I. Definisi
Gastroenteritis adalah keadaan dimana frekuensi buang air besar lebih dari
4 kali pada bayi dan lebih 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer,
dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah/lendir saja
(Sudaryat Suraatmaja.2005).
disebabkan output melebihi intake sehingga jumlah air pada tubuh berkurang.
Meskipun yang hilang adalah cairan tubuh, tetapi dehidrasi juga disertai
halus dan usus besar dengan berbagai kodisi patologis dari saluran
2. E coli – berasal dari daging dan susu dengan masa inkubasi 12 – 48 jam.
inkubasi 48 – 96 jam.
4. Salmonella spp – berasal dari daging dan telur dengan masa inkubasi 12 –
48 jam.
1 – 7 hari
II. Etiologi
1. Faktor infeksi
sebagai berikut:
protozoa, jamur).
2. Faktor malabsorbsi:
a. Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa, dan
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein
4. Faktor psikologis Rasa takut dan cemas (jarang tetapi dapat terjadi pada
III. Patofisiologi
osmotik yaitu akibat adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
pergeseran air dan elek trolit ke dalam rongga usus yang berlebihan akan
(misal toksik) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan
elektrolit kedalam rongga usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan
Faktor infeksi virus, bakteri, dan parasit masuk kedalam tubuh manusia
melalui makanan dan minuman yang tercemar, tertelan lalu masuk kedalam
mati atau bila jumlahnya banyak maka akan ada yang lolos sampai usus
komponen dari diet dengan hasi akhir asam lemak dan gas sehingga tekanan
osmotik dari rongga usus meningkat dan terjadi perpindahan cairan dari
diare.
dikeluarkan oleh tubuh melebihi cairan yang masuk, cairan yang keluar
disertai elektrolit. Mula-mula mikroorganisme Salmonella, Escherichia Coli,
Vibrio Disentri dan Entero Virus masuk ke dalam usus, disana berkembang
c. Perubahan mobiliti
usus.
peristaltik usus dan efek yang timbul adanya nyeri pada perut atau
peristaltik meningkat.
Karena banyak cairan yang hilang dan pemasukan yang tidak adekuat.
8. Mata cekung
Adapun tanda dan gejala dehidrasi yang lebih spesifik dibagi menjadi
3 bagian Yaitu :
a. Dehidrasi ringan
b. Dehidrasi sedang
3. Pucat
6. Exremitas dingin
7. Mata cekung, mulut/lidah kering
c. Dehidrasi berat
3. Sering muntah
SKOR 0 1 2
besar
(welch,T,2014 )
0,001
Contoh : Pria BB 40Kg dengan BJ plasma pada saat itu 1,030,maka kebutuhan
0,001
V. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Tinja
b. pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet dinistest,
2. Pemeriksaan Darah
Untuk mengatahui jasad renik atau parasit secara kualitatif dan kuantitatif,
VI. Komplikasi
1. Dehidrasi:
sirkulasi.
dengan banyaknya cairan yang hilang dan natrium dalam plasma tetap
b. Dehidrasi hipernatremia
keadaan ini, manifestasi klinis seperti tonus dan turgor kulit yang
menurun, ubun – ubun besar dan mata yang cekung tidak sejelas pada
3. Kejang dan malnutrisi energi protein Dapat terjadi karena serum natrium >
165 m.mol kehilangan air sama dengan kehilangan natrium, biasa terjadi
4. Bakterimia
5. Malnutrisi
VII. Penatalaksanaan :
Medis
1 Pemberian cairan
peroral berupa cairan yang berisikan oralit, NaCl dan Na, HCO, K dan
Glukosa, untuk Diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan,
atau sedang kadar natrium 50-60 Meq/l dapat dibuat sendiri
(mengandung larutan garam dan gula ) atau air tajin yang diberi gula
b. Cairan parenteral.
125 ml / kg BB / hari.
diperhatikan :
a. Memberikan asi.
3 Obat-obatan.
c. Obat antibiotik.
Jakarta
Ed 6. EGC. Jakarta.
Lab/ UPF IKA, 2014. Pedoman Diagnosa dan Terapi . RSUD Dr.
Soetomo. Surabaya.