PENDAHULUAN
A. .Latar Belakang
Kista ovarium adalah kantung berisi cairan atau bahan semi-solid yang
terdapat di ovarium (Ammer,2009).Beberapa jenis kista fungsional adalah
kista folikuler, kista korpus luteum, kista teka lutein, dan luteoma kehamilan
(Hadibroto,2005). Kista patologi dapat bermanifestasi jinak, borderline,
maupun ganas. Tumor ovarium yang bersifat ganas disebut dengan kanker
ovarium. Berdasarkan klasifikasi WHO, tumor ovarium berasal dari salah satu
antara tiga komponen ovarium yaitu: epitel permukaan, sel germinativum, dan
stroma ovarium (Rezkini, 2009). WHO pada tahun 2010 melaporkan bahwa
angka kejadian tertinggi kista ovarium ditemukan pada negara maju dengan
rata-rata 10 per 100.000, kecuali di Jepang (6,4 per 100.000). Insiden di
Amerika Selatan (7,7 per 100.000) relatif tinggi bila dibandingkan dengan
angka kejadian di Asia dan Afrika (Linawati, 2013).
Di Indonesia, sekitar 20-25% kematian wanita subur disebabkan oleh
masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan serta penyakit
sistem reproduksi misalnya kista ovarium (Depkes, 2011 dalam Linawati,
2013). Insiden kista ovarium adalah 7% dari populasi wanita dengan delapan
puluh lima persen (85%) kista ovarium bersifat jinak (Standar Pelayanan
Medik Obstetri dan Ginekologi RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, 2010).
Insiden kanker ovarium adalah 12.5 per 100.000 wanita dan penyakit kanker
ovarium termasuk dalam lima besar penyakit kanker pada wanita yang dapat
menyebabkan kematian. Insidens kanker ovarium dan angka kematian
meningkat denngan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
H. MOCH Ansari Saleh Banjarmasin, khususnya di ruang Nifas pada tahun
2015 penyakit kista ovarium menduduki urutan ke delapan dari sepuluh
penyakit terbanyak gangguan sistem reproduksi dengan angka kejadian
sebanyak 11 orang dari 297 orang perempuan yang menderita gangguan
sistem reproduksi (Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. MOCH
Ansari Saleh Banjarmasin, 2015).
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswi mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu Kesehatan
Reproduksi dengan Kista Ovarium sesuai dengan manajemen kebidanan dan
pendokumentasian SOAP.
2. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian secara subjektif pada Ny “B” dengan kesehatan
Reproduksi dengan kista ovarium di ruang Nifas Lantai 2RSUD Dr. H.
Moch Ansari Saleh Banjarmasin.
b. Melakukan pengkajian secara objektif pada Ny “B” dengan kesehatan
Reproduksi dengan kista ovarium di ruang Nifas Lantai 2RSUD Dr. H.
Moch Ansari Saleh Banjarmasin.
c. Merumuskan diagnosa kebidanan pada Ny “B”.dengan kesehatan
Reproduksi dengan kista ovarium di ruang Nifas Lantai 2RSUD Dr. H.
Moch Ansari Saleh Banjarmasin.
d. Melakukan penatalaksanaan pada Ny “B”.dengan kesehatan Reproduksi
dengan kista ovarium di ruang Nifas Lantai 2RSUD Dr. H. Moch Ansari
Saleh Banjarmasin.
KONSEP DASAR
KISTA OVARIUM
C. Gejala Umum
Menurut Yatim (2005) gejala kista secara umum,antara lain :
1. Rasa nyeri yang mantap di rongga panggul di sertai rasa agak gatal
2. Rasa nyeri sewaktu bersetubuh atau nyeri rongga panggul kalau tubuh
bergerak.
3. Rasa nyeri pada saat menstruasi.
4. Perut membesar
5. Nyeri mendadak pada perut bagian bawah.
D. Etiologi
Menururt Wiknjoasastro(2009) sampai sekarang ini penyebab penyebab dari
kista ovarium belum sepenuhnya di mengerti . Tetapi beberapa teori
menyebutkan adanya gangguan dalam pembentukan estrogen dan dalam
mekanisme umpan balik ovarium hipotalamus. Ovarium tidak akan berfungsi
secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormone hipofisis dalam
jumlah yang tepat.
E. Komplikasi
1. Perdarahan dalam kista terjadi sedikit sedikit yang dapat menyebabkan
pembesaran kista dan apabila kista semakin besar maka akan terasa nyeri
pada bagian perut.
2. Torsio putaran tungkai dapat terjadi pada kista yang berukuran diameter 5
cm atau lebih.
3. Kista Ovarium yang besar dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan
dapat menekan vesika urinaria
F. Pemeriksaan penunjang
1. Laparaskopi
Pemeriksaan mengetahui sebuah tumor dari ovarium atau tidak.
menentukan sifat - sifat tumor
2. Ultrasonografi
Untuk mengetahui letak dan batas tumor apakah berasal dari uterus,atau
kandung kering, apakah tumor kistik atau solid
3. Foto Rontgen
Untuk menentukan adanya hidrotoraks, selanjutnya pada kista dermoid
kadang kadang dapat di lihat gigi dalam tumor
G. Penatalaksanaan
1. Pendekatan
Hasil USG yang menunjukan kista berisi cairan, dokter tidak memberikan
obat tapi menyarankan untuk pemeriksaan USG ulangan secara periodic
untuk melihat apakah ukuran kista membesar.
2. Pil Kontrasepsi
Jika terdapat kista fungsional, pil kontrasepsi yang di gunakan untuk
mengecilkan ukuran kista. Pemakaiaan pil kontrasepsi dapat mengurangi
pertumbuhan kista.
3. Pembedahan
Jika kista hilang setelah beberapa periode menstruasi.semakin besar
lakukan pemeriksaan ultrasound, pada masa postmenoupouse, dokter
harus segera mengangkatnya.
BAB III
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN KISTA
OVARIUM DI RUANG NIFAS LANTAI II RSUD DR.H.MOCH ANSARI
SALEH BANJARMASIN TAHUN 2020
PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Senin, 13 Januari 2020
Jam :14.30 WITA
RMK :43xxxx
IDENTITAS
Ibu Suami
Nama Ny. M Tn. J
Umur 43 tahun 46 tahun
Agama Islam Islam
Suku/Bangsa Banjar/indonesia Banjar/indonesia
Pendidikan SD SMP
Pekerjaan IRT SWASTA
Alamat Jl. Desa tatah masjid Kecamatan Alalak Batola
PROLOG
Ibu datang ke Poli Kandungan RSUD DR.H MOCH ANSARI SALEH
BANJARMASIN pada tanggal 13 Januari 2020 pukul 09.00 WITA, ibu mengatakan
perut terasa kencang dan terasa nyeri terdapat benjolan pada perut bagian bawah
sebelah kanan sudah 1 tahun namun 6 bulan terakhir benjolan membesar drastis
sudah sebesar kepala bayi dan benjolan terasa nyeri bila di tekan. Riwayat menstruasi
siklus haid teratur setiap bulan, lama haid 5-7 hari, Riwayat keluarga berencana ibu
tidak menggunakan alat kontrasepsi.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan USG di poli kandung ibu di diagnosa terkena
kista ovarium dan dianjurkan untuk dilakukan operasi dan dilakukan rawat inap di
ruang nifas lantai 2.
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan perut terasa kencang dan nyeri pada perut bagian bawah sebelah
kanan dan terdapat benjolan sebesar kepala bayi kurang lebih sudah 1 tahun dan 6
bulan terakhir benjolan membesar drastis, nyeri pinggul, nyeri setiap menstruasi.
OBJEKTIF
Keadaan umum baik, TD : 110/80 mmhg, N:89x/menit, R:20x/menit, T: 36,5 Tinggi
badan 150 cm, BB : 38 kg , Pemeriksaan abdomen terdapat benjolan di sebelah
kanan bawah perut, dan nyeri di tekan pada perut bagian bawah. Hasil pemeriksaan
USG tampak ada kista ovarium diameter 13 cm, pemeriksaan Laboratorium Hb 12,0
gram %.
ANALISA
P2 A0 dengan kista ovarium
PENATALAKSANAAN
1. Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu.
2. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ibu mengalami
penyakit kista ovarium. Ibu mengerti
3. Memberikan informed consent pada keluarga untuk tindakan operasi kista
ovarium. Keluarga menyetujui tindakan operasi kista ovarium.
4. Kolaborasi dengan dr. SpOG untuk rencana di lakukan operasi kista ovarium.
Rencana operasi tanggal 15 Januari 2020.
5. Memberikan terapi
- Oral cefadroxil 2x500
- Asam mefenamat 3x500
- Sf 1x60
6. Mendokumentasikan asuhan yang di berikan.
CATATAN PERKEMBAGAN