Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Kuliah : Perawatan Luka


Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Hari/tanggal : Sabtu 24 November 2012
Jam : 1030 WIB
Waktu : 30 menit

A. Latar Belakang
Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat
substansi jaringan yang rusak atau hilang yang dapat mengganggu fungsi tubuh sehingga
dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Perawatan luka merupakan tindakan untuk merawat luka dan melakukan pembalut
dengan tujuan mencegah infeksi silang (masuk melalui luka) dan mempercepat proses
penyembuhan luka.
Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :
1. Kehilangan seluruh atau sebagian fungsi organ
2. Respon stres simpatis
3. Perdarahan dan pembekuan darah
4. Kontaminasi bakteri
5. Kematian sel
Pada proses penyembuhan luka tubuh secara normal akan berespon terhadap cedera
dengan jalan “proses peradangan” yang dikarakteristikan dengan lima tanda utama : bengkak
(swelling), kemerahan (redness), panas (heat), nyeri (pain) dan kerusakan fungsi (imparied
function)
Tujuan perawatan luka :
1. Mencegah terjadinya infeksi
2. Mengurangi nyeri dan mempercepat proses penyembuhan luka
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, audiens mampu
memahami perawatan luka.
2. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit audiens mampu :
a. Mengetahuan pengertian perawatan luka
b. Mengetahui tingkatan luka
c. Mengetahui penyebab dan tanda dan gejala infeksi
d. Mengetahui pencegahan agar tidak terjadi infeksi
e. Mengetahui cara-cara perawatan luka dirumah

C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik : Perawatan luka
2. Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
3. Metode :
- Ceramah
- Tanya jawab
4. Media
- Leafleat
- Flipchart
- Kursi
5. Waktu dan tempat
a. Hari dan tanggal : Sabtu 24 November 2012
b. Pukul : 1030 WIB
c. Tempat : Koridor ruang bedah RSAM Bukittinggi

D. Pengorganisasian
1. Moderator (Desturani, S.Kep)
Tugas
a. Membuka acara
b. Memperkenalkan pelaksana
c. Membuat kontrak waktu
d. Menjelaskan tujuan penyuluhan
e. Melaksanakan kegiatan dengan sepenuhnya
f. Melakukan evaluasi
2. Penyaji (Reni Yusmarni, S.Kep)
Tugas :
a. Mempersentasekan materi penyuluhan
b. Menjawab pertanyaan peserta
3. Fasilitator (Asrida Dayang, S.Kep, Surya Murni, S.Kep)
Tugas :
a. Memfasilitasi peserta untuk pertanyaan
b. Motivasi peserta untuk menjawab pertanyaan
c. Memberikan leaflet
4. Observer (Sri Novrika, S.Kep)
Tugas :
a. Menilai bagaimana jalannya penyuluhan
5. Setting tempat
Keterangan :
Pb M P
Pb : Pembimbing
: Media
A A A F
M : Moderator
F : Fasilitator
F A A A
A : Audiens
A A F P : Penyaji
O : Observer
O

E. Susunan acara
No Acara Waktu
1 Pembukaan 5 menit
2 Penyuluhan/materi 10 menit
3 Diskusi 5 menit
4 Evaluasi 5 menit
5 Penutup 5 menit
F. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
1 Pembukaan
 Mengucapkan salam  Menjawab salam 5 menit
 Perkenalan  Memperhatikan
 Kontrak waktu dan bahasa  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan dan
memperhatikan
2 Penyuluhan/materi
 Menggali persepsi peserta  Mengemukakan pendapat 15 menit
tentang pengertian luka dan
perawatan luka
 Memberikan reinforcemen
positif
 Mendengarkan
 Menjelaskan pengertian
perawatan luka
 Mengemukakan pendapat
 Menggali persepsi peserta
tentang pembagian luka
menurut tingkatan
kontaminasi
 Memberikan reinforcement
positif
 Mendengarkan dan
 Menjelaskan pembagian luka
memperhatikan
menurut tingkatan
kontaminasi
 Memberikan reinforcement
positif  Mendengarkan dan
 Menjelaskan tentang memperhatikan
penyebab dan tanda-tanda
infeksi
Diskusi  Memberi pertanyaan
 Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk bertanya
untuk tentang penyuluhan
yang diberikan  Mendengarkan dan

 Menjawab pertanyaan peserta memperhatikan

3 Evaluasi
 Menanyakan kembali tentang  Menjawab pertanyaan 10 menit
pengertian luka dan perawatan
luka
 Memberi reinforcement positif
 Menjawab pertanyaan
 Menanyakan kembali tentang
pembagian luka menurut
tingkatan kontaminasi
 Memberi reinforcement positif
 Menjawab pertanyaan
 Menanyakan kembali tentang
penyebab dan tanda-tanda
infeksi
 Memberikan reinforcement
positif  Menjawab pertanyaan
 Menanyakan kembali tentang
pencegahan agar tidak terjadi
infeksi
 Memberikan reinforcement
positif  Menjawab pertanyaan

 Menanyakan kembali tentang


cara-cara perawatan luka
dirumah
 Memberikan reinforcement
positif
Penutup
 Menyimpulkan materi
 Menutup penyuluhan
 Mengucapkan salam

G. Rencana evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Peserta datang 15 menit sebelum penyuluhan dilaksanakan
b. Peserta aktif dan menjawab
2. Evaluasi proses
a. Moderator menjalankan tugasnya sesuai dengan perannya
b. Penyaji menjalankan tugasnya sesuai dengan perannya
c. Fasilitator menjalankan tugasnya sesuai dengan perannya
d. Peserta ikut berpartisipasi aktif dalam pelaksanaannya
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan penyuluhan kepada peserta 75% peserta mampu :
a. Menyebutkan pengertian luka dan perawatan luka
b. Menyebutkan pembagian luka menurut kontaminasi
c. Menyebutkan penyebab dan tanda-tanda infeksi
d. Menyebutkan pencegahan agar tidak terjadi infeksi
e. Menyebutkan cara-cara perawatan luka dirumah

MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian perawatan luka
Luka adalah keadaan hilang/terputusnya kontinuitas jaringan (Mansjoer, 2000:396).
Menurut InETNA, luka adalah sebuah injuri pada jaringan yang mengganggu proses
selular normal, luka dapat juga dijabarkan dengan adanya kerusakan pada
kuntinuitas/kesatuan jaringan tubuh yang biasanya disertai dengan kehilangan substansi
jaringan. Jadi, luka adalah suatu keadaan terputusnya kesatuan jaringan tubuh, yang dapat
mengganggu fungsi tubuh sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Perawatan luka merupakan tindakan untuk merawat luka dan melakukan pembalu dengan
tujuan mencegah infeksi silang (masuk melalui luka) dan mempercepat penyembuhan
luka.
Manfaat perawatan luka :
- Menjaga kebersihan dan mencegah infeksi
- Memberikan rasa nyaman dan aman pada klien dan orang lain
- Mempercepat penyembuhan luka
- Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan
- Mencegah perdarahan
- Mencegah pengelupasan kulit sekitar luka

2. Pembagian luka menurut tingkat kontaminasi


a. Luka bersih, yaitu luka bedah tak terinfeksi yang mana tidak terjadi proses
peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan, pencernaan, genital dan
urinari tidak terjadi. Luka bersih biasanya menghasilkan luka yang tertutup : jika
diperlukan dimasukkan drainase tertutup (misal : jackson-pratt). Kemungkinan
terjadinya infeksi luka sekitar 1%-5%
b. Luka bersih terkontaminasi, merupakan luka pembedahan dimana saluran respirasi,
pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak
selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3%-11%
c. Luka terkontaminasi, termasuk luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan operasi
dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau kontaminasi dari saluran cerna
pada kategori ini juga termasuk insisi akut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan
infeksi luka 1%-17%.
d. Luka kotor atau infeksi, yaitu terdapatnya mikroorganisme pada kulit
3. Penyebab dan tanda-tanda infeksi
Infeksi adalah proses yang sangat oleh mikroorganisme (misalnya : bakteri) dan
berkembang didalam tubuh yang menyebabkan sakit (Potter & Perry, 2005).
Penyebab infeksi antara lain :
a. Adanya benda asing atau jaringan yang sudah mati didalam luka
b. Luka terbuka dan kotor
c. Gizi buruk
d. Daya tahan tubuh yang lemah
e. Mobilisasi terbatas atau kurang gerak

Tanda-tanda infeksi yaitu :


a. Kemerahan
Merupakan hal pertama yang dilihat didaerah yang mengalami peradangan. Waktu
reaksi peradangan mulai timbul maka arteriol yang mensuplai daerah tersebut
melebar, dengan demikian lebih bnyak darah yang mengalir kedalam mikro sirkulasi
lokal. Kapiler-kapiler yang sebelumnya kosong atau sebagian saja meregang, dengan
cepat penuh terisi darah. Keadaan ini yang dinamakan hiperemia atau kongesti
b. Panas
Daerah peradarangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya, sebab
terdapat lebih banyak darah yang disalurkan ke area terkena infeksi/fenomena panas
lokal karena jaringan-jaringan tersebut sudah mempunyai suhu inti hiperemia lokal
tidak menimbulkan perubahan
c. Rasa sakit
Dolor dapat ditimbulkan oleh perubahan PH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion
tertentu dapat merangsang ujung saraf, pengeluaran zat kimia tertentu seperti histamin
atau zat kimia dioaktif lainnya dapat merangsang saraf nyeri, selain itu pembengkakan
jaringan yang meradang mengakibatkan peningkatan tekanan lokal dan menimbulkan
rasa sakit
d. Pembengkakan
Pembengkakan ditimbulkan oleh karena pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi
darah kejaringan interstisial. Campuran cairan dan sel yang tertimbun di daerah
peradangan disebut eksudat. Pembengkakan ditimbulkan oleh karena pengiriman
carah dan sel-sel dari sirkulasi darah kejaringan interstisial. Campuran cairan dan sel
yang tertimbun didaerah peradangan disebut eksudat
e. Tanda pokok yang kelima ditambahkan pada abad terakhir yaitu funtion laesa
(perubahan fungsi) (Abrams, 1995 ; Rukmono, 1973; Mitchell & Cotran, 2003)
Adanya perubahan fungsi secara superficial bagian yang bengkak dan sakit disertai
sirkulasi dan lingkungan kimiawi lokal yang abnormal, sehingga organ tersebut
terganggu dalam menjalankan fungsinya secara normal (Yudhityarasati, 2007)

4. Cara pencegahan infeksi


a. Mandi 2 x sehari
Daerah yang terbalut luka jangan sampai terkena air atau basah karena dapat
meningkatkan kelembaban pada kulit yang terbungkus sehingga dapat menjadi tempat
berkembang biak kuman
b. Makanan yang mengandung protein atau tinggi kalori tinggi protein (TKTP)
Makanan-makanan yang banyak mengandung protein misalnya : susu, telur, madu,
roti, ikan laut dan kacang-kacangan
c. Ganti balutan dengan teknik steril
- Memakai sarung tangan bila akan mengganti balutan dirumah
- Menggunakan kain balutan yang bersih dan steril atau suci dari hama sehingga
bakteri mati
- Memakai salep antibiotik pada luka ketika mengganti baluta
d. Minum obat sesuai anjuran
Antibiotik dapat mencegah infeksi. Jika perlu diberikan suntik anti tetanus untuk luka
yang agak dalam dengan secepat mungkin karena kemungkinan bakteti tetanus masuk
kedalam luka. Bakteri tetanus sangat berbahaya dan sukar dilawan oleh antibodi
tubuh. Dengan adanya suntik anti tetanus, bakteri tetanus tidak dapat berkembang dan
akhirnya binasa.

5. Cara-cara perawatan luka dirumah


a. Persiapan alat
- Kassa steril
- Cairan infus NaCl 0,9% atau air matang yang sudah dingin
- Kayu putih
- Plester
- Gunting
- Kantong plastik
b. Langkah-langkah
- Atur posisi senyaman mungkin
- Siapkan alat yang diperlukan dan dekatkan kepada pasien
- Keluarga yang akan melakukan ganti balutan sebelumnya mencuci tangan terlebih
dahulu dengan sabut
- Buka plester/perban (dengan menggunakan kayu putih)
- Balutan lama dibuka dan dibuang ke kantong plastik
- Bersihkan luka :
 Cuci luka terlebih dahulu dengan kapas yang dibasahi NaCl 0,9% atau kapas
lembab yang telah dibasahi air matang yang telah dingin
 Keringkan luka dengan kassa kering steril
 Untuk luka yang masih basah, kompres luka dengan kassa yang telah dibasahi
NaCl 0,9%
 Tutup luka yang telah dikompres kassa NaCl 0,9% dengan kassa kering
 Plester balutan tersebut agar tidak mudah lepas atau perban menggunakan
perban gulung
- Bereskan peralatan
- Cuci tangan
DAFTAR PUSTAKA

Indonesia Enterostomal Therapy Nurse Association (InETNA) & Tim Perawatan


Luka dan Stoma Rumah Sakit Dharmain 2004. Perawatan Luka Makalah Mandiri.
Jakarta.
Mansjoer, Arif, dkk. Eds. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta : Media
Aesculapius FKUI.
Potter, 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
Wikimedya.blogspot.com/2009/10/pencegahan-infeksi-selama-perawatan
Yusuf, 2009. Penyembuhan Luka. (Online)

Anda mungkin juga menyukai