Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KISTA INDUNG TELUR

Dosen Pengampu :
Dily Ekasari, S.ST.Keb.,M.K.M

Disusun Oleh :
Fika Luluk Hidayah
(172215401003)

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


STIKES BHAKTI MULIA PARE KEDIRI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebidanan
Kesehatan Reproduksi yang berjudul “ Kista Indung Telur” ini. Terimakasih saya
ucapkan kepada ibu Dily Ekasari,S.ST.Keb.,M.K.M yang telah memberikan
tugas untuk membuat makalah ini,sehingga saya dapat menambah pemahaman
dan pengetahuan saya terkait mata kuliah keperawatan kesehatan reproduksi.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Hal ini disebabkan terbatasnya pengetahuan yang saya miliki. Untuk itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca selalu saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Diakhir, harapan saya semoga
makalah yang sederhana ini bermanfaat khususnya bagi saya dan juga bagi
para pembaca. Dengan ini saya sampaikan terimakasih, apabila ada kurang
lebihnya saya mohon maaf.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. i


DAFTAR ISI …………………………………………………………………...ii
BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………….2
2.1 Definisi Kista Indung Ovarium ………………………………..2
2.2 Etiologi ………………………………………………. …………3
2.3 Klasifikasi ……………………………………………………….3
2.4 Tanda dan Gejala ……………………………………………….4
BAB III PENUTUP …………………………………………………………...5
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………...5
3.2 Saran …………………………………………………………….5
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut penelitian tentang hubungan pengetahuan dan sikap wanita usia
subur dengan pencegahan kista ovarium di Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari
Kota Jambi. Hasil penelitian menyebutkan responden yang memiliki pengetahuan
rendah sebanyak 57 (59,4%) responden, pengetahuan tinggi sebanyak 39 (40,6%)
responden. Responden yang memiliki sikap negatif tentang kista ovarium
sebanyak 63 (65,6%), sikap positif tentang kista ovarium.
Kista ovarium adalah jenis tumor jinak berupa kantong tidak normal berisi
cairan atau setengah cair yang tumbuh di indung telur (ovarium). Penyebab dari
kista ovarium karena adanya gangguan (pembentukan) hormon hipotalamus,
hipofisis, dan ovarium. Risiko terjadinya kista ovarium ini meningkat dengan
gaya hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak
dan rendah serat, terdapat zat tambahan pada makanan, kurang olahraga,
merokok, mengkonsumsi alkohol, serta dapat dikarenakan terpapar polusi dan
agen infeksius, stress, dan zat polutan.
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2020, jumlah kasus
keganasan yang terjadi karena kista ovarium sebanyak 14.896 kasus dengan
kematian hingga 9.581 orang meninggal. Jumlah kasus kista ovarium di Indonesia
pada tahun 2018 sebanyak 13.310 kasus dengan angka kematian mencapai 7.842
orang meninggal yang diakibatkan oleh adanya komplikasi 2 dan keganasan yang
terjadi karena gejala yang tidak dirasakan oleh pasien hingga terjadi metastasis.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kista Indung Ovarium


Kista ovarium biasanya berupa kantong yang tidak bersifat kanker yang
berisi material cairan atau setengah cair. Kista ovarium (kista indung telur) berarti
kantung berisi cairan, normalnya berukuran kecil, yang terletak di indung telur
(ovarium). Kista indung telur dapat terbentuk kapan saja.

Kista ovarium adalah kantung yang berisi cairan atau bahan setengah
padat yang berbentuk didalam salah satu atau kedua ovarium. Ada berbagai
macam kista ovarium, sebagian besar tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak
bebahaya. Biasanya kista ovarium menimbulkan gejala.
Kebanyakan kista adalah kista fungsional. Mereka terbentuk sebagai
respons terhadap perubahan tubuh selama siklus menstruasi. Lebih jarang, kista
ovarium terbentuk karena alasan yang tidak berhubungan dengan menstruasi.

2
2.2 Etiologi
Kista folikuler dan kista luteal yang beraal dari sel-sel fisiologis.
Sementara itu, kista patologis dapat berasal dari semua sel dan jaringan ovarium.
Namun, sel epitel permukaan mesolitelium adalah sel yang paling sering
berkembang mejadi kista patologis yang bersifat ganas.
Kista ovarium terbentuk di dalam atau di ovarium. Umumnya terjadi pada
wanita usia reproduksi atau sekitar 20-40 tahun. Hal ini bisa terjadi karena
disebabkan oleh masalah hormonal, endometriosis, kehamilan, dan infeksi
panggul.

2.3 Klasifikasi
Kista ovarium terdiri dari dua jenis yaitu :
A,) Fisiologis (fungsional) kista ovarium fungsional memiliki karakteristik
bersifat jinak dan tidak menyebar ke luar ovarium. Kista ini terbentuk setelah
telur dilepaskan sewaktu ovulasi atau terjadi bersamaan dengan siklus
menstruasi yang normal, umumnya berukuran<6cm. Ada beberapa macam
kista fungsional, yaitu:
Kista folikuler
Merupakan jenis tumor jinak ovarium yang paling sering ditemukan.
Penyebabnya yaitu kegagalan proses ovulasi (LH surge) dan kemudian
cairan intrafolikel tidak diabsorpsi.
Kista Korpus Luteum Kista korpus luteum terjadi akibat pertumbuhan
lanjut korpus luteum atau perdarahan yang mengisi rongga yang terjadi
setelah ovulasi.
Kista Teka Lutein Kista jenis ini tidak pernah mencapai ukuran yang
besar. Umunya bilateral dan berisi cairan jernih kekuningan. Patologis
(Neoplastik) Kista ovarium neoplastik yaitu kista yang pemicunya
berkaitan dengan pertumbuhan abnormal dari sel. Kista ini bersifat
jinak juga ganas serta bisa menyebar ke bagian tubuh laiin
B.) Patofisiologi Setiap hari ovarium normal akan memproduksi folikel de graff,
kemudian pada saat oosit matur akan dilepas. Telur yang matang ini dibuahi, folikel
menjadi ruptur dan akan menjadi korpus luteum. Korpus luteum akan mengecil dan
menghilang dalam waktu 2-3 minggu dan akan terus berulang sesuai siklus haid pada
seorang wanita. Namun jika terjadi gangguan pada proses siklus ini akan membentuk
kista
Kista dapat terbentuk jika fungsi ovarium menjadi abnormal, yang akan menyebabkan
penimbunan folikel yang terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel tidak
mengalami ovulasi karena LH surge tidak terjadi menyebabkan pembentukan folikel
tidak sempurna, folikel tersebut gagal mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel

3
telur, terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium karena itu terbentuk kista
ovarium.

2.4 Tanda dan Gejala


Beragam Gejala Kista Ovarium:
1. Sering buang air kecil
2. Nyeri saat buang air besar dan melakukan hubungan seksual
3. Perut terasa seperti ditekan
4. Perubahan siklus menstruasi
5. Nyeri panggul sebelum arau selama menstruasi
6. Nyeri panggul yang tiba-tiba dan parah, bahkan disertai mual dan muntah.
7. Demam
8. Pusing
9. Infeksi yang memicu nyeri
10. Keluar darah atau berbau tidak sedap dari benjolan

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kista ovarium adalah jenis tumor jinak berupa kantong tidak normal berisi
cairan atau setengah cair yang tumbuh di indung telur (ovarium). Kista ovarium
biasanya berupa kantong yang tidak bersifat kanker yang berisi material cairan
atau setengah cair. Kista ovarium adalah kantung yang berisi cairan atau bahan
setengah padat yang berbentuk didalam salah satu atau kedua ovarium. Ada
berbagai macam kista ovarium, sebagian besar tidak menimbulkan rasa sakit dan
tidak bebahaya. Biasanya kista ovarium menimbulkan gejala.
3.2 Saran
Tetap memeriksakan keadaan kesehatannya, seperti kista ovarium
sehingga bisa mengetahui jika kista tumbuh kembali dapat segera diatasi sehingga
pengobatannya mudah, tekanan darah untuk mengontrol tekanan darah tinggi ibu,
dan Hemoglobin dikhawatirkan jika dibiarkan akan lebih parah.

5
DAFTAR PUSTAKA

Anurogo, 2016
Khoiria et al., 2020
Mulyati, 2014
Nugroho, 2014
Setyorini, 2014
Yuli Aspiani, 2017
Tanjung, M. F. A. (2022). KAJIAN KISTA OVARIUM. Pascal Books.
Tanjung, M. F. A. (2022). KAJIAN KISTA OVARIUM. Pascal Books.
Yatim, F. L. (2005). Penyakit kandungan: myoma, kanker rahim/leher rahim dan
indung telur, kista, serta gangguan lainnya. Yayasan Obor Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai