EBOLA
Disusun oleh:
Kelompok 13
Kelas 2B
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah KMB II yang
berjudul “EBOLA”
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyusun makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna
oleh karena itu kami menerima saran dan kritik yang membangun untuk
penyempurnaan makalah kami ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
A. Pengertian Ebola...........................................................................................3
B. Penyebab dan Faktor Resiko.........................................................................3
C. Tanda dan Gejala...........................................................................................3
D. Patofisiologi Penyakit...................................................................................4
E. Pemeriksaan Diagnostik dan Penunjang.......................................................5
F. Pencegahan Ebola.........................................................................................5
G. Pencegahan Penularan...................................................................................6
H. Penanganan di Rumah Sakit.........................................................................6
I. Komplikasi....................................................................................................7
J. Asuhan Keperawatan pada Pasien Ebola......................................................7
K. Kebijakan Pemerintah...................................................................................9
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ebola?
2. Apa penyebab dan faktor resiko penyakit Ebola?
3. Apa tanda dan gejala penyakit Ebola?
4. Bagaimana patofisiologi penyakit Ebola?
5. Apa pemeriksaan diagnostik untuk penyakit Ebola?
6. Bagaimana cara mencegah penyakit Ebola?
1
7. Bagaimana cara mencegah penularan penyakit Ebola?
8. Bagaimana penanganan penyakit Ebola di rumah sakit?
9. Apa komplikasi penyakit Ebola?
10. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit
Ebola?
11. Bagaimana kebijakan pemerintah mengenai Ebola?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Ebola.
2. Untuk mengetahui penyebab dan faktor resiko penyakit Ebola.
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala penyakit Ebola.
4. Untuk mengetahui patofisiologi penyakit Ebola.
5. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik untuk penyakit Ebola.
6. Untuk mengetahui cara mencegah penyakit Ebola.
7. Untuk mengetahui cara mencegah penularan penyakit Ebola.
8. Untuk mengetahui penanganan penyakit Ebola di rumah sakit.
9. Untuk mengetahui komplikasi penyakit Ebola.
10. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan
penyakit Ebola.
11. Untuk mengetahui kebijakan pemerintah mengenai Ebola.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Ebola
Ebola virus adalah salah satu virus dari sekitar 30 virus yang diketahui
menyebabkan sindrome demam berdarah (hemorrhagic fever syndrome).
3
C. Tanda dan Gejala
Terkadang gejala baru muncul 2-21 hari setelah orang terpapar.
Gejala awal seperti ruam dan mata merah sangat umum sehingga sulit
mendiagnosa penyakit ini pada tahap awal.
Gejala awalnya antara lain: demam, sakit kepela, nyeri sendi dan
otot, sakit tenggorokan, diare, muntah, sakit perut. Dalam beberapa kasus
penyakit ini bahkan menyebabkan ruam, mata merah, pendarahan secara
internal dan eksternal. Gejala muncul karena beberapa kondisi antara lain,
pola hidup yang tidak sehat, lemahnya sistem kekebalan tubuh, dan adanya
kontak langsung dengan penderita Ebola.
Hewan yang berpotensi menyebarkan virus ebola ke manusia
antara lain, simpanse, gorila, antelop hutan, dan monyet cynomolgus.
D. Patofisiologi Penyakit
Virus Ebola dapat ditularkan melalui kontak dengan host yang
terinfeksi seperti kelelawar pemakan buah, dan mamalia lainnya.
Transmisi virus ebola juga dapat melalui kontak langsung dengan luka,
atau cairan tubuh lainnya seperti feces, saliva, keringat, urine, muntah,
ASI, dan semen pasien yang terjangkit Ebola ( National Center for
Emerging and Zoonotic Infectious Disease, 2015).
Filovirus yang menjangkit ke host melewati transmisi kontak
langsung dengan cairan tubuh akan bereplikasi di monosit, makrofag, sel
dendrit, sel endotel, fibroblas, hepatosit dan sel adrenal. Filovirus yang
menginfeksi fagosit mononuklear memicu produksi dan pelepasan faktor
protein prokoagulandan sitokin proinflamasi sehingga menyebabkan
berbagai kerusakan di tubuh. Inkubasi virus ini berlangsung selama 7 – 10
hari, namun bisa lebih cepat ( 2 hari ) atau lebih lama ( 21 hari )
( Michalek, et al, 2015).
Michalek, et al menambahkan, gejala klinis muncul dengan onset
yang mendadak, seperti demam yang diikuti dengan gejala yang mirip
dengan flu, yakni sakit kepala, malaise, myalgia, kemudian muntah dan
diare. Hanya 30 – 50 % pasien yang mengalami gejala hemoragik. Pada
kasus yang berat, gejala ebola dikarakteristikkan dengan kerusakan hati,
4
gagal ginjal yang diikuti dengan kerusakan multipel organ ( multi-organ-
failure) dan komplisasi sistem saraf pusat. Kematian disebabkan oleh
kerusakan multipel organ dan perdarahan berat. Pada fase terminal
penyakit, pasien yang terinfeksi mengalami perdarahan sangat berat di
gastrointestinal yang disebabkan oleh DIC ( Disseminated Intravascular
Coagulation) yang kasusnya relatif jarang terjadi. Pada kasus yang tidak
fatal atau asimptomatik biasanya dikaitkan dengan respon spesifik IgM
dan IgG, respon cepat dan awal inflamasi, termasuk interleukin beta,
interleukin 6 dan tumor necrosis factor alfa.
F. Pencegahan Ebola
5
4. Jangan memgang benda yang mungkin telah terkontaminasi
dengan darah atau cairan tubuh orang yang terinfeksi . misal baju,
selimut, seprai, jarum suntik, serta peralatan medis lainnya.
5. Hindari kontak dengan kelelawar dan hewan primata maupun
darah, cairan tubuh seta daing mentah yang menjadi makanan hewan-
hewan tersebut.
6. Praktik higienis yang cermat. Seperti cuci tangan dengan sabun
atau air.
G. Pencegahan Penularan
6
I. Komplikasi
Komplikasi Ebola dapat terjadi pada pasien meskipun sudah
dilakukan pengananan yang terbaik. Komplikasi sebagai penyebab
kematian pasien dengan Ebola dapat berupa :
1. Gagal organ multipel
2. Perdarahan berat akibat keusakan dinding pembuluh darah
3. Gangguan fungsi hati yang ditandai dengan kuning.
4. Penurunan kesadaran / delirium.
5. Kejang akibat ketidakseimbangan elektrolit.
6. Koma.
1. Diagnosa Keperawatan
a. Hipertermi
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c. Deisit volume cairan
2. Intervensi
a. Diagnosa : Hipertermia.
Intervensi :
1) Monitor suhu sesering mungkin.
2) Monitor warna dan suhu kulit.
3) Monitor tekanan darah, nadi dan RR.
4) Berikan antipiretik.
5) Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam.
6) Lakukan tapid sponge.
7) Berikan cairan intravena.
8) Kompres pasien pada lipat paha dan aksila.
9) Tingkatkan sirkulasi udara.
10) Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil.
11) Monitor suhu minimal tiap 2 jam.
12) Berikan antipiretik jika perlu.
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Intervensi :
1) Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori.
2) Kaji adanya alergi makanan.
3) Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan.
4) Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe.
5) Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin
C.
6) Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan
harian.
7
7) Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.
8) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
c. Defisit volume cairan
Intervensi :
1) Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi
adekuat, tekanan darah ortostatik), jika ddiperlukan.
2) Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN,
Hmt, osmolalitas urin).
3) Monitor tanda-tanda vital.
4) Monitor masukan makanan/cairan dan hitung intake kalori
harian.
5) Monitor status nutrisi.
6) Dorong keluarga untuk membantu pasien makan.
7) Berikan cairan.
8) Berikan diuretik sesuai instruksi.
9) Berikan cairan IV pada suhu ruangan.
10) Berikan penggantian nasogatrik sesuai output.
11) Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul
memburuk.
K. Kebijakan Pemerintah
8
hendak masuk ke Indonesia, untuk mendeteksi kemungkinan virus Ebola
dibawa masuk oleh mereka.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Jayanegara, Andi Putra, 2016, ‘Ebola Virus Disease – Masalah Diagnosis dan
Tatalaksana’, vol. 43, no. 8, hh 572-575
12