Anda di halaman 1dari 34

ini adalah teori dari Wanita Usia Subur (WUS),

iini juga materi skripsi saya jadii sedikit tidaknya saya akan membahas Wanita Usia Subur .

Wanita Usia Subur (WUS) Berdasarkan konsep Departemen kesehatan (2003) adalah wanita dalam usia
reproduktif, yaitu usia 15 – 49 tahun baik yang berstatus kawin, janda maupun yang belum nikah.

yang dimaksud dengan wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya
berfungsi dengan baik antara umur 20 – 45 tahun. pada wanita usia subur ini berlagsung lebih cepat dari
pada pria. puncak kesuburan ada pada rentang usia 20 – 29 tahun. pada usia ini wanita memiliki
kesempatan 95 % untuk hamil. pada usia 30 -an presentasenya menurun sehingga 90%. sedangkan
memasuki usia 40 tahun kesempatan untuk hamil hingga menjadi 40% setelah usia 40 tahun hanya
punya maksimal 10% kesempatan untuk hamil .

masalah kesuburan alat repeoduksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui. dimana dalam
masa wanita subur ini harus menjaga dan merawat personal hygiene yaitu pemeliharaan keadaan alat
kelaminnya dengan rajin membersihkankannya, oleh karena itu dianjurkan untuk merawat diri.

Kurangnya pengethuan tentang kesuburan alat reproduksi khususnya pada wanita. sering kali di kaitkan
dengan berbagai macam penyakit, padahal tingkat masa kesuburan setiap orang berbeda – beda
tergantung kondisi fisik, mental dan kebersihanya. ketidaksuburan alat reproduksi sering kali juga
dikaitkan dengan berbagai penyakit yang diderita oleh salah satu pasangan yang mengidapnya,
diantaranya 40% lain oleh sebab pria, dan sisa 20% karena keduanya.

Oleh karena itu Wanita Usia Subur (WUS) harus melakukan pemeriksaan kesehatan (pemeriksaan alat
kelamin) walaupun ia memiliki siklus haid yang teratur. Hal ini bukan tanda bahwa wanita itu subur.
Artinya WUS harus sehat bebas dari penyakit kelamin. Sebelum menikah WUS sebaiknya melakukan
pemeriksaan kesehatan agar mengetahui kondisi organ reproduksinya apakah berfungsi dengan baik.
Dengan mengadakan pemeriksaan kesehatan maka akan mencegah penyakit alat kelamin. Alat kelamin
wanita sangat berhubungan dengan dunia luar yang melalui liang senggama, saluran mulut rahim,
rongga rahim. Saluran telur (tuba falopi) yang bermuara dalam ruang perut. Karena adanya hubungan
yang langsung ini infeksi alat kelamin wanita disebabkan oleh hubungan seks yang tidak sehat, sehingga
infeksi bagian luarnya berkelanjutan dapat berjalan menuju ruang perut dalam bentuk infeksi selaput
dinding perut atau disebut juga peritonitis .

Sistem pertahanan dari alat kelamin wanita yang cukup baik yaitu dari sistem asam, biasanya sistem
pertahanan yang lainnya dengan cara pengeluaran lendir yang selalu mengalir ke luar yang menyebabkan
bakteri yang dibuang dalam bentuk menstruasi, sistem pertahanan ini sangat lemah, sehingga infeksinya
sering dibendung dan pasti menjalar ke segala arah yang menimbulkan infeksi mendadak dan menahun.

Contoh penyakit alat kelamin pada wanita adalah Leukorea. Leukorea adalah keputihan, yaitu cairan
putih yang keluar dari liang senggama secara berlebihan.

https://www.google.com/search?hl=in-ID&ie=UTF-8&source=android-
browser&q=pengkajian+pada+wanita+usia+subur&gws_rd=ssl

WUS ( wanita usia subur )

A. Pengertian WUS

Yang dimaksud dengan wanita usia subur ( WUS ) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya
berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun. Pada wanita usia subur ini berlangsung lebih cepat dari
pada pria. Puncak kesuburan ada pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita memiliki
kesempatan 95% untuk hamil. Pada usia 30-an persentasenya menurun hingga 90%. Sedangkan
memasuki usia 40, kesempatan hamil berkurang hingga menjadi 40%. Setelah usia 40 wanita hanya
punya maksimal 10% kesempatan untuk hamil. Masalah kesuburan alat reproduksi merupakan hal yang
sangat penting untuk diketahui. Dimana dalam masa wanita subur ini harus menjaga dan merawat
personal hygiene yaitu pemeliharaan keadaan alat kelaminnya dengan rajin membersihkannya.oleh
karena itu WUS dianjurkan untuk merawat diri.Untuk mengetahui tanda-tanda wanita subur antara lain :

1. Siklus haid
Wanita yang mempunyai siklus haid teratur setiap bulan biasanya subur. Satu putaran haid dimulai dari
hari pertama keluar haid hingga sehari sebelum haid datang kembali, yang biasanya berlangsung selama
28 hingga 30 hari. Oleh karena itu siklus haid dapat dijadikan indikasi pertama untuk menandai seorang
wanita subur atau tidak. Siklus menstruasi dipengaruhi oleh hormon seks perempuan yaitu esterogen
dan progesteron. Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh perempuan yang
dapat dilihat melalui beberapa indikator klinis seperti, perubahan suhu basal tubuh, perubahan sekresi
lendir leher rahim (serviks), perubahan pada serviks, panjangnya siklus menstruasi (metode kalender)
dan indikator minor kesuburan seperti nyeri perut dan perubahan payudara.

2. Alat pencatat kesuburan

Kemajuan teknologi seperti ovulation thermometer juga dapat dijadikan sebagai alat untuk mendeteksi
kesuburan seorang wanita. Thermometer ini akan mencatat perubahan suhu badan saat wanita
mengeluarkan benih atau sel telur. Bila benih keluar, biasanya thermometer akan mencatat kenaikan
suhu sebanyak 0,2 derajat celsius selama 10 hari. Namun jika wanita tersebut tidak mengalami
perubahan suhu badan pada masa subur, berarti wanita tersebut tidak subur.

3. Tes Darah

Wanita yang siklus haidnya tidak teratur, seperti datangnya haid tiga bulan sekali atau enam bulan sekali
biasanya tidak subur. Jika dalam kondisi seperti ini, beberapa tes darah perlu dilakukan untuk
mengetahui penyebab dari tidak lancarnya siklus haid. Tes darah dilakukan untuk mengetahui kandungan
hormon yang berperan pada kesuburan seorang wanita.

4. Pemeriksaan fisik

Untuk mengetahui seorang wanita subur juga dapat diketahui dari organ tubuh seorang wanita.
Beberapa organ tubuh, seperti buah dada, kelenjar tiroid pada leher, dan organ reproduksi. Kelenjar
tiroid yang mengeluarkan hormon tiroksin berlebihan akan mengganggu proses pelepasan sel telur.
Sedangkan pemeriksaan buah dada ditujukan untuk mengetahui hormon prolaktin di mana kandungan
hormon prolaktin yang tinggi akan mengganggu proses pengeluaran sel telur. Selain itu, pemeriksaan
sistem reproduksi juga perlu dilakukan untuk mengetahui sistem reproduksinya normal atau tidak.
5. Track record

Wanita yang pernah mengalami keguguran, baik disengaja ataupun tidak, peluang terjangkit kuman pada
saluran reproduksi akan tinggi. Kuman ini akan menyebabkan kerusakan dan penyumbatan saluran
reproduksi.

B. Perhitungan Masa Subur

Ada beberapa metode yang digunakan untuk dapat menghitung masa subur seorang wanita. Metode
yang paling efektif adalah dengan menggunakan pendekatan berbagai indikator biasanya perubahan
suhu yang dikombinasikan dengan perubahan lendir serviks. Indikator-indikator ini secara ilmiah telah
terbukti merefleksikan perubahan hormonal dan status kesuburan secara akurat.

Perhitungan masa subur dengan menggunakan sistem kalender adalah cara natural atau alamiah yang
digunakan hanya bila seorang wanita mempunyai siklus menstruasi yang teratur. Perhitungan masa
subur ini didasarkan saat ovulasi terjadi pada hari ke 14 dari menstruasi yang akan datang dan dikurangi
2 hari karena sperma dapat hidup selama 48 jam setelah ejakulasi serta ditambahkan 2 hari karena sel
telur dapat hidup 24 jam setelah ovulasi.

Dengan mengetahui masa subur, ini akan bermanfaat bagi pasangan yang bermasalah dalam
mendapatkan keturunan, yaitu dengan cara:

1. Menilai kejadian dan waktu terjadinya ovulasi.

2. Memprediksikan hari-hari subur yang maksimum.

3. Mengoptimalkan waktu untuk melakukan hubungan seksual untuk mendapatkan kehamilan.

4. Membantu mengindentifikasi sebagian masalah infertilitas.

Kurangnya pengetahuan tentang kesuburan alat reproduksi khususnya pada wanita, sering kali di kaitkan
dengan berbagai macam penyakit,padahal tingkat masa kesuburan setiap orang berbeda – beda
tergantung kondisi fisik, mental dan kebersihnnya. Ketidaksuburan alat repproduksi sering kali juga
dikaitkan dengan berbagai penyakit yang diderita oleh salah satu pasangan yang mengidapnya,
diantaranya 40% faktor ketidaksuburan disebabkan oleh wanita sedangkan 40% lain oleh sebab pria, dan
sisa 20% karena keduanya.Namun pada dasarnya ketidaksuburan alat reproduksi pada wanita
disebabkan oleh :
1. Disfungsi hormon

2. Tersumbatnya saluran telur

3. Endometriosis.

4. Kista atau kualitas

5. Pergerakan sperma yang kurang baik.

Oleh karena itu Wanita Usia Subur (WUS) harus melakukan pemeriksaan kesehatan (pemeriksaan alat
kelamin) walaupun ia memiliki siklus haid/menstruasi yang teratur. Hal ini bukan tanda bahwa wanita itu
subur. Artinya WUS harus sehat bebas dari penyakit kelamin. Sebelum menikah WUS sebaiknya
melakukan pemeriksaan kesehatan agar mengetahui kondisi organ reproduksinya apakah berfungsi
dengan baik. Dengan mengadakan pemeriksaan kesehatan maka akan mencegah penyakit alat kelamin.
Alat kelamin wanita sangat berhubungan dengan dunia luar yang melalui liang senggama, saluran mulut
rahim, rongga/ruang rahim. Saluran telur (tuba falopi) yang bermuara dalam ruang perut. Karena adanya
hubungan yang langsung ini infeksi alat kelamin wanita disebabkan oleh hubungan seks yang tidak sehat,
sehingga infeksi bagian luarnya berkelanjutan dapat berjalan menuju ruang perut dalam bentuk infeksi
selaput dinding perut atau disebut juga peritonitis.

Sistem pertahanan dari alat kelamin wanita yang cukup baik yaitu dari sistem asam, biasanya sistem
pertahanan yang lainnya dengan cara pengeluaran lendir yang selalu mengalir ke luar yang menyebabkan
bakteri yang dibuang dalam bentuk menstruasi, sistem pertahanan ini sangat lemah, sehingga infeksinya
sering dibendung dan pasti menjalar ke segala arah yang menimbulkan infeksi mendadak dan menahun.

Contoh penyakit alat kelamin pada wanita adalah “LEUKOREA”. Leukorea adalah keputihan, yaitu cairan
putih yang keluar dari liang senggama secara berlebihan.

Leukorea dibedakan atas 2 bagian yaitu :

1. Leukorea Normal (Fisiologis)

Terjadi pada fase sekresi antara hari ke 10-16 menstruasi melalui rangsangan seksual.

2. Leukorea abnormal

Terjadi pada semua infeksi alat kelamin yaitu : infeksi bibit kemaluan, liang senggama, mulut rahim dan
jaringan penyangganya, dan infeksi penyakit hubungan kelamin.
Leukorea bukanlah penyakit, tetapi gejala penyakit yang dapat oleh ditentukan dengan pertanyaan.

Yaitu :

- Kapan mulainya?

- Berapa jumlahnya?

- Serta gejala penyertanya?

Penanganannya perlu dilakukan pemeriksaan, seperti : pemeriksaan fisik umum dan khusus,
pemeriksaan laboratorium/rutin. Pemeriksaan mencakup : Pewarnaan gram, preparat basah, preparat
KOH, kultur/pembiakan, dan Pap Smear.

Dibawah ini beberapa penyakit infeksi kelamin wanita yang umum terjadi dijelaskan dibawah ini yaitu :

1. - Infeksi Kelenjar Bartholini

Disebabkan oleh bakteri gonorea, siapolokokus atau streptococus. Pada pemeriksaannya dijumpai
pembengkakan kelenjar, padat, berwarna merah, nyeri, dan panas.

Pengobatan : dengan insisi yang mengurangi pembengkakan mengeluarkan isinya.

Therapy : antibiotik dosis tepat

Yang menahun dalam letak kista bartholini yang diperlukan tindakan marsupialisasi. Yaitu operasi
menyembuhkan kista dalam membuka, mengeluarkan isi dan menjahit tepi kista di irisan kulit.

2. - Kondiloma Akuminata

Berbentuk seperti bunga kol dengan jaringan ikat dan tertutup oleh epitel hiperkeratasis (Penebalan
lapisan tanduk). Penyebabnya semacam virus sejenis virus veruka. Pengobatan pada infeksi ini dengan
tungtura podofilin 10%.
3. - Infeksi Vagina (Vulvitis) Diabetika.

Terdapat pembengkakan vagina, merah dan terutama ada rasa gatal yang hebat, dapat disertai dengan
rasa nyeri. Ini terjadi pada mereka yang berbadan relatif gemuk. Pada pemerikaan laboratorium dijumpai
penyakit kencing manis.

4. - Infeksi Liang Senggama (Vaginitis)

Di dalam liang senggama hidup bersama saling menguntungkan beberapa bakteri yaitu hasil doderlain,
stafilokokus dan streptokokus, serta hasil difteroid. Secara umum gejala infeksi liang senggama (vaginitis)
disertai infeksi bagian luar (bibir), pengeluaran cairan (bernanah), terasa gatal dan terbakar. Pada
permukaan kemaluan luar tampak merah membengkak dan terdapat bintik-bintik merah.

5. - Infeksi Spesifik Vagina

Beberapa infeksi khusus pada vagina meliputi trikomonas vaginalis, dengan gejala leukorea encer sampai
kental, berbau khas, gatal dan rasa terbakar. Disebabkan oleh bakteri trikomonas vaginalis. Cara utama
penularannya adalah dengan hubungan seksual. Infeksi vagina lain adalah kandidiasis vaginitis, yang
disebabkan oleh jamur candida albican. Leukorea berwarna putih, bergumpal dan sangat gatal, dan
pengobatan dengan mycostatin sebagai obat minum atau dimasukkan kedalam liang senggama.

6. - Servisitis Akuta

Infeksi ni dapat disebabkan oleh gonokokus (gonorea) sebagai salah satu infeksi hubungan seksual.
Gejalanya pembengkakan mulut rahim, pengeluaran cairan bernanah, adanya rasa nyeri yang dapat
menjalar kesekitarnya.

7. - Servisitis Menahun (Kronis)


Infeksi ini terjadi pada sebagian besar wanita yang telah melahirkan. Terdapatnya perlukaan ringan pada
mulut rahim. Gejalanya leokorea yang kadang sedikit atau banyak dan dapat terjadi perdarahan (saat
berhubungan seks).

8. - Penyakit Radang Panggul

Infeksi ini sebagian berkaitan dengan infeksi alat kelamin bagian atas. Bentuk infeksi ini dapat mendadak
(akut) dengan gejala nyeri dibagian perut bawah.

Ada pula Penyakit menular seksual yang banyak dialami oleh wanita usia subur yang melakukan
hubungan seks bebas, berikut dampak melakukan hubungn seks bebas antara lain :

a. Penyakit Gonore

Penyakit ini paling banyak dijumpai dalam jajaran penyakit hubungan seksual. Penyebabnya Neisseria
gonorhoe, tergolong bakteri diplokokus berbentuk buah kopi. Gejala umumnya adalah rasa gatal dan
patas diujung kemaluan, rasa sakit saat kencing dan banyak kencing, diikuti pengeluaran nanah diujung
kemaluan dapat bercampur darah. Upaya preventif agar tidak terinfeksi gonore pada mata dilakukan
pemberian tetes mata nitras argentil 1% secara crede dan tetes mata dengan antibiotika langsung pada
BBL.

b. Penyakit Sifilis

Penyebab : Treponema pallidum, ordo spirochaetaeas. Yang diserang adalah semua organ tubuh,
sehingga cairan tubuh mengandung treponema pallidum. Masa inkubasinya sekitar 10-90 hari dan rata-
rata 3 minggu. Timbul perlukaan di tempat infeksi masuk, terdapat infiltrat (pemadatan karena serbuan
sel darah putih) yang mengelupas dan menimbulkan perlukaan dengan permukaan bersih, berwarna
merah dan kulit terdapat tanda radang membengkak dan nyeri. Upaya preventif yaitu melakukan
pemeriksaan sebelum pernikahan.

c. Trikomoniasis
Adalah infeksi genitalia yang disebabkan oleh trichomonas vaginalis. Trikomoniasis pada wanita pada
keadaan akut terdapat gejala lendir vagina banyak dan berbusa, bentuk putih bercampur nanah terdapat
perubahan warna (kekuningan, kuning-hijau), bebau khas. Adanya iritasi pada lipatan paha dan kulit
sekitar kemaluan sampai liang dubur. Dengan penyampaian penyakit pada alat kelamin maka WUS
diharapkan akan memeriksakan kesehatan dan menjaga kebersihan dan tidak melakukan hubunganseks
bebas serta tidak berganti-ganti pasangan untuk mencegah penyakit menular seksual.

http://yuniuntari.blogspot.co.id/p/wus-wanita-usia-subur.html?m=1

Dalam pelayanan kesehatan reproduksi , program kesehatan ibu dan anak lebih di tujukan kepada upaya
pergerakan pihak penerima layanan ( demam dan side) melalui pemberdayaan setiap keluarga dalam
peningkatan pengetahuan sikap dan prilaku sehat dalam reproduksi , yang pada balitanya akan
mempercepat penurunan tingkat kematian ibu dan bayi. Pelayanan terutama di tujukan kepada
kelompok rentan dan tidak terjangkau , kurang gizi , kehamilan dengan sanitasi maupun fasilitasi
kesehatan yang kurang memadai , sasaran pelayanan kita adalah mencakup remaja sebelum menikah
(catin) ,pasangan sebelum hamil , pelayanan selama hamil , waktu melahirkan dan sesudah melahirkan ,
termasuk pelayanan kontrasepsi dan kesehatan reproduksi (BKKBN, 2006).

Kesehatan reproduksi di defenisikan sebagai keadaan sejahtera fisik , mental dan social secara utuh ,
yang tidak semata-mata bebas dari penyakit dan kecacatan dan semua hal yang berkaitan dengan system
reproduksi , serta fungsi dan prosesnya (UNFPA,2001).

Kesehatan reproduksi adalah kemampuan sesorang untuk dapat memanfaatkan alat reproduksi dengan
mengukur kesuburannya dapat menjalani kehamilannya dan persalinan serta aman mendapatkan bayi
tanpa resiko apa pun ( well health mother baby ) dan selanjutnya mengembalikan kesehatan dalam batas
normal (Manuaba ,1999).

Ruang lingkup kesehatan reproduksi sebenarnya sangat luas , sesuai dengan defenisi yang tertera di
atas , karena mencakup keseluruhan kehidupan manusia sejak lahir hingga mati. Dalam uraian tentang
ruang lingkup kesehatan reproduksi yang lebih rinci di gunakan pendekatan siklus haid ( life cycle
appooach) , sehingga di peroleh komponen pelayanan yang nyata dan dapat di laksanakan .

Untuk kepentingan Indonesia saat ini , secara nasional telah di sepakati ada empat komponen proritas
kesehatan reproduksi , yaitu : Kesehatan ibu dan bayi baru lahir, keluarga berencana, kesehatan
reproduksi remaja, pencegahan dan penanganan penyakit menular seksual, termasuk HIV/AIDS.
Pelayanan yang mencakup empat komponen prioritas di atas di sebut pelayanan kesehatan reproduksi
esensial (PKRE). Jika PKRE di tambah dengan pelayanan kesehatan reproduksi bagi usia lanjut maka
pelayanan yang di berikan di sebut pelayanan kesehatan reproduksi komprenhensif (PKRK).

Karena terdiri atas beberapa komponen,maka pelayanan kesehatan reproduksi diupayakan agar dapat
diberikan secara terpadu,berkualitas dan memperhatikan hak reproduksi perorangan. Ini berarti bahwa
pelayanan kesehatan reproduksi bukanlah suatu pelayanan yang baru mampu sendiri,tetapi merupakan
kombinasi berbagai pelayanan secara terpadu dan berkualitas termasuk dalam aspek
komunikasi,informasi dan edukasi (KIE).

A. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Pada PUS ( Pasangan Usia Subur )

Pasangan Usia subur adalah pasangan yang sudah menikah,pasangan suami istri dimana kedua-duanya
masih hidup dengan batas umur 15 – 49 tahun. (www.Google.com).

Pasangan usia subur (Pus) adalah pasangan suami istri berumur 15-49 tahun dari secara operasional
termasuk pula pasangan suami istri yang istrinya berumur kurang dari 15 tahun dan telah haid atau
istrinya berumur 50 tahun tetapi masih hamil. (Hartono,2004).

1. Pelayanan Kesehatan pada Catin.

Pelayanannya berupa:

a. Pemeriksaan kesehatan kedua catin, agar salah satu/kedua catin tersebut menderita penyakit
dapat diketahui sebelumnya.

b. Apabila ternyata sakit agar segera berobat,sehingga pada saat pernikahan kedua catin benar-
benar dalam keadaan sehat.
c. Penjelasan tentang kesehatan dalam perkawinan, terutama yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, masa nifas dan KB. Misalnya anemia pada waktu hamil yang berdampak pada ibu dan
bayinya.

d. Pemberiaan imunisasi TT pada catin perempuan untuk mencegah tetanus pada bayi yang akan
dilahirkannya.

e. Memberikan pengetahuan bagaimana sikap seorang PUS ini harus sesuai dengan kodratnya,
tidak sama dengan sebelum dia menikah, atau masih gadis. Dia harus mampu melayani suaminya, bukan
kebutuhan bathiniah saja tapi rohaniah dan yang laennya juga.

f. Apabila seorang wanita datang untuk memakai KB maka bidannya harus menanyakan apakah
suaminya setuju dengan ia memakai KB. Bila perlu si wanita tadi datang bersama suaminya, jadi
suaminya juga ikut dalam menentukan kontrasepsi yang baik dan aman untuk istrinya.

Jadwal Pemberian Imunisai Pada Wus,Ibu Hamil Dan Pada Calon Pengantin Wanita

Vaksinasi Pemberian imunisasi Selang waktu pemberian minimal Masa perlindungan


Dosis

TT WUS,

BUMIL,

Catin T1 0,5 cc

T2 4 minggu setelah T1 3 tahun 0,5 cc

T3 6 bulan setelah T2 5 tahun 0,5 cc


T4 1 tahun setelah T3 10 tahun 0,5 cc

T5 1 tahun setelah t4 Seumur hidup 0,5 cc

2. Pelayanan Keluarga Berencana

Sebagai komponen kesehatan reproduksi, pelayanan keluarga berencana (KB) diarahkan untuk
menunjang tercapainya kesehatan ibu dan bayi. Pelayanan KB bertujuan menunda, menjarangkan, atau
membatasi kehamilan bila jumlah anak sudah cukup.

Kehamilan yang diinginkan dan berlangsung pada keadaan dan saat yang tepat, akan lebih menjamin
keselamatan ibu dan bayi yang dikandungnya. Dengan demikian pelayanan KB sangat berguna dalam
pengaturan kehamilan dan pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak tepat waktu.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebagai berikut;

a. Prioritaskan pelayanan KB diberikan terutama kepada pasangan usia subur yang istrinya
mempunyai keadaan “4 terlalu” yaitu : terlalu muda(< dari 20 thn), terlalu banyak anak (lebih dari 3
orang), terlalu dekat jarak kehamilan( dari 35 thn).

b. Tanggung jawab dalam kesetaraan ber-KB merupakan tanggung jawab bersama antara suami
dan istri. Sayangnya pada saat ini hanya 1,1% suami yang beradaptasi aktif dalam ber –KB, padahal
tersedia juga alat/metode kontrasepsi untuk pria.

c. Setiap Metode kontrasepsi mempunyai keuntungan dan kelemahan masing-masing.setiap klien


berhak untuk mendapatkan informasi mengenai hal ini,sehingga dapat mempertrimbangkan metode
yang paling cocok bagi dirinya.
d. Pelaksana pelayanan KB wajib memberikan nasehat tentang metode yang paling cocok sesuai
dengan hasil pemeriksaan fisik sebelum pelayanan KB diberikan kepada klien akan lebih mudah
menentukan pilihan.

e. Klien juga harus diberi informasi tentang kontraindikasi pemakaian berbagai metode kontrasepsi.
Pelaksana pelayanan KB perlu melakukan skrining atau penyaringan melalui pemeriksaan fisik terhadap
klien untuk memastikan bahwa tidak terdapat kontra indikasi dalam pemakaian metode yang akan
dipilih. Khusus untuk tindakan operatif diperlukan surat pernyataan setuju (Informed concent) dari klien.

B. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Pada WUS ( Wanita Usia Subur )

WUS (Wanita Usia Subur) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara
umur 20-45 tahun. Pada wanita usia subur ini berlangsung lebih cepat dari pada pria. Puncak kesuburan
ada pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita memiliki kesempatan 95% untuk hamil. Pada
usia 30-an presentasenya menurun hingga 90%. Sedangkan memasuki usia 40, kesempatan hamil
berkurang hingga menjadi 40%. Setelah usia 40 wanita hanya punya maksimal 10% kesempatan untuk
hamil.

Masalah kesuburan alat reproduksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui. Dimana dalam
masa wanita subur ini harus menjaga dan merawat personal hygiene yaitu pemeliharaan keadaan alat
kelaminya dengan rajin membersihkannya. Oleh karena itu WUS dianjurkan untuk merawat diri. Untuk
mengetahui tanda-tanda wanita subur antara lain dengan melihat siklus haidnya.

1. Siklus Haid

Wanita yang mempunyai siklus haid teratur setiap bulan biasanya subur. Satu putaran haid dimulai dari
hari pertama keluar haid hingga sehari sebelum haid datang kembali, yang biasanya berlangsung selama
28-30 hari. Oleh karena itu siklus haid dapat dijadikan indikasi pertama untuk menandai seorang wanita
subur atau tidak. Siklus menstruasi dipengaruhi oleh hormon seks perempuan yaitu estrogen dan
progesteron.

Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh perempuan yang dapat dilihat
melalui beberapa indikator klinis seperti, perubahan suhu basal tubuh, perubahan sekresi lendir leher
rahim (serviks), perubahan pada serviks, panjangnya siklus menstruasi (metode kalender) dan indikator
minor kesuburan seperti nyeri perut dan perubahan payudara.

2. Pembekalan pengetahuan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita

a. Personal Hygiene, misalnya :

– Mandi 2x sehari

– Ganti pakaian dalam setiap hari

– Hindari keadaan lembab di vagina

– Mamakai pembalut yang tidak mengandung zat berbahaya (berbahaya ditandai dengan mudah
rusaknya pembalut jika terkena air)

– Ganti pembalut maksimal tiap 6 jam atau bila sudah penuh oleh darah haid

– Cebok dari arah depan ke belakang

– Hindari penggunaan sabun/cairan pembersih vagina.

b. Gizi

– Hindari 5 P (Pewarna, pengawet, penyedap, pengenyal,


– Konsumsi buah dan sayuran.

c. Perilaku seks

– Hindari perilaku seks bebas diluar nikah.

d. Perkembnagan fisik, kejiwaan dan kematangan seksual remaja

Pengembangan pengetahuan tentang perubahan yang terjadi secera fisik , kejiwaan dan kematangan
seksual akan memudahkan remaja untuk memahami serta mengatasi berbagai keadaan yang
membingungkannya. Informasi tentang haid dan mimpi basah , serta tentang alat reproduksi remaja laki
– laki dan perempuan perlu di peroleh setiap remaja.

c. Proses reproduksi yang bertanggung jawab

d. Pergaulan yang sehat antara remaja laki – laki dan perempuan serta kewaspadaan terhadap
masalah remaja yang banyak di temukan . Remaja memerlukan informasi tersebut agar selalu waspada
dan berprilaku reproduksi sehat dalam bergaul dengan lawan jenisnya.

e. Persiapan pranikah. Informasi tentang hal ini di perlukan agar calon pengantin lebih siap secara
mental dan emosional dalam memasuki kehidupan berkeluarga .

f. Kehamilan dan persalinan , serta cara pencegahannya, remaja perlu mendapat informasi tentang
hal ini sebagai persiapan bagi remaja pria dan wanita dalam memasuki kehidupan berkeluarga di masa
depan.

3. Pelayanan kesehatan dengan deteksi dini kanker sistem reproduksi


Kanker system reproduksi meliputi kanker leher rahim , payudara , indung telur , rahim , dan alat kelamin
perempuan .

Ciri-ciri yang perlu di curigai akan adanya kanker leher rahim :

a. Adanya cairan vagina abnormal ( duh vagina )

b. Perdarahan di waktu haid atau haid dengan perdarahan hebat

c. Perdarahan setelah melakukan hubungan seksual

d. Paritas tinggi dan di atas 30 tahun

Pemeriksaan pap smear :

Cara termudah untuk mengetahui secara dini kanker leher rahim adalah melalui pemeriksaan pap smear
yaitu pemeriksaan yang di lakukan dengan mengambil usapan sel dan lender leher rahim untuk
mengetahui apakah ada perubahan pada sel secara mikroskopis .

Untuk mengetahui secara dini kanker leher rahim , di anjurkan kepada para wanita untuk melakukan
pemeriksaan papsmear secara teratur , paling tidak sekali setiap tahun :

a. Pada umur berapapun pada usia subur

b. Telah berhubungan seks lebih dari 1 tahun

c. Ada atau tidak ada cairan vagina yang mencurigakan


4. Pemeriksaan untuk mendeteksi kanker payudara

Berikut adalah cara sederhana untuk menentukan tumor payudara sedini mungkin. Cara ini dikenal
dengan istilah yang merupakan singkatan dari SADARI ( periksa payudara sendiri). Pemeriksaan terdiri
dari atas 7 langkah berikut:

– Memperhatikan payudara melalui kaca, sementara kedua lengan lurus kebawah

– Memperhatikan payudara di depan kaca sementara kedua lengan diangkat lurus ke atas.

– Perhatikan apakah ada tarikan pada permukaan kulit

– Memijat daerah sekitar puting dengan perlahan untuk melihat apakah ada cairan abnormal yang
keluar

– Berbaring dengan lengan kanan dibawah kepala sementara punggung kanan diganjal dengan
bantal kecil, kemudian seluruh permukaan payudara kanan di raba dengan tiga pucuk jari tengah tangan
kiri yang di harapkan.

– Ketiga jari tersebut di gerakkan memutar dengan tekanan lembut tapi mantap, dimulai dipinggir
kemudian ke tengah (puting) dan kembali lagi dari pinggir dengan mengikuti putaran jarum jam.

– Melakukan hal yang sama untuk payudara kiri

– Memperhatikan secara khusus seperempat bagian payudara sebelah luar atas, baik kanan
maupun kiri. Bagian tersebut paling sering mengandung tumor.
– Pemeriksaan ini dianjurkan untuk di lakukan secara teratur sekali sebulan setelah haid

https://www.google.com/search?hl=in-ID&ie=UTF-8&source=android-
browser&q=pengkajian+pada+wanita+usia+subur&gws_rd=ssl

aliyadamayanti

A.Wanita Usia Subur (WUS)

Menurut Depkes RI (2004), Wanita Usia Subur adalah wanita yang masih dalam usia reproduktif, yaitu
antara usia 15 – 49 tahun, dengan status belum menikah, menikah, atau janda. Wanita Usia Subur ini
mempunyai Organ Reproduksi yang masih berfungsi dengan baik, sehingga lebih mudah untuk
mendapatkan kehamilan, yaitu antara umur 20 sampai dengan 45 tahun. Usia subur Wanita berlangsung
lebih cepat apabila dibandingkan dengan pria. Adapun puncak kesuburan adalah usia 20 – 29 tahun yang
memiliki kesempatan 95 % untuk terjadinya kehamilan. Saat wanita berusia sekita 30 tahun presentase
untuk menyebabkan kehamilan menurun hingga 90%. Sedangkan saat berusia 40 tahun kesempatan
untuk terjadinya kehamilan menurun menjadi 40%. Sedangkan setelah mendekati usia 50 tahun, wanita
hanya mempunyai kesempatan hamil dengan prosentase 10%.

Masa reproduksi sehat wanita dibagi menjadi 3 periode yaitu kurun reproduksi muda (15-19 tahun)
merupakan tahap menunda kehamilan, kurun reproduksi sehat (20-35 tahun) merupakan tahap untuk
menjarangkan kehamilan, dan kurun reproduksi tua (36-45 tahun) merupakan tahap untuk mengakhiri
kehamilan.

http://googleweblight.com/?lite_url=http://putrirahmadini91.blogspot.com/2014/03/?m%3D1&ei=iOE-
QngQ&lc=id-
ID&s=1&m=167&host=www.google.com&ts=1514293698&sig=AOyes_S9Y8wDsHcbPjCovmtMZsbruA8Kx
Q

BAB IPENDAHUUAN

A.Latar Belakang

Masa reproduksi merupakan masa terpenting bagi wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun. Haid pada
masa ini paling teratur dan siklus pada alat genital bermakna untukmemungkinkan kehamilan. Pada
masa ini terjadi ovulasi kurang lebih 450 kali, dan selama ini wanita berdarah selama 1800 hari. Biarpun
pada usia 40 tahun ke atas wanita masih mampu hamil, tetapi fertilitas menurun cepat sesudah usia
tersebut.

Promosi kesehatan adalah upaya pemberdayaan masyarakat yang mampu memecahkan dan
meningkatkan kesehatan. Dalam makalah ini dibahas mengenai masalah dan kebutuhan yang diperlukan
WUS (Wanita Usia Subur) dan PUS (Pasangan Usia Subur). Yang merupakan masalah dari WUS yaitu
mengenai keadaan organ kelamin, untuk itu diberikan promosi kesehatan mengenai alat kelamin dan
penyakit yang sering mengganggu akibat infeksi. Selain itu, WUS juga harus diberi penyuluhan mengenai
penyakit menular seksual (PMS) agar WUS tidak melakukan tindakan atau perbuatan berganti-ganti
pasangan dalam usianya yang subur.

PUS juga memerlukan penyuluhan/promosi kesehatan dalam kehidupannya. Dalam hal ini petugas
kesehatan harus mempromosikan KB (Keluarga Berencana) bagi pasangan ini. Tujuannya untuk
membatasi kelahiran anak karena mereka subur, tidak memiliki kelainan sehingga mudah memperoleh
anak/keturunan. Disini akan dibahas mengenai alat kontrasepsi, tapi salah satunya vasektomi dan
tubektomi. Memang banyak alat kontrasepsi lainnya, namun vasektomi dan tubektomi merupakan
kontap (kontrasepsi mantap) jika sudah matang dalam memilih pilihannya. Dengan penyuluhan KB
diharapkan angka kelahiran dan di Indonesia menurun dan tingkat kesejahteraan hidup meningkat.

B.Rumusan Masalah

Dalam penyusunan makalahini, adapun perumusan masalah yang akan di sajikan sebagai berikut :

1.Apa itu konsep PUS?

2.Apa itu konsep kontrasepsi?

3.Bagaimana penggunaan kontrasepsi kondom pada pria

4.Bagaimana penggunaan kontrasepsi pil

5.Bagaimana Konseling KB?

C.Tujuan Penulisan

1.Memberikan informasi tentang konsep PUS

2.Memberikan informasi mengenai konsep kontrasepsi

3.Memberikan informasi tentang penggunaan kontrasepsi kondom pada pria

4.Memberikan informasi tentang penggunaan kontrasepsi pil

5.Memberikan informasi tentang konseling KB

D.MANFAAT

1.Teoritis

Hasil makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dalam lingkup humaniora khususnya
bahasan mengenai praktik pelayanan kesehatan pasangan usia subur, sehingga dapat digunakan sebagai
dasar dalam mencari referensi bagi mahasiswa dan sebagai pedoman untuk memberikan pengajaran/
pengembangan bagi mahasiswa.

2.Praktis
a.Bagi STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Sebagai bahan pustaka informasi tentang praktik pelayanan pasangan usia subur.

b.Bagi Penulis

Penulis dapat menerapkan ilmu yang telah didapat, sehingga dapat memberikan pendidikan yang
berkualitas, yang akan diimplementasikan dikemudian hari, khususnya dalam memberikan praktik
pelayanan pasangan usia subur.

c.Bagi masyarakat

Makalah ini diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi masyarakat khususnya bagi
pasangan usia subur, agar mengetahui tentang kontrasepsi berencana khususnya dalam member jarak ke
kehamilan selanjutnya.

BABIITINJAUAN PUSTAKA

A.Konsep PUS

Pasangan usia subur berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah
cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Ini dibedakan
dengan perempuan usia subur yang berstatus janda atau cerai. Pada masa ini pasangan usia subur harus
dapat menjaga dan memanfaatkan reprduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode
keluarga berencana sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan
kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang akan datang.

Pelayanan kesehatan yang dapt diberikan kepada pasangan usia subur yaitu:

1.Pelayanan Kesehatan pada Catin.

Pelayanan yang diberikanyaitu:

a.Pemeriksaan kesehatan kedua catin, agar salah satu/kedua catin tersebut menderita penyakit dapat
diketahui sebelumnya.

b.Apabila ternyata sakit agar segera berobat,sehingga pada saat pernikahan kedua catin benar-benar
dalam keadaan sehat.

c.Penjelasan tentang kesehatan dalam perkawinan, terutama yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, masa nifas dan KB. Misalnya anemia pada waktu hamil yang berdampak pada ibu dan
bayinya.

d.Pemberiaan imunisasi TT pada catin perempuan untuk mencegah tetanus pada bayi yang akan
dilahirkannya.
e.Memberikan pengetahuan bagaimana sikap seorang PUS ini harus sesuai dengan kodratnya, tidak
sama dengan sebelum dia menikah, atau masih gadis. Dia harus mampu melayani suaminya, bukan
kebutuhan bathiniah saja tapi rohaniah dan yang laennya juga.

f.Apabila seorang wanita datang untuk memakai KB maka bidannya harus menanyakan apakah suaminya
setuju dengan ia memakai KB. Bila perlu si wanita tadi datang bersama suaminya, jadi suaminya juga ikut
dalam menentukan kontrasepsi yang baik dan aman untuk istrinya.

B.Konsep Kontrasepi

Kontrasepsi berawal dari kata control berarti mencegah atau melawan sedangkan kontasepsi adalah
pertemuan antra sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan
kehamilan .jadi kontasepsi adalah menghindari atau mencerah terjadi kehamilan sebagai akibat
pertemuan antar sel yang matang dengan sel sperma. Sebagai komponen kesehatan reproduksi,
pelayanan keluarga berencana (KB) diarahkan untuk menunjang tercapainya kesehatan ibu dan bayi.
Pelayanan KB bertujuan menunda, menjarangkan, atau membatasi kehamilan bila jumlah anak sudah
cukup. Kehamilan yang diinginkan dan berlangsung pada keadaan dan saat yang tepat, akan lebih
menjamin keselamatan ibu dan bayi yang dikandungnya. Dengan demikian pelayanan KB sangat berguna
dalam pengaturan kehamilan dan pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak tepat waktu.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebagai berikut;

1.Prioritaskan pelayanan KB diberikan terutama kepada pasangan usia subur yang istrinya mempunyai
keadaan “4 terlalu” yaitu : terlalu muda(< dari 20 thn), terlalu banyak anak (lebih dari 3 orang), terlalu
dekat jarak kehamilan( dari 35 thn).

2.Tanggung jawab dalam kesetaraan ber-KB merupakan tanggung jawab bersama antara suami dan istri.
Sayangnya pada saat ini hanya 1,1% suami yang beradaptasi aktif dalam ber –KB, padahal tersedia juga
alat/metode kontrasepsi untuk pria.

3.Setiap Metode kontrasepsi mempunyai keuntungan dan kelemahan masing-masing.setiap klien berhak
untuk mendapatkan informasi mengenai hal ini,sehingga dapat mempertrimbangkan metode yang
paling cocok bagi dirinya.

4.Pelaksana pelayanan KB wajib memberikan nasehat tentang metode yang paling cocok sesuai dengan
hasil pemeriksaan fisik sebelum pelayanan KB diberikan kepada klien akan lebih mudah menentukan
pilihan.

5.Klien juga harus diberi informasi tentang kontraindikasi pemakaian berbagai metode kontrasepsi.
Pelaksana pelayanan KB perlu melakukan skrining atau penyaringan melalui pemeriksaan fisik terhadap
klien untuk memastikan bahwa tidak terdapat kontra indikasi dalam pemakaian metode yang akan
dipilih. Khusus untuk tindakan operatif diperlukan surat pernyataan setuju (Informed concent) dari klien.

C.Penggunaan kontrasepsi kondom pria


Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan atau penularan penyakit kelamin
pada saat bersanggama. Kondom biasanya dibuat dari bahan karet latex dan dipakaikan pada alat
kelamin pria atau wanita pada keadaan ereksi sebelum bersanggama (bersetubuh) atau berhubungan
suami-istri.

Mekanisme kerja kontrasepsi kondom yakni menghalangi masuknya sperma ke dalam vagina, sehingga
pembuahan dapat dicegah. Yaitu mencegah sperma masuk ke dalam alat reproduksi wanita. Manfaat,
keterbatasan maupun efek samping yang ditimbulkan kondom wanita, hampir sama dengan kondom
lelaki. Tingkat efektifitas kondom wanita akan tinggi, apabila cara menggunakannya benar. Angka
kegagalan kontrasepsi kondom sangat sedikit yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.

Keuntungan menggunakan kontrasepsi kondom ini adalah murah, mudah didapat, tidak memerlukan
pengawasan, mengurangi kemungkinan penularan penyakit kelamin. Efek samping yang terjadi Pada
sejumlah kecil kasus terdapat reaksi alergi terhadap kondom karet.

Petunjuk penggunaan kondom :

1.Tahap 1 : Kondom dipasang saat penis ereksi, dan sebelum melakukan hubungan badan.

2.Tahap 2 : Buka kemasan kondom secara hati-hati dari tepi, dan arah robekan ke arah tengah. Jangan
menggunakan gigi, benda tajam saat membuka kemasan.

3.Tahap 3 : Tekan ujung kondom dengan jari dan jempol untuk menghindari udara masuk kedalam
kondom. Pastikan gulungan kondom berada di sisi luar.

4.Tahap 4 : Buka gulungan kondom secara perlahan ke arah pangkal penis, sambil menekan ujung

5.kondom. Pastikan posisi kondom tidak berubah selama coitus, jika kondom menggulung, tarik kembali
gulungan ke pangkal penis.

6.Tahap 5 : Setelah ejakulasi, lepas kondom saat penis masih ereksi. Hindari kontak penis dan kondom
dari pasangan Anda.

7.Tahap 6 : Buang dan bungkus kondom bekas pakai ke tempat yang aman.

D.Penggunaan kontrasepsi pil

Obat yang berbentuk pil, tablet atau kapsul yang berisi hormone estrogen dan progesterone untuk
mencegah timbulnya kehamilan dengan cara peroral. Pil merupakan alat kontrasepsi yang sampai saat ini
dianggap paling efektif, selain mencega terjadinya ovulasi, pil juga mempunyai efek lain terhadap traktus
genitalis,seperti menimbulkan perubahan – perubahan pada lendir serviks, sehingga menjadi kurang
banyak dan kental, yang mengakibatkan sperma tidak dapat memasuki kavum uteri.

1.Cara kerja

Pil – pil hormonal terdiri atas komponen estrogen dan progesteron, atau oleh salah satu dari omponen
itu. Hormon steroid sintetik dalam metabolismenya sangat berbeda dari hormone steroid yang
dikeluarkan oleh ovarium, umumnya dapat dikatakan bahwa komponen estrogen dalam pil dengan jalan
menekan sekresi FSH menghalangi maturasi folikel dan ovarium. Karena pengaruh estrogen dari ovarium
tidak ada, tiadak terdapat pengeluaran LH. Ditengah – tengah daur haid kurang terdapat FSH dan tidak
ada pening katan kadar LH menyebabkan ovulasi terganggu. Komponen progesteron dalam pil kombinasi
memperkuat kasiat estrogen untuk mencegah ovulasi, sehingga dalm 95 – 98 % tidak terjadi ovulasi
selanjutnya, estrogen dalm dosis tinggi dapat pula mempercepat perjalanan ovum dan enyulitkan
terjadinya implantasi dalam endometrium dari ovum yang sudah dibuahi.

Komponen progesteron daam pil kombinasi seperti disebut di atas memperkuat daya ekstrogen untuk
mncegah ovulasi. Progesteron sendiri dalam dosis tinggi dapat menghambat ovulasi akan tetapi tidak
dalam dosis rendah.

2.Keuntungan

a.Kontrasepsi yang sangat efektif

b.Tidak menggagu senggama

c.Reversibilitas atau pemulihan kesuburan tinggi

d.Efektifitas dapat dipercaya ( daya guna teoritis hampir 100 % dengan daya guna pemakaian 95 – 98 % )

e.Siklus haid jadi teratur

f.Keluhan – keluhan dismenore yang primer menjadi berkurang atau hilang sama sekali

3.Macam Pil

a.Type Kombinasi

Tiap tablet berisi estrogen dan progesteron dalam dosis tertentu biasanya dalam satu rangkaian terdapat
20, 21atau 22 tablet.

b.Type urutan ( sequential )

Biasanya terdiri dari 21 tablet. Didalam rangkaian tersebut, No 1 s/d 15 atau 16 berisi estrogen. Tablet
No 16 atau 17 dn berikutnya berisi campuran estrogen dan progesteron.

c.Type berangkai ( serial )

Hampir sama dengan type kombinasi atau type urutan, ditambah beberapa tablet ( biasanya 7 buah )
yang berisis vitamin atau mineral ( tidak berisi hormon ).

4.Cara pemakaian pil

a.Rangkaian pil berisi 20, 21, dan 22 tablet. Mulai diminum pada hari ke-5 haid ( harinya harus diingat )
diteruskan sampai habis, kemudian istirahat dan mulai lagi dengan rangkaian pil yang baru pada hari
yang sama ( dalam minggu berikutnya ).
b.2 Rangkaian pil yang berisi 28 tablet ( type berantai ). Mulai diminum pada hari pertama haid dan
dilanjutkan terus tanpa terputus dengan rangkaian baru, tanpa menghiraukan ada tidaknya haid.

Selanjutnya supaya diperhatikan petunjuk sebagai berikut :

a.Pil diminum pada waktu yang sama setiap hari, sebaiknya malam hari sebelum tidur.

b.Bila lupa minum, pil yang terlupa segera diminum setelah ingat. Disusul pil yang seharusnya diminum
hari itu ( jadi pada hari itu mnum dua pil )

c.Bila lupa minum pil dua hari berturut –turut, dirinya harus dianggap tidak terlindung terhadap
kemungkinan hamil. Sehingga disamping minum pil seperti biasa ia harus pula memakai kondom atau
cara KB lainya ( perhatikan, apakah haid berikutnya datang )

d.Bila lupa minum pil tiga hari berturut – turut, mungkin si ibu akan mengalami haoid, hentikanlah
minum pil dari bungkus ini dan mulailah pil pertama dari bungkus yang baru pada hari ke lima haid
tersebut

e.Oleh karena pil dapat mengurangi reproduksi ASI, maka bagi para ibu yang menyusui sebaikny atidak
menggnakan pil sebagai alat kontrasepsi.

E.Konseling KB

Konseling didesain untuk menolong klien memahami dan menjelaskan pandangan mereka terhadap
kehidupan dan membantu mencapai tujuan penentuan diri mereka melalui pilihan yang telah
diinformasikan dengan baik serta bermakna bagi mereka dan melalui pemecahan masalah emosional
atau karakter interpersonal.

Konseling adalah semua bentuk hubungan antara dua orang, dimana seseorang yaitu klien dibantu untuk
lebih mampu menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya, hubungan
konseling menggunakan wawancara untuk memperoleh dan memberikan berbagai informasi, melatih
atau mengajar, meningkatkan kematangan, memberikan bantuan melalui pengambilan keputusan.

Bimbingan dan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara
konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami
sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta
dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau
kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal,
mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.

Tujuan diberikannya layanan bimbingan dan konseling adalah anyak orang menghadapi berbagai
masalah dalam dirinya karena kurang mampunya menghadapi realitas. Proses konseling dapat
membantu seseorang untuk memperoleh suatu pengalam yang sedemikian rupa sehingga mereka
memiliki suatu pemahaman yang lebih baik tentang realitas dan mampu menghadapinya secara efektif.
Agar Mampu memecahkan masalah secara wajar dan objektif.bimbingan secara keseluruhan yang
berkenaan dengan pengentasan masalah dan fasilitasi perkembangan individu.

Langkah-langkah konseling KB :

1.GATHER menurut Gallen dan Leitenmaier

Konseling KB Gallen dan Leitenmaier memberikan satu akronim yang dapat dijadikan panduan bagi
petugas klinik KB untuk melakukan konseling. Akronim tersebut adalah GATHER yang merupakan
singkatan dari :

a.G : Greet

Berikan salam, mengenalkan diri dan membuka komunikasi.

b.A : Ask atau Assess

Menanyakan keluhan atau kebutuhan pasien dan menilai apakah keluhan/keinginan yang disampaikan
memang sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

c.T : Tell

Beritahukan bahwa persoalan pokok yang dihadapi oleh pasien adalah seperti yang tercermin dari hasil
tukar informasi dan harus dicarikan upaya penyelesaian masalah tersebut.

d.H : Help

Bantu pasien untuk memahami masalah utamanya dan masalah itu yang harus diselesaikan. Jelaskan
beberapa cara yang dapat menyelesaikan masalah tersebut, termasuk keuntungan dan keterbatasan dari
masing – masing cara tersebut. Minta pasien untuk memutuskan cara terbaik bagi dirinya.

e.E : Explain

Jelaskan bahwa cara terpilih telah diberikan atau dianjurkan dan hasil yang diharapkan mungkin dapat
segera terlihat atau diobservasi beberapa saat hingga menampakkan hasil seperti yang diharapkan.
Jelaskan pula siapa dan dimana pertolongan lanjutan atau darurat dapat diperoleh.

f.R : Refer dan Return visit

Rujuk apabila fasilitas ini tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai atau buat jadwal kunjungan
ulang apabila pelayanan terpilih telah diberikan.

2.Langkah – Langkah Konseling KB SATU TUJU

Dalam memberikan konseling. Khususnya bagi calon klien KB yang baru hendaknya dapat diterapkan 6
langkah yang sedah dikenal dengan kata kunci SATU TUJU.Penerapan SATU TUJU tersebut tidak perlu
dilakukan secara berurutan karena petugas harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan klien .Beberapa
klien membutuhkan lebih banyak perhatian pada langkah yang satu dibandingkan dengan langkah
lainnya.Kata kunci SATU TUJU dalah sebagai berikut :

a.SA : sapa dan salam

Sapa dan salam kepada klien secara terbuka dan sopan. Berikan perhatian sepenuhnya kepada mereka
dan berbicara ditempat yan nyaman serta terjamin privasinya. Yakinkan klien untuk membangun rasa
percaya diri.Tanyakan kepada klien apa yang perlu dibantu serta jelaskan pelayanan apa yang dapat
diperolehnya.

b.T : Tanya

Tanyakan kepada klien informasi tentang dirinya. Bantu klien untuk berbicara mengenai pengalaman
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, tujuan, kepentingan, harapan, serta keadaan kesehatan
dan kehidupan keluarganya.Tanyakan konstrasepsi yan diiginkan ole klien. Berikan perhatian kepada klien
apa yang disampaikan oleh klien ssuai dengan kata-kata, gerak isyarat dan caranya.Coba tempatkan diri
kita di dalam hati klien.Perlihatkan bahwa kita memahami. Dengan memahami pengetahuan, kebutuhan
dan keinginan klien kita dapat membantunya.

c.U: Uraikan

Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan beritahu apa pilihan reproduksi yang paling mungkin,
termasuk pilihan beberapa jenis kontrasepsi. Bantulah klien pada jenis kontrasepsi yang paling dia ingini,
serta jelaskan pula jenis-jenis lain yang ada. Juga jelaskan alternative kontrasepsi lain yang mungkin
diingini oleh klien.Uraikan juga mengenai risiko penularan HIV/ Aids dan pilihanmetode ganda.

d.TU : Bantu

Bantulah klien menentukan pilihannya. Bantulah klien berfikir mengenai apa yang paling sesuai dengan
keadaan dan kebutuhannya. Doronglah klien untuk menunjukkan keinginannya dan mengajukan
pertanyaan. Tanggapilah secara terbuka. Petugas membantu klien mempertimbangkan criteria dan
keinginan klien terhadap setiap jenis kontrasepsi.Tanyakan juga apakah pasangannya akan memberikan
dukungan dengan pilihan tersebut. Jika memungkinkan diskusikan mengenai pilihan tersebut pada
pasangannya. Pada akhirnya yakinkan bahwa klien telah membuat suatu keputusan yang tepat. Petugas
dapat menanyakan : Apakah anda sudah memutuskan pilhan jenis kontrasepsi? Atau apa jenis
kontrasepsi terpilih yang akan digunakan.

e.J : Jelaskan

Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan kontrasepsi pilihannya setelah klien memilih jenis
kontrasepsinya, jika diperlukan perlihatkan alat/ obat kontrasepsinya.Jelaskan bagaimana alat / obat
kontrasepsi tersebut digunakan dan bagaimana cara penggunaannya. Sekali lagi doronglah klien untuk
bertanya dan petugas menjawab secara jelas dan terbuka.Beri penjelasan juga tentang manfaat ganda
metode kontrasepsi, misalnya kondom yang dapat mencegah infeksi menular seksual (IMS).Cek
pengetahuan klien tantang penggunaan kontrasepsi pilihannya dan puji klien apabila dapat menjawab
dengan benar.

f.U : Kunjungan Ulang

Perlunya dilakukan kunjungan ulang. Bicarakan dan buatlah perjanjian, kapan klien akan kembali untuk
melakukan pemeriksaan atau permintaan kontrasepsi jika dibutuhkan. Perlu juga selalu mengingatkan
klien untuk kembali apabila terjadi suatu masalah.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Pasangan usia subur berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah
cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Ini dibedakan
dengan perempuan usia subur yang berstatus janda atau cerai. Pada masa ini pasangan usia subur harus
dapat menjaga dan memanfaatkan reprduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode
keluarga berencana sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan
kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang akan datang. Dan dalam makalah ini telah dibahas
mengenai penggunaan kontrasepsi kondom pada laki- laki, kontrasepsi pil pada perempuan dan
kenseling KB yang itu bertujuan untuk memberikan jarak kepada pasangan usia subur untuk
merencanakan kehamilan selanjutnya.

B.Saran

1.Bagi STIKES TRI Mandiri Sakti Bengkulu

Hasil makalah ini diharapkan dapat menambah pustaka atau informasi ilmiah tentang kesehatan
reproduksi khususnya tentang pasangan usia subur. Sehingga dapat memperkaya wawasan dan
pengetahuan bagi mahasiswa STIKES A. Yani Yogyakarta.

2.Bagi penulis

Hasil makalah ini diharapkan bisa sebagai acuan dan evaluasi untuk penulis dalam membuat makalah
khususnya makalah pengenai praktik pelayanan kesehatan pasangan usia subur

3.Bagi Masyarakat

Hasil makalah ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi bagi tokoh masyarakat dalam partisipasi
untuk menggunakan kontrasepsi, khususnya kontrasepsi pil dan kontrasepsi kondom.

DAFTAR PUSTAKA

Bkkbn. 2006. Pelatihan Keterampilan Kip,Kb Dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Bkkbn.
Hanifah, Winkjosastro. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo.

Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius.

Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: yayasan bina pustaka
sarwono prawirohardjo.

http://googleweblight.com/?lite_url=http://midwifemoslem.blogspot.com/2015/12/makalah-pasangan-
usia-subur.html?m%3D1&ei=FfSCHXV4&lc=id-
ID&s=1&m=167&host=www.google.com&ts=1514294254&sig=AOyes_QJNaJe1o6f_lsXfbEDOao-159RQg

Promosi kesehatan adalah upaya pemberdayaan masyarakat yang mampu memecahkan dan
meningkatkan kesehatan. Dalam makalah ini dibahas mengenai masalah dan kebutuhan yang diperlukan
WUS (Wanita Usia Subur) dan PUS (Pasangan Usia Subur). Yang merupakan masalah dari WUS yaitu
mengenai keadaan organ kelamin, untuk itu diberikan promosi kesehatan mengenai alat kelamin dan
penyakit yang sering mengganggu akibat infeksi. Selain itu, WUS juga harus diberi penyuluhan mengenai
penyakit menular seksual (PMS) agar WUS tidak melakukan tindakan atau perbuatan berganti-ganti
pasangan dalam usianya yang subur.PUS juga memerlukan penyuluhan/promosi kesehatan dalam
kehidupannya. Dalam hal ini petugas kesehatan harus mempromosikan KB (Keluarga Berencana) bagi
pasangan ini. Tujuannya untuk membatasi kelahiran anak karena mereka subur, tidak memiliki kelainan
sehingga mudah memperoleh anak/keturunan. Disini akan dibahas mengenai alat kontrasepsi, tapi salah
satunya rasepsi mantap) jika sudah matang dalam memilih pilihannya. Dengan penyuluhan KB
diharapkan angka kelahiran dan di Indonesia menurun dan tingkat kesejahteraan hidup meningkat.

Promosi Kesehatan Pasangan Usia Subur (PUS)

Pasangan usia subur (PUS) berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan perempuan)
sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik.

Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan kesehatan reproduksinya
yaitu menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencana, sehingga jumlah dan interval
kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang
akan datang.

Masalah dan Kebutuhan yang dialami Pasangan Usia Subur (PUS)


Dalam menjalani kehidupan berkeluarga, PUS sangat mudah dalam memperoleh keturunan dikarenakan
keadan kedua pasangan tersebut normal, hal inilah yang menjadi masalah bagi PUS yaitu perlunya
pengaturan fertilitas (kesuburan), perawatan kehamilan dan persalinan aman. Dalam penyelesaian
maslah tersebut diperlukan tindakan dari tenaga kesehatan dalam penyampaian penggunaan alat
kontrasepsi rasional untuk menekan angka kelahiran dan mengatur kesuburan dari pasangan tersebut.
Maka dari itu, petugas kesehatan harus memberikan penyuluhan yang benar dan dimengerti masyarakat
luas.

Promosi Kesehatan yang diberikan pada PUS

Dewasa ini, pemerintah melakukan suatu program dalam penekanan angka kelahiran karena kebanyakan
penduduk Indonesia melakukan pernikahan dalam usia dini dimana masih banyak kesempatan/masa
dimana keduanya memiliki keturunan yang banyak. Untuk itu, perlunya penyuluhan dalam mengatasi
masalah tersebut dengan memperkenalkan alat kontrasepsi pada pasangan tersebut.

Para petugas kesehatan harus memberi penyuluhan KB dan alat kontrasepsi, dan harus menyerahkan
pilihan pada kedua pasangan tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan keinginannya. Salah satu
alat kontrasepsi baik untuk pria dan wanita yaitu tubektomi untuk wanita dan vasektomi untuk pria.

Sterilisasi buat Pria

Ya, vasektomi sebetulnya bukanlah metode kontrasepsi pilihan, melainkan cara lain bikin lelaki menjadi
tidak bisa menghamili secara permanen. Eloknya keputusan untuk vasektomi tidak boleh begitu saja
diambil sesederhana suami memilih kondom.

Bukan pertimbangan apa efeknya terhadap penampilan dan kinerja seks yang mungkin ditimbulkannya
yang perlu lebih banyak dipikirkan, melainkan apa keputusan itu sudah final bagi pasangan suami-istri.
Keputusan vasektomi sepihak oleh suami saja, sering bermasalah dalam keluarga di belakang hari.

Masalah mungkin dalam hal suami menjadi lebih enteng untuk selingkuh, lantaran merasa yakin tidak
bakal menghamili lagi. Dokter di Indonesia sesungguhnya sudah sejak tahun 80-an memanfaatkan
vasektomi sebagai kontrasepsi bedah untuk pria. Nyatanya sampai sekarang, masih belum begitu
bersambut. Mungkin lebih karena alasan ego suami, rasa takut dibedah yang umumnya lebih besar dari
sekadar ketakutan pihak istri belaka.
Vasektomi

Merupakan kontap atau metode operasi pria (MOP) dengan jalan memotong vas deferen sehingga saat
ejakulasi tidak terdapat spermatozoa dalam cairan sperma. Setelah menjalani vasektomi tidak segera
akan steril, tetapi memerlukan sekitar 12 kali ejakulasi, baru sama sekali bebas dri spermatozoa. Oleh
karena itu, diperlukan penggunaan kondom selama 12 kali sehingga bebas untuk melakukan hubungan
seks.

Vasektomi Tanpa Pisau

Hingga saat ini diseluruh dunia Vasektomi Tanpa Pisau telah diterima oleh lebih dari 9 juta pria.
Vasektomi Tanpa Pisau diyakini telah menurunkan derajat kengerian pada para pria terhadap terhadap
pembedahan vasektomi. Hal ini terjadi karena vasektomi tanpa pisau tidak memerlukan penyayatan
dengan pisau bedah (Antarsh, 1988). Selama bertahun-tahun laporan klinis juga telah
mendokumentasikan keamanan, efisiensi dan kenyamanan klien terhadap prosedur Vasektomi Tanpa
Pisau.

Pandangan keliru sampai saat ini dari sebagian besar masyarakat masih menganggap vasektomi sama
dengan kastrasi (kebiri), sehingga dikhawatirkan dapat mengakibatkan kegemukan dan kehilangan
potensi sebagai laki-laki. Tindakan vasektomi hanya memutus kontinuitas vas deferens yang berfungsi
menyalurkan spermatozoa dari testis, sehingga penyaluran spermatozoa melalui saluran tersebut
dihambat. Sumbatan pada vas deferen tidak mempengaruhi jaringan interstitiel pada testis, sehingga
sel-sel Leydig tetap menghasilkan hormon testosteron seperti biasa dan libido juga tidak berubah

Mekanisme Tindakan
Vasektomi merupakan operasi kecil dimana vas deferens yang berfungsi sebagai saluran transportasi
spermatozoa dipotong dan disumbat. Setelah operasi minor ini, spermatozoa akan terbendung pada
ujung vas sisi testis yang telah disumbat. Karena vasektomi tidak mempengaruhi fungsi dari kelenjar-
kelenjar asesoris maka produksi cairan semen tetap berlangsung dan pria yang divasektomi tetap
berejakulasi dan ejakulatnya tanpa mengandung sel spermatozoa. Testis juga tidak terpengaruh dan
tetap berfungsi penuh sehingga pria tetap mempunyai perasaan, keinginan, dan kemampuan seksual
yang sama dengan sebelum vasektomi.

Bagaimana Cara Vasektomi

Prinsipnya bagaimana menjadikan pipa saluran spermatozoa atau sel benih vasa deferens pria agar
betul-betul dibuat buntu. Kita tahu saluran sel benih yang sebesar kabel telepon berada di dalam
kantong buah zakar (scrotum), Pipa ini menjadi penghubung yang mengalirkan sel benih yang diproduksi
oleh buah zakar menuju kelenjar prostat yang berada d atasnya, di luar kantong zakar

Di dalam prostat, sel benih lalu direndam oleh media berupa getah yang diproduksi oleh prostat. Selain
itu disiram pula oleh cairan seminal, sehingga volumenya menjadi lebih banyak. Campuran ketiganya itu
menjadi apa yang kita kenal sebagai air mani atau sperma.

Jadi, setelah seorang pria divasektomi, volume air mani yang sekitar 0,15 cc itu saja yang tertahan tidak
ikut keluar bersama ejakulasi karena pipa yang mengalirkannva sudah dibikin buntu. Kendati yang sedikit
ini besar maknanya dalam hal kesuburan, hampir tak ada artinya dalam urusan ejakulasi dan pernik seks
lainnya.

Caranya, dengan membius lokal dengan suntikan pada kulit sebelah pinggir kantong buah zakar setelah
meraba lokasi pipa sel benihnya. Pada bagian ini lalu dibelek beberapa sentimeter untuk menemukan
sang pipa. Pipa lalu ditarik keluar dan dipotong. kemudian masing-masing ujung pipanya diikat, lalu
dimasukkan kembali ke dalam kantong zakar. Bekas luka belekan dijahit, dan selesai sudah. Prosesnya
kira-kira 20 menit untuk kedua sisi buah zakar.

Teknik yang lebih baru dilakukan dengan cara pembakaran (cauterisasi) pada pipa sel benih. Tidak perlu
membelek terlebih dulu (no scalpel vasectomy), melainkan dengan jarum khusus langsung menembus
kulit kantong buah zakar pada lokasi pipa sel benih berada, dan setelah pipanya ketemu, dilakukan
cauterisasi. Hasilnya sama-sama bikin buntu pipa penyalur sel benih.

Sekarang dikenal pula teknik dengan menggunakan klip (Vasclip). Dengan klip khusus sebesar butir beras,
pipa sel benih dijepit. Ini sudah dipakai di AS sejak tahun 2002, dan disahkan oleh FDA, tetapi hanya
berlaku di kalangan AS saja.

Perlu Analisis Semen

Satu-dua hari pasca vasektomi sudah dapat beraktivitas biasa. Di negara-negara Barat vasektomi
biasanya dilakukan hari Kamis atau Jumat agar langsung bisa beristirahat pada Sabtu dan
Minggunya.Tentu perlu celana dalam dengan penyangga, dan tidak melakukan aktivitas berlari,
melompat, atau yang high impact dulu. Tidak juga melakukan aktivitas seksual kalau tidak mau
menghamili.

Beberapa hari sehabis vasektomi jangan merasa diri aman sudah steril dulu. Jangan sampai baru hari ini
divasektomi, misalnya. besoknya langsung menubruk entah siapa. Karena perlu dipastikan dengan
memeriksa air mani berulang apakah memang air mani sudah bersih dari sel benih. Mungkin perlu
sampai 20-30 kali ejakulasi sebelum air mani betul sudah bersih tidak berisi sel benih lagi.

Selama air mani yang diperiksa masih mengandung sel benih yang hidup, selama itu pula seorang pria
pasca vasektomi belum dinyatakan (declare) steril atau tidak subur. Untuk itu mungkin waktunya bisa
sampai 2-3 minggu pasca vasektorni. Hal ini tergantung berapa banyak sel benih yang menyisa di bagian
atas pipa sel benih sebelum vasektomi.

Umumnya rata-rata pemeriksaan air mani setelah 8 minggu vasektomi hasilnya baru benar-benar sudah
bersih. Artinya, air mani sudah tidak berisi sel benih hidup lagi. Pada status steril begini seorang lelaki
sudah tidak mungkin menghamili lagi.

Keluhan Pasca Vasektomi

Keluhan paling sering berupa pembengkakan kantong buah zakar, selain rasa nyeri berkepanjangan di
sekitar situ (post vasectomy pain syndrome). Pada nyeri yang berkepanjangan biasanya lantaran kondisi
buah zakar memang sudah bermasalah sebelum vasektomi dilakukan. Mungkin sudah ada infeksi
menahun di sana, kalau bukan ada tumor atau kanker buah zakar.
Untuk mencegah yang tidak mengenakkan itu, sebaiknya kantong buah zakar diberikan kompres es
dalam 24 jam pasca vasektomi, selain tetap memakai celana berpenyangga, dan pastikan tidak terinfeksi.
Pembengkakan, muncul gejala merah meradang pada kantong buah zakar, berarti kemungkinan sudah
terjadi infeksi di sana.

Seperti Tuan Mur. di atas, bukan sedikit suami pasca vasektomi yang bertanya, apa betul vasektomi bisa
bikin pria hilang kelelakiannya? Bagaimana dengan kehidupan seks, apa bisa lebih berisiko kena kanker
prostat?Tak ada yang berubah dengan urusan seks pada rata-rata pria yang sudah divasektomi. Ejakulat
yang keluar hanya berkurang sedikit dan itu tak ada artinya dalam hal kenikmatan berejakulasi. Tak ada
yang berubah juga dalam sifat ejakulat, sama kekentalan, warna, begitu juga aromanya, karena yang
hilang hanya sel benihnya saja.

Sebagaimana lazim lelaki yang tidak menikah, tak bergiat seks, tidak atau jarang berejakulasi, berarti sel
benihnya pun akan diserap kembali oleh tubuh. Sekitar 40-50 persen sel benih yang masih diproduksi
memang diserap kembali oleh tubuh, dan itu bukan masalah pada kesehatan seks lelaki. Tidak juga
buruk pengaruhnya pada tubuh.

Apakah suami yang sudah divasektomi seks-nya masih tetap ganas? Ya, keganasan seks lelaki pasca
vasektomi tidak berubah. Ia tetap maskulin sebagaimana sediakala. Bisa jadi sedikit lebih, karena sehabis
vasektomi penurunan testosteron lebih lamban dibanding pria yang tidak divasektomi.

Artinya, hormon kelelakiannya masih lebih galak dibanding yang tidak divasektomi. Masih tetap lebih
tingginya testosteron dalam darah pasca vasektomi dibanding yang tidak divasektomi, itu pula yang
mencemaskan apakah yang sudah divasektomi tidak lebih berisiko kena kanker prostat, yang memang
tunduk di bawah kekuasaan sang hormon tersebut.

Program Keluarga Berencana (KB)

Program ini memuat kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut:

· Pembinaan advokasi serta KIE KB

· Pembinaan kualitas pelayanan kontrasepsi

· Pembinaan jaminan dan perlindungan pemakai kontrasepsi


· Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak

· Melakukan promosi dan pemenuhan hak-hak dan kesehatan reproduksi

kartika dewi

http://googleweblight.com/?lite_url=http://xa-dewie.blogspot.com/2009/10/pasangan-usia-subur.html?
m%3D1&ei=F-YieTD6&lc=id-
ID&s=1&m=167&host=www.google.com&ts=1514294254&sig=AOyes_SR9TwJtZZ3t9agstk7ecqiBndmVQ

Anda mungkin juga menyukai