Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERITONITIS

Pokok bahasan : Peritonitis

Sasaran : Keluarga pasien ICU

Tempat : Ruang ICU

Hari / tanggal : Sabtu, 30 November 2019

Alokasi Waktu : 30 menit

Pertemuan ke :1

Penyuluh : Mahasiswa STIKES ICME JOMBANG

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, peserta dapat memahami

tentang konsep peritonitis dan cara penanganannya.

2. Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit peserta mampu :
1) Mengetahui pengertian peritonitis
2) Mengetahui penyebab peritonitis
3) Mengetahui tanda dan gejala peritonitis
4) Mengetahui komplikasi peritonitis
5) Mampu melakukan perawatan luka post operasi laparatomi.

B. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian peritonitis
2. Penyebab peritonitis
3. Tanda dan gejala peritonitia
4. Komplikasi peritonitis
5. Perawatan luka post operasi laparatomi

C. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Keluarga Metode Media
Px
Pendahuluan 5 1. Mengucap salam 1. Mengucapkan Ceramah Verbal
menit 2. Memperkenalkan salam
diri 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan dengan baik
topic yang akan 3. Mendengarkan
dibahas dengan baik
4. Menjelaskan
maksud, tujuan
dan kontrak
waktu
Penyajian 20 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan Ceramah Leaflet
menit pengertian dengan seksama dan
peritonitis 2. Memperhatikan Tanya
2. Menjelaskan dengan baik jawab
klasifikasi 3. Bertanya
peritoniyis
3. Menjelaskan
penyebab
peritonitis
4. Menjelaskan
tanda dan gejala
peritonitis
5. Menjelaskan
komplikasi
peritonitis
6. Menjelaskan
perawatan luka
post op
laparatomi
Penutup 5 1. Memberikan 1. Bertanya Ceramah Verbal
menit kesempatan 2. Menjawab dan
bertanya pertanyaan Tanya
2. Memberikan 3. Mendengar jawab
pertanyaan dengan seksama
3. Menyimpulkan 4. Menjawab
kegiatan salam penutup
penyuluhan
4. Mengucap salam
penutup

D. Evaluasi
1. Evaluasi Terstruktur
a) Meminta izin kepada kepala ruang dan petugas ruangan untuk mengadakan
penyuluhan
b) Meminta keluarga yang ada di ruang tunggu untuk mengikuti proses penyuluhan.
c) Penyuluh menyiapkan SAP, materi, dan media pembelajaran berupa leaflet.
2. Evaluasi proses
a) Peserta terlihat antusias dan kooperatif
b) Proses penyuluhan berjalan lancer dan dalam keadaan kondusif
3. Evaluasi Hasil
a) Pelaksanaan pre dan post test terlaksana dengan baik
b) Peserta dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh.
c) Peserta mampu menguasai 90% materi tentang konsep peritonitis serta
penanganannya.

PEMBAHASAN
PERITONITIS

A. Pengertian
1. Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum (lapisan membran serosa rongga
abdomen) lamnya. (Arif Muttaqin, 2011)
2. Peritonitis adalah inflamasi peritonium-lapisan membran serosa rongga abdomen dan
meliputi visera. (Brunner dan Suddarth, 2001)

B. Penyebab
Penyebab terjadinya peritonitis adalah Invasi kuman bakteri ke dalam rongga
peritoneum,bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi, meliputi
1. Gram negative meliputi Escherichia coli (40%), Klebsiella pneumoniae (7%),
Pseudomonas species, Proteus species, gram negatif lainnya (20%).
2. Gram positif, seperti Streptococcus pneumoniae (15%), Streptococcus lainnya (15%), dan
Staphylococcus (3%). Mikroorganisme anaerob kurang dari 5%. (Cholongitas, 2005).
3. Invasi kuman ke lapisan peritoneum dapat disebabkan juga oleh berbagai kelainan pada
gastrointestinal dan penyebaran infeksi dari organ di dalam abdomen (Rotstein, 1997)
atau perforasi organ pascatrauma abdomen (Ivatury, 1998)

C. Tanda dan Gejala


1. Nyeri menyebar dan sangat terasa. Nyeri cenderung menjadi konstan, terlokalisasi, lebih
terasa di dekat sisi inflamasi dan biasanya diperbesar oleh gerakan. Area yang sakit dari
abdomen menjadi sangat nyeri apabila ditekan, dan otot menjadi kaku. Nyeri tekan lepas
dan ileus peralitik dapat terjadi.
2. Mual dan muntah
3. Penurunan peristaltik.
4. Suhu dan frekuensi nadi meningkat,
5. Terdapat peningkatan jumlah leukosit.

D. Komplikasi

1. Sepsis adalah penyebab umum dari kematian pada peritonitis.


2. Syok dapat diakibatkan dari septikemia atau hipovolemia.

3. Proses inflamasi dapat menyebabkan obstruksi usus, yang terutama berhubungan dengan
terjadinya perlekatan usus.

E. Perawatan Post OP Laparatomi


1. Menganjurkan agar klien tirah baring selama 6 jam setelah operasi
2. Melakukan mobilisasi dini (miring kanan kiri) untuk mencegah thrombosis (pembekuan
darah dalam pembuluh darah)
3. Setelah 24 jam pasien dianjurkan belajar duduk
4. Makan makanan bergizi missal nasi, lauk, sayur, susu dan buah
5. Konsumsi makanan berprotein tinggi seperti daging, ayam, ikan telur, dan lainnya
6. Minum sedikitnya 8-10 gelas air tiap hari
7. Usahakan cukup istirahat
8. Mandi seperti biasa (2 kali sehari)
9. Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka post op dan pemeriksaan kondisi tubuh
10. Minum obat sesuai anjuran dokter.

Anda mungkin juga menyukai