Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Etika keperawatanautonomi, non maleficience dan kemaslahatan,


keadilan, kejujuran, kerahasiaan dan kesetiaan
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Keperawatan
Dosen Mata Ajar : Taukhit, S.Kep.Ns.,M.Kep

KELAS 1B
1. AULLYA SHOLEKHATUN NISA 2820173048
2. AYU SELVIANA 2820173049
3. DIAN FITRIANI SUNARYA 2820173053
4. ROSITA HUTAMI 2820173082
5. ROVI SURYA NUGRAHA 2820173083

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO


YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Assalamualamu’alaikun Wr. Wb.


Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berkat rahmad dan karunia-nya, kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah tentang Etika Keperawatan.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas
ilmu tentang Autonomi, Non Maleficiency dan Kemaslahatan,
Keadilan, Kejujuran, Kerahasiaan dan Kesetiaan. Yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan
yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan
kritik dan saran dari pembaca.

Yogyakarta, 09 September 2017

Penyusun
DAFTAR
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Saat ini, profesi keperawatan di Indonesia mengalami
perkembangan yang demikian pesat. Perkembangan ini memberikan
dampak berupa perubahan status keperawatan dari vokasional
menjadi profesional. Perawat yang semula menjalankan tugas-tugas
teknik prosedural dari dokter berubah menjadi tenaga kesehatan
yang bekerja berdasarkan disiplin keilmuan khusus dengan ruang
lingkup praktik yang jelas. Perubahan ini tidak serta merta ditrima
oleh masyarakat. bahkan profesi kesehatan lainpun masih belum
mau disejajarkan dengan profesi perawat. Fenomena ini tentunya
harus menumbuhkan sikap optimis pada diri perawat, yang diikuti
dengan pembuktian eksistensi keperawatan.
Keperawatan sebagai profesi yang profesional perlu dibuktikan
dengan perilaku yang profesional pula. Untuk mewujudkan hal
tersebut, perawat harus memiliki landasan keilmuwan yang kuat,
kemamouan psikomotor yang baik, dan sikap profesionalisme di
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Sikap ini
sesungguhnya sangat berpengaruh terhadap kesembuhan klien.
Prinsip etika keperawatan yang harus diperhatikan dan dijadikan
pedoman oleh perawat di dalam memberikan asuhan keperawatan
antara lain Autonomi, Non Maleficience dan Kemaslahatan, keadilan,
kejujuran, kerahasiaan dan kesetiaan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari etika ?
2. Apa saja prinsip-prinsip moral dalam praktek keperawatan ?
3. Untuk mengetahui tujuan dari etika keperawatan ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
konsep dasar keperawatan dan untuk lebih jauh memahami
tentang prinsip-prinsip etika dalam keperawatan.
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip etika keperawatan:
Autonomi, Non Malefecience dan Kemaslahatan, Keadilan,
Kejujuran, Kerahasiaan dan Kesetiaan.
3. Untuk mengetahui tujuan dari etika keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
1. ETIKA
Berasal dari bahasa Yunani Kuno: Ethikos yang berarti timbul dari
kebiasaan. Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan
sebagai acuan bagi oerilaku seseorang yang berkaitan dengan
tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan oleh seseorang dan
merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab moral. Dari konsep
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa etika adalah ilmu
tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia
hidup di dalam masyarakat yang menyangkut aturan - aturan atau
prinsip – prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar.

B. PRINSIP MORAL DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN


1. Autonomy ( Autonomi )
Adalah kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur
diri sendiri, berarti menghargai manusia sehingga
memperlakukan mereka sebagai seseorang yang mempunyai
harga diri dan martabat serta mampu menentukan sesuatu
bagi dirinya. Prinsip Autonomi menegaskan bahwa seseorang
mempunyai kemerdekaan untuk menentukan keputusan
dirinya menurut rencana pilihannya sendiri,menurut prinsip ini
adalah menerima pilihan individu tanpa memperhatikan
apakah pilihan seperti itu adalah kepentingannya. Contohnya:
kebebasan pasien untuk memilih pengobatan dan siapa yang
berhak mengobatinya sesuai dengan yang diinginkan.

2. Justice ( Keadilan )
Yaitu prinsip moral untuk berlaku adil bagi semua individu dan
setiap individu mendapat tindakan yang sama atau konstribusi
yang sama. Prinsip dari keadilan ini menurut Beauchamp dan
Childress adalah ketika seseorang mempunyai kebutuhan
kesehatan yang besar, maka menurut prinsip ini harus
mendapatkan sumber-sumber yang besar pula. Conto:
tindakan keperawatan yang dilakukan seorang perawat baik di
bangsal maupun di ruang VIP harus sama dan sesuai SAK.
3. Veracity ( Kejujuran )
Merupakan suatu kewajiban untuk mengatakan yang
sebenarnya atau untuk tidak membohongi orang lain atau
pasien. Kebenaran merupakan hal fundamental dalam
membangun hubungan saling percaya dengan pasien. Prinsip
kejujuran menurut Evieatch dan Fry (1987) didefinisikan
sebagai menyatakan hal yang sebenarnya dan tidak bohong.
Contoh : tindakan pemasangan infus harus dilakukan sesuai
dengan SOP yang berlaku dimana klien dirawat.

4. Videlity ( Kesetiaan )
Menjelaskan kewajiban perawat untuk tetap setia pada
komitmennya. Kewajiban mempertahankan hubungan saling
percaya antara perawat dan pasien. Veatch dan Fry
mendifinisikan sebagai tanggung jawab untuk tetap setia pada
suatu kesepakatan. Tanggung jawab dalam konteks hubungan
perawat – pasien meliputi tanggung jawab menjaga janji,
mempertahankan konfidensi dan memberikan perhatian atau
kepedulian. Contoh: bila perawat sudah berjanji untuk
memberikan sutu tindakan, maka tidak boleh mengingkari janji
tersebut.

5. Konfidentiality ( kerahasiaan )
Yaitu upaya merahasiakan informasi yang sifatnya rahasia bagi
pasien untuk menjaga privasi pasien dan prinsip etik yang
mendasar. Contoh: perawat tidak boleh menceritakan rahasian
klien pada orang lain, kecuali seizin klien atau seizin keluarga
demi kepentingan hukum.

6. Non Maleficence ( Tidak merugikan )


Yaitu menekankan kewajiban perawat untuk menghargai
kehidupan manusia, tidak membunuh atau mengakhiri
kehidupan. Contoh; bila ada klien dirawat dengan penurunan
kesadaran, maka harus dipasang side driil.

C. TUJUAN ETIKA KEPERAWATAN


a. Mengidentifikasi, mengorganisasikan, memeriksa dan
membenarkan tindakan – tindakan kemanusiaan dengan
menerapkan prinsip – prinsip tertentu. Merupakan dasar dalam
mengatur hubungan antar perawat, klien atau pasien, dan
masyarakat.
b. Menegaskan tentang kewajiban – kewajiban yang diemban
oleh perawat dan mencari informasi mengenai dampak –
dampak dari keputusan perawat. Merupakan standar untuk
mengatasi masalah yang dilakukan oleh praktisi keperawatan
yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan
tugasnya.
c. Untuk mempertahankan bila praktisi yang menjalankan
tugasnya diperlakukan secara tidak adil oleh institusi maupun
masyarakat.
d. Dasar dalam menyusun pendidikan keperawatan agar dapat
menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap profesional
keperawatan.
e. Memberikan pemahaman kepada masyarakat pemakai atau
pengguna tenaga keperawatan akan pentingnya sikap
profesional dalam melaksanakan tugas keperawatan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam upaya mendorong kemajuan profesi keperawatan agar dapat
ditrima dan dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka
perawat harus memanfaatkan nilai-nilai keperawatan dalam
menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam
mengemban peran profesionalnya. Dengan demikian perawat yang
menerima tanggung jawab, dapat melakukan asuhan keperawata secara
etis profesional. Sikap etis profesional berarti bekerja sesuai dengan
standar, keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan bagi
keselamatan pasien, penghormatan terhadap hak-hak pasien, dan akan
berdampak pada peningkatan kualitas asuhan keperawatan. Selain itu
dapat menyelesaikan permasalahan etik atau dilema etik keperawatan
harus dilakukan dengan tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip etik
supay tidak merugikan salah satu pihak.

B. SARAN
Pembelajaran tentang etika dan moral dalam dunia profesi terutama
bidang keeperawatn harus ditanamkan kepada mahasiswa sedini
mungikin supaya nantinya mereka lebih memahami tentang etika
keperawatan sehingga akan berbuat atau bertindak sesuai kode etiknya
( kode etik keperawatan ).
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai