Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nurmala Dini

Npm : 2019201037

Prodi : Sarjana kebidanan tingkat2/semester3

Anatomi fisiologi denyut jantung janin


Pemeriksaan Denyut Jantung Janin (DJJ) merupakan salah satu jenis pemeriksaan
dalam rangkaian pemeriksaan fisik pada kehamilan yang masuk dalam jenis
pemeriksaan auskultasi Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kesejahteraan
janin dengan mendengarkan denyut jantung janin secara langsung (irama, frekuensi)
.Pemeriksaan DJJ (Denyut Jantung Janin) dilakukan sebagai acuan untuk mengetahui
kesehatan ibu dan perkembangan janin khususnya denyut jantung janin dalam rahim.
Detak jantung jani normal permenit yaitu : 120-160x / menit Pemeriksaan denyut
jantung janin harus dilakukan pada ibu hamil.

Adapun teknik pemeriksaan auskultasi bergantung pada alat yang


digunakan.Dalam melakukan pemeriksaan ini dapat menggunakan: monoaural
stetoschope/ fetoscope, doppler CTG, ataupun USG. Pada bahasan ini, penulis hanya
akan menguraikan tentang pemeriksaan DJJ menggunakan Fetoskop Pinard.

 Sejarah Singkat Penggunaan Monoaural Stethoscope

Monoaural stethoscope yang digunakan untuk pemeriksaan DJJ sering disebut


dengan istilah fetoscope, Leannex, maupun Pinard Istilah fetoscope digunakan karena
merupakan stetoscope khusus untuk mendengarkan denyut jantung janin Penggunaan
istilah Leannex mengacu pada penemu pertama kali alat yang dinamakan Stethoscope
yaitu Rene Theophile Hyacinthe Leannex pada tahun 1819.

 Pemeriksaan DJJ Menggunakan Monoaural Stethoscope


(Fetoscope/Leannex/Pinard)

Stetoskop janin atau Leannex adalah jenis stetoskop akustik yang berbentuk
seperti terompet pendengaran.Letaknya menempel pada perut ibu hamil untuk men
dengarkan bunyi denyut jantung janin.Alat ini berbentuk seperti tanduk berongga,
sering terbuat dari kayu atau logam, panjangnya sekitar 8 inci (200 mm). Fungsinya
mirip dengan sangkakala dengan memperkuat suara. Pengguna memegang ujung
terompet yang lebar terhadap perut ibu hamil, dan mendengarkan melalui ujung
lainnya. Penggunaan Leannex ini merupakan pendukung awal kemajuan dalam
perawatan prenatal, termasuk pemantauan kesehatan janin lebih dekat.
 Langkah-Langkah Pemeriksaan DJJ

Pemeriksaan DJJ merupakan pemeriksaan auskultasi yang dilakukan pada


bagian janin yang paling terdengar jelas denyutannya (disebut dengan punctum
maksimum). Punctum maksimum ditentukan dari penilaian: presentasi janin, letak
punggung janin dan apakah kepala janin sudah masuk panggul atau belum.

Punctum maksimum dibagi berdasarkan 4 kuadran, dan dapat terletak di atas pusat,
kiri atas pusat, kiri pusat, kiri bawah pusat, bawah pusat, kanan atas pusat, kanan
pusat, kanan bawah pusat, dan di pusat.

 Apabila presentasi kepala, belum masuk PAP dan letak punggung kanan maka
punctum maksimum berada di kanan pusat.
 Apabila presentasi kepala, sudah masuk PAP dan letak punggung kanan maka
punctum maksimum berada di kanan bawah pusat.
 Apabila presentasi kepala, belum masuk PAP dan letak punggung kiri maka
punctum maksimum berada di kiri pusat.
 Apabila presentasi kepala, sudah masuk PAP dan letak punggung kiri maka
punctum maksimum berada di kiri bawah pusat.
 Apabila presentasi bokong, belum masuk PAP dan letak punggung kanan maka
punctum maksimum berada di kanan atas pusat.
 Apabila presentasi bokong, belum masuk PAP dan letak punggung kanan maka
punctum maksimum berada di kanan atas pusat.
 Apabila presentasi bokong, sudah masuk PAP dan letak punggung kanan maka
punctum maksimum berada di kanan pusat.
 Apabila presentasi bokong, belum masuk PAP dan letak punggung kiri maka
punctum maksimum berada di kiri atas pusat.
 Apabila presentasi bokong, sudah masuk PAP dan letak punggung kiri maka
punctum maksimum berada di kiri pusat.
 Apabila posisi janin melintang punctum maksimum berada di pusat
Setelah menentukan Punctum Maximum, maka lakukan teknik berikut, Adapun
beberapa teknik untuk melakukan pemeriksaan djj adalah:

1. Raba nadi (arteri radialis) ibu, lalu rasakan denyutannya.


2. Tempelkan telinga pada ujung Laennec dengan lubang yang lebih kecil, dengan
tangan tetap merasakan nadi ibu.
3. Dengarkan detak jantung janin dengan tangan tidak memegang Laennec.
4. Dengarkan detak jantung janin yaitu dengan ritme denyutan lebih cepat dari
denyut nadi ibu.
5. Nilai ritmenya (apakah beraturan atau tidak, adakah henti jantung sesaat).
6. Nilai frekuensinya, hitung selama satu menit penuh.

Adapun alat alat pemeriksaan detak jantung bayi yaitu seperti berikut:

Doppler monoaural

Anda mungkin juga menyukai