Disusun Oleh :
Rika Ortiningsih (011611233044)
Kista ovarium adalah suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau
ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh selaput yang terbentuk dari lapisan
terluar ovarium (Imade, 2013). Terdapat berbagai macam tumor yang dapat timbul pada
ovarium yaitu tumor neoplastic bersifat jinak dan tidak pernah menyebar di luar ovarium
dan tipe lainnya adalah maligna / ganas dan dapat menyebar kebagian-bagian tubuh
lainnya. Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya (Lely, 2013).
Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit reproduksi yang menyerang wanita.
Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan adanya pertumbuan
sel-sel otot polos pada ovarium yang jinak. Walaupun demikian tidak menutup
kemungkinan untuk menjadi tumor ganas atau kanker. Kista atau tumor merupakan
bentuk gangguan pertumbuhan sel-sel otot polos pada ovarium yang jinak dan banyak
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 angka kejadian
tertinggi ditemukan pada negara maju dengan rata-rata 10/100.000, kecuali di Jepang
angka kejadian di Asia dan Afrika. (WHO,2015). Angka kejadian kista ovarium di
Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 23.400 orang dan meninggal sebanyak 13.900
orang. Angka kematian yang tinggi ini disebabkan karena penyakit ini pada awalnya
bersifat asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastasis
Sebagian besar wanita tidak menyadari dirinya menderita kista. Gejala yang paling
sering dirasakan adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah dan pinggul. Rasa nyeri ini
timbul akibat pecahnya dinding kista, pembesaran kista yang terlalu cepat sehingga organ
sekitarnya teregang, perdarahan yang terjadi didalam kista, dan tangkai kista yang
1.2 Tujuan
ovarium
kista ovarium
1.3 Manfaat
TINJAUAN KASUS
2.1.1 Definisi
Kista ovarium merupakan benjolan yang membesar, seperti balon yang berisi
cairan yang tumbuh di indung telur. Kista tersebut disebut juga kista fungsional
karena terbentuk selama siklus menstruasi normal atau setelah telur dilepaskan
Kista ovarium adalah suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur
atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh selaput yang terbentuk
2.1.1 Klasifikasi
a) Kista folikel
Kista ini berasal dari folikel yang menjadi besar semasa proses atresia
kematian ovum disusul dengan degenerasi dari epitel folikel. Pada masa ini
dengan cairan yang banyak, sehingga terbentuklah kista yang besar, yang
folikuler.
b) Kista lutein
Kista ini dapat terjadi pada kehamilan, lebih jarang di luar kehamilan. Kista
darah. Pada saat yang sama dibentuklah jaringan fibroblast pada bagian
dalam lapisan lutein sehingga pada kista corpus lutein yang tua, sel-sel
2. Kista Neoplastik
a) Cystadenoma mucinosum
Jenis ini dapat mencapai ukuran yang besar. Ukuran yang terbesar
yang pernah dilaporkan adalah 328 pound. Tumor ini mempunyai bentuk
bulat, ovoid atau bentuk tidak teratur, dengan permukaan yang rata dan
b) Cystadenoma serosum
menyerupai kista mucinosum. Pada umumnya kista ini berasal dari epitel
c) Kista dermoid
Tumor ini merupakan bagian dari teratoma ovary bedanya ialah bahwa
tumor ini bersifat kistik, jinak dan elemen yang menonjol ialah
eksodermal. Sel-selnya pada tumor ini sudah matang. Kista ini jarang
2.1.3 Etiologi
dari FSH dan LH yang gagal mengalami involusi atau mereabsorbsi cairan. Kista
lutein yang terjadi didalam korpus luteum indung telur yang fungsional dan dapat
berlebihan saat fase pendarahan dari siklus menstruasi. Penyebab lain adalah
3. Degenerasi ovarium
berpengawet
f. Sering stress
6. Faktor genetik
Dalam tubuh kita terdapat gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu yang
makanan yang bersifat karsinogen, polusi atau terpapar zat kimia tertentu atau
atau karena radiasi, protoonkgen ini dapat berubah menjadi onkgen yaitu gen
pemicu kanker
1. Asytomptomatic
2. Symptomatic : Nyeri tertekan, nyeri saat haid, nyeri saat hubungan seksual
1. Laparaskopi
berasal dari ovarium atau tidak, dan untuk menentukan sifat-sifat tumor
itu.
2. Ultrasonografi
Pemeriksaan ini menentukan letak dan batas tumor apakah tumor berasal
dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau
solid, dan dapatkah dibedakan pula antara cairan dalam rongga perut yang
3. Foto Rontgen
tumor.
4. Parasentesis
Telah disebut bahwa fungsi pada asites berguna menentukan sebab asites.
peritonei dengan isi kista bila dinding kista tertusuk (Wiknjosastro, 2005).
2.1.7 Komplikasi
dan menimbulkan nyeri dan syok karena jumlah perdarahan yang banyak.
perdarahan. Jika hal ini terus terjadi putaran tangkai dapat terjadi nekrosis
5. Keganasan
2.1.8 Penatalaksanaan
apakah ada keganasan atau tidak. Jika keadaan meragukan, perlu pada
muda yang masih ingin mempunyai keturunan dan dengan tingkat keganasan
Pengkajian dibagi menjadi 2, dapat diperoleh dari data subjektif (yang didapat
dari hasil anamnesa dari pasien maupun keluarga) dan data objektif
A. Data subyektif
1. Identitas
a. Nama
b. Umur
Untuk mengetahui bahwa klien masih dalam masa reproduksi.
c. Agama :
d. Pendidikan
2. Keluhan utama
diagnosa. Pada kista ovarium klien mengeluhkan bahwa nyeri pada perut
bagian bawah, dan terasa terdapat massa pada perut bagian bawah.
3. Riwayat menstruasi
dengan menstruasi.
4. Riwayat KB
Untuk mengetahui jika terdapat penyulit, maka bidan harus menggali lebih
spesifik untuk memastikan bahwa apa yang terjadi pada ibu adalah normat
atau patologis.
6. Riwayat penyakit
Kista ovarium dapat terjadi pada semua golongan masyarakat dan berbagai
9. Pola fungsional
1. Nutrisi
2. Eliminasi
3. Pola Istirahat
Istirahat cukup kira-kira 6-8 jam pada malam hari dan +/- 1-2 jam di
siang hari
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum
Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati keadaan umum
sebagai berikut:
dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak mengalami ketergantungan
dalam berjalan.
Lemah: Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika kurang atau tidak
memberikan respons yang baik terhadap lingkungan dan orang lain, dan
b. Kesadaran
c. Tanda-tanda vital
ditandai dengan tekanan darah > 140/90 mmHg atau hipotensi < 90/60
Suhu: untuk mengukur suhu tubuh pasien apakah terjadi infeksi atau
2. Pemeriksaan fisik
b. Abdomen:
3. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan labolatorium
- Pemeriksaan Hb
Normal 12 gr%
b. Pemeriksaan diagnostik
a. Laparaskopi
tumor berasal dari ovarium atau tidak, dan untuk menentukan sifat-
b. Ultrasonografi
kistik atau solid, dan dapatkah dibedakan pula antara cairan dalam
c. Foto Rontgen
dalam tumor.
d. Parasentesis
(Wiknjosastro, 2005).
Diagnosa
reproduksi
Masalah
adakah kebutuhan tindakan segera atau tidak, bisa ada ataupun tidak ada
menyelamatkan jiwa ibu dan bayi termasuk tindakan segera yang mampu
Rencana asuhan yang menyeluruh tdak hanya dari data yang sudah
teridentifikasi dari kondisi dan masalah pasien, tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap apa yang akan terjadi. Setiap rencana asuhan
harus disetujui oleh kedua belah pihak, tenaga kesehatan dan klien. Agar
Langkah ini berisi tentang asuhan yang telah diberikan pada klien
2.2.7 Evaluasi
kesehatan telah tercapai seluruhnya, sebagian atau tidak sama sekali. Dari
S: Subjektif
O: Objektif
A: Analisis
P: Penatalaksanaan
DAFTAR PUSTAKA
Benson, R. C., & Pernoll, M. L. 2008. Buku Saku Obstetri & Ginekologi. Jakarta: EGC.
Fajriyah.dkk, 2014. Hubungan Antara Usia dan Paritas Ibu Dengan Kejadian Kista Ovarium di
RSUD ’45 Kuningan Periode 01-Januari – 30 November Tahun 2014. Cirebon : Akbid
Muhammadiyah Cirebon.
Fatkhiyah. 2019. Faktor Risiko Kejadian Kista Ovarium Pada Wanita Usia Reproduksi di RSKIA
Imade, 2013. blogdokter Imade C. Wirawan. Jakarta : Naura Books PT Mizan Publikasi
Lely, 2013. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang kista Ovarium. Di Desa Jabung
Nugroho, Taufan. 2010. Kesehatan Wanita, Gender dan Permasalahannya. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Sjamsuhidayat R, Wim de Jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2. Jakarta : EGC.
WHO, 2015. Kista Ovarium artikel perbandingan didunia kesehatan.diakses tanggal 10 November
2019.
Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.