Anda di halaman 1dari 47

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.L.

B DENGAN KISTA OVARIUM

DI RUANGAN KEBIDANAN RSUD PADANG PARIAMANTAHUN 2022

OLEH:

CICI MULYATI S.Kep


    NIP.221014901034

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING CLINIK

….……………………………. ….……………………………..

YAYASAN PENDIDIKAN SUMATERA BARAT


UNIVERSITAS SUMATERA BARAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 PROFESI

LAPORAN PENDAHULUAN

KISTA OVARIUM
A. KonsepPenyakitKista Ovarium

1. PengertianKistaOvarium

Kista Ovarium adalah benjolan yang membesar, seperti balon

yangberisi cairan, yang tumbuh di indung telur. Cairan ini biasa berupa

air,darah, nanah, atau cairan coklat kental seperti darah menstruasi.

Kistabanyak terjadi pada wanita usia subur atau usia reproduksi. Kista

ovariumadalah sebuah struktur tidak normal yang berbentuk seperti

kantung yangbisa tumbuh dimanapun dalam tubuh. Kantung ini bisa

berisi zat gas,cair,atau setengah padat.Dinding luar kantung menyerupai   

sebuah kapsul (Mumpuni&Andang, 2013).

Kista ovarium biasanya berupa kantong yang tidak bersifat

kanker yang berisi material cairan atau setengah cair (Nugroho,

2014).Kistao varium (kistaindung telur)berarti kantung berisi cairan,norm

alnya berukuran kecil,yang terletak dindung telur (ovarium).Kista indung 

telur dapat terbentuk kapan saja (Setyorini, 2014).

2. AnatomiFisiologiSistemReproduksiWanita

Sistem reproduksi wanita merupakan suatu sistem yang sudah seja

k lahir dimiliki oleh wanita, namun alat reproduksi wanita akan

berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita memasuki masa pubertas.Alat  

reproduksi wanita terdiri dari genitalia internal dan genitalia external

(Oktavelani, D.A.,2019).
a. GenitaliaExternal(AlatKelaminBagianLuar)

Genitaliaexternalsecarakesatuandisebutvulvaataupudensum.Secaraana

tomis genitalia external terdiri dari:

Gambar1.Genitaliaexternal wanita(Mooreetal.,2014)

1) MonsVeneris

Monsveneris adalah bagian yang sedikit menonjol dan bagianyang 

menutupi tulang kemaluan (simfisis pubis)

2) Labia Mayora(bibirbesarkemaluan)

Labia mayora merupakan bagian lanjutan dari mons veneris

yang berbentuk lonjok,menuju ke bawah dan bersatu membentuk

perineum.

3) LabiaMinora(bibirkecilkemaluan)

Labia minora merupakan organ berbentuk lipatan yang terdapat

didalamlabiamayora.
4) Klitoris

Klitoris adalah organ bersifat erektil yang sangat sensitif

terhadaprangsangansaat hubungan seksual.

5) Vestibulum

Vestibulum adalah rongga pada kemaluan yang dibatasi oleh

labiaminora pada sisi kiri dan kanan, dibatasi oleh klitoris pada

bagianatas dan dibatasi oleh pertemuan dua labia minora pada

bagianbelakangbawahnya.

6) Himen(SelaputDara)

Himen merupakan selaput membran tipis yang menutupi

lubangvagina.

b. GenitaliaInternal(Alat KelaminBagianDalam)

Gambar2.Genitaliainternalwanita(Mooreetal.,2014)
1) Vagina

Vagina adalah muskulo membranasea(otot selaput) yang  menghu

bungkan rahim dengan dunia luar yang berfungsi sebagai jalan

lahir, sebagai sarana dalam hubungan seksual dan

sebagai saluran untuk mengalirkan darah dan lendir saat

menstruasi.

2) Uterus (rahim)

Ruang pada rahim (uterus) berbentuk segitiga dengan bagian

atas yang lebih lebar. Fungsinya adalah sebagai tempat tumbuh

dan berkembangnya janin.

3) Tuba Fallopi(oviduk)

Tuba Fallopi (oviduk) adalah organ yang menghubungkan

uterus (rahim) dengan indung telur yang berfungsi sebagai saluran

spermatozoa dan ovum.

4) Ovarium (IndungTelur)

Ovarium adalah kelenjar reproduksi utama pada wanita yang    ber

fungsi untuk menghasilkan ovum (seltelur).Ovarium merupakan   

organ yang kecil berbentuk seperti buah kenari berwarna putih dan

konsistensinya agak padat. Ukuran ovarium

3cmx2cmx1cm dan beratnya 5-8gram (Wiknjosastro,2008).

3. Jenis-jenis Kista Ovarium

Menurut Putri (2019), kista ovarium merupakan gangguan indung

telur yang bersifat fisiologis atau patologis.Berdasarkan tingkat keganasan

kista dibagi menjadi dua yaitu non neoplastik dan neoplastik.


a. Kista ovarium non neoplastik jinak yaitu:

1) Kista Folikel

Kista folikel disebabkan oleh kegagalan folikel ovarium      

yang pecah pada saat ovulasi.Ukuran diameter kista folikel    pada

umumnya tidak lebih dari 5cm.Kista folikel bersifat fisiologis dan 

tidak memerlukan perawatan. Kista folikel dapat terjadi pada segal

ausia tetapi lebih sering terjadi pada wanita usia produktif dan  me

nopause.Kista folikel ini dapat dideteksi dengan vaginalultrasound

/USGvagina.

Kista folikel biasanya tidak menunjukkan gejala dan   meng

hilang dalam waktu<60hari.Jika muncul gejala akan menyebabkan

siklus menstruasi periode berikutnya memanjang atau memendek.

Pemeriksaan untuk kista<4cm adalah pemeriksaan ultrasono grafia

wal dan pemeriksaan ulang dalam waktu4-8minggu.Sedangkan pa

dakista>4cm atau kista menetap dapat diberikan pemberian

kontrasepsi oral selama 4-8 mingguyang akan menyebabkan kista

menghilang sendiri (Prawirohardjo,2014).

2) KistaKorpus Luteum

Dalam keadaan normal korpus luteum akan mengecil

dan menjadi  korpus albikans.Terkadang korpus luteum  mempert

ahankan diri (korpus luteum persistens), perdarahan

yang terjadi didalamnya menyebabkan terjadinya kista.Kista   kor

pus
luteum berukuran ≥ 3 cm, diameter kista sebesar 10 cm dan

cairan berwarna merah coklat karena darah tua.

Kista korpus luteum merupakan perdarahan yang terjadi  pa

da korpus luteum dan tidak dapat berdegenerasi di 14 hari

setelah periode menstruasi terakhir. Keluhan yang dirasakan yaitu

nyeri pada panggul, amenorea diikuti oleh perdarahan tidak

teratur dan gangguan haid. Pemeriksaan untuk kista korpus

luteum dengan pelvic ultrasound. Dilakukan tindakan operasi

(kistektomiovari) atas dugaan kehamilan ektopikterganggu (Prawi

rohardjo,2014).

3) KistaLutein

Kista lutein biasanya bilateral,kecil dan jarang terjadi diban

dingkan kista folikel atau korpus luteum. Kista lutein berisicairan

berwarna kekuning-kuningan. Kista lutein merupakan

kista yang tumbuh akibat pengaruh hormon Human Corioni Gona

dotropin(HCG).Meskipun jarang ditemui,kista ini berhubungan   

dengan molahidatidosa,koriokarsinoma dan sindrom  ovarium

polikistik. Kista ini biasanya bilateral dan

bisa menjadi  sebesar ukuran tinju.Kista lutein dapat terjadi  pada

kehamilan,umumnya berasal dari korpus luteum hematoma.Gejala

yang timbul biasanya rasa penuh atau menekan pada

pelvis (Prawirohardjo,2014).

4) Sindrom Ovarium Polikistik

Sindrom ovarium polikistik biasa disebut dengan kista stein-

laventhal.Keadaan ini menunjukkan adanya beberapa kista folikel
inaktif pada ovarium yang mengganggu fungsi ovarium. Kista

ini disebabkan oleh ketidak seimbangan hormonal. Ditandai

dengan kedua ovarium membesar 2–3 kali, bersifat polikistik,

ovarium berwarna pucat, permukaan rata dan licin, dan

berdinding tebal.Pemeriksaan untuk steinlaventhal yaitu laparosk

opi.(Prawirohardjo,2014).

b. Kista ovarium neoplastik jinak yaitu:

1) KistaOvariiSimpleks

Kista ovariisimpleks merupakan kista yang permukaan

nya rata dan halus,biasanya bertangkai,seringkali bilateral

dan menjadi besar, dinding tipis dan cairan

dialam kista jernih.Dinding kista tampak lapisan epitel kubik.

Pengangkatan kista ini dengan reseksi ovarium,namun   jarin

gan yang dikeluar kan untuk segera diperiksa secara    histolo

gik untuk mengetahui adanya keganasan (Mumpuni

& Andang,2013).

2) Kista denoma Ovarii Musinosum

Kistaini berbentuk multilokuler dan biasanya unilateral,

dapat tumbuh menjadi ukuran sangat besar. Pada kista

yang ukurannya besar tidak lagi dapat ditemukan ovarium

yang normal. Gambaran klinik terjadi perdarahan dalam kista

dan perubahan degeneratif, yang menimbulkan perlekatan

kista dengan omentum,usus usus dan peritoneumparietale. Di

nding kista agak tebal,berwarna putih keabu-abuan.Pada
Pembukaan terdapat cairan lendir,kental,melekat dan  berwar

na kuning hingga coklat.Penatalaksanaan dengan   pengangka

tan dengan atau tanpasalpingoooforektomi tergantung   besar

nya kista (Mumpuni &Andang, 2013).

3) Kista denoma Ovarii Serosum

Kista ini berasal dari epitel permukaan ovarium (germin

al epithelium).Pada umumnya kista ini tidak mencapai ukuran

yang sangat besar dibandingkan kista denoma

ovariimusinosum. Permukaan tumor biasanya licin, berongga

satu,berwarnakeabu abuan.Ukuran kista yang kecil,tetapi per

mukaaannya penuh dengan pertumbuhan papiler(solidpapillo

ma). Penatalaksanaan pada kista ini umumnya samaseperti

pada kistadenoma ovarii musinosum. Namun

karena kemungkinan keganasan lebihbesar,maka diperlukan  

pemeriksaan teliti terhadap tumor yang dikeluarkan. Bahkan

kadang-kadang perlu diperiksa sediaan yang dibekukan

untuk menentukan tindakan selanjutnya saat operasi

(Mumpuni &Andang,2013).

4) Kista Endometroid

Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan

licin,terdapat satu lapisan sel-sel pada dinding menyerupai

lapisan epitel endometrium.Terjadi akibat adanya bagian   en

dometrium yang berada diluar rahim. Kista ini

berkembang bersamaan dengan tumbuhnya lapisan endometri

um setiap
Bulann ya yang mengakibatkan nyeri hebat,terutama saat      

menstruasi dan infertilitas (Mumpuni &Andang,2013).

5) Kista dermoid

Kista dermoid merupakan teratoma kistik jinak

dengan struktur ektodermal diferensiasi sempurna dan lebih

menonjol dari pada entoderm dan mesoderm. Kista ini diduga

berasal dari sel telur melalui proses partenogenesis dan bisa

menjadi ganas seperti karsinoma epidermoid.Dinding kista

terlihat putih keabu abuan,agak tipis,konsistensi sebagian  kis

tik kenyal dan sebagian padat. Kandungan tidak hanya

cairan melain kanelemenek todermal,mesodermal dan     ento

derm.Dapat ditemukan kulit,rambut,kelenjar sebasea,  gigi(ek

todermal),tulangrawan,seratotot jaringan ikat (mesodermal),

mukosa traktus gastrointestinal, epitel saluran pernafasan,dan

jaringan tiroid(endotermal).Gejala klinik kista dermoid dapat 

terjadi torsi tangkai dengan nyeri mendadak pada lowerabdo

men.Terjadi sobekan dinding kista sehingga isi kista keluar

dalam rongga peritoneum. Terapi pada kista dermoid dengan

pengangkatan seluruh ovarium (Mumpuni&Andang, 2013).

4. Etiologi

Menurut Nugroho (2012), kista ovarium disebabkan oleh

gangguan pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofisis dan ovarium.

Penyebab lain timbulnyakistaadalahovariumadalahadanyapenyumbatanpa

da
saluran yang berisi cairan karena adanya bakteri dan virus, adanya

zat di oksin dan asap pabrik dan pembakaran gasber motor yang dapat me

nurunkan daya tahan tubuh manusia yang akan membantu

tumbuhnya kista, faktor makan makanan yang berlemak yang

mengakibatkan zat zat lemak tidak dapat dipecah dalam proses metabolis

me sehingga akan meningkatkan resiko timbulnya kista (Mumpuni &  An

dang,2013).

Menurut Arif, F. A et al., (2016) mengatakan faktor resiko

pembentukan kista ovarium terdiridari:

a. Usia

Kista ovarium jinak terjadi pada wanita kelompok usia

reproduktif.Pada wanita yang memasuki masa menopause (usia 50-70

tahun) lebih beresiko memiliki kista ovarium ganas.

b. Status menopause

Ketika wanita telah memasuki masa menopause,ovarium dapat menja

di tidak aktif dan dapat menghasilkan kista akibat tingkat aktifitas  wa

nita menopause yang rendah.

c. Faktor genetik

Di dalam tubuh manusia terdapat gen pemicu kanker yaitu

disebut dengan gen protoonkogen. Protoonkogen dapat bereaksi

akibat dari paparan karsinogen (lingkungan, makanan, kimia), polusi

dan paparan radiasi.

d. Pengobatan infertilitas

Pengobatan infertilitas dengan konsumsi obat kesuburan dilakukan de

ngan induksi ovulasi dengan gonadotropin (konsumsi obat
kesuburan).Gonado tropinyang terdiri dari Follicle Stimulating    Hor

mone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) dapat

menyebabkan kista berkembang.

e. Kehamilan

Padawanitahamil,kistaovariumdapatterbentuk

pada trimester kedua pada puncak kadar Human Chorionic     Gonado

trpin (HCG).

f. Hipotiroid

Hipotiroid merupakan kondisi menurunnya sekresi hormonetiroid       

yang dapat menyebabkan kelenjar pituitari memproduksi Thyroid  Sti

mulating Hormon e (TSH) lebih banyak sehingga kadar TSH  mening

kat. TSH merupakan faktor yang memfasilitasi

perkembangan kista ovarium folikel.

g. Merokok

Kebiasaan merokok juga merupakan faktor resiko untuk

pertumbuhan kista ovarium fungsional.Semakin meningkat resiko  kis

ta ovarium dan semakin menurun Indeks MassaTubuh (IMT) jika sese

orang merokok.

h. Ukuran massa

Kista ovarium fungsional pada umumnya berukuran kurang dari 5

cm dan akan menghilang dalam waktu4-6minggu.Sedangkan pada wa

nita pascamenopause,kista ovarium lebih dari 5cm memiliki  

kemungkinan besar bersifat ganas.

i. Kadar serum pertandatumorCA-125

Kadar CA-125 yang meningkat menunjukkan bahwa kista

ovarium tersebut bersifat ganas.Kadar abnormal CA-125 pada  wanita

pada usia
reproduktif dan premenopause adalah lebih dari 200 u/mL,

sedangkan pada wanita menopause adalah 35u/mL atau lebih.

j. Riwayat keluarga

Riwayat keluarga menderita kanker ovarium, endometrium,

payudara,dan kolon menjadi perhatian khusus. Semakin banyak

jumlah keluarga yang memiliki riwayat kanker tersebut, dan semakin

dekat tingkat hubungan keluarga,maka semakin besar resiko seorang 

wanita terkena kista ovarium.

k. Konsumsialkohol

Konsumsi alkohol dapat meningkatkan resiko terbentuknya kista   ova

rium, karena alkohol dapat meningkatkan kadar estrogen.

Kadar estrogen yang meningkat ini dapat mempengaruhi pertumbuhan

folikel.

l. Obesitas

Wanita obesitas yang memiliki Body Mass Indeks (BMI) lebih

besaratau sama 30kg/m2 lebih beresiko terkena kista ovarium baik

jinakmaupun ganas. Jaringan lemak memproduksi banyak jenis zat

kimia,salah satunya adalah hormonestrogen,yang dapat    mempengar

uhi tubuh. Hormon estrogen merupakan faktor utama dalam

terbentuknya kista ovarium.

5. Manifestasi Klinik

a. Gejala Kista Secara Umum

Menurut Yatim (2008),gejala kista secara umum,antara lain:

1) Rasa nyeri dirongga panggul disertai rasa gatal.
2) Rasa nyeri sewaktu bersetubuh atau nyeri rongga panggul

kalau tubuh bergerak.

3) Rasa nyeri saat siklus menstruasi selesai, pendarahan

menstruasi tidak seperti biasa. Mungkin perdarahan lebih lama,

lebih pendekatau tidak keluar darah menstruasi pada siklus biasa,

atau siklus menstruasitidak teratur.

4) Perut membesar.

b. Gejala Klinis Kista Ovarium

Adapun gejala klinis kista ovarium:

1) Pembesaran, tumor yang kecil mungkin diketahui saat

melakukan pemeriksaan rutin. Tumor dengan diameter sekitar 5

cm, dianggap belum berbahaya kecuali bila dijumpai pada ibu

yang menopause atau setelah menopause.Besarnya tumor dapat   

menimbulkan gangguan berkemih dan buang air besar terasa berat

di bagian bawah perut, dan teraba tumor di perut.

2) Gejala gangguan hormonal,indung telur merupakan sumber    hor

mon wanita yang paling utama sehingga bila terjadi   pertumbuhan

tumor dapat mengganggu pengeluaran hormon.Gangguan hormon

selalu berhubungan dengan pola menstruasi yang menyebabkan

gejala klinis berupa gangguan pola menstruasi dan gejala karena    

tumor mengeluarkan hormon.

3) Gejala klinis karena komplikasi tumor. Gejala komplikasi

tumor dapat berbentuk infeksi kista ovarium dengan gejala

demam, perutsakit,tegang dan nyeri,penderita tampak sakit.Gejala

klinis kista
ovarium adalah nyeri saat menstruasi, nyeri di perut bagian

bawah,nyeri saat berhubungan badan, siklus menstruasi tidak

teratur, dannyeri saat buang air kecil dan besar. Gejalanya tidak

menentu,terkadang hanya ketidaknyamanan pada perut bagian   ba

wah. Pasien akan merasa perutnya membesar dan menimbulkan

gejala perut terasa penuh dan sering sesak nafas karena perut

tertekan oleh besarnya kista (Nugroho,2014).

6. Patofisiologi

Perkembangan ovarium setelah lahir didapatkan kurang lebih  seba

nyak 1.000.000 sel germinal yang akan menjadi folikel, dan sampai pada

umur satu tahun ovarium berisi folikel kistik dalam berbagai

ukuran  yang dirangsang oleh peningkatan gonadotropin secara mendadak

,bersamaan dengan lepasnya steroid fetoplasental yang merupakan

umpanbalik negative pada hipotalamus-pituitari neonatal. Pada awal

pubertas selgerminal berkurang menjadi 300.000 sampai 500.000 unit dari

selama 35-40 tahun dalam masa kehidupan reproduksi, 400-500

mengalamai proses ovulasi,folikel primer akan menipis sehingga padasaat

menopause tinggal beberapa ratus sel germinal.Pada rentang10-15tahun   

sebelum menopau seterjadi peningkatan hilangnya folikel berhubungan

dengan

peningkatanFollicleStimulatingHormone(FSH).Peningkatanhilangnyafoli

kelkemungkinandisebabkanpeningkatan stimulasi FSH.

Padamasareproduksiakanterjadimaturasifolikelyangkhastermasuko

vulasidanpembentukankorpusluteum.Prosesiniterjadiakibatinteraksihipota

lamus-hipofisis-gonaddimanamelibatkanfolikeldan
korpusluteum,hormonsteroid,gonadotropin,hipofisis dan faktor   autokrina

tau parakrin bersatu untuk menimbulkan ovulasi. Kista ovarium

yangberasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional jinak.

Kista dapat berupa folikular dan luteal.Kista ini terjadi karena kegagalan 

ovulasi Luteinizing Hormone (LH surge) dan kemudian cairan intrafolikel

tidak diabsorpsi kembali. Pada beberapa keadaan, kegagalan ovulasi juga

dapatterjadi secara artificial dimana gonadotropin diberikan secara

berlebihan untuk menginduksi ovulasi. Hipotalamus menghasilkan

Gonadotrophin Releasing Hormone (GnRH), yang disekresi secara

pulpasi dalam rentang kritis.Kemudian GnRHmemacuhipofisis untuk       

menghasilkan gonadotropin (FSHdanLH) yangdisekresisecarapulpasijuga.

Segera setelah menopause tidak ada folikel ovarium yang

tersisa.Terjadi peningkatan FSH10-

20kalilipatdanpeningkatanLHsekitar3kalilipat dan kadar maksimal

dicapai 1-3 tahun pasca menopause,

selanjutnyaterjadipenurunanyangbertahapwalaupunsedikitpadakeduagona

dotropintersebut.PeningkatankadarFSHdanLHpadasaatkehidupanmerupak

anbuktipastiterjadikegagalanovarium(Prawirohardjo,2011).

Ukurankistaovariumbervariasi,misalnyakistakorpusluteumyangber

ukuran sekitar 2 cm-6 cm, dalam keadaan normal lambat laun

akanmengecil dan menjadi korpus albikans. Kadang-kadang korpus

luteumakan mempertahankan diri, perdarahan yang sering terjadi di

dalamnyamenyebabkan terjadinyakista, berisi cairan bewarna merah

coklat tuakarenadarahtua.Korpusluteumdapatmenimbulkangangguanhaid,
berupa amnorea diikuti perdarahan tidak teratur. Adanya kista dapat

pulamenyebabkan rasa berat di perut bagian bawah dan perdarahan

berulangdalamkista dapat menyebabkanruptur(Wiknjosastro,2008).

7. Komplikasi

Hal yang paling ditakutkan dari penyakit kista ovarium ialah

berubahmenjadiganasdanbanyakterjadikomplikasi.MenurutPutri(2019),ko

mplikasiyangdapat terjadi padakistaovarium yaitu:

a. Perdarahankedalam kista

Perdarahankistabiasanyaterjadisedikit-

sedikitdanberangsurmenyebabkan pembesaran pada kista dan

menimbulkan gejala klinikyang minimal. Tetapi jika perdarahan

terjadi tiba-tiba dengan

jumlahyangsangatbanyakdapatmenimbulkandistensicepatdannyeriabd

omen secara mendadak. Selain itu, tidak ada patokan mengenaiukuran

besar kista yang berpotensi pecah. Ada kista yang berukuran 5cm

sudah pecah, namun ada pula yang sampai berukuran 20 cm

belumpecah.Pecahnyakistamenyebabkanpembuluhdarahrobekdanmeni

mbulkanterjadinyaperdarahan.

b. Torsio(PutaranTangkai)

Torsio terjadi pada tumor dengan diameter 5 cm atau lebih.

Putarantangkaimenimbulkantarikanligamentuminfundibulopelvikumte

rhadapperitoniumparietaleyangmenimbulkanrasasakit.Jikaputaran

tangkai berjalan terus, akan menimbulkan nekrosis

hemoragikdalamtumor,jikatidaksegeradilakukantindakan,dapatmerobe

k
dindingkistadenganperdarahanabdominalatauperadangansekunder.Jika

putarantangkaiterjadi perlahan,tumormelekatpadaomentum.

c. Infeksikistaovarium

Infeksi pada kista terjadi akibat infeksi asenden dari serviks, tuba

danmenuju lokus ovulasi, sampai abses. Keluhan infeksi kista

ovariumyaitubadanpanas,nyeripadaabdomen,perutterasategang,diperlu

kanpemeriksaan laparotomi dan laboratorium untuk mengetahui

adanyainfeksipadakista.

d. Robek dindingkista(rupture)

Robek dinding kista terjadi pada putaran tangkai, tetapi dapat

pulaakibat jatuh, trauma, atau saat berhubungan intim. Kista yang

berisicairan serus, rasa nyeri akibat robekan dan iritasi peritonium

akansegera berkurang. Tetapi, jika terjadi robekan dinding kista

disertaihemoragik akut, perdarahan akan terus berlangsung ke dalam

ronggaperitoniumdanmenimbulkannyeriterusmenerusdisertaitandaabd

omenakut.

e. Degenerasikeganasan

Degenerasiganasberlangsungpelan“silentkiller”.Terdiagnosasetelahsta

diumlanjut,diagnosadinikarsinomaovariummenggunakanpemeriksaant

umormarkerCA-125untukmengetahuiterjadinyadegenerasiganas.
8. PemeriksaanPenunjang

Kista ovarium dapat dilakukan pemeriksan lanjut yang dapat

dilaksanakandengan:

a. Laparoskopi:pemeriksaaniniSangatbergunauntukmengetahuiapakah

tumor berasal dari ovarium atau tidak, dan untuk menentukansifat-

sifattumor itu.

b. Ultrasonografi: dengan pemeriksaan inidapatditentukan letak danbatas

tumor, apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau

kandungkencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapat dibedakan

pulaantara cairandalam ronggaperutyangbebasdanyangtidak.

c. Fotorontgen:pemeriksaaninibergunauntukmenentukanadanyahidrotora

ks.

d. CA-125: memeriksa kadar protein di dalam darah yang disebut CA-

125.

Kadar CA-125 juga meningkat pada perempuan subur, meskipun

tidakada proses keganasan. Tahap pemeriksaan CA-125 biasanya

dilakukanpada perempuan yang berisiko terjadi proses keganasan,

kadar normalCA-125(0-35 u/ml).

e. Parasentensispungsiasites:bergunauntukmenentukansebabasites.

Perludiperhatikanbahwatindakantersebutdapatmencemarkankavumper

itonei dengan isi kista bila dinding kista tertusuk (Wiknjosastro,2008).


9. Penatalaksanaan

Adapunpenatalaksanaankistaovariumdibagi atas duametode:

a. TerapiHormonal

PengobatandenganpemberianpilKB(gabunganestrogen-

progresteron)bolehditambahkanobatantiandrogenprogesteroncyprotero

n asetat yang akan mengurangi ukuran besar kista. Untukkemandulan

dan tidak terjadinya ovulasi, diberikan klomiphen

sitrat.Jugabisadilakukanpengobatanfisikpadaovarium,misalnyamelaku

kandiatermi dengan sinar laser.

b. TerapiPembedahan/Operasi

Pengobatandengantindakanoperasikistaovariumperlumempertimbangk

anbeberapakondisiantaralain,umurpenderita,ukurankista,dankeluhan.A

pabilakistakecilataubesarnyakurangdari5 cm dan pada pemeriksaan

Ultrasonografi tidak terlihat tanda-

tandaproseskeganasan,biasanyadilakukanoperasidenganlaparoskopide

ngan cara, alat laparoskopi dimasukkan ke dalam rongga

pangguldengan melakukan sayatan kecil pada dinding perut. Apabila

kistaukurannyabesar,biasanyadilakukanpengangkatankistadenganlapar

atomi.Teknikinidilakukandenganpembiusantotal.Dengancaralaparato

mi,kistabisadiperiksaapakahsudahmengalamiproseskeganasan atau

tidak. Bila sudah dalam proses keganasan,

dilakukanoperasisekalianmengangkatovariumdansalurantuba,jaringanl

emaksekitardan kelenjarlimpe(Yatim, 2008).


B. Konsep Teori Total Abdominal Hysterectomy and Bilateral

SalphingoOophorectomy (TAH-BSO)

1. DefinisiHisterektomi

HisterektomiberasaldaribahasaYunaniyaknihysterayangberarti

“rahim” dan ektmia yang berarti “pemotongan”. Histerektomiberarti

operasi pengangkatan rahim. Akibat dari histerektomi ini adalahwanita

tidak bisa hamil lagi dan berarti tidak bisa pula mempunyai anaklagi.

Walaupun tidak pernah diharapkan, wanita tak jarang

mengalamiberbagai penyakit yang berkaitan dengan organ

reproduksinya. Penyakititu diantaranya kanker rahim atau kanker mulut

rahim, fibroid (tumorjinak pada rahim), dan endometriosis (kelainan

akibat dinding rahimbagian dalam tumbuh pada indung telur, tuba

fallopi, atau bagian tubuhlain,padahal seharusnyahanyatumbuhdirahim).

Penyakit-penyakit tersebut sangat membahayakan bagi

seorangwanita, bahkan dapat mengancam jiwanya, karena itu, perlu

tindakanmedisuntukmengatasinya.Menghadapipenyakit-

penyakittersebuttindakanmedisyangharusdilakukanadalahhisterektomi.P

rosedurbiasanyahisterektomidipilihberdasarkandiagnosapenyakit,jugabe

rdasarkanpengalamandankecenderunganahlibedah.Namun,demikian,

prosedur histerektomi melalui vagina memiliki resiko yanglebih kecil

dan waktu pemulihan yang lebih cepat dibanding prosedurhisterektomi

melalui perut(Oktavelani, 2019).


a. TujuanatauKegunaanHisterektomi

Tujuanataukegunaanhisterektomiadalahuntukmengangkatrahimwanita

yang mengidap penyakit tertentu dan sudah menjalani

berbagaiperawatanmedis,namunkondisinyatidakkunjungmembaik.Peng

angkatan uterus merupakan solusi terakhir yang direkomendasikanpada

pasien, jika tidak ada pengobatan lain atau prosedur yang lebihrendah

resiko untuk mengatasi masalah tumor atau kista pada

organreproduksinya.

b. Alasanmelakukanhisterektomi

Wanita yang melakukan histerektomi memiliki alasan masing -

masing.Alasan-alasanmelakukan histerektomi adalah:

1) Menorrhagia atau menstruasi berlebihan. Selain darah

menstruasiyang keluar berlebihan, gejala lainnya adalah kram dan

sakit padaperut.

2) Endometriosisyaitukondisiyangterjadiketikasel-

selyangmelintangdirahim ditemukan di luar dinding rahim.

3) Penyakit radang panggul yaitu terinfeksinya sistem reproduksi

olehbakteri bisa menyebabkan penyakit ini. Sebenarnya penyakit

radangpanggul bisa diatasi dengan antibiotik, namun jika

kondisinya

telahparahatauinfeksisudahmenyebardibutuhkantindakanhisterektom

i.

4) Fibroidatautumorjinakyangtumbuhdiarea rahim.

5) Kekenduran rahim yaitu terjadi ketika jaringan dan ligamen

yangmenopangrahimmenjadilemah.Gejalanyaadalahnyeripunggung,
urine bocor, sulit berhubungan seks, dan merasa ada sesuatu

yangturundari vagina.

6) Adenomiosisatau penebalan rahimyaitu kondisi ketika jaringanyang

biasanya terbentang di rahim menebal ke dalam dinding

ototrahim.Haltersebutbisamembuatmenstruasiterasamenyakitkandan

nyeripanggul.

7) Kankerkewanitaanseperti:serviks,ovarium,tubafallopidanrahim.

c. Jenis–jenisHisterektomi

1) HisterektomiRadikal

Histerektomi radikal yaitu mereka yang menjalani prosedur ini

akankehilanganseluruhsistemreproduksisepertiseluruhrahimdanservi

ks,tubafallopi,ovarium,bagianatasvagina,jaringanlemakdankelenjar

getah bening. Prosedur ini dilakukan pada mereka yangmengidap

kanker. Prosedur ini melibatkan operasi yang luas

daripadahisterektomiabdominaltotal,karenaprosedurinijugamengiku

tsertakan pengangkatan jaringan lunak yang

mengelilingiuterussertamengangkatbagianatasdarivagina.Histerekto

miradikalini sering dilakukan pada kasus-kasus karsinoma serviks

stadiumdini.Komplikasilebihseringterjadipadahisterektomijenisinidi

bandingkanpadahisterektomitipeabdominal.Halinijugamenyangkut

perlukaan pada usus dan sistemurinarius

2) HisterektomiTotal

Histerektomi totalyaitu seluruh rahimdan serviksdiangkat

jikamenjalaniprosedurini.Namunadapulajenishisterektomitotal
bilateral salpingo ooforektomi yaitu prosedur ini melibatkan

tubafallopidanovarium.Keuntungandilakukanhisterektomitotaladala

hikut diangkatnya serviks yang menjadi sumber terjadinya

karsinomadan prekanker. Akan tetapi, histerektomi total lebih sulit

daripadahisterektomi supraservikal karena insiden komplikasinya

yang

lebihbesar.Operasidapatdilakukandengantetapmeninggalkanataume

ngeluarkanovariumpadasatuataukeduanya.Padapenyakit,kemungkin

andilakukannyaooforektomiunilateralataubilateralharus

didiskusikan dengan pasien. Sering kali, pada penyakit

ganas,tidakadapilihanlain,kecualimengeluarkantubadanovariumkare

nasudah sering terjadi mikrometastase. Berbeda dengan

histerektomisebagian, pada histerektomitotal seluruh bagian

rahimtermasukmulut rahim (serviks) diangkat. Selain itu, terkadang

histerektomitotal juga disertai dengan pengangkatan beberapa organ

reproduksilainnya secara bersamaan. Misalnya, jika organ yang

diangkat ituadalah kedua saluran telur (tuba fallopi) maka tindakan

itu

disebutsalpingo.Jikaorganyangdiangkatadalahkeduaovariumatauind

ungtelurmakatindakanitudisebutoophor.Jadi,yangdisebuthisterektom

ibilateralsalpingoooforektomiadalahpengangkatanrahim bersama

kedua saluran telur dan kedua indung telur.

Padatindakanhisterektomiini,terkadangjugadilakukantindakanpenga

ngkatan bagian atas vagina dan beberapa simpul (nodus)

darisalurankelenjargetahbening,atauyangdisebutsebagaihisterektomi

radikal(Oktavelani, 2019).
C. KonsepAsuhanKeperawatanKistaOvarium

Asuhankeperawatanadalahserangkaianproseskeperawatanyangberkesina

mbunganuntukmengatasiataumengurangimasalahkesehatanindividu,kelompok,

maupunmasyarakatmeliputibio-psiko-sosio-spritual(Susanti,2020). Proses

keperawatan terdiri dari:

1. Pengkajian

Pengkajianadalahsalahsatuproseskeperawatanyangsistematisdanberkesinam

bung berupa pengumpulan data, verifikasi dan komunikasi

datatentangindividu,keluarga,kelompokataumasyarakatuntukmenggaliperm

asalahanklien.

a. Sumberdatadapat diperolehmelalui:

1) Datasubjektif

Data subjektif disebut juga data tertutup, yaitu deskripsi verbal

klienmengenai masalah kesehatan.

2) Dataobjektif

Data objektif disebut juga data terbuka, yaitu hasil observasi

ataupengukurandaristatuskesehatanklien.Sumberdatadapatdiperoleh

melaluiklien, keluarga,tenagakesehatan, danliteratur.

b. Metodepengumpulandatayaitu:

1) Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan menggunakan

indera.Observasi adalah keterampilan yang didasari dan disengaja

yangdikembangkanmelaluiupayadandenganmenggunakanpendekata

n
yangterorganisir,observasimemilikiduaaspekyaitumemliharadatadan

menyeleksi, mengantur,menginterprestasikandata.

2) Wawancara

Wawancaraadalahkomunikasiyangdirencanakanatauperbincangande

ngansuatutujuan,misalnyamendapatkanataumenerimainfomasi,meng

indentifikasimasalah,mengevaluasiperubahan,mengajarkanmemberi

kandukungankonselingdanterapi.

3) Pengkajianpadapasiendengan KistaOvarium(Kozieretal., 2010)

a) Identitas

(1) Nama

Dikajiuntukmengenalataumemanggilagartidakkelirudenganp

asien lain.

(2) Umur

Untukmengetahuiapakahpasienmasihdalammasareproduksia

tau sudah menopause.

(3) Agama

Untukmengetahuipandanganagamaklienmengenaimasalah

gangguanreproduksi.

(4) Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin

mudahmenerimainformasidanakhirnyapegentahuan

yangdimilikisemakinbanyak (Notoatmodjo, 2012).


(5) Sukubangsa

Dikaji untuk melihat adat istiadat atau kebiasan sehari-

haripasien.

(6) Pekerjaan

Dikajiuntukmengukurdanmengetahuitingkatsosialekonomin

ya.

(7) Alamat

Dikajiuntukmempermudahkunjunganrumahbiladiperlukan.

b) Riwayatkesehatan

1) Keluhanutama

Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan

pasiendatangkefasilitaskesehatan.Keluhanjugamunculpadak

asus kista ovarium adalah nyeri perut pada bagian

bawah(Sulistyawati,2011).

2) Riwayatkesehatansekarang

Untuk mengetahui penyakit yang disertai saat ini,

apakahkeadaan ibu dengan kista ovarium menderita sakit

pinggangdannyeripadabagianbawahperutbagianbawahsertam

engetahuiadanya penyakitkronisdanketerbatasanfisik.

3) Riwayatmenstruasi

Dikajiuntukmengetahuiriwayatmenstruasiantaralainmenarch

e,siklusmenstruasi,lamanyamenstruasi,banyaknyadarah,kelu

han utamayangdirasakan saat haid.


4) Riwayatkehamilan

Dikajiuntukmengetahuijumlahkehamilan,anakyanghidup,per

salinanaterm,persalinanpremature,keguguran,persalinanden

gantindakan,riwayatpendarahanpadakehamilan,persalinanata

unifas sebelumnya.

5) Riwayatpersalinan

Halyang perludikajiadalah berapa

kalimenikah,statusmenikahsahatautidak,karenabilamenikaht

anpastatusyangjelasakan berkaitan denganpsikologisnya.

6) Riwayatginekologi

Dikaji untuk mengetahui apakah pasien pernah

mengalamipenyakitkandungansepertiinfertilitas,penyakitkel

amin,tumoratau sistem reproduksi.

7) Riwayatkeluargaberencana

DikajiuntukmengetahuiapakahpasienpernahmengikutiKBde

ngankontrasepsijenisapa,berapalama,adakeluhanselamamen

ggunakan kontrasepsi.

8) Riwayatkesehatanyanglalu

Dikajiuntukmengetahuiapakahadahubungandenganmasalahy

angdihadapi olehklien padasaatini.

9) Riwayatkesehatankeluarga

Dikajiuntukmengetahuiapakahadapenyakitmenurundalam

keluarga seperti asma, diabetes mellitus,

hipertensi,jantungdanriwayat penyakitmenular lainya.


c) Pemeriksaanfisik

Dikajimulaidariujungkepalasampaiujungkakiuntukmelibatkanap

akahadakelainanatautidak.Sepertiinspeksi,palpasi,perkusi,

auskultasi.

d) Datasosial

Yangperludikajiyaitukondisiekonomipasiensertakebudayaanyan

gdianut pasiensaat ini.

e) Dataspriritual

Klienmenjalankankegiatankeagamaannyasesuaidengankepercay

aanya

f) Datapsikologis

Hal yang perlu dikaji yaitu perasaan pasien setelah

mengetahuipenyakityangdideritasaat ini.

g) Polakebiasaansehari-hari

Biasanyakliendenganpenderitakistaovariummengalamigangguan

dalamaktivitas,dan tidurkarena merasanyeri.

h) Pemeriksaanpenunjang

Ultrasonografi dengan USG dapat dilihat besarnya kista

bentukkista,isi kista, dan lain sebagainya.

4) Pengkajiankeperawatanpreoperatif

Menurut Barbara (2010) dalam Susanti (2020), asuhan

keperawatanpada klien yang mengalami pembedahan atau pre

operatif, meliputipengumpulandanpenilaiandata-

dataklienyangspesifikuntukmenentukankebutuhanpreoperatifseperti

kebutuhanfisik,
psikologi,sosial,danspiritualditentukanselamapengkajian.Halyangpe

rlu dikaji padaklienpreoperatif meliputi:

a) Riwayatkeperawatan

Riwayatkeperawatanyangperludikajiyaitu:

(1) Status kesehatan saat ini untuk mengetahui adanya

penyakitkronisdan adanyaketerbatasan fisik.

(2) Alergibertujuanagardapatmengindikasiadanyapotensireaksit

erhadapobatatauzat-

zatyangdigunakanselamapembedahanatau prosedur

diagnostik.

(3) Medikasi berfungsi untuk mempertahankan kadar

beberapaobatdalam darah.

(4) Pembedahansebelumnyadikajiuntukmengetahuiresponfisikd

an psikologi klien terhadappembedahan.

(5) Statusmentaluntukmemahamiresponklienterhadappembedah

an.

(6) Pemahamanmengenaiprosedurpembedahandananastesi.

(7) Kebiasaanmerokokatauminumberalkohol.

(8) Mekanismekoping

(9) Sumber-

sumbersosialatausumberkekuataanbagiklienyangakanmenjal

ani pembedahan.

b) Ujiskrining

Untukmengindentifikasiabnormalitassebelumpembedahan,melip

utihitungdarahlengkap,golongandarah,guladarahpuasa,elektrolit

serum,ureum,kreatinin,bilirubin,SerumGlutamic
Oxaloacetic

Transaminase(SGOT),SerumGlutamicPyruvicTransaminase(SG

PT),albumin,sinarX,elektrokardiogram(EKG).

5) Pengkajiankeperawatanpostoperatif

Pengkajian pada pasien post operatif yaitu pengukuran tanda-

tandavital, observasi setiap 4 jam sekali atau lebih sering,

tergantungkondisikliendankebijakanunit,jalannafasataupernafasan,si

rkulasi, suhu, keseimbangan cairan dan elektrolit, fungsi

neurolog,fungsiperkemihan,fungsigastrointestinal,kenyamanandanh

arapanklien.

6) Pengkajian yang lengkap dan akurat memudahkan perawat

dalammenetapkandatadasar,menegakandiagnosakeperawatanyangte

pat,merencanakanterapipengobatanyangcocok,danmemudahkan

perawat dalam mengevaluasi respon pasien terhadapterapi yang

diberikan. Pada anamnesa keluhan utama yang

palingseringditemuiadalahnyeri.PengkajiandenganpendekatanProvo

katif,Quality,Region,Severity,Time(PQRST)dapatmembantuperawat

dalammenentukanrencanaintervensiyangtepat.

7) Polapersepsimanajemenkesehatan

(a) Polapersepsimanajemenkesehatan

Mengambarkan presepsi pemeliharaan, penanganan

kesehatan,penatalaksanankesehatan,kemampuanmenyusuntujua

ndanpengetahuantentangkesehatan.
(b) Polanutrisi

Mengambarkan masukan nutrisi balance cairan dan

elektrolit,nafsu makan, pola makan, frekuensi BB dalam 6 bulan

terakhir,kesulitanmenelan, mualmuntah, kebutuhan zatgizi.

(c) Polaeliminasi

Menjelaskanfungsieksresi,kandungkemihdankebiasaandefekasi,

ada tidaknya masalah defekasi dan miksi karakteristikurindan

feses.

(d) Polalatihanaktifitas

Mengambarkanpolalatihan,aktivitas,fungsipernafasandansirkula

si. Pentingnya latihan gerak dalam keadaan sehat atausakit,

gerak tubuh dan keseimbangan berhubungan satu samalain.

(e) Polakognitifperseptual

Menjelaskan persepsi sensori dan kognitif meliputi

pengkajianfungsipendengaran,penglihatan,perasaan,pembaudan

kompensasiterhadap tubuh.

(f) Polaistirahattidur

Mengambarkan pola tidur, istirahat dan persepsi tentang

energi.Jumlahjamtidurpadsiangdanmalamhari,masalahselamatid

ur,insomia,mimpi buruk, dan penggunaan obat.


(g) Polakonsepdiri

Mengambarkan sikap tentang diri sendiri dan persepsi

terhadapkemampuanantaralain:gambarandiri,hargadiri,peran,ide

ntitasdiri, pola perandan hubungan.

(h) Polaseksualdan reproduksi

Mengambarkankepuasanataumasalahyangaktualataudirasakande

ngan seksualitas.

2. Diagnosakeperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai

responklien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang

dialaminyabaik yang berlangsung actual maupun potensial. Diagnosis

keperawatanbertujuanuntukmengidentifikasiresponklienindividu,keluargad

ankomunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan (Tim

PokjaSDKIDPPPPNI, 2017)

a. Preoperasi

1) Nyeriakut(D.0077)

2) Gangguaneliminasiurine(D.0040)

3) Ansietas(D.0080)

4) Defisitpengetahuan(D.0111)

b. Postoperasi

1) Nyeriakut(D.0077)

2) GangguanMobilitasFisik(D,0054)

3) Risikoinfeksi(D.0142)

4) DefisitNutrisi(D.0019)
5) Konstipasi(D.0049)

6) Defisitperawatandiri(D.0109)
38

3. IntervensiKeperawatan

Tabel1. IntervensiKeperawatanKistaOvarium
Diagnosa
KriteriaHasilSLKI IntervensiKeperawatanSIKI
Keperawatan
SDKI
NyeriAkut(D.0077) Tingkat Manajemen Nyeri (I.
NyeriMenurun(L.0 08238)Observasi
8066) 1. Lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitasnyeri
Penyebab: 2. Identifikasiskalanyeri
1. Agen a. Keluhan 3. Identifikasiresponnyerinon verbal
pencederafisiologi nyerimenurun 4. Identifikasifaktor yangmemperberatdanmemperingannyeri
s (mis.Inflamasi, b. Meringis 5. Identifikasipengetahuandankeyakinantentangnyeri
iskemia,neoplasm menurun 6. Identifikasipengaruhbudayaterhadapresponnyeri
a) c. Sikap 7. Identifikasipengaruhnyeripadakualitashidup
2. Agen protektifmenu 8. Monitorkeberhasilanterapikomplementer yangsudahdiberikan
pencedrakimiawi run 9. MonitorefeksampingpenggunaananalgetikT
(mis.Terbakar,bahank d. Gelisah erapeutik
imiairitan) menurun 10. Berikantekniknonfarmakologisuntukmengurangirasanyeri(mis.TENS,hypnosis,akup
3. Agen pencidra e. Kesulitan resur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik
fisik(mis. Abses, tidurmenurun imajinasiterbimbing,kompreshangat/dingin,terapibermain)
trauma,amputasi, 11. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
terbakar,terpotong, pencahayaan,kebisingan)
mengangkatberat, 12. Fasilitasiistirahatdantidur
prosedur 13. Pertimbangkanjenisdansumbernyeridalampemilihanstrategi
operasi,trauma, latihan meredakannyeriEdukasi
fisikberlebihan 14. Jelaskanpenyebab,periode,danpemicunyeri
15. Jelaskanstrategimeredakannyeri
16. Anjurkanmemonitornyrisecaramandiri
17. Anjurkanmenggunakananalgetiksecaratepat
18. AjarkantekniknonfarmakologisuntukmengurangirasanyeriKo
laborasi
19. Kolaborasipemberiananalgetik,jikaperlu
PemberianAnalgetik(I.08243)
Observasi
1.Identifikasikarakteristiknyeri(mis.Pencetus,pereda,kualitas,lokasi,intensitas,frekuensi,duras
i)
39

Diagnosa
KriteriaHasilSLKI IntervensiKeperawatanSIKI
Keperawatan
SDKI
2. Identifikasiriwayatalergiobat
3. Identifikasikesesuaianjenisanalgesik(mis.Narkotika,non-
narkotika,atauNSAID)dengantingkat keparahannyeri
4. Monitortanda-tandavitalsebelumdansesudahpemberiananalgesik
5. Monitorefektifitasanalgesik
Terapeutik
6. Diskusikanjenisanalgesikyangdisukaiuntukmencapaianalgesiaoptimal,jikaperlu
7. Pertimbangkanpenggunaaninfuskontinu,ataubolusopioiduntukmempertahankankada
r dalamserum
8. Tetapkantargetefektifitasanalgesicuntukmengoptimalkanresponpasien
9. DokumentasikanresponterhadapefekanalgesicdanefekyangtidakdiinginkanEduk
asi
10. JelaskanefekterapidanefeksampingobatKo
laborasi
11. Kolaborasipemberiandosisdanjenisanalgesik, sesuaiindikasi
Gangguan Eliminasi ManajemenEliminasiUrine(I.04152)
Urine(L.04034) Observasi
EliminasiUrine(D.0040) 1. Sensasi 1. Identifkasitandadangejalaretensiatauinkontinensiaurine
Penyebab: berkemihmening 2. Identifikasifaktoryangmenyebabkanretensiatauinkontinensiaurine
1. Penurunankapasitask kat 3. Monitoreliminasiurine(mis.frekuensi,konsistensi,aroma,volume,danwarna)Tera
andung kemih 2. Desakan peutik
2. Iritasikandungkemih berkemih 4. Catat waktu-waktudanhaluaranberkemih
3. Penurunankemampua (urgensi) 5. Batasiasupancairan,jikaperlu
nmenyadari tanda- 3. Distensi 6. Ambilsampelurinetengah(midstream)ataukulturEd
tanda kandungkemih ukasi
gangguankandung 4. Berkemih 7. Ajarkantandadangejalainfeksisalurankemih
kemih tidaktuntas(hes 8. Ajarkanmengukurasupancairandanhaluaranurine
4. Efektindakanmedisda itancy) 9. Anjurkanmengambilspecimenurinemidstream
ndiagnostik(mis.oper 5. Volume 10. Ajarkanmengenalitandaberkemihdanwaktuyangtepatuntukberkemih
asi ginjal, residuurine 11. Ajarkanterapimodalitaspenguatanotot-ototpinggul/berkemihan
operasisaluran 6. Urine 12. Anjurkanminumyangcukup,jikatidakadakontraindikasi
menetes(dribb 13. AnjurkanmengurangiminummenjelangtidurK
kemih,anastesidanob ling) olaborasi
at-obatan) 7. Nokturia 14. Kolaborasipemberianobatsuposituriauretrajikaperlu
5. Kelemahanototpelvis 8. Mengompol
9. Enuresis
40

Diagnosa
KriteriaHasilSLKI IntervensiKeperawatanSIKI
Keperawatan
SDKI
6. Ketidakmampuanme 10. Disuria
ngakses 11. Anuria
12. FrekuensiBAK
toilet(mis.Imobilisasi 13. Karakteristik
) urine
7. Hambatan
lingkungan
8. Ketidakmampuanme
ngkomunikasikanke
butuhaneliminasi
9. OutletKandungkemih
tidaklengkap(mis.
Anomali
saluran

kemihkongenital)
10. Imaturitas (pada
anakusia<3tahun)
Ansietas(D.0080) Tingkat TerapiRelaksasiI.09326
Penyebab: Ansietas(L.0909 Observasi
1. Krisissituasional. 3) 1. Identifikasipenurunantingkatenergy,ketidakmampuanberkonsentrasi,ataugejalalainmeng
2. Kebutuhan 1. Verbalisasik ganggu kemampuankognitif
ebingungan 2. Identifikasiteknikrelaksasi yangpernahefektifdigunakan
tidakterpenuhi. menurun 3. Periksaketeganganotot,frekuensinadi,tekanandarah,dansuhusebelumdansesudahlatihan
3. Krisismaturasional. 2. Verbalisasikha 4. MonitorresponsterhadapterapirelaksasiT
4. Ancamanterhadapkons watir erapeutik
ep diri. akibatkondisi 1. Ciptakanlingkunganyangtenangdannyaman
5. Ancamanterhadapkem yangdihadapim 2. Gunakannadasuara
atian. enurun yanglembutEdukasi
6. Kekhawatiranmengal 3. Perilaku 1. Jelaskantujuan,manfaat,danjenisrelaksasiyangtersedia(mis,musik,napasdalam,meditasi)
amikegagalan. gelisahmenurun 2. Anjurkanmengambilposisinyamandanrileks
7. Disfungsi 4. Perilaku 3. Anjurkansering mengulangteknikrelaksasi
tegangmenurun
sistemkeluarga. 5. Keluhan
8. Hubunganorangtua- pusingmenurun
anaktidakmemuaskan. 6. Anoreksia
9. Faktor menurun

keturunan(temperamen
41
mudahteragitasi
sejaklahir)
42

Diagnosa
KriteriaHasilSLKI IntervensiKeperawatanSIKI
Keperawatan
SDKI
10. Penyalahgunaanzat. 7. Palpitasi
11. Terpapar bahaya menurun
lingkungan 8. Frekuensi
pernapasan
(mis.toksin,polutan,dan menurun
lain-lain). 9. Frekuensi
12. Kurang nadimenurun
10. Tekanan
terpaparinformasi. darahmenurun
11. Diaforesis
menurun
12. Tremormenurun
13. Pucatmenurun
14. Konsentrasi
membaik
15. Polatidur
membaik
Defisitpengetahuan(D.011 TingkatPeng EdukasiKesehatan(I.12383)
1) etahuan(L.1 Observasi
Penyebab: 2111) 1. IdentifikasikesiapandankemampuanmenerimainformasiTe
1. Keteratasankognitif rapeutik
1. Verbalisasi
2. Gangguan 2. SediakanmateridanmediaPendidikanKesehatan
minatdalambelaja
3. JadwalkanPendidikanKesehatansesuaikesepakatan
rmeningkat
fungsikognitif 4. BerikanPendidikankesehatan
2. Kemampuanmenj
3. Kekeliruanmengikutia 5. BerikankesempatanuntukbertanyaE
elaskanpengetahu
njuran dukasi
antentang
4. Kurang 6. Ajarkanbagaimanacarasenamkakidiabetes
suatutopikmening
terpaparinformasi
kat
5. Kurangminatdalambela
jar
6. Kurang

mampumengingat
7. Ketidaktahuanmenemu
kan

sumberinformasi
43

Diagnosa
KriteriaHasilSLKI IntervensiKeperawatanSIKI
Keperawatan
SDKI
Gangguan Mobilitas DukunganAmbulasi(1.06171)
MobilitasFisik(D.00 Fisik(L.05042) Observasi
54) 1. Pergerakan 1. Identifikasiadanyanyeriataukeluhanfisiklainnya
ekstremitas 2. Identifikasitoleransifisikmelakukanambulasi
Penyebab meningkat 3. Monitorfrekuensijantungdantekanandarahsebelummemulaiambulasi
1. Kerusakan 2. Kekuatan 4. MonitorkondisiumumselamamelakukanambulasiTe
integritasstrukturtul ototmeningka rapeutik
ang t 5. Fasilitasiaktivitasambulasidenganalatbantu(mis.tongkat,kruk)
2. Perubahanm 3. Rentang 6. Fasilitasimelakukanmobilisasifisik,jikaperlu
etabolisme gerak(ROM) 7. LibatkankeluargauntukmembantupasiendalammeningkatkanambulasiEdu
3. Ketidakbugaranfisik meningkat kasi
4. Penurunankendaliotot 4. Nyerimenurun 8. Jelaskantujuandanprosedurambulasi
5. Penurunanmassaotot 5. Kaku 9. Anjurkanmelakukanambulasidini
6. Penurunankekuatan sendimenu 10. Ajarkanambulasisederhana yangharusdilakukan(mis.berjalandaritempattidur
otot run kekursiroda,berjalandaritempattidur kekamarmandi, berjalansesuai toleransi)
7. Keterlambatan
perkembangan Pemulihan DukunganMobilisasi(I.05173)
8. Kekakuansendi PascaBedah(L.1 Observasi
9. Kontraktur 4129) 1. Identifikasiadanya nyeriataukeluhanfisiklainnya
10. Malnutrisi Kriteriahasil 2. Identifikasitoleransifisikmelakukanpergerakan
11. Gangguan 1. Kenyamanan 3. Monitorfrekwensijantungdantekanandarahsebelummemulaimobilisasi
muskuloskeletal Meningkat 4. MonitorkondisiumumselamamelakukanmobilisasiTe
12. Gangguan 2. Selera rapeutik
neuromuskular makan 5. Fasilitasaktivitas mobilisasidenganalatbantu
13. Indeks masa Meningkat 6. Fasilitasmelakukanpergerakan,jikaperlu
tubuhdiataspersentilk 3. Mobilitas 7. LibatkankeluargauntukmembantupasiendalammeningkatkanpergerakanEdu
e-75sesuaiusia Meningkat kasi
14. Efekagen 4. Kemampuanmel 8. Jelaskantujuandanprosedurmobilisasi
farmakologis anjutkanpekerja 9. Anjurkanmelakukanmobilisasidini
15. Program an meningkat
pembatasangerak 5. Kemampuan
16. Nyeri bekerjaMeni
17. Kurang ngkat
terpaparinformas 6. Kemampuanp
i erawatan
tentangaktivitasfi diriMeningkat
sik
18. Kecemasan
44

Diagnosa
KriteriaHasilSLKI IntervensiKeperawatanSIKI
Keperawatan
SDKI
19. Gangguankognitif 7. Waktu
20. Keenggananmelakuka penyembuhan
npergerakan Menurun
21. Gangguan 8. Area
sensoripersepsi lukaOper
asiMemb
aik
ResikoInfeksi(D.0142) Tingkat PencegahanInfeksi(I.14539)
Infeksi(L.1413 Observasi
FaktorRisiko 7) 1. MonitortandadangejalainfeksilokaldansitemikThe
1. PenyakitKronis a. Kebersihantanga repeutik
2. EfekprosedurInfasif nmeningkat 2. Cucitangansebelumdansesudahkontakdenganpasiendanlingkungan
3. Malnutrisi b. Demammenurun 3. PertahankanteknikaseptikpadapasienberesikoEd
4. Peningkatan c. Kemerahan ukasi
paparanorganisme menurun 4. Jelaskantandadangejalainfeksi
patogenlingkungn d. Nyerimenurun 5. Ajarkancara mencucitangandneganbenar
5. Ketidakadekuatan e. Bengkak 6. Ajarkancara memeriksa kondisilukaoperasi
pertahanan menurun 7. Anjurkanmeningkatkanasupannutrisidancairan
tubuhperifer : PerawatanLuka(I.14564)
a. Gangguan Observasi
peristltik 1. MonitorKarakteristikluka(warna,ukuran,bau,drainase)
b. Kerusakaninte 2. Monitortanda-
gritaskulit tandainfeksiTerapeutik
c. Perubahan 3. Lepaskanbalutandanplestrer secaraperlahan
sekresiPH 4. BersihkandengancairanNaCL/Pembersihnontoksiksesuaikebutuhan
d. Penurunan 5. Berikansalepsalepyangsesuaikekulit/lesijikaperlu
kerjasiliaris 6. Pertahankantekniksterilsaat melakukanperawatanluka
e. Ketuban 7. Jadwalkanperubahanposisisetiap2jamatausesuai
pecahlama kebutuhanEdukasi
f. Ketuban 8. Anjurkanmengkonsumsimakanantinggikaloridanprotein
pecahsebelum 9. AjarkanprosedurperawatanlukasecaramandiriKo
waktunya laborasi
g. Merokok 10. Kolaborasipemberianantibiotikjikaperlu
45

Diagnosa
KriteriaHasilSLKI IntervensiKeperawatanSIKI
Keperawatan
SDKI
h. Statis
cairantubuh
6. Ketidakadekuatan
pertahan
tubuhsekunder
a. PenurunaHe
moglobin
b. Imunosupresi
c. Leukopenia
d. Supresi
ResponInflama
si
e. Faksinasi
tidakadekuat
DefisitNutrisi(D.0019): Status ManajemenNutrisi(I.03119)
Penyebab: Nutrisi(L.030 Observasi
11. Ketidakmampuan 30) 1. Identifikasistatusnutrisi
menelanmakanan 1. Porsi 2. Identifikasialergidanintoleransimakanan
12. Ketidakmampuan makananyang 3. Identifikasimakananyangdisukai
mencernamakanan dihabiskanmeni 4. Identifikasikebutuhankalori danjenisnutrient
13. Ketidakmampuanme ngkat 5. Identifikasiperlunyapenggunaanselangnasogastrik
ngabsorbsinutrien 2. Kekuatan 6. Monitorasupanmakanan
14. Peningkatan ototmenguny 7. Monitorberatbadan
kebutuhanm ahmeningkat 8. Monitor hasil pemeriksaan
etabolisme 3. Kekuatan laboratoriumTerapeutik
15. Faktorekonomi(mis,f ototmenelan 9. Lakukanoralhygienesebelummakan,jikaperlu
inansial meningkat 10. Fasilitasimenentukanpedomandiet(mis.Piramida makanan)
tidakmencukupi) 4. Verbalisasikeingi 11. Sajikanmakanansecara menarikdansuhuyangsesuai
16. Faktor nan 12. Berikanmakantinggiseratuntukmencegahkonstipasi
psikologis(mis, untukmeningkatk 13. Berikanmakanantinggikaloridantinggiprotein
stres,keengganan annutrisimeningk 14. Berikansuplemenmakanan,jikaperlu
untukmakan) at 15. HentikanpemberianmakanmelaluiselangnasigastrikjikaasupanoraldapatditoleransiEduk
5. Pengetahuanten asi
tang 16. Anjurkanposisiduduk,jika mampu
pilihanmakanan 17. Ajarkandietyangdiprogramkan
yangsehatmenin
gkat
6. Pengetahuante
ntangpilihan
46

Diagnosa
KriteriaHasilSLKI IntervensiKeperawatanSIKI
Keperawatan
SDKI
minuman Kolaborasi
yangsehatmenin 18. Kolaborasipemberianmedikasisebelummakan(mis.peredanyeri,antiemetik),jikaperlu
gkat 19. Kolaborasidenganahligiziuntukmenentukanjumlahkaloridanjenisnutrient
7. yangdibutuhkan,jika perlu

Pengetahuante
ntang
standarasuhan
nutrisiyangtep
at
meningkat
Konstipasi(D.0049) Eliminasi ManajemenEliminasiFekal (I.04151)
Penyebab: Fekal(L.04033) Observasi
Fisiologis 1. Kontrolpengel 1. Identifikasimasalahususdanpenggunaanobatpencahar
1. Penurunan uaran 2. Identifikasipengobatanyangberefekpada
motilitasgastrointes fesesmeningkat 3. kondisigastrointestinal
tinal 2. Keluhan 4. Monitorbuangairbesar(mis.warna,konsistensi,volume)
2. Ketidakadekuatan defekasilama dan 5. Monitortandadangejaladiare,konstipasi,atauimpaksiTer
pertumbuhangigi sulitmenurun apeutik
3. Ketidakcukupandiet 3. Mengejan 6. Berikanairhangatsetelahmakan
4. Ketidakcukupan saatdefekasimenu 7. Jadwalkanwaktudefekasibersamapasien
asupan serat run 8. SediakanmakanantinggiseratE
5. Ketidakcukupan 4. Distensi dukasi
asupancairan abdomenmenurun 9. Jelaskanjenismakananyangmembantu meningkatkanketeraturanperistaltikusus
6. Aganglionik 5. Terabamassapadar 10. Anjurkanmencatatwarna,frekuensi,konsistensi,volumefeses
(mis.penyakitHircspr ektalmenurun 11. Anjurkanmeningkatkanaktifitasfisik, sesuaitoleransi
ung) 6. Urgencymenurun 12. Anjurkanpenguranganasupanmakanan yangmeningkatkanpembentukangas
7. Kelemahan 7. Nyeri 13. Anjurkanmengkonsumsimakananyang mengandungserat
ototabdomen abdomenmenuru 14. Anjurkanmeningkatkanasupancairan,jikatidakterkontraindikasi
Psikologis n 15. Kolaborasi
8. Konfusi 8. Kram 16. Kolaborasipemberianobatsupositoriaanal,jikaperlu
9. Depresi abdomenmenuru .
10. Gangguan n
emosionalSituasional 9. Konsistensi
11. Perubahan fesesmembaik
kebiasaanmakan 10. Frekuensi
(mis. jenismakanan, defekasi
jadwalmakan) 11. Peristaltik
12. Ketidakadekuatan ususmembaik
toileting
47

Diagnosa
KriteriaHasilSLKI IntervensiKeperawatanSIKI
Keperawatan
SDKI
13. Aktivitasfisikhariank
urang dari
yangdianjurkan
14. Penyalahgunaan
laksatif
15. Efekagen
farmakologis
16. Ketidakteraturank
ebiasaandefekasi
17. Kebiasaan
menahandorongand
efekasi
18. Perubahanl
ingkungan
Defisit Perawatan Perawatan DukunganPerawatanDiri(I.11348)
Diri(D.0109) Dirimeningkat( Observasi
L.11103): 1. Identifikasikebiasaanaktivitasperawatandirisesuaiusia
Penyebab: 1. Kemampuan 2. Monitortingkatkemandirian
1. Gangguan mandmenin 3. Identifikasikebutuhanalatbantukebersihandiri,berpakaian,berhias,danmakanTera
musculoskeletal gkat peutik
2. Gangguan 2. Kemampuan 4. Sediakanlingkunganyangterapeutik(mis.Suasana hangat, rileks,privasi)
neuromuskuler mengenakan 5. Siapkankeperluanmandi(mis.Parfum,sikat gigi,dansabun mandi)
3. Kelemahan pakaianmeni 6. Dampingdalammelakukanperawatandirisampai mandiri
4. Gamgguan ngkat 7. Fasilitasiuntukmenerimakeadaanketergantungan
psikologisdan/ataupsi 3. Kemampuan 8. Fasilitasikemandirian,bantujikatidakmampumelakukanperawatandiri
kotik makanmeni 9. JadwalkanrutinitasperawatandiriE
5. Penurunanmot ngkat dukasi
ivasi/minat 4. Kemampuan 10. Anjurkanmelakukanperawatandirisecarakonsistensesuaikemampuan
ketoiletmeningk
at
4. ImplementasiKeperawatan

Setelah rencana keperawatan disusun langkah selanjutnyaadalah

dalammenetapkantindakan keperawatan. Tindakan

inidapatdilakukansecaramandiriatau kerjasama dengantim kesehatanlainnya.

5. EvaluasiKeperawatan

Evaluasimerupakansuatukegiatanyangterjadipadasetiaplangkahdar

iproseskeperawatandanpadakesimpulan.Evaluasikeperawatanadalahtaha

pterakhirdariproseskeperawatan.Evaluasikeperawatanadalahevaluasiyan

gdicatatdisesuaikandengansetiapdiagnosakeperawatan.

Evaluasikeperawatanterdiri dariduatingkatyaitu evaluasisumatifdan

evaluasiformatif.

Evaluasi sumatif yaitu evaluasi respon (jangka panjang) terhadap

tujuan, dengan kata lain, bagaimana penilaian terhadapperkembangan

kemajuan ke arah tujuan atau hasil akhir yang diharapkan. Evaluasi

formatif atau disebut juga dengan evaluasiproses, yaitu evaluasi

terhadap respon yang segera timbul setelah intervensi keperawatan

dilakukan. Formatevaluasi yangdigunakan adalah SOAP. S: Subjective

yaitu pernyataan atau keluhan dari pasien, O: Objective yaitu data yang

diobservasi olehperawat atau keluarga, A: Assassment yaitu kesimpulan

dari objektif dan subjektif, P: Planning yaitu rencana tindakan yang

akandilakukanberdasarkananalisis(Dewinta, 2020).
49

D. WebOfCausation(WOC) Faktorgenetik hipotiroid


statusmenopause
Gayahiduptidaksehat(alkohol,merokok,kurangolahraga)
Estrogenmeningkat Kistaovarium
Perutmembesar,nyerisaat menstruasi Seltelurgagalberovulasi
Kegagalanseltelur matang

Tingkat aktivitas
wanitamenopauseyan

Produksihormonmeningkat
Pertumbuhanfolikeltidakteratur Peningkatan FSHdan LH

Pembedahan
Konservatif

Perdarahan
MK:kedalamkista
DefisitPengetahuan(D.0111)
MK: Nyeri
Kuranginformasitentangpenyakit
Menstruasitidakteratur
SLKI: perutmendadak
SLKI:SLKI:
MK:nyeriakut(D.0077)
SLKI:
Ansietas(D.0080)
Eliminasi Urine(L.04034)SIKI: TingkatNyeri(L.08066)
Tingkat Ansietas(L.09093)
TingkatPengetahuan(L.12110)
Manajemen eliminasiurine(I.04152) SIKI:
SIKI:SIKI: PostOperasi Lukaoperasi
PreOperasi
PembesaranOvariumKomplikasikista
GangguanMiksi
Menekan MenekanAnus
organdisekitarovarium
Obstipasi Manajemen NyeriAnsietas
(I.08238)PemberianAnalgetik(I.08243)
Reduksi (I.09314)TerapiRelaksasi(I.09326)
EdukasiKesehatan(I.12383 )

Menekankandungkemih Pengaruhanastesi
Absorspsiairdikolon Relaksasi
Hclmeningkat
SLKI:ototpoloslambung
Status Nutrisi(L.03030)SIKI:
Manajemen Nutrisi(I.03119)
Terputusnya
kontinuitasjaringan

MK:Konstipasi(D.0049)
MK: Defisitnutrisi(D.0019) MK:NyeriAkut
(D.0077)

SLKI: SLKI:
Eliminasi TingkatNyeri(L.08066)
Fekal(L.040 SIKI:
33)SIKI: Manajemen
MK: Manajemen Nyeri(I.08238)
gangguaneli Konstipasi(I. Pemberian
minasi 04155) Analgetik(I.08243)
50

LanjutanWOC MK: RisikoInfeksi


(D.0142)

SLKI:
Tingkat Infeksi
(L.14137)Kontrol Risiko
(l.14128)SIKI:
Pencegahan Infeksi
SLKI:
SLKI: (I.14539)PerawatanLuka
PerawatanDiri(L.11103)
MobilitasFisik(L.05042) (I.14564) SIKI:
SIKI: Dukungan
PenurunanKekuatan Otot )
DukunganMobilisasi(I.05173 Kelemahan
PerawatanDiri(I.11348
)
MK:
MK:
Bagan1.WOCKistaOvarium DefisitPeraw
GangguanMobilit atan
Sumber: (Arif,F.Aet al.,2016;Wiknjosastro,2008;Prawirohardjo,2011;SDKI,2017; SLKI,2018; SIKI,2018)
as Fisik(D.0054)

Anda mungkin juga menyukai