Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

SOSIO ANTROPOLOGI KESEHATAN


PENYAKIT GENETIK DAN PENCEGAHANNYA

Disusun oleh:
Nama : Ananda Rada Putri
NIM : 2211212062

Dosen Pengampu: Suci Maisyarah Nasution.S.ST,MKM


Program Studi Sarjana Keshatan Masyarakat

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya saya dapat meyelesaikan makalah yang membahas tentang
"Penyakit Genetik dan Pencegahannya" tepat pada waktunya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu saya
dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah
Sosio Antropologi Kesehatan yaitu ibu Suci Maisyarah Nasution.S.ST,MKM yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan saya dan para
pembaca.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh
karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Padang,10 September 2022


Penyakit yang akan dibahas:Kista
Subjek yang diteliti :tetangga kos
Umur penderita :24 tahun
Jenis kelamin :Perempuan
Alamat :Pasar Ambacang,Kuranji

Gambaran umum penyakit yang diderita:


Kista ovarium atau rahim adalah kantung berisi cairan yang berkembang pada rahim. Sebagian
besar kista rahim bersifat non-kanker atau jinak dan tidak menimbulkan gejala. Pada beberapa
kasus menyebabkan masalah seperti nyeri dan pendarahan tidak teratur. Penanganan kista
terkadang tidak memerlukan pengobatan, namun pada beberapa kasus membutuhkan operasi
untuk mengangkat kista. Wanita memiliki dua rahim pada tubuhnya yang berada di perut bagian
bawah. Rahim berukuran kecil dan bundar, masing-masing seukuran kenari. Rahim memiliki
fungsi sebagai pembentuk telur. Pada wanita yang subur, setiap bulan akan melepaskan satu telur
dari salah satu indung telur. Telur akan melewati bagian tabung fallopi untuk masuk ke dalam
rahim dan siap untuk dibuahi oleh sperma. Rahim juga memiliki fungsi untuk membentuk
hormon seperti estrogen dan progesteron. Hormon tersebut akan masuk ke dalam peredaran
darah dan dapat memberikan pengaruh pada tubuh termasuk siklus menstruasi.
Umumnya kista pada rahim terbentuk sebagai akibat dari fungsi normal siklus mesntruasi yang
dikenal sebagai kista fungsional. Berikut beberapa jenis kista:
1.Functional cysts
Pada kondisi normal, rahim akan membentuk kista yang disebut folikel setiap bulannya. Folikel
menghasilkan hormon estrogen dan progesteron dan melepaskan telur saat berovulasi. Ketika
folikel terus menerus bertumbuh maka akan dikenal sebagai fungsional cyst. Kista jenis ini
merupakan yang paling umum terjadi. Terdapat dua jenis functional cysts:
Follicular cysts
Follicular cysts terjadi ketika terdapat kondisi yang mengganggu sehingga folikel tidak pecah
atau melepaskan sel telurnya. Sebaliknya akan tumbuh dan berubah menjadi kista.
Corpus luteum cysts
Ketika folikel melepaskan sel telurnya, folikel yang pecah akan mulai menghasilkan estrogen
dan progesteron dalam jumlah yang besar untuk proses pembuahan. Folikel ini disebut korpus
luteum.
Obat untuk kesuburan yang mengandung clomiphene yang digunakan untuk menginduksi
ovulasi dapat meningkatkan resiko corpus luteum cysts yang berkembang setelah ovulasi. Kista
inti tidak mencegah atau mengancam kehamilan yang akan terjadi. Functional cysts pada
umumnya tidak berbahaya, jarang menimbulkan rasa sakit yang, dan nyeri dapat hilang pada
siklus menstruasi hari kedua atau ketiga.

2.Dermoid cysts
Kista jenis ini kemungkinan berisi jaringan seperti rambut, kulit, atau gigi karena terbentuk dari
sel yang menghasilkan telur manusia. Kista jenis ini umumnya bersifat jinak.
3.Cystadenomas
Kista ini berkembang dari jaringan ovarium yang kemungkinan dapat berisi cairan encer atau
mukosa (kental).

4.Endometriomas
Kista ini berkembang sebagai akibat endometriosis, suatu kondisi dimana sel endometrium
uterus tumbuh diluar rahim. Beberapa jaringan dapat menempel pada rahim dan mulai
berkembang.

5.Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)


Polycystic berarti adalah banyak kista. Jika mengalami PCOS maka dapat terjadi banyak kista
kecil jinak di indung telur. Kista jenis ini bertumbuh karena masalah ovulasi yang disebabkan
oleh ketidakseimbangan hormon. PCOS dapat mempengaruhi siklus menstruasi, berkurangnya
kesuburan, pertumbuhan rambut, obesitas, dan jerawat.
Dermoid cysts dan cystadenomas memiliki kemungkinan menjadi besar, menyebabkan rahim
bergerak keluar dari posisi normalnya di panggul. Hal ini meningkatkan kemungkinan terjadinya
luka pada rahim yang disebut torsi ovarium.

Umumnya kista rahim berukuran kecil, jinak, dan tidak menimbulkan gejala. beberapa kista
rahim menyebabkan satu atau beberapa masalah, seperti:
 Rasa nyeri atau tidak nyaman pada perut bagian bawah. Rasa sakit yang terjadi umumnya
konstan atau hilang timbul. Rasa sakit umumnya hanya terjadi ketika melalukan
hubungan seksual.
 Siklus menstruasi menjadi tidak beraturan atau mungkin menjadi lebih berat atau lebih
ringan dari biasanya.
 Pendarahan karena kista dapat berhenti dengan sendirinya. Hal ini dapat menyebabkan
rasa sakit tiba-tiba yang parah pada perut bagian bawah.
 Kista besar dapat menyebabkan perut membengkak atau menekan organ didekatnya.
Kista kemungkinan dapat menekan kandung kemih atau rektum, yang dapat
menyebabkan gejala atau konstipasi kencing.
 Kista yang terjadi dapat bersifat ganas.
 Beberapa kista rahim menyebabkan sejumlah hormon menjadi tidak seimbang dan
menimbulkan gejala yang tidak biasa.

Faktor penyebab:
 Kondisi genetik.
 Tumor.
 Infeksi.
 Kelainan pada perkembangan embrio.
 Cacat pada sel.
 Kondisi inflamasi kronis.
 Penyumbatan pada saluran pada tubuh.
 Parasit.

Pola hidup subjek yang diteliti:


Setelah ditelusuri dan diteliti,subjek yang diamati ternyata adalah mahasiswi tingkat akhir
yang sedang mengerjakan skripsi dimana beliau sering begadang hingga larit malam dan
sering mengonsumsi makanan instan siap saji.Hal ini terus dilakukannya selama berbulan
bulan tanpa diimbangi dengan olahraga yang teratur.Setelah beberapa bulan menerapkan
gaya hidup seperti ini,beliau merasakan nyeri di bagian pinggangnya.Hal ini terus terjadi
selama beberapa saat dan akhirnya beliau memutuskan untuk mengecek kondidi
kesehatannya ke rumah sakit terdekat.Dari analisa yang dilakukan dokter,beliau didiagnosis
menderta kista dan dokter menyarankan untuk melakukan rontgen untuk memastikan apakah
ada kista atau tidak.Setelah dilakukan rontgen,terlihat ada daging kecil yang tumbuh di area
rahimnya.

Lalu,bagaimana peran kita sebagai tenaga kesmas untuk merubah pola hidupnya?
Sebagai tenaga kesmas,saya menyarankan beliau untuk merubah pola hidupnya yaitu dengan
mengonsumsi makanan yang bergizi,tidur yang cukup,dan mengendalikan tingkat stress
karna beliau adalah mahasiswi tingkat akhir yang sedang menyelesaikan skripsinya.Hal
tersebut saya lakukan agar penyakit yang diderita beliau tidak bertambah parah.Dalam upaya
untuk pengobatan dan penyembuhan,saya menyarankan beliau untuk rutin check up ke
rumah sakit agar dokter dapat memantau kondidi beliau dan juga menyarankan untuk
mengonsumsi obat obatan yang diberikan dokter.

Anda mungkin juga menyukai