Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN

Kista ovarium adalah suatu benjolan yang berada di ovarium yang dapat mengakibatkan pembesaran
pada abdomen bagian bawah dimana pada kehamilan yang disertai kista ovarium seolah-olah terjadi
perlekatan ruang bila kehamilan mulai membesar (prawirohardjo,2009).

Kista ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada wanita
di masa reproduksinya. Kista ovarium (kista indung telur) berarti kantung berisi cairan, normalnya
yang berukuran kecil, yang terletak di indung telur (ovarium) (nugroho, 2010).

ETIOLOGI

 Kista ovarium disebabkan oleh gangguan (pembentukan) hormon pada hipotalamus, hipofisis,
dan ovarium. (Setyorini, 2014)
 Faktor penyebab terjadinya kista antara lain adanya penyumbatan pada saluran yang berisi
cairan karena adanya infeksi bakteri dan virus, adanya zat dioksin dari asap pabrik dan
pembakaran gas bermotor yang dapat menurunkan daya tahan tubuh manusia, dan kemudian
akan membantu tumbuhnya kista, Faktor makanan ; lemak berlebih atau lemak yang tidak
sehat yang mengakibatkan zat-zat lemak tidak dapat dipecah dalam proses metabolisme
sehingga akan meningkatkan resiko tumbuhnya kista, dan faktor genetik (Andang, 2013).
 Menurut Kurniawati, dkk. (2009) ada beberapa faktor pemicu yang dapat mungkin terjadi,
yaitu:
a. Faktor internal
1) Faktor genetik
Dimana didalam tubuh manusia terdapat gen pemicu kanker yang disebut gen
protoonkogen. Protoonkogen tersebut dapat terjadi akibat dari makanan yang
bersifat karsinogen, polusi, dan paparan radiasi.
2) Gangguan hormon
Individu yang mengalami kelebihan hormon estrogen atau progesteron akan
memicu terjadinya penyakit kista.
3) Riwayat kanker kolon
Individu yang mempunyai riwayat kanker kolon, dapat berisiko terjadinya
penyakir kista. Dimana, kanker tersebut dapat menyebar secara merata ke
bagian alat reproduksi lainnya.
b. Faktor eksternal
1) Kurang olahraga
2) Merokok dan konsumsi alcohol
3) Mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak dan serat : makanan yang tinggi
serat dan lemak dapat menyebabkan penimbunan zat-zat yang berbahaya
untuk tubuh di dalam sel-sel darah tubuh manusia
4) Sosial Ekonomi Rendah
5) Sering stress
PATOFISIOLOGI

Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormone dan kegagalan pembentukan salah
satu hormone tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium. Ovarium tidak akan berfungsi secara
normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormone hipofisa dalam jumlah yang tepat. Fungsi
ovarium yang abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel yang terbentuk secara tidak
sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel
telur, terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium karena itu terbentuk kista di dalam ovarium
(corvin, E.J 2008).
TANDA DAN GEJALA

Kebanyakan kista ovarium tumbuh tanpa menimbulkan gejala atau keluhan. Keluhan biasanya
muncul jika kista sudah membesar dan mengganggu organ tubuh yang lain jika sudah kista mulai
menekan saluran kemih, usus, saraf, atau pembuluh darah besar di sekitar rongga panggul, maka akan
menimbulkan nyeri saat menstruasi, nyeri di perut bagian bawah, nyeri saat berhubungan badan,
siklus menstruasi tidak teratur, dan nyeri saat buang air kecil dan besar.

KOMPLIKASI

1) Perdarahan kedalam kista, biasanya terjadi secara terus-menerus dan sedikit-sedikit yang
dapat menyebabkan pembesaran kista dan menimbulkan kondisi kurang darah (anemia).
2) Putaran tangkai, dapat terjadi pada tumor bertangkai dengan diameter 5 cm atau lebih.
Putaran tangkai menyebabkan gangguan sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis.
3) Robek dinding kista, terjadi pada torsi tangkai akan tetapi dapat pula sebagai akibat trauma,
seperti jatuh atau pukulan pada perut, dan lebih sering pada waktu persetubuhan.
4) Perubahan keganasan atau infeksi (merah, panas, bengkak, dan nyeri).
5) Gejala penekanan tumor fibroid bisa menimbulkan keluhan buang air besar (konstipasi).

PENANGANAN (Cara Pengobatan)

a. Pendekatan
Pendekatan yang dilakukan pada klien tentang pemilihan pengobatan nyeri dengan
analgetik / tindakan kenyamanan seperti, kompres hangat pada abdomen, dan teknik relaksasi
napas dalam
b. Pemberian obat anti inflamasi non steroid seperti ibu profen dapat diberikan kepada pasien
dengan penyakit kista untuk mengurangi rasa nyeri
c. Pembedahan
Jika kista tidak menghilang setelah beberapa episode menstruasi semakin membesar,
lakukan pemeriksaan ultrasound, maka harus segera mengangkatnya. Terdapat factor yang
menentukan tipe pembedahan, antara lain tergantung pada usia pasien, keinginan pasien untuk
memiliki anak, kondisi ovarium dan jenis kista. Kista ovarium yang menyebabkan posisi
batang ovarium terlilit (twisted) dan menghentikan pasokan darah ke ovarium, memerlukan
tindakan darurat pembedahan (emergency surgery) untuk mengembalikan posisi ovarium.
Ada 2 tindakan pembedahan yang utama yaitu : laparaskopi dan laparatomi
Prinsip pengobatan kista dengan operasi adalah sebagai berikut:
1) Apabila kistanya kecil (misalnya sebesar permen) dan pada pemeriksaan sonogram tidak
terlihat tanda-tanda keganasan, biasanya akan melakukan operasi dengan laparaskopi.
Dengan cara ini, alat laparaskopi di masukkan kedalam rongga panggul dengan
melakukan sayatan kecil pada dinding perut, yaitu sayatan searah dengan garis rambut
kemaluan
2) Apabila kistanya agak besar (lebih dari 5 cm), biasanya pengangkatan kista dilakukan
dengan laparatomi. Tehnik ini dilakukan dengan pembiusan total. Dengan cara
laparatomi, kista sudah dapat diperiksa apakah sudah mengalami proses keganasan
(kanker) atau tidak. Bila sudah dalam proses keganasan operasi sekalian mengangkat
ovarium dan saluran tuba, jaringan lemak sekitar serta kelenjar limfe
3) Perawatan luka insisi / pasca operasi Beberapa prinsip yang perlu diimplementasikan
antara lain:
 Balutan dari kamar operasi dapat dibuka pada hari pertama pasca operasi.
 Klien harus mandi shower bila memungkinkan.
 Luka harus dikaji setelah operasi dan kemudian setiap hari selama masa pasca
operasi sampai ibu diperolehkan pulang atau rujuk.
 Bila luka perlu dibalut ulang, balutan yang di gunakan harus yang sesuai dan
tidak lengket.
 Pembalutan dilakukan dengan tehnik aseptic.

DATA SUBJEKTIF

ibu mengatakan timbul keluhan nyeri perut bagian bawah dan perut terasa penuh dirasakan sejak 1
minggu yang lalu, lama keluhan yang dirasakan ibu ± 15 menit tiap harinya, sifat keluhan yang
dirasakan sering hilang dan timbul sehingga sangat mengganggu aktifitas ibu sehari-hari.

DATA OBJEKTIF

Ibu tampak lemah dan cemas, pada pemeriksaan abdomen terdapat massa pada kiri bawah perut ibu,
dan adanya nyeri pada saat ditekan, dan hasil dari pemeriksaan USG tampak uterus UK 10 x 5,9 x 6,1
cm, kontur, tekstur dan tampak massa hipoechoic pada adnexa sinistra, UK 5,7 x 5 cm tampak cairan
intra abdomen.

PENEGAKAN ANALISA HASIL PENGKAJIAN DATA S DAN O

Berdasarkan data subjektif dan data objektif pada kasus Ny “S” didapatkan diagnosis kista ovarium.
Dalam pengkajian dimulai dari pengumpulan data baik dari ibu maupun dari pihak keluarganya,
dilanjutkan dengan pemeriksaan berupa inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi, pemeriksaan
laboratorium, roentgen dan USG. Pada tinjauan khusus bahwa gejala kista ovarium adalah adanya
pembesaran pada abdomen, abdomen terasa penuh/berat, nyeri pada abdomen serta gangguan BAK
dan BAB akibat pembesaran tumor itu sendiri. Pada tinjauan kasus yaitu melalui pengkajian pada
anamnesa pasien mengatakan adanya nyeri pada perut bagian bawah dan perut terasa berat serta pada
pmeriksaan fisik ditemukan adannya massa pada abdomen dan disertai nyeri saat ditekan. Kemudian
pada pemeriksaan USG oleh dokter terdapat Tampak uterus UK 10 x 5,9 x 6,1 cm, kontur dan tekstur
dan tampak massa hipoechoic pada adnexa dekstra, UK 5,7 x 5 cm tampak cairan intra abdomen.
Tanda gejala dari kista ovarium adalah akibat pertumbuhan, aktivitas hormonal, atau komplikasi dari
tumor-tumor tersebut.Tanda dan gejala dari kista ovarii akibat pertumbuhan dapat menyebabkan
pembenjolan perut. Tekanan terhadap alat-alat disekitarnya disebabkan besarnya kista atau posisinya
dalam perut dapat menekan kandung kencing dan dapat menimbulkan gangguan miksi sedangkan
kista yang lebih besar tetapi terletak bebas di rongga perut kadang-kadang hanya menimbulkan rasa
berat di perut (Manuaba, 2010). Pada tinjauan khusus kista ovarium disebutkan bahwa diagnosa
potensial yang terjadi pada kasus kista ovarium yaitu infeksi pada tumor, torsi, ruptur dari kista,
supurasi dari kista, perubahan keganasan (Wiknjosastro, 2008: 348). Kasus pada Ny “S” diagnosa
potensial berupa keganasan tidak terjadi. Beberapa data menunjukan situasi emergensial dimana bidan
perlu bertindak segera dimana demi keselamatan ibu, beberapa data menunjukan situasi yang
memerlukan tindakan segera sementara menunggu instruksi dokter dan juga memerlukan konsultasi
dengan tim kesehatan lain. Bidan mengevaluasi situasi setiap pasien untuk menentukan asuhan yang
paling tepat. Pada kasus kista ovarium diperlukan adanya tindakan segera dengan dokter Sp.OG untuk
penaganan lebih lanjut (Mufdillah, dkk, 2012). Pada kasus Ny. “S” dengan kista ovarium dilakukan
antisipasi dan tindakan segera dengan dilakukan kolaborasi dengan dr. SpOG yaitu dengan memasang
infus RL 20 tetes/ menit, pemeriksaan laboratorium , pemeriksaan USG dan pemberian terapi. Pada
langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya.
Perencanaan ini disusun berdasarkkan diagnosa, masalah dan kebutuhan. Pada tinjaun khusus kista
ovarium secara garis besar penangan yang diberikan pada kista ovarium adalah tindakan operasi
pengangankatan kista.

PENATALAKSANAAN SESUAI KEWENANGAN BIDAN

cuci tangan sebelum dan sesudah berkontak langsung dengan pasien, observasi KU dan tanda-tanda
vital tiap 4 jam, memberikan penjelasan mengenai kondisi penyakitnya, melakukan informed consent
atau persetujuan dengan pihak keluarga untuk setiap tindakan yang akan dilakukan, melakukan
pemasangan infuse RL dengan 28 tpm, melakukan pemasangan klisma/huknah tinggi, melakukan
pencukuran rambut pubis, memberitahu ibu untuk berpuasa dari jam 00.00 wita sampai operasi akan
dilakukan dan memotivasi ibu untuk tetap berdoa dan beristigfar memohon kelancaran dalam proses
pengobatan dan operasi yang akan diajalani nanti, serta lakukan kolaborasi dengan dokter Sp.OG
untuk melakukan tindakan operasi.

Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota ksehatan yang
lain. Walaupun bidan tidak melakukannya sendiri tetapi bidan tetap memikul tanggung jawab untuk
mengarahkan pelaksanaanya sehingga dapat meningkatkan mutu dan asuhan pada ibu dengan kista
ovarium. kasus Ny “S” dengan kista ovarium, semua tindakan yang direncanakan dapat dilaksanakan
seluruhnya dengan baik tanpa ada hambatan karena adanya kerjasama dan penerimaan yang baik dari
klien serta adanya dukungan dari keluarga dan petugas kesehatan di ruangan nifas / perawatan
ginekologi RSUD labuang baji Makassar.

Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen asuhan kebidanan dalam mengevaluasi
pencapaian tujuan, kriteria yang ditentukan, memutuskan apakah tujuan telah dicapai atau tidak
dengan tindakan yang sudah diimplementasikan.

Kasus Ny. “S” dengan Kista Ovarii didapatkan hasil akhir pada tanggal 22 Juli 2018 yaitu Ny. “S”
dalam keadaan baik dan ibu sudah tidak merasakan nyeri perut bagian bawah, luka bekas operasi
tidak ada nanah dan ibu diperbolehkan pulang serta disarankan melakukan kunjungan ulang 1 minggu
kemudian untuk memeriksakan keadaanya atau bila ada keluhan.

SUMBER REFERENSI :

BAB II Kista Ovarium. Diakses dari http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/156/jtptunimus-


gdl-nakilulsol-7778-3-1fileb-i.pdf
S Laelati. 2017 : Kista Ovarium. Diakses dari
http://repository.unimus.ac.id/1562/3/5.%20BAB%20II.pdf
Keperawatan Obstetri & Ginekologi. 2016 : Siti Masriroh. Penerbit Kyta Perum N. Yogyakarta.
Mengenai Kista Ovarium

S Laelati. 2017: Kista Ovarium . di akses 15 oktober 2021. Link


http://repository.unimus.ac.id/1562/3/5.%20BAB%20II.pdf

Marfiyana Adinda Umar Saputri. 2018. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S”
DENGAN KISTA OVARIUM DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR. http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/12776/1/JURNAL.pdf. 16/10/2021

Anda mungkin juga menyukai