Anda di halaman 1dari 9

A Definisi

Asma merupakan gangguan radang kronik saluran napas. Saluran napas yang mengalami
radang kronik bersifat hiperresponsif sehingga apabila terangsang oleh factor risiko
tertentu, jalan napas menjadi tersumbat dan aliran udara terhambat karena konstriksi
bronkus, sumbatan mukus, dan meningkatnya proses radang (Almazini, 202!
Asma dapat diklasifikasikan berdasarkan derajat serangan asma yaitu" (#$%A, 200&!
' Serangan asma ringan dengan akti(itas masih dapat berjalan, bicara satu kalimat, bisa
berbaring, tidak ada sianosis dan mengi kadang hanya pada akhir ekspirasi.
' Serangan asma sedang dengan pengurangan akti(itas, bicara memenggal kalimat, lebih
suka duduk, tidak ada sianosis, mengi nyaring sepanjang ekspirasi dan kadang 'kadang
terdengar pada saat inspirasi.
' Serangan asma berat dengan akti(itas hanya istirahat dengan posisi duduk bertopang
lengan, bicara kata demi kata, mulai ada sianosis dan mengi sangat nyaring terdengar
tanpa stetoskop
' Serangan asma dengan ancaman henti nafas, tampak kebingunan, sudah tidak
terdengar mengi dan timbul bradikardi.
)erdasarkan jenisnya, asma dapat dibagi menjadi 2 yaitu (%urarif, 20*! "
a Asma bronkhiale
+enderita asma bronkhial, hipersensitif dan hiperaktif terhadap rangsangan dari luar
seperti debu rumah, bulu binatang, asap dan bahan lain penyebab alergi. #ejala
kemunculannya sangat mendadak dan bisa datang secara tiba'tiba. ,ika tidak
mendapatkan pertolongan secepatnya, resiko kematian bisa datang. #angguan asma
bronkhial juga bisa muncul lantaran adanya radang yang mengakibatkan
penyempitan saluran pernafasan bagian ba-ah. +enyempitan ini akibat berkerutnya
otot polos saluran pernafasan, pembengkakan selaput lendir, dan pembentukan
timbunan lendir yang berlebihan.
bAsma .ardial
Asma yang timbul akibat adanya kelainan jantung. #ejala asma kardial biasanya
terjadi pada malam hari, disertai sesak nafas yang hebat. .ejadian ini disebut
nocturnal paro/ymul dyspnea. )iasanya terjadi pada saat penderita sedang tidur.
)Etiologi
0angsangan atau faktor pencetus yang sering menimbulkan Asma adalah"
' 1aktor ekstrinsik (alergik! "
0eaksi alergik yang disebabkan oleh alergen atau alergen yang dikenal seperti debu,
serbuk'serbuk, bulu'bulu binatang.
' 1aktor intrinsik (non'alergik! "
2idak berhubungan dengan alergen, seperti perubahan iklim, infeksi traktus
respiratorius, kegiatan fisik, emosi, dan polutan lingkungan dapat mencetuskan
serangan.
' Asma gabungan
)entuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk
alergik dan non'alergik

3Patofisiologi
2iga unsur yang ikut serta pada obstruksi jalan udara penderita asma adalah
spasme otot polos, edema dan inflamasi membran mukosa jalan udara, dan eksudasi
mucus intraliminal, sel'sel radang dan debris selular (Soemantri, 2004!. 5bstruksi
menyebabkan pertambahan resistensi jalan udara yang merendahkan (olume ekspresi
paksa dan kecepatan aliran, penutupan prematur jalan udara, hiperinflasi paru,
bertambahnya kerja pernafasan, perubahan sifat elastik dan frekuensi pernafasan.
6alaupun jalan udara bersifat difus, obstruksi menyebabkan perbedaaan satu bagian
dengan bagian lain, ini berakibat perfusi bagian paru tidak cukup mendapat (entilasi dan
menyebabkan kelainan gas'gas darah terutama penurunan p352 akibat hiper(entilasi.
+ada respon alergi di saluran nafas, antibodi $g7 berikatan dengan alergen
menyebabkan degranulasi sel mast. Akibat degranulasi tersebut, histamin dilepaskan.
8istamin menyebabkan konstriksi otot polos bronkiolus. Apabila respon histamin
berlebihan, maka dapat timbul spasme asmatik. .arena histamin juga merangsang
pembentukan mukkus dan meningkatkan permiabilitas kapiler, maka juga akan terjadi
kongesti dan pembengkakan ruang iterstisium paru.
$ndi(idu yang mengalami asma mungkin memiliki respon $g7 yang sensitif
berlebihan terhadap sesuatu alergen atau sel'sel mast'nya terlalu mudah mengalami
degranulasi. 9i manapun letak hipersensiti(itas respon peradangan tersebut, hasil
akhirnya adalah bronkospasme, pembentukan mukus, edema dan obstruksi aliran udara.
9 Manifestasi Klinik
#ambaran klasik penderita asma berupa sesak nafas, batuk'batuk dan mengi (-hezzing!
telah dikenal oleh umum dan tidak sulit untuk diketahui. )atuk'batuk kronis dapat
merupakan satu'satunya gejala asma dan demikian pula rasa sesak dan berat didada.
2etapi untuk melihat tanda dan gejala asma sendiri dapat digolongkan menjadi "
Asma tingkat $
:aitu penderita asma yang secara klinis normal tanpa tanda dan gejala asma atau
keluhan khusus baik dalam pemeriksaan fisik maupun fungsi paru. Asma akan
muncul bila penderita terpapar faktor pencetus atau saat dilakukan tes pro(okasi
bronchial di laboratorium.
2Asma tingkat $$
:aitu penderita asma yang secara klinis maupun pemeriksaan fisik tidak ada
kelainan, tetapi dengan tes fungsi paru nampak adanya obstruksi saluran pernafasan.
)iasanya terjadi setelah sembuh dari serangan asma.
*Asma tingkat $$$
:aitu penderita asma yang tidak memiliki keluhan tetapi pada pemeriksaan fisik dan
tes fungsi paru memiliki tanda'tanda obstruksi. )iasanya penderita merasa tidak sakit
tetapi bila pengobatan dihentikan asma akan kambuh.
;Asma tingkat $<
:aitu penderita asma yang sering kita jumpai di klinik atau rumah sakit yaitu dengan
keluhan sesak nafas, batuk atau nafas berbunyi.
+ada serangan asma ini dapat dilihat gejala'gejala yang makin banyak antara lain "
' .ontraksi otot'otot bantu pernafasan, terutama sternokliedo mastoideus
' Sianosis
' Silent 3hest
' #angguan kesadaran
' 2ampak lelah
' 8iperinflasi thoraks dan takhikardi
=Asma tingkat <
:aitu status asmatikus yang merupakan suatu keadaan darurat medis beberapa serangan asma yang berat bersifat refrakter sementara terhadap
pengobatan yang lazim dipakai. .arena pada dasarnya asma bersifat re(ersible maka dalam kondisi apapun diusahakan untuk mengembalikan
nafas ke kondisi normal.Pathway

Pemeriksaan Penunjang
+emeriksaan penunjang pada penderita asma (anonim, 200=!
+emeriksaan sputum
+ada pemeriksaan sputum ditemukan "
' .ristal >kristal charcot leyden yang merupakan degranulasi dari kristal eosinofil.
' 2erdapatnya Spiral 3urschman, yakni spiral yang merupakan silinder sel'sel cabang'cabang bronkus
' 2erdapatnya 3reole yang merupakan fragmen dari epitel bronkus
' 2erdapatnya neutrofil eosinofil pada sputum yang umumnya bersifat mukoid dengan (iskositas yang tinggi dan kadang'kadang
terdapat mukus plug.
2+emeriksaan darah
+ada pemeriksaan darah yang rutin diharapkan eosinofil meninggi, sedangkan leukosit dapat meninggi atau normal, -alaupun terdapat
komplikasi asma
' #as analisa darah
2erdapat hasil aliran darah yang (ariabel, akan tetapi bila terdapat peninggian +a352 maupun penurunan p8 menunjukkan prognosis
yang buruk
' .adang >kadang pada darah terdapat S#52 dan ?98 yang meninggi
' 8iponatremi =.000@mm* menandakan terdapat infeksi
' +ada pemeriksaan faktor alergi terdapat $g7 yang meninggi pada -aktu seranggan, dan menurun pada -aktu penderita bebas dari
serangan.
' +emeriksaan tes kulit untuk mencari faktor alergi dengan berbagai alergennya dapat menimbulkan reaksi yang positif pada tipe asma
atopik.
*1oto rontgen
+ada umumnya, pemeriksaan foto rontgen pada asma normal. +ada serangan asma, gambaran ini menunjukkan hiperinflasi paru berupa
rradiolusen yang bertambah, dan pelebaran rongga interkostal serta diagfragma yang menurun. Akan tetapi bila terdapat komplikasi,
kelainan yang terjadi adalah"
' )ila disertai dengan bronkhitis, bercakan hilus akan bertambah
' )ila terdapat komplikasi emfisema (35+9! maka gambaran radiolosan akan semakin bertambah.
' )ila terdapat komplikasi pneumonia maka terdapat gambaran infiltrat pada paru.
;+emeriksaan faal paru
' )ila 17< lebih kecil dari ;0A, 2@* penderita menujukkan penurunan tekanan sistolenya dan bila lebih rendah dari 20A, seluruh
pasien menunjukkan penurunan tekanan sistolik.
' 2erjadi penambahan (olume paru yang meliputi 0< hampi terjadi pada seluruh asma, 103 selalu menurun, sedangan penurunan 203
sering terjadi pada asma yang berat.
=Scaning paru
9engan scaning paru melalui inhalasi dapat dipelajari bah-a redistribusi udara selama serangan asma ternyata tidak menyeluruh, pada
paru'paru sedangkan pada pemeriksaan /enon ** melalui pembuluh darah dapat dilihat redistribusi radioaktif tidak menyeluruh pada
kedua paru.
7Diagnosa Keperawatan
.etidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan mucus dalam jumlah berlebihan, peningkatan produksi mukus, kekentalan sekresi dan
bronchospasme.
2#angguan pertukaran gas berhubungan dengan retensi karbondioksida.
*.etidakefektifan +ola %afas berhubungan dengan keletihan otot pernafasan dan deformita dinding dada.
;%yeri akutB ulu hati berhubungan dengan proses penyakit.
= .urang pengetahuan berhubungan dengan faktor'faktor pencetus asma.
&$ntoleransi akti(itas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan tubuh
49efisit pera-atan diri berhubungan dengan kelemahan fisik.
C0esiko infeksi berhubungan dengan prosedur in(asif .
1Penatalaksanaan
+ada penderita asma bronchiale dapat ditinjau dari berbagai pendekatan seperti "
Dencegah ikatan alergen $#7
Denghindari alergen, tampaknya sederhana tetapi sukar untuk dilakukan.
2Dencegah pelepasan mediator
+remedikasi dengan natrium kromolin dapat mencegah spasme bronkus yang dicetuskan oleh alergen natrium kromolin mekanisme
konjungti(a diduga mencegah penglepasan mediator dari mastosif obat tersebut tidak adapat mengatasi spasme bronkus yang telah
terjadi, oleh karena itu hanya dipakai sebagai obat profilaktif pada terapi pemeliharaan.
*Delebarkan saluran nafas dengan bronkodilator
.ortikosteroid tidak termasuk obat golongan bronkodilator tetapi secara tidak langsung, dapat melebarkan saluran nafas.
;Dengurangi respons dengan jalan meredam inflamasi saluran nafas.
$mplikasi terapi proses inflamasi diatas adalah meredam inflamasi yang ada baik dengan natrium kromolin, atau secara lebih paten
dengan kartikosteroid baik secara oral, parenteral atau inhalasi
# Daftar Pustaka
Almazini, +. 202. Bronchial Thermoplasty : Pilihan Terapi Baru untuk Asma Berat. ,akarta" 1akultas .edokteran Eni(ersitas $ndonesia
Anonim.200=.Asma: Informasi lengkap untuk penderita dan keluarga. ,akarta " #ramedia
#$%A (#lobal $nitiati(e for Asthma! 200&.B +ocket #uide for Asthma Danagement and +re(ension $n 3hildren. ---. 9imuat
dalam ---.#inaasthma.org
Soemantri, $man.2004. Keperawatan Medikal Bedah : Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan. ,akarta " Salemba
Dedika
%urarif, Amin 8. F .usuma, 8ardhi.20*. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & ADA I!"#!. ,akarta"
DediAction +ublishing

Anda mungkin juga menyukai