Anda di halaman 1dari 13

Elin Supliyani M.

Keb
 Gawat artinya mengancam nyawa, sedangkan darurat adalah
perlu mendapatkan penanganan atau tindakan segera untuk
menghilangkan ancaman nyawa korban. Jadi, gawat darurat
adalah keadaan yang mengancam nyawa yang harus
dilakukan tindakan segera untuk menghindari kecacatan
bahkan kematian korban (Hutabarat & Putra, 2016).

 Kegawatdaruratan dapat didefinisikan sebagai situasi serius


dan kadang kala berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba,
tidak terduga & membutuhkan tindakan segera guna
menyelamatkan jiwa/nyawa (Campbell S, Lee C, 2000)

 Kasus gawat darurat obstetri adalah kasus obstetri yang


apabila tidak segera ditangani akan berakibat kematian ibu
dan janinnya. Kasus ini menjadi penyebab utama kematian
ibu janin dan bayi baru lahir. (Saifuddin, 2002).
 Kegawatdaruratan neonatal adalah situasi yang
membutuhkan evaluasi dan manajemen yang tepat
pada bayi baru lahir yang sakit kritis ( ≤ usia 28 hari)
membutuhkan pengetahuan yang dalam mengenali
perubahan psikologis dan kondisi patologis yang
mengancam jiwa yang bisa saja timbul sewaktu-waktu
(Sharieff, Brousseau, 2006)
 Sianosis sentral
 Apneu : periode apneu → rata—rata jumlah henti

nafas dalam 1 jam (ringan : 5-15 x/jam, sedang :


15-30 x/jam, berat >30 x/jam)
 Kejang
 Spasme
 Perdarahan
 Sangat kuning
 BB < 1500 gram
 Penilaian awal
Penilaian awal ialah langkah pertama untuk menentukan dengan
cepat kasus obstetrik yang dicurigai dalam keadaan gawat darurat
dan membutuhkan pertolongan segera dengan mengidentifikasi
penyulit (komplikasi) yang dihadapi.

Dalam penilaian awal ini anamnesis lengkap belum dilakukan.


Anamnesis awal dilakukan bersama-sama dengan periksa
pandang, periksa raba, dan penilaian tanda vital dan hanya untuk
mendapatkan informasi yang sangat penting berkaitan dengan kasus
misalnya apakah kasus mengalami perdarahan, deman, tidak sadar,
kejang, sudah mengejan atau bersalin berapa lama.
 Fokus utama penilaian adalah apakah pasien
mengalami syok hipovolemik, syok septik, syok
jenis lain (syok kardiogenik, syok neurologic,
dan sebagainya).
 Rujukan
Apabila fasilitas medis ditempat kasus
diterima terbatas untuk menyelesaikan kasus
dengan tindakan klinik yang adekuat, maka
kasus harus dirujuk kefasilitas kesehatan lain
yang lebih lengkap.
  Standar 16 : Penanganan perdarahan pada kehamilan
Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala
perdarahan pada kehamilan, serta melakukan
pertolongan pertama dan merujuknya.
 Standar 17 : Penanganan kegawatan pada eklampsi
Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala
eklampsi yang mengancam, serta merujuk dan atau
memberikan pertolongan pertama.
 Standar 18 : Penanganan kegawatan pada partus
lama atau macet
Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala partus
lama / macet serta melakukan penangan yang
memadai dan tepat waktu atau merujuknya.
 Standar 19 : Persalinan dengan forcep rendah
Bidan mengenali kapan diperlukan ekstraksi forcep rendah,
menggunakan forcep secara benar dan menolong persalinan
secara aman bagi ibu dan bayinya.
 Standar 20 : Persalinan dengan penggunaan vakum ekstraktor
Bidan mengenali kapan diperlukan ekstraksi vakum, melakukannya
secara benar dalam memberikan pertolongan persalinan dengan
memastikan keamanannya bagi ibu dan janin / bayinya.
 Standar 21 : Penanganan retensio plasenta
Bidan mampu mengenali retensio plasenta, dan memberikan
pertolongan pertama, termasuk plasenta manual dan penanganan
perdarahan, sesuai kebutuhan.
 Standar 22 : Penanganan perdarahan post partum
primer
Bidan mampu mengenali perdarahan yang berlebihan
dalam 24 jam pertama setelah persalinan
(perdarahan post partum primer) dan segera
melakukan pertolongan pertama untuk
mengendalikan perdarahan.

 Standar 23 : Penanganan perdarahan post partum


sekunder :
Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini tanda
serta gejala perdarahan post partum sekunder, dan
melakukan pertolongan pertama untuk
menyelematkan jiwa ibu dan atau merujuknya.
 Standar 24 : Penangan sepsi puerperalis
Bidan mampu mengenali secara tepat tanda
dan gejala sepsis puerperalis, serta melakukan
pertolongan pertama atau merujuknya.
 Standar 25 : Penanganan Asfiksia

Bidan mampu mengenali dengan tepat bayi


baru lahir dengan asfiksia, serta melakukan
resusitasi secepatnya, mengusahakan bantuan
medis yang diperlukan dan memberi perawatan
lanjutan.

Anda mungkin juga menyukai