Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN NYERI POST OP DENGAN TEKNIK DISTRAKSI

DI RUANGAN OK RSU ‘AISYIYAH PADANG

DISUSUN OLEH

KELOMPOK IV

1. Willy Febrianti, S.Kep 5. Irma Latania, S.Kep


2. Nadya Aida Fardila, S.Kep 6. Fanny Zarani, S.Kep
3. Che-Che Kirani, S.Kep 7. Desvita Novriadi, S.Kep
4. Taupik Muslim, S.Kep 8. Widya Rahma Syari, S.Kep

Pembimbing Akademik Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Ns. Melti Surya, M.Kep) (Ns. Helmanis Suci, M.Kep) (Ns. Fitria, S.Kep)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

STIKES ALIFAH PADANG

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik / masalah : Manajemen Nyeri Dengan Teknik Distraksi

Tempat : Ruangan OK RSU ‘Aisyiyah Padang

Hari/Tanggal : Jum’at/ 12 Maret 2021

Waktu : 10.00-10.20 WIB

Sasaran : Pasien Post Op

A. Latar Belakang

Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi. Tak luput juga
kemajuan ilmu dibidang kesehatan dan semakin canggihnya teknologi banyak pula
ditemukan berbagai macam teori baru, penyakit baru dan bagaimana pengobatannya.
Manajemen nyeri merupakan salah satu cara yang digunakan dibidang kesehatan
untuk mengatasi nyeri yang dialami oleh pasien. Pemberian analgesik biasanya
dilakukan untuk mengurangi nyeri.

Teknik distraksi merupakan salah satu metode manajemen nyeri non


farmakologi dalam strategi penanggulangan nyeri, disamping metode TENS
(Transcutaneons Electric Nerve Stimulation), biofeedack, plasebo, dan relaksasi.
Distraksi adalah mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain sehingga dapat
menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri, bahkan meningkatkan toleransi terhadap
nyeri (Prasetyo, 2014).

Pemberian analgesik dan pemberian narkotik untuk menghilangkan nyeri tidak


terlalu dianjurkan karena dapat mengaburkan diagnose. Perawat berperan dalam
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pasien dan membantu serta menolong pasien
dalam memenuhi kebutuhan tersebut termasuk dalam manejemen nyeri (Adha, D.
2014).

Secara garis besar ada dua manajemen untuk mengatasi nyeri yaitu manajemen
farmakologi dan manajemen non farmakologi. Manajemen nyeri dengan tindakan
teknik distraksi mencangkup mengalihkan dengan cara verbal, pendengaran,
pernafasan, sentuhan, dan intelektual.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan tentang Manajemen Nyeri Dengan Teknik


Distraksi Dan Relaksasi diharapkan keluarga pasien dapat memahami konsep
tentang Manajemen Nyeri Dengan Teknik Distraksi Dan Relaksasi.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan tentang diare diharapkan audiens dapat:
a. Menyebutkan pengertian nyeri
b. Menyebutkan penyebeb nyeri
c. Menyebutkan klasifikasi nyeri
d. Menyebutkan pengertian distraksi
e. Menyebutkan tujuan distraksi
f. Menyebutkan prosedur teknik distraksi
C. Pokok Bahasan
Manajemen nyeri dengan teknik distraksi
D. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian nyeri
b. Penyebeb nyeri
c. Klasifikasi nyeri
d. Pengertian distraksi
e. Tujuan distraksi
f. Prosedur teknik distraksi
E. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab
F. Media dan Alat
a. Laptop
b. Infocus
c. Leaflet
G. Sasaran: Pasien post operasi dan keluarga di ruang OK RSU ‘Aisyiyah Padang
H. Materi : Terlampir
I. Pengorganisasian
a) Penanggung jawab : Ns. Melti Surya, M.Kep, Ns. Helmanis Suci, M.Kep, Ns.
Fitria, S.Kep
b) Moderator : Willy Febrianti
c) Penyaji : Widya Rahma Syari
d) Fasilitator : Nadya Aida Fardila

Che-Che Kirani

Desvita Novriadi

Taupik Muslim

Irma Latania

e) Observer : Fanni Zarani

J. Tugas dan tanggung jawab organisasi :


1. Moderator
Membuka acara, bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada
penyuluhan manajemen nyeri post op, mengarahkan diskusi pada hal-hal yang
terkait pada tujuan diskusi, serta memicu peserta untuk berperan aktif.
2. Penyaji
Bertanggung jawab dalam memberikan penyuluhan dengan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami peserta penyuluhan
3. Fasilitator
Memotivasi peserta untuk aktif berperan serta dalam diskusi, baik dalam
mengajukan usulan, pertanyaan, ataupun memberi jawaban.
4. Observer
Mengamati jalannya kegiatan pertemuan, membuat catatan kecil tentang hal-
hal yang penting dari kegiatan tersebut dan mengevaluasi hasil pelaksanaan
penyuluhan.
K. Setting Tempat

Keterangan:

= moderator

= presenter

= audience/peserta

= observer

= pembimbing

= fasilitator

L. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Pengajar Kegiatan Peserta

1. 5 Menit Pembukaan

a. Mengucapkan salam a. Memperhatikan


b. Memperkenalkan b. Memperhatikan
diri
c. Menjelaskan topik c. Memperhatikan
penyuluhan
d. Menjelaskan tujuan d. Memperhatikan
e. Membuat kontrak e. Memperhatikan
waktu dan meminta
kerja sama dengan
audiens

2. 10 menit Pelaksanaan

a. Menggali Menjawab
pengetahuan peserta
tentang pengertian
nyeri
b. Memberi Memperhatikan
reinforcement positif
pada peserta yang
menjelaskan
c. Menjelaskan Mendengarkan dan
pengertian nyeri Memperhatikan
d. Menggali
pengetahuan peserta Menjawab
tentang penyebab
nyeri
e. Memberi
reinforcement positif Memperhatikan
pada peserta yang
menjelaskan
f. Menjelaskan Mendengarkan dan
penyebab nyeri Memperhatikan
g. Menggali
pengetahuan peserta Menjawab
tentang klasifikasi
nyeri
h. Memberi
reinforcement positif Memperhatikan
pada peserta yang
menjelaskan
i. Menjelaskan Mendengarkan dan
klasifikasi nyeri Memperhatikan
j. Menggali
pengetahuan peserta Menjawab
tentang pengertian
teknik distraksi
k. Memberi
reinforcement positif Memperhatikan
pada peserta yang
menjelaskan
l. Menjelaskan Mendengarkan dan
pengertian teknik Memperhatikan
distraksi
m. Menggali Menjawab
pengetahuan peserta
tentang tujuan teknik
distraksi
n. Memberi Mendengarkan dan
reinforcement positif Memperhatikan
pada peserta yang
menjelaskan
5 menit o. Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
teknik distraksi Memperhatikan
p. Menggali
pengetahuan peserta Menjawab
tentang prosedur
teknik distraksi
q. Memberi Mendengarkan dan
reinforcement positif Memperhatikan
pada peserta yang
menjelaskan
r. Menjelaskan Mendengarkan dan
prosedur teknik Memperhatikan
distraksi
s. Memberi
kesempatan pada Mengajukan
peserta Pertanyaan
3. untuk bertanya
t. Memberikan Mendengarkan dan
reinforcement positif Memperhatikan
pada peserta yang
bertanya
u. Memberikan Menjawab
kesempatan pada Pertanyaan
peserta lain peserta
yang lain untuk
v. memberikan Mendegarkan dan
pendapat memperhatikan
Melengkapi jawaban
peserta

Penutup

a. Mengevaluasi atau
menanyakan Menjawab pertanyaan
kembali materi yang
telah disampaikan
pada peserta
b. Menyimpulkan
kembali materi yang Memperhatikan
telah disampaikan
c. Memberikan
motivasi kepada Memperhatikan
keluarga agar selalu
optimis dalam
merawat anggota
keluarganya yang
menderita stroke
d. Memberi salam
penutup Menjawab salam

M. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
b. Mahasiswa berada pada posisi yang sudah direncanakan
c. Tempat dan media serta alat sesuai rencana
d. Mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
d. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan penyuluhan
sampai selesai
e. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan
berjalan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu :
a. 4 dari 6 orang peserta mampu menyebutkan pengertian nyeri
b. 4 dari 6 orang peserta mampu menyebutkan penyebab nyeri
c. 4 dari 6 orang peserta mampu menyebutkan klasifikasi nyeri
d. 4 dari 6 orang peserta mampu menyebutkan pengertian distraksi
e. 4 dari 6 orang peserta mampu menyebutkan tujuan distraksi
f. 4 dari 6 orang peserta mampu menyebutkan prosedur teknik distraki
LAMPIRAN

MATERI

A. Konsep Nyeri
1. Pengertian Nyeri
Nyeri adalah pengalaman subjektif yang umum terjadi pada anak-anak, baik
karena adakerusakan jaringan aktual maupun tidak. Nyeri pada anak-anak
sulituntukdiidentifikasi secara akurat. Hal ini tentu berakibat pemberian
manajemen nyeri tidak efektif sehingga menimbulkan dampak negatif berupa
peningkatan intensitas, frekuensi, durasi nyeri atau derajat terkait kerusakan pada
tubuh anak-anak (Truba &Hoyle, 2014).
2. Penyebab nyeri
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan timbulnya nyeri. Seseorang yang
tersiram air panas akan merasakan nyeri yang terbakar, seseorang yang
mengalami luka fisik akibat tusukan benda tajam juga dapat mengalami nyeri.
Asmadi (2008) mengelompokkan penyebab nyeri ke dalam dua golongan, yaitu
penyebab yang berhubungan dengan fisik dan berhubungan dengan psikis. Nyeri
yang disebabkan oleh faktor psikologis merupakan nyeri yang dirasakan bukan
karena penyebab fisik, melainkan akibat trauma psikologis dan pengaruhnya
terhadap fisik. Secara fisik misalnya akibat trauma baik trauma mekanik, termal,
maupun kimia (Adha. D, 2014).

3. Klasifikasi nyeri
a. Nyeri Akut, Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang actual atau
potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa. Gejala
yang terjadi tiba –tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan
akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi (NANDA, 2015).
b. Nyeri kronis, Nyeri kronis adalah pengalaman sensorik dan emosional yang
tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau
potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa. Gejala
yang terjadi yaitu timbul secara tiba –tiba atau lambat dengan intensitas dari
ringan hingga berat, terjadi secara konstan atau berulang tanpa akhir yang
dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung > 3 bulan (NANDA,
2015).

B. Konsep Teknik Distraksi


Teknik Distraksi
1. Definisi
Distraksi adalah mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain
sehingga dapat menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri, bahkan
meningkatkan toleransi terhadap nyeri (Prasetyo, 2014).

2. Tujuan dan Manfaat Teknik Distraksi

Tujuan penggunaan teknik distraksi dalam intervensi keperawatan


adalah untuk pengalihan atau menjauhkan perhatian klien terhadap
sesuatu yang sedang dihadapi, misalnya rasa nyeri. Sedangkan manfaat
dari penggunaan teknik ini, yaitu agar seseorang yang menerima teknik
ini merasa lebih nyaman, santai, dan merasa berada pada situasi yang
lebih menyenangkan (Widyastuti, 2015).

3. Prosedur Teknik Distraksi


Prosedur teknik distraksi berdasarkan jenisnya, antara lain :

a. Distraksi visual
Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran, melihat
pemandangan, dan gambar (Prasetyo, 2014).
b. Distraksi pendengaran
Mendengarkan musik yang disukai, suara burung, atau gemercik air. Klien
dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik yang tenang, seperti
musik klasik. Klien diminta untuk berkosentrasi pada lirik dan irama lagu.
Klien juga diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu,
seperti bergoyang, mengetukkan jari atau kaki (Widyastuti, 2015).
c. Distraksi pernafasan
Cara pertama, yaitu bernafas ritmik. Anjurkan klien untuk memandang fokus
pada satu objek atau memejamkan mata, lalu lakukan inhalasi perlahan melalui
hidung dengan hitungan satu sampai empat (dalam hati), kemudian
menghembuskan nafas melalui mulut secara perlahan dengan menghitung satu
sampai empat (dalam hati). Anjurkan klien untuk berkosentrasi pada sensasi
pernafasan dan terhadap gambar yang memberi ketenangan, lanjutkan teknik
ini hingga terbentuk pola pernafasan ritmik. Cara kedua, yaitu bernafas ritmik
dan massase, instruksikan klien untuk melakukan pernafasan ritmik dan pada
saat yang bersamaan lakukan massase pada bagaian tubuh yang mengalami
nyeri dengan melakukan pijatan atau gerakan memutar di area nyeri
(Widyastuti, 2015).
d. Distraksi intelektual
Distraksi intelektual dapat dilakukan dengan mengisi teka-teki silang, bermain
kartu, melakukan kegemaran (ditempat tidur), seperti mengumpulkan
perangko atau menulis cerita. Pada anak-anak dapat pula digunakan teknik
menghitung benda atau barang yang ada di sekeliling.

e. Teknik sentuhan
Distraksi dengan memberikan sentuhan pada lengan, mengusap, atau
menepuk-nepuk tubuh klien. Teknik sentuhan dapat dilakukan sebagai
tindakan pengalihan atau distraksi. Tindakan ini dapat mengaktifkan saraf
lainnya untuk menerima respons atau teknik gateway control. Teknik ini
memungkinkan impuls yang berasal dari saraf yang menerima input sakit atau
nyeri tidak sampai ke medula spinalis sehingga otak tidak menangkap respons
sakit atau nyeri tersebut. Impuls yang berasal dari input saraf nyeri tersebut
diblok oleh input dari saraf yang menerima rangsang sentuhan karena saraf
yang menerima sentuhan lebih besar dari saraf nyeri. (Widyastuti, 2015).
DAFTAR PUSTAKA

Anggun Resdasari Prasetyo, E. R. (2014). Bertahan dengan lupus: gambaran resiliensi pada
odapus. Jurnal Psikologi Undip, 13(2), 4-5.

Adha, D. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Respon Terhadap Nyeri Pasien
Post Operasi Mayor di Irna Bedah RSUP. Dr. Djamil Padang

Truba, N., & Hoyle, J.D. (2014). Pediatric pain. Journal of Pain Management, 7(3), 235-248.

Widyastuti, Yuli. (2015). Jurnal Prosiding Konferensi Nasional PPNI Jawa


Tengah:Gambaran Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Fraktur Femur Di RS Ortopedi
PROF. Dr. R. Soeharso Surakarta. PROFESI, Volume 12, Nomor 2, Maret 2015. Surakarta:
Stikes PKU Muhammadiyah.
LAPORAN OBSERVASI PENYULUHAN

1. Evaluasi Struktur
a. Moderator
a) Moderator tidak ada menyebutkan tujuan, kontrak waktu, bahasa, dan
tempat
b) Moderator tidak ada menyebutkan nama-nam anggota
c) Moderator sudah dapat mengendalikan jalannya penyuluhan
d) Moderator sudah bisa menyimpulkan hasil diskusi
b. Penyaji
a) Penyaji sudah mampu menyampaikan materi dengan baik
b) Penyaji mampu menguasai materi
c) Penyaji tidak mendemonstrasikan semua teknik manajemen nyeri, hanya 1
dari lima teknik yang di demonstrasikan.
c. Fasilitator
a) Sebagian fisilitator sudah mampu memotivasi peserta
b) Sebagian fasilitator ada yang hanya diam saja
d. Observator
a) Observator sudah mampu melaksanakan tugasnya yaitu mengobservasi
jalannya penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan penyuluhan dilakuakan sesuai dengan kontrak waktu
b. Selama penyuluhan peserta tampak antusias
c. Pasien antusias untuk bertanya
3. Evaluasi Hasil
a. 2 dari 4 peserta mampu menyebutkan kembali pengertian nyeri
b. 2 dari 4 peserta mampu menyebutkan penyebab nyeri
c. 2 dari 4 peserta mampu menyebutkan cara manajemen nyari.

Anda mungkin juga menyukai