Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari empat kali pada

bayi dan lebih dari 3 x pada anak. Konsistensi fases encer, dapat berwarna

kehijauan-hijauan dan dapat pula bercampur lendir dan darah. Biasanya tanda

dan gejala dari penyakit diare ini, suhu badan tinggi, nafsu makan menurun,

muntah, berat badan menurun, turgor kulit kering, mata dan vena menjadi cekung

mukosa mulut kering, akral terasa dingin dan adanya sianosis disekitar perifer

Ada beberapa penyebab dari diare ini dari faktor malabsorbsi, faktor

makanan, psikologis pengetahuan pendidikan dan lingkungan pada umumnya

orang yang terkena diare berada pada sanitasi dan lingkungan yang kurang

terjaga kebersihannya. Biasanya yang benyak terserang diare pada umumnya

anak-anak

Untuk itu penulis tertarik untuk memberikan asuhan keperawatan pada

anak dengan diare

B. Ruang Lingkup

Begaimana menerapkan asuhan keperawatan pada anak dengan diare


C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk menerapkan asuhan keperawatan pada An. I dengan diare

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian dan menganalisa data yang diperoleh

b. Mampu menegakkan rencana keperawatan

c. Mampu menyusun rencana keperawatan

d. Mampu menerapkan rencana keperawatan sesuai dengan prioritas

masalah

e. Mamapu mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diterapkan


BAB II

TINJAUAN TEORITIS

1. Pengertian Diare

Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4x pada bayi

dan lebih dari 3x pada anak : konsistensi, feses encer, dapat berwarna kehijauan

dan dapat pula bercampur lendir dan darah.

(Ngastiah, 1997)

Diare adalah berak encer biasanya 4x atau lebih dalam sehari, kadang :

muntah, badan lesu dan lemah, suhu badan panas tidak ada nafsu makan, serta

darah dan lendir dalam feses

(Dinas Kesehatan DKI Jakarta, 2007)

Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan dalam

bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan

bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya, 3x atau lebih dalam sehari

(http:///www.google.com.faktor-faktor yang mempengaruhi diare, 2007)

2. Penyebab Diare

a. Faktor infeksi

1) Faktor infeksi enternal : saluran pencernaan makanan yang merupakan

penyebab utama diare pada anak

Infeksi enternal meliputi :

 Infeksi bakteri : vibrio, e coli, salmonela, shigela campylobacter,

yersinea dan acromonas

 Infeksi virus : entero virus, adeno virus, rota virus, astro virus, dll.
 Infeksi parasit : Cacig (ascaris, trichuris, oxyuris, strongyloides,

protozoa dan jamur

2) Infeksi parentral adalah infeksi diluar pencernaan makanan seperti OMA

(Otitis Media Akut), tonsilitis, broko pneumoni, ensefalitis, keadaan ini

terutama terdapat pada bayi dan anak dibawah 2 tahun

b. Faktor malabsorbsi

 Malabsorbsi karbohidrat

 Malabsorbsi lemak

 Malabsorbsi protein

c. Faktor makanan

Makanan bisa menyebabkan diare apabial makanan tersebut sudah tercemar,

basi, beracun atau alergi terhadap makanan

d. Faktor psikologis

Rasa takut dan cemas, jarang terjadi, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih

besar

e. Faktor pengetahuan

Pengetahuan orang tua merupakan salah satu penyebab terjadinya diare pada

anak, orang tua dengan pengetahuan terbatas tentang penyakit diare,

penyebab, pengeluaran dan pencagahan diare akan mempermudah anak

terserang diare serta memperberat keadaan anak yang telah menderita diare.

Sedangkan orang tua yang mempunyai pengetahuan yang luas tentang diare

maka keluarganya akan terhidar dari penyakit diare. Karena orang tua

tersebut memahami dan mengerti tentang diare dan pencegahannya.


f. Faktor pendidikan

g. Faktor lingkungan

Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis

lingkungan 2 faktor yang dominan, sarana air bersih dan pembuangan tinja.

Kedua faktor ini akan berinteraksi bersama dengan perilaku manusia,

apabila faktor lingkungan tidak sehat tercemar kuman diare serta

berakumulaasi dengan manusia yang tidak sehat pula yaitu melalui makanan

dan minuman, maka dapat menimbulkan kejadian diare

h. Kekurangan gizi, kelaparan, kekurangan zat putih

3. Anatomi Fisiologi

Traktus digestivus adalah suatu sistem yang mengurus tentang pemasukan

zat makanan dalam tubuh.

Saluran makanan dapat diurutkan :

a. Oris (mulut)

Didalam ada tonsil, lidah dan gigi

b. Faring

Faring menyempit, epiglotis, menutup makanan ke oesopagus

c. Oesopagus

Menghubungkan faring dengan lambung, panjang + 23 – 25 cm, lebar 2.5 – 3

cm
d. Lambung

Lambung terletak dalam rongga perut sebelah kiri atas diafragma. Bentuk

lambung seperti kantong yang mencembung ke arah kiri, lambung dapat

dibagi atas 3 bagian yaitu :

 Puncak lambung : fundus ventrikuli

 Tengah : corpus ventrikuli

 Ekor pylorus

Struktur lambung :

 Lapisan mukosa

 Lapisan sub mukosa

 Lapisan mukularis

 Lapisan serosa

Fungsi lambung :

 Tempat penampungan makanna sementara

 Tempat berlangsungnya proses pencernaan

 Tempat menghasilkan zat interistik faktor yang bersama vitamin B 12 akan

berfungsi membentuk darah

 Tempat penyerapan obat-obat dan alkohol

e. Usus halus

Dapat dibagi 3 yaitu :

 Duodenum

 Jejunum

 Ileum
Fungsi usus halus :

 Tempat pengumpulan makanan sementara sebelum terjadinya penyerapan

 Tempat berlangsungnya penyerapan makanan berupa :

 Karbohidrat dicerna dengan enzim pankreatiase amilase

 Protein dicerna oleh tripsin dari pankreas

 Lipia dicerna oleh lipase dari pankreas

f. Colon

Dibagi atas :

 Colon asenden

 Colon desenden

 Colon transversum

 Colon sigmoid

Fungsi colon :

 Tempat pembentukan feses

 Tempat penyerapan air

 Tempat pembentukan gas oleh bakteri yang diusus besar

 Tempat pencernaan serat-serat karbohidrat yaitu celulose

 Tempat pembentukan vitamin dan kompleks dan vitamin K

g. Rectum dan anus

Rectum adalah lanjutan dari colon yang terletak dibagian belakang rongga

panggul kecil, rectum dan colon mempunyai struktur yang sama, anus

berbeda dengan rectum dari permukaan atau yang ditutupi oleh kulit. Pada

anus terdapat otot yang berbentuk seperti cincin yang tonusnya kuat disebut

spincter ani internal dan eksternal.


4. Patofisiologi

Berbagai macam infeksi sebagai penyebab diare salah satunya

mikroorganisme yang dapat memproduksi endotoksin disaluran pencernaan

didalam mukosa usus yang menyebabkan inflamasi pada usus. Absorbsi

cairan tidak baik dan terjadi infeksi pada usus.

Peningkatan sekresi mukosa usus akan menyebabkan muntah dan

gangguan nutrisi. Sedangkan cairan dan elektrolit berlebihan di lumen usus

merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare dan

mengakibatkan volume cairan syock hipovolemik, dan infeksi pada usus bisa

menyebabkan demam dan menimbulkan gangguan rasa nyaman.

Mekanisme dasar yang dapat menyebabkan timbulnya diare :

a. Gangguan osmotik

Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan

menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi sehingga

terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus

yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya

sehingga timbul diare.

b. Gangguan sekresi

Akibat rangsangan tertentu (misalnya oleh toksin) pada dinding usus akan

terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus dan

selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.


c. Gangguan mobilitas akut

Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus

untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya peristaltik

usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan dapat

menimbulkan diare pula.

Patogenesis diare akut

1. Masuknya jasad renik yang masih hidup kedalam usus setelah berhasil

melewati rintangan asam lambug.

2. Jasad renik tersebut berkembang biak didalam usus halus

3. Oleh jasad renik dikeluarkan toksin

4. Akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan

menimbulkan diare
WOC

Bakteri Faktor makanan Malabsorbsi Faktor psikososial

Infeksi

Bakteri non invasif

Memproduksi endoktria

Meningkatkan nikitonamid pada mukosa usus

Inflamasi pada usus

Peningkatan sekresi mukosa usus Absorbsi cairan tidak baik Tidak pada usus

Muntah
Cairan elektrolit berlebihan dilumen usus Infeksi pada usus

MK :
Gangguan pemenuhan nutrisi Panas
Syock hipovolemik Diare

Demam
Gangguan keseimbangan cairan elektrolit
Kekurangan volume cairan
Gangguan integritas kulit
Kulit sekitar anus lecet MK :
Adanya sianosis diperifer Gangguan rasa nyaman : gelisah
hipotensi
5. Jenis-jenis diare

a. Diare akut

Keluarnya tinja yang sering dan cair tanpa darah. Lamanya kurang dari 7/14

hari, kadang disertai demam dan muntah

b. Disentry

Diare dengan terlihat darah dalam tinja, tinja keluar sedikit-sedikit tapi

sering, anak sering mengeluh sakit, tidak ada nafsu makan, penurunan berat

badan dan sakit waktu buang air besar

c. Diare persisten

Diare akut yang berlanjut sampai 14 hari atau lebih. Akibat diare yang

berlangsung lama dapat menimbulkan gangguan keseimbangan cairan dan

elektrolit. Hipoglikemi dan kurang energi protein

6. Penularan penyakit diare

a. Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui focal oral antara lain

melalui makanan atau minuman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung

dengan tinja penderita diare

b. Penularan diare melalui perantaraan air (water borne disease)

Penyakit ini menyebar apabila mikroba penyebabnya dapat masuk dalam air

yang digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

c. Tidak mencuci tangan dengan air bersih setelah buang air besar atau

membersihkan tinja anak yang terinfeksi, sehingga mengkontaminasi

perabotan dan alat-alat yang dipegang anak


d. Anak yang suka memasukkan tangan atau mainan yang terkontaminasi

kedalam mulut, sehingga virus tersebut dapat bertahan dipermukaan udara

sampai beberapa hari akibatnya anaknya bisa mencret

e. Pencucian pemakaian botol susu yang tidak bersih

7. Tanda dan gejala diare

a. Anak menjadi cengeng, rewel dan gelisah

b. Suhu badan tinggi

c. Nafsu makan menurun

d. Tinja/berak berbentuk cair atau encer

e. Buang air besar lebih dari 3x sehari

f. Warna tinja kehijau-hijauan

g. Anus dan daerah sekitarnya lecet

h. Muntah

i. Berat badan menurun

j. Turgor kulit kering

k. Mata dan ubun-ubun menjadi cekung pada bayi

l. Mulut dan bibir kering

m. Nadi lemah sampai tidak teraba

n. Tangan dan kaki teraba dingin

(FKUI, 19990)
8. Akibat diare

a. Dehidrasi

Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit tubuh melalui tinja,

kehilangan sejumlah air dan elektrolit bertambah berat bila ada muntah dan

demam

Tabel 2.1
Derajat Dehidrasi
No Tanda dan Gejala Dehidrasi Ringan Dehidrasi Sedang Dehidrasi Berat
.
1. Keadaan umum Sadar Gelisah, lemah dan Tidak sadar
rewel

2. Denyut nadi Normal kurang Cepat dan lemah 120- Cepat, halus, kadang
dari 120/menit 140 menit tidak teraba

3. Pernafasan Normal Dalam dan cepat Dalam dan cepat

4. Ubun-ubun Normal Cekung Sangat cekung

5. Kelopak mata Ada Cekung Sangat cekung

6. Air mata Ada Tidak ada Sangat kering

7. Selaput lendir Lembab Kering Sangat kering

8. Turgor kulit Jika dicubit Untuk kembalinya Untuk kembalinya


kembalinya cepat lambat sangat lambat

9. Air seni Normal Berkurang Tidak kencing


10. Rasa haus Minum baik Haus Malas minum, tidak
mau makan
Sumber : Depkes RI.com

b. Gangguan gizi terjadi akibat muntah, sering buang air besar dan kelaparan

(berkurangnya asupan makanan, sementara pengeluaran bertambah)

c. Hipoglikemi

Penderita diare sering mengalami penurunan kadar kalium karena kehilangan

kalium yang banyak melalui tinja. Sehingga mengakibatkan kelemahan otot

secara umur, aritmia jantung, ilius paralitik

d. Syock

Terjadinya gangguan sirkulasi darah akibat kehilangan cairan dan elektrolit

yang banyak melalui muntah dan BAB.

e. Kematian

(Depkes RI, 1999)

9. Cara pencegahan diare

a. Pemberian ASI

ASI memiliki anti bodi yang dapat membantu tubuh melawan kuman

penyakit

b. Membiasakan mencuci tangan

Kebiasaan seluruh anggota keluarga untuk selalu mencuci tangan dengan

sabun :

1. Setelah BAB

2. Setelah membersihkan tinja anak

3. Sebelum makan

4. Sebelum menyediakan makanan untuk anak


c. Memperkuat pertahanan tubuh

1. Imunisasi campak

2. Meneruskan pemberian ASI sampai umur 2 tahun

3. Memperbaiki status gizi anak dengan memberikan makanan pendamping

ASI yang bergizi

d. Menggunakan air bersih

Air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari harus memenuhi syarat air

bersih seperti :

 Sumber air harus terlindung

 Air yang digunakan harus bersumber dari air besar

 Air harus dimasak sampai mendidih sebellum diminum

e. Menjaga kebersihan lingkungan

Diare terjadi akibat sanitasi dan lingkungan yang tidak bersih. Membiarkan

anak bermain, melarang ditanah akan mengakibatkan terpapar bibir penyakit

dari kotoran manusia dan hewan.

f. Berak di kakus, tidak dikali, pantai, sawah atau sembarang tempat

g. Menjaga kebersihan perabotan makanan atau alat bermain

(Depkes RI, 1999)

10. Cara penanggulangan diare

a. Pemberian ASI dan makanan yang cukup pada anak

b. Beri cairan yang lebih banyak dari biasanya ketika anak diare

c. Berikan cairan rumah tangga seperti, kuah sayur, air putih matang, dan air

tajin
d. Berikan larutan gula garam

Cara pembuatan LGG yaitu dua sendok teh gula pasir dan seujung sendok teh

garam halus dalam satu gelas air masak, kemudian diaduk rata dan diberikan

kepada anak sebanyak mungkin ia minum

e. Berikan oralit

Tabel 2.2

Kebutuhan oralit perkelompok umur

Jumlah oralit yang Jumlah oralit yang disediakan


Umur
diberikan tiap BAB dirumah
< 1 tahun 50 – 100 ml 400 ml/hari (2 bungkus)
1-4 tahun 100 – 200 ml 600 – 800 ml/hari (3-4 bungkus)
> 5 tahun 200 – 300 ml 800 – 1000 ml/hari (4-5 bungkus)
Dewasa 300 – 400 ml 1200 – 2800 ml/hari (6-14 bungkus)

Ibu harus segera membawa anak ketenaga kesehatan bila keadaan anak tidak

membaik dalam waktu 3 hari:

a. Mengeluarkan tinja yang berbentuk cair lebih dari 6x

b. Muntah terus menerus

c. Rasa haus

d. Tidak dapat minum atau makan

e. Demam tinggi

f. Ada darah dalam tinja


11. Pemeriksaan laboratorium

a. Pemeriksaan tinja

b. Pemeriksaan ganguan keseimbangana asam basa dalam darah, dengan

menentukan pH dan cadangan alkali yang lebih tepat lagi dengan

pemeriksaaan analisa gas darah

c. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faat ginjal

d. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsiun, fosfor dalam

serum

e. Pemeriksaan intubasi duodenum untuk mengetahui jenis jasad renik atau

parasit secara kualitatif, dan kuantitati, dan terutama dilakukan pada penderita

diare kronik
ASKEP TEORITIS

1. Pengkajian

a. Identitas klien

b. Riwayat kesehatan

1) Riwayat Kesehatan Dahulu (RKD)

Kemungkinan klien pernah mengalami penyakit saluran pencernaan yang

bersifat akut atau kronis. Adanya riwayat menderita

gastroenteritis/diare/penyakit lainnya seperti dan penyakit infeksi lainnya

2) Riwayat Kesehatan Sekarang (RKS)

Klien pernah mengalami buang air besar lebih dari 4x/hari dengan

konsistensi cair/encer dapat disertai dengan muntah, klien sangat lemah

merasa hasu sekali kadang-kadang disertai dengan demam dan terlihat

tanda-tanda dehidrasi, ubun-ubun besar cekung (pada bayi) turgor kulit

jelek.

3) Riwayat Kesehatan Keluarga (RKK)

Biasanya tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama

dengan klien.

c. Pemeriksaan fisik

1) Kepala

 Rambut biasanya berwarna hitam dan tidak mudah dicabut

 Ubun-ubun cekung (pada bayi)


2) Mata

Kedua mata simetris, mata cekung, konjungtiva anemis

3) Telinga

Biasanya struktur telinga kiri/kanan simetris, tidak ada serumen

4) Hidung

Septum ditengah lubang hidung bersih, nafas cuping hidung, tidak ada

peradangan

5) Mulut dan gigi

Mulut dan bibir kering

6) Leher

Biasanya tidak ada kaku kuduk dan kelenjer getah bening tidak membesar

7) Thorak

Pernfasan kusmaul (cepat dan dalam)

8) Abdomen

I : Perut membuncit

P : hati tidak teraba lien tidak teraba

P : tympani

A : bising usus meningkat

9) Genetalia

Biasanya terlihat kotor dan anus agak kemerahan

10) Estremitas

Pergerakan baik, pada ujung ekstremitas teraba dingin, tidak oedema

turgor kulit jelek

11) Kulit
Teraba dingin dan turgor kulit ecet

12) Kesadaran

Biasanya klien sadar penuh tapi pada dehidrasi berat bisa menurun

d. Pemeriksaan

1. Hb menurun

Normal usia 1-6 bulan : 11-5-15 gr%

Usia 1-4 tahun : 11-12 gr%

Usia 6-12 tahun : 11.7 – 12.5 gr%

2. Penunjang jumlah elektrolit (Na + K + Cl)

Natrium normal : 139 – 145 Meg/L

Kalium normal : 3.5 – 6 mEg/L

Klorida : 334 – 394 mEg/L

3. Penurunan pH darah jika terjadi asidosis

Normal : 7.35 – 7.45 gr%

4. Pemeliharaan tinja

Secara makroskopis

 Warna kuning kadang-kadang hijau

 Cair/encer

 Berlendir/berdarah

Secara mikroskopis

 Ada/tidaknya leukosist, erittrosit, telur cacing


e. Dampak sosial dan ekonomi

1. Keadaan sosial ekonomi yang rendah dan kurang terpelihara

2. Kebersihan perorangan dan lingkungan jelek

3. Kebersihan ASI selang seling dengan susu botol pada usia 4-6 bulan

f. Dampak tumbuh kembang

Anak dan bayi yang menderita diare akan mengalami kegagalan

dalam pertumbua, BB turun. Hal ini terjadi pada dehidrasi ringan, sedang dan

berat. Anak dan bayi yang mengalami dehidrasi berat terjadi penurunan BB

lebih dari 10 %. Dehidrasi 6-9 % dan dehidrasi ringan 4-5 %.

Perkembangan anak dan bayi yang mengalami gangguan anak dan

bayi akan merasa tidak senang bila pakaian basah, hal ini sering ditunjukkan

dengan sering menangis dan rewel, perkembangan motorik akan terganggu

karena malas beraktivitas dan bermain.

g. Dampak psikologis

Dampak psikologis ditujukan pada orang tua dan keluarga. Klien ibu

merasa takut dan cemas melihat anaknya semakin lemah, lesu dan orang tua

takur berlangsung terus.

2. Diagnosa Keperawatan

a. Gangguan keseimbangan volume cairan elektrolit berhubungan dengan

pengeluaran yang berlebihan

(Marylin Tucher, 1993)


b. Gangguan pemenuhan nutrisi ; kurang dari kebutuhan berhubungan denagn

tidak adekuatnya pemasukan

(Marylin Tucher, 1993)

c. Kecemasan orang tua tingkat ringan berhubungan dengan kurang informasi

yang didapatkan

(Brunner and Suddarth, 1995)

d. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengeluaran defekasi

yang sering

3. Intervensi

1) Gangguan keseimbangan volume cairan dan elektrolit pengeluaran cairan

yang berlebihan

Tujuan : Keseimbangan cairan dan elektrolit normal dalam waktu 1x24 jam

dengan kriteria :

 Mata dan ubun-ubun tidak cekung

 Membran mukosa lembab

 Turgor kulit baik

 Berat badan ideal

 BAB setengah padat/lembek


Rencana Keperawatan

a. Beri klien banyak minum

Rasional : Mengganti jumlah cairan dalam tubuh yang hilang melalui

diare dan muntah

b. Observasi pemasukan dan pengeluaran

Rasional : Memberikan informasi tentang kekurangan cairan

c. Awasi masukan dan pengeluaran karakter dan jumlah feces, keringat

Rasional : Memberikan informasi tentang keseimbangan cairan fungsi

ginjal dan kontrol penyakit usus juga merupakan pedoman

untuk pengganti cairan

d. Observasi kulit kering dan mukosa bibir kering, penurunan turgor kulit

kering

Rasional : Menunjukkan kehilangan cairan berlebihan/dehidrasi

e. Monitor tanda-tanda vital

Rasional : Hipotensi, tacikardia, demam dapat menunjukkan responde

terhadap atau efek kehilangan cairan

f. Timbang berat badan

Rasional : Indikator cairan dan status nutrisi

2) Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan pemasukan yang tidak adekaut

Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi dalam 2x24 jam dengan kriteria hasil :

 Nafsu makan klien meningkat

 Berat bdan ideal


 Turgor kulit baik

 Mata tidak cekung

 Konjungtiva tidak anemis

 Diit yang disajikan habis

Rencana keperawatan

a. Kaji pemasukan nutrisi kien (diit, frekuensi)

Rasional : Hipotensi, tacikardi, demam dapat menunjukkan respon

terhadap atau efek kehilangan cairan

b. Beri makanan lunak dan mudah dicerna

Rasional : Mengurangi peristaltik usus dan memudahkan pengeluaran

c. Berikan makanan dalam porsi sedikit tapi sering

Rasional : Menghindari rasa mual dan muntah

d. Sediakan makanan dalam keadaan hangat, lingkungan yang

menyenangkan

Rasional : Lingkungan yang nyaman lebih kondusif untuk makan

sehingga meningkatkan nafsu makan

e. Batas makanan yang dapat menyebabkan kuman abdomen

Rasional : Mencegah serangan makan

f. Dampingi klien sewaktu makan

Rasional : Dengan mendampingi dapat memotivasi klien untuk makan

dan mengetahui jumlah makanan yang dimakan

g. Timbang berat badan tiap hari

Rasional : Memberikan informasi tentang kebutuhan diet


3) Kecemasan orang tua tingkat tingan berhubungan dengan kurangnya

informasi yang didapatkan

Tujuan : Rasa aman, cemas orang tua teratasi dalam waktu + 1 jam dengan

kriteria hasil :

 Keluarga mengetahui apa itu diare

 Keluarga mengikuti penyebab diare

 Keluarga mengetahui tanda dan gejala diare

Rencana keperawatan

a. Bina hubungan yang baik dengan orang tua klien

Rasional : Dapat memperlancar tindakan dan dapat menjalin keakraban

b. Motivasi orang tua dalam mengoperasikan perasaan dengan memberikan

support mental

Rasional : Mengepresikan perasaan yang terpendam bisa mengurangi

beban yang menganggakat dan perawat dapat membantu

memecahkannya

c. Jelaskan pada orang tua tentang proses penyakit, prosedur perawatan dan

pengobatan yang dilakukan pada anaknya

Rasional : Dapat memberikan pemahaman pada orang tua sehingga

mengertia dan paham tentang penyakit anaknya.

4) Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek pengeluaran

defekasi yang sering


Tujuan : Integritas klien baik dan normal dalam 2x24 jam dengan kriteria

hasil

Rencana keperawatan

a. Berikan perawatan kulit oleh peningkatan pengeluaran feces

Rasional : Melindungi kulit dari asam usus dan mencegah eksoriasi

b. Ganti pakaian yang basah dan lap sampai kering

Rasional : Menghindari gangguan integritas kulit yang luas

c. Pertahankan kulit tetap bersih dan kering

Rasional : Agar dapat mencegah terjadinya iritasi yang menyebabkan

kerusakan kulit

d. Lakukan perubahan posisi yang baik

Rasional : Menurunkan keterangan abdomen dan meningkatkan rasa

nyaman

e. Kaji daerah anus terhadap inflamasi

Rasional : Mengetahui sejauh mana kerusakan kulit

4. Implementasi

Setelah rencana keperawatan disusun selanjutnya diterapkan dalam

tindakan yang nyata untuk mencapai hasil yang diterapkan. Tindakan harus

bersifat khsusu agar sewa tenaga perawat dapat menjalankan dengan baik, dalam

waktu yang ditentukan, dalam implementasi keperawatan langsung

melaksanakan atau dapat mendelegasikan pada perawat lain yang dipercaya dan

dibawah pengawasan kita.


5. Evaluasi

Perawatan merupakan tahap akhir dari asuhan keperawatan dimana perawat

mencari kepastian rencana keperawatan yang telah dibuat atau asuhan

keperawatan yang telah dilakukan keberhasilan keperawatan adalah tercapainya

kriteria yang telah ditetapkan


BABA III

TINJAUAN KASUS

1. Identitas Data

Nama anak : An. I

Tempat tanggal lahir : Padang, 7 Juli 2003

Jenis kelamin : Laki-laki

Pendidikan : TK

Anak ke :I

BB/TB : 19 kg/116 cm

Alamat : Sawahan 1 No. 5

Nama ibu : Ny. S

Umur : 35

Pekerjaan : Swasta

Pendidikan : SMP

Alamat : Sawahan 1 No. 5

Nama Ayah : Tn. G

Umur : 36 tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Pendidikan : SMP

Alamat : Sawahan 1 No. 5


DX medik : Diare

No. RM : 54 59 13

Tanggal masuk RS : 28 Juli 2008

2. Keluhan Utama

Klien masih RS Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 28 Juli 2008 dengan

keluhan, ibu klien mengatakan klien muntah-muntah dalam sehari 8 kali, BAB

lebih dari 7 hasil konsistensi encer, demam, pusing, selalu gelisah, susah tidur,

nafsu makan menurun, apa yang dimakan selalu muntah, keluhan ini dirasakan

dari kemaren.

3. Riwayat kehamilan dan kelahiran

a. Prenatal

Sewaktu hamil, ibu mengatakan tidak ada menderita penyakit

gangguan kesehatan, ibu selalu teratur periksa kehamilannya, pemeriksaan

kehamilan sama Dr. Ernawati di tempat praktiknya, sekaligus pengobatan

selama kehamilan teratur karena selama hamil ibu selama konsul sama Dr.

Ernawati.

b. Intranatal

Usia kehamilan ibu 9 bulan seminggu, ditolong bidan dengan panjang bodoh

50 cm, berat badan 3400 gram. Lingkat kepala, ibu mendapatkan pengobatan

amotilin.

c. Post natal
Bayi setelah lahir langsung menangis, ibu memberikan ASI pada anaknya

4. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Kesehatan Dahulu

Ibu klien mengatakan klien tidak pernah di rawat RS Dr. M. Djamil ini

sebelumnya dan tidak pernah menderita penyakit yang parah

b. Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien masuk RS. Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 28 Juli 2008 dengan

keluhan batuk pilek sejak 7 hari yang lalu. Berdahak hilang timbul, muntah

sejak 1 hari yang lalu frekuensi 6-7 hari. Jumlahnya + ¼ gelas, apa yang

dimakan selalau dimuntahkan BAB encer sejak 1 hari yang lalu frekuensi 7-8

x/hari, jumlah ½ gelas tidak berlendir dan tidak berdahak, demam 3 jam yang

lalu, tidak tinggi sebelum masuk RS, sesak nafas tidak ada, klien berobat

temapt Dr. Ernawati sejak 1 minggu yang lalu, diberi obat batuk dan pilek

tapi karen muntah dan BAB encer tidak berhenti, ibu klien langung

membawa anaknya ke RS M. Djamil dibawa ke poliklinik embun pagi dari

situ dirujuk kebangsal anak, pada saat pengkajian tanggal 28 Juli 2008 klien

kelihatan lemah, BAB lebih dari 2 x, konsistensi encer, pusing, batuk

berdahak hilang timbul, nafsu makan menurun, gelisah, mata tampak cekung.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah

menderita penyakit ini sebelumnya.

5. Riwayat kesehatan lingkungan


Rumah klien permanen, ventilasi cukup, siang menggunakan dahaya matahari,

mala menggunakan lidtrik, sumber air yang digunakan sumur , halama cukup

luas, sampah dibakar sendiri, untuk higiene dan sanitasi cukup baik.

6. Riwayat Psikologi

Klien berumur 5 tahun disekolah TK, hubungan klien dengan keluarga sangat

baikm, di RS klien ditunggui oleh ibu dan neneknya.

7. Riwayat tumbuh kembang

Tumbuh kembang anak :

Gigi pertama pertumbuhannya : 4 bulan

Tengkurap : 4 bulan

Duduk : 6 bulan

Berdiri : 8 bulan

Benjolan : 10 bulan

Bicara : 14 bulan

8. Imuinisasi

Jenis kelamin Usia pemberian I Usia pemberian II Usia pemberian III


BCG 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan
DPT 2 Bulan 4 Bulan -
POLIO 2 Bulan 4 Bulan -
CAMPAK 9 Bulan - -
HEPATITIS 0 Hari 1 Bulan 6 Bulan

9. Pola Kebiasaan sehari-hari

Kegiatan Sehat Sakit


Makan 3x sehari (nasi, lauk, Makan ada porsi yang
sayur, buah, susu) diberikan tidak habis 5
suap

Minum + 5-6 gelas 1 hari (air 6-7 x/hari (pedlalit dan air
putih putih)
Tidur siang + 3 jam/hari (nyenyak) + 2 jam/ tidak nyenyak
karena sakit perut

Tidur malam + 10 jam/hari (nyenyak) + 7 jam/hari, sering


terbangun karena sakit
perut

Mandi 2-3 x sehari, pakai shampo 2x sehari dilap oleh


dan sabun perawat

Eliminasi BAK 1x3 jam/hari baunya khas, 4-5 sehari kuning, jernih
warnya kuning jernih kuning

Eliminasi BAB 2 x sehari, konsistensi 3 x BAB, encer, warna


lembek, baunya khas, kuning
warnyanya kuning

Kebiasaan lain Klien suka memegang Tidak ada


mainan

10. Data sosial ekonomi

Klien merupakan aka 1 dari 2 saudara. Hubungan klien dengan orang tua

sangat harmonis, ayah klien serang seorang wiraswasta yang penghasilannya

mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga. Ibu klien seorang swasta, hubungan

keluarga klien dan tetangga sangat baik


11. Pemeriksaan fisik

 BB/TB : 19 kg/

 Gigi pertama tumbuh : 4 buah

 Kesadaran : CMC

 Suhu : 37O C

 Nadi : 105 x/i

 Pernafasan : 24 x/i

 Kepala : Kulit kepala bersih, rambut hitam, lidah mudah untuk

bantuan kepala simetris

 Mata : Konjungtiva tidak anemis, kelengkapan lengkap kiri

dan kanan

 Bibir dan mulut : mukosa bibir lembab, gigi lengka[, putih lidah ada

canes

 Hidung : bersih tidak ada tahi, suptum berada ditengah

Penciuman baik

 Kelenjer getah bening: Tidak meradang

 Kelenjer tyroid : Tidak membesar

 Dada/thorak

Jenis pernfasan : Pernafasan dada

Suara nafas : Vesikuler

Alat bantu yang dipakai : Tidak ada


 Cardiovaskuler

I : Inctus cordis tidak tampak

P : Ictus cordis teraba 1 jari, medial LMCS RIC V

P : Batas jantung normal

A : Irama teratur

 Abdomen

I : Perut tidak membuncit

P : Hepar dan lien tidak teraba

P : Batas jantung normal

A : Bising usus normal (N)

 Resproduksi

Klien tidak ada memakai kateter

 Ekstremitas

Atas : Ekstremitas atas klien, tidak ada gangguan, tidak ada memakai infus

Bawah : Ekstremitas bawah berjalan berjalan dengan baik, tidak ada

gangguan

Pemeriksaan Laborratorium

Hb : 15.8 gr% (11.5 – 15.5 gr%)

Leukosit : 25700 /mm (5500 – 15500 /mm)

Hematokrit : 48 % (35 – 45 %)

Therapy dan pengobatan

Oralit : 200 cc/BAB encer

Zankin : 1x20 mg

Lactub : 3x1 sachet


ANALISA DATA

No Data Masalah Etiologi


.
1. DO : gangguan keseimbangan pengeluaran cairan
- Klien tampak lemah volumen cairan dan yang berlebihan
- Klien tampak pucat alektrolit
- Mata klien cekung
- Klien sering kekamar mandi untuk
BAB
- Akral klien terasa dingin
- TTV
- S : 37O C
- N : 105 x/i
- P : 24 x/i
- Memesan mukosa kering

DS :
- Ibu klien mengatakan klien lemah
- Ibu klien mengatakan klien telah 3x
BAB dalam sehari
- Ibu klien mengatakan BAB klien
encer, warnanya kuning
- Ibu klen mengatakan jumlah BAB
klien + setengah gelas
2. DO : gangguan pemenuhan intake yang tidak
- Klien tampak lemah nutrisi kurang dari adekuat
- Makanan yang dihabiskan ¼ porsi kebutuhan klien
- Klien tampak lesu
- BB klien menurun 19 kg
- Nafsu makan menurun

DS :
- Keluarga mengatakan klien tidak
mau makan diit yang diberikan di
RS
- Keluarga klien mengatakan BB
klien menurun 19 kg
- Keluarga mengatakn diit
yangdihabiskan ¼ porsi
3. DO: kecemasan orang tua kurangnya informasi
- Keluarga tampak cemas dengan tingkat ringan yang didapatkan
penyakit yang diderita anaknya
- Ibu klien sering bertanya tentang
pengobatan anaknya

DS :
keluarga mengatakan cemas dengan
penyakit anaknya
DAFTAR DIAGNOSA

No. Diagnosa Keperawatan Tgl Muncul TTD Tgl Teratasi TTD


1. gangguan keseimbangan 29 Juni 2008 31 Juni 2008
volume cairan elektrolit
berhubungan dengan
cairan yang berlebihan

gangguan pemenuhan 29 Juni 2008 31 Juni 2008


nutrisi, kurang dari
kebutuhan klien
berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat

kecemasan orang tua 29 Juni 2008 31 Juni 2008


berlebihan berhubungan
dengan pengetahuan
tentang penyakit anaknya
INTERVENSI KEPERAWATAN

No DX. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


.
1. Gangguan Keseimbangan cairan 1. Beri klien banyak 1. Mengganti jumlah
keseimbangan dan elektrolit normal minum cairan dalam tubuh
volume cairan dan kembali dalam waktu 2. Observasi yang hilang melalui
elektrolit 3x24 jam dengan pemasukan dan diare dan muntah
berhubungan kriteria : pengeluaran 2. Memberikan
dengan - Membran 3. awasi masukan informasi tenang
pengeluaran cairan mukosa lembab keluaran kekurangan cairan
yang berlebihan - BAB padat karateristik dan 3. Memberikan
- Furgor kulit baik jumlah feces informasi tentang
- MNAta klien keringat keseimbangan
tidak cekung 4. Observasi kulit cairan fungsi juga
- S : 37O C kering dan mukosa merupakan
- N : 125 x/i bibir kering, pedoman untuk
- P : 24 x/i penurunan turgor pengganti cairan
kulit kering 4. Menunjukkan
5. Monitor tanda- kehilangan cairan
tanda vital berlebihan/dehidrasi
6. Timbang berat 5. Hipotensi tachikardi
badan demam dapat
menunjukkan
respon terhadap
kehlangan cairan
6. Indikator cairan
dengan status nutrisi
2. Gangguan Kebutuhan nutrisi 1. Kaji pemasukan 1. Hipotensi tacikardi
pemenuhan nutrisi terpenuhi dalam nutrisi klien demam dapat
kurang dari 2x24 jam dengan 2. Beri makanan menunjukkan
kebutuhan kriteria hasil lunak dan mudah rtespon terhadap
berhubungan - Nafsu makan dicerna atau efek kehilangan
dengan intake klien meningkat 3. Berikan mekanan cairan
yang tidak adekuat - Berat badan ideal dalam porsi sedikit 2. Mengurangi
turgor kulit baik tapi sering peristaltik usus dan
4. Sediakan makanan memudahkan
dalam keadaan penyerapan
hangat, lingkungan 3. Menghindari rasa
yang mual dan muntah
menyenangkan 4. Lingkungan yang
5. Berikan makanan nyaman lebih
yang terjaga kondusif untuk
kebersihannya makan
6. Dampingi klien 5. Mencegah serangan
sewaktu makan otot
7. Timbang berat 6. Dengan
badan tiap hari mendampingi dapat
8. Berikan pendidikan memotivasi klien
kesehatan pada untuk memakan dan
klien dan keluarga mengetahui jumlah
makanan yang
dimakan
7. Memberikan
informasi tentang
kebutuhan diet
8. Keluarga
mengetahui tentang
perjalanan penyakit
diare
3. Kecemasan orang Rasa aman : cemas 1. Bina hubungan 1. Dapat
tua tingkat ringan ortu teratasi dalam yang baik dengan memperlancar
berhubungan waktu + 1jam dengan orang tua klien tindakan dan dapat
dengan kriteria hasil : 2. Motivasi orang tua menjalin keakraban
kekurangan - Keluarga dalam 2. mengepresikan
informasi yang mengetahui apa mengepresikan perasaan yang
didapatkan itu diare perasaan dengan terpendam bisa
- Keluarga memberikan mengurangi beban
mengetahui support mental yang mengganjal
penyebab diare 3. Jelaskan pada dan perawat dapat
- Keluarga orang tua tenang membantu
mengetahui tanda proses penyakit memecahkannya.
dan gejala dari prosedur perawatan 3. dapat memberikan
diare dan pengobatan pemahaman pada
yang dilakukan ortu sehingga
pada anaknya mengerti dan paham
tentang penyakit
anaknya.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Tangal No.DX Implementasi Evaluasi


1. 29 Juni 2008 1 - Memberikan klien S:
banyak minum - Klien mengatakan BAB
- Mengobservasi klien masih encer
pemasukan dan - Keluarga mengatakan klien
pengeluaran masih tampak lemah
- Mengevaluasi masukan
dan keluaran O:
- Mengobservasi kulit - Klien tampak lemah
kering dan mukosa bibir - Klien tampak letih
kering, penurunan turgor - Klien tampak pucat
kulit kering
- Memonitor tanda-tanda A :
vital Masalah belum teratasi
- Menimbang berat badan
P:
Intervensi dilanjutkan
2. 29 Juni 2008 2 - Mengkaji pemasukan S;
nutrisi klien - Keluarga mengatakan diet
- Memberi makanan lunak yang diberikan habis ¼
dan mudah dicerna porsi
- Memberikan makanan - Keluarga mengatakan BB
dalam porsi sedikit tai klien turun 19 kg
sering
- Menyediakan makanan
dalam keadaan hangat, O:
lingkungan yang - Klien tampak lemah
menyenangkan - Porsi yang diberikan habis
- Membatasi makanan ¼ porsi
yang dapat
menyebabkan kuman
abdomen A:
- Mendampingi klien Masalah belum teratasi
sewaktu makan
- Menimbang berat badan P :
tiap hari Intervensi dilanjutkan
- Memberikan pendidikan
kesehatan pada klien
dan keluarga
3. 29 Juni 2008 3 - Membina hubungan S :
yang baik dengan orang Keluarga klien sudah mengerti
tua klien dengan penyakit anaknya
- Memotivasi orang tua
dalam memberikan O :
support mental Ibu klien tampak mengangguk-
- Menjelaskan pada orang angguk
tua tentang proses
penyakit prosedur A :
perawatan dan Masalah telah teratasi
pengobatan yang
dilakukan pada anaknya P:
Intervensi dihentikan
1. 31 Juni 2008 1 - Memberikan kien S :
banyak minum - Keluarga klien mengatakan
- Mengobservasi BAB klien setengah padat
permasukan dan - Keluarga klien mengatakan
pengeluaran klien tidak lemah lagi
- Mengawasi masukan
dan pengelauran O :
karakter dan jumlah - Klien tidak lemah lagi
feces meningkat - Klien tidak pucat
- Mengobservasi kulit - Klien sudah bisa melakukan
kering dan mukosa bibir aktifitas sendiri
kering A:
- Memonitor tanda-tanda Masalah telah teratasi
vital
- Menimbang berat badan P:
Intervansi dihentikan pasien
pulang
2. 31 Juni 2008 2. - Mengkaji pemasukan S :
nutrisi klien - Keluarga mengatakan diit
- Memberikan makanan yang diberikan habis ½
lunak dan mudah porsi
dicerna - Keluarga mengatakan BB
- Memberikan makanan klien
dalam porsi sedikit tapi
sering O:
- Menyediakan makanan - Klien tidak lemah lagi
dalam keadaan hangat, - Porsi yang diberikan habis
lingkungan yang ½ porsi
menyenangkan - Kien sudah bisa melakukan
- Membatasi makanan aktifitas sendiri
yang dapat
menyebabkan kuman A ;
abdomen Masalah telah teratasi
- Mendampingi klien
sewaktu makan P:
- Menimbang berat badan Intervensi dihentikan pasien
tiap hari pulang
- Memberikan pendidikan
kesehatan pada klien
dan keluarga

Anda mungkin juga menyukai