan masyarakat akan tercapai jika masyarakat mengubah perilaku kesehatannya
dan ketersedianya fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat.

5. Kualitas Hidup
Dapat disimpulkan dengan melakukan perilaku hidup sehat dan rajin merawat organ
intim maka akan terhindar dari Penyakit Kista,dengan begitu akan beriringan dengan
peningkatan kualitas hidup dengan lebih baik.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Penyakit kista terjadi akibat siklus menstruasi yang tidak normal dan pertumbuhan sel
yang abnormal. Biasanya kista ovarium bersifat jinak. Namun, terkadang kista ovarium bisa
berkembang menjadi ganas.

B. Saran
Bagi masyarakat khususnya wanita diharapkan lebih aktif mencari informasi tentang kista
ovarium dan gejala awalnya pada tenaga kesehatan khuusnya bidan, media masa, media
elektronik, dan lain sebagainya sehingga lebih mengerti tentang pentingnya terhindar dari
penyakit kista ovarium dan pentingnya mengenali tanda dan gejala awalnya khususnya pada
wanita yang sudah mengalami menstrusi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/kista-ovarium
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/156/jtptunimus-gdl-nakilulsol-7778-6-1fileb-v.pdf
https://www.kemkes.go.id/article/view/15042700003/pasien-m-penderita-kista-dirawat-sesuai-
prosedur.html
http://eprints.ums.ac.id/82604/2/BAB%20I.pdf
https://www.halodoc.com/artikel/4-langkah-pencegahan-agar-terhindar-dari-penyakit-kista-
ovarium

Anda mungkin juga menyukai