Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PENDAHULUAN TBC

NI KADEK AYU DESI DIAN WULANDARI (18089014008)


NI DESAK KETUT AYU INDAH SARI (18089014009)
I GUSTI AYU DWI WARDANI (18089014019)
KOMANG FERMIA KORIANA DEWI (18089014026)
NI LUH EKA DEWI AGUSTINI (18089014020)
A. Konsep Dasar Penyakit
PENGERTIAN

TUBERKULOSIS ADALAH PENYAKIT INFEKSI MENULAR YANG DISEBABKAN


OLEH MYCOBAKTERIUM TUBERCULOSIS. PENYAKIT TUBERKULOSIS
SUDAH DIKENAL SEJAK BERIBU-RIBU TAHUN SEBELUM MASEHI. HAL INI
DAPAT DILIHAT DARI SISA-SISA PENYAKIT INI YANG TERDAPAT PADA
MUMMI-MUMMI DARI ZAMAN MESIR KUNO DAN ADANYA TULISAN
MENGENAI PENYAKIT INI DALAM PEN TSAO YAKNI MATERI MEDIKA CINA
YANG SUDAH BERUMUR 5000 TAHUN.
2. EPIDEMIOLOGI

 TB merupakan salah satu dari sepuluh tertinggi penyebab kematian


di seluruh dunia.  Sekitar dua milyar orang atau 1/3 penduduk dunia
diperkirakan terkena TB laten.
 Dari 10,4 juta orang terkena TB di tahun 2015, 1,8 juta berakhir
dengan kematian (diantaranya ada 0,4 juta kematian orang yang
terkena TB dan HIV). Dari satu juta anak-anak usia ≤14 tahun yang
terkena TB, sebanyak 170.000 anak-anak meninggal akibat penyakit
ini pada tahun 2015.
 Lebih dari 95% kematian TB tersebut terjadi di negara-negara
berpendapatan rendah dan menengah, 60% kematian tersebut ada
pada enam negara, secara berurutan: India, Indonesia, China,
Nigeria, Pakistan dan Afrika Selatan.
3.ETIOLOGI
 Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang
dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang
Tahan Asam (BTA).
 Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal
24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang  jasanya  jasanya
bakteri bakteri tersebut tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan,
Bahkan, penyakit penyakit TBC pada paruparu kadang disebut
sebagai Koch Pulmonum (KP). Kuman lain, meski jarang, yang
menyebabkan penyakit ini adalah M.Bovis danM.Africanum
4. KLASIFIKASI
Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe penderita penting dilakukan untuk
menetapkan paduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang sesuai dan dilakukan
sebelum pengobatan dimulai. Klasifikasi penyakit Tuberkulosis paru
 Tuberkulosis Paru

Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak, TBC Paru dibagi dalam :


 Tuberkulosis Paru BTA (+)
 Tuberkulosis Paru BTA (-)

 Tuberculosis Ekstra Paru


 TBC ekstra-paru ringan
 TBC ekstra-paru berat
5. TANDA DAN GEJALA

1. Gejala Sistemik/umum
 Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya

dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang


serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul
 Penurunan nafsu makan dan berat badan

 Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan

darah)
 Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

2. Gejala Khusus
6. PATOFISIOLOGI
 Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang sebagian besar agian besar
disebabkan oleh disebabkan oleh kuman Mycobacterium  Mycobacterium
tuberculosis tuberculosis. Kuman tersebut masuk ke dalam tubuh manusia
melalui udara pernafasan ke dalam paru. Kemudian kuman menyebar dari paru
ke bagian tubuh lain melalui system peredaran darah, system saluran limfa,
saluran nafas 3 atau penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya. TB
dapat nnya. TB dapat terjadi pada semua terjadi pada semua kelompok umur,
baik di paru maupun di luar paru.  Mycobacterium  Mycobacterium
tuberculosis tuberculosis masuk kedalam tubuh manusia melalui saluran
pernafasan atau biasa dikenal dengan inhalasi droplet.
7. WOC
8. PEMERIKSAAN FISIK

Demam (pada umumnya subfebris, walaupun juga tinggi sekali), dapat disertai dengan respirasi
meningkat , berat badan menurun (BMI pada umumnya <18,5).
 Inspeksi

Bila lesi minimal, biasanya tidak ditemukan kelainan


Bila lesi luas, dapat ditemukan kelainan berupa fremitus mengeras atau melemah
 Palpasi

Bila lesi minimal, biasanya tidak ditemukan kelainan


Bila lesi luas, dapat ditemukan kelainan berupa fremitus mengeras atau melemah
 Perkusi

Bila lesi minimal, biasanya tidak ditemukan kelainan


Bila ada kelainan tertentu, dapat terdengar perubahan suara perkusi seperti hipersonor pada pneumotoraks,
atau pekak pada efusi pleura
 Auskultasi

Bila lesi minimal, tidak ditemukan


Bila lesi luas, dapat ditemukan kelainan berikut : Ronki basah kasar terutama di apeks paru, suara napas
melemah atau mengeras, atau stridor. Suara napas bronkhial/amforik/rokhi basah/suara napas melemah di
apex paru.
9. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Secara garis besar pemeriksaan untuk mengegakkakn diagnosis penyakit


tuberkulosis yaitu dengan pemeriksaan radiologi dan bakteriologi.
 Pemeriksaan Radiologi
Pemerikasaan radiologi seringkali menunjukkan adanya TB, tetapi hampir
tidak  dapat membuat diagnosis dengan pemeriksaan ini saja karena hampir
semua manifestasi TB dapat menyerupai penyakit lain.
 Pemeriksaan Bakteriologi
Walaupun urine, cairan otak dan isi lambung dapat diperiksa secara
mikroskopik, tetapi pemeriksaan dignosis TB adalah pemeriksaan sputum.
Metode pewarnaan Ziehl Neelsen dapat dipakai.sediaan apus digenangi dengan
zat karbolfluksasin yang dipanaskan, lalu dilakukan dekolorisasi dengan
alkohol-asam
10. PENATALAKSANAAN
 Pengobatan TB paru berupa pemberian obat antimokroba dalam
jangka waktu yang lama. Obat-obat ini juga dapat digunakan
untuk mencegah timbulnya penyakit klinis pada klinis pada
seseorang y seseorang yang telah ang telah terjangkit infeksi.
terjangkit infeksi. Jenis obat yang obat yang dipakai terbagi a
dipakai terbagi atas dua kelompok yaitu obat primer dan dua
kelompok yaitu obat primer dan obat sekunder.
Asuhan Keperawatan Tn. K dengan
Dx TBC di Desa Pemaron
I. DATA UMUM
Skoring

Anda mungkin juga menyukai