Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Analisa Situasi
a. Sasaran penyuluhan tentang fraktur (patah tulang) ialah pada pasien dan
keluarganya di Aula RSUD Sijunjung
- Diharapkan peserta dapat mengikuti penyuluhan kesehatan tentang
fraktur
- Diharapkan peserta dapat mengerti dan memahami tentang materi
penyuluhan.
B. Penatalaksanaan Mitra
Dengan makin pesatnya kemajuan lalu lintas di Indonesia baik dari segi
jumlah pemakai jalan, jumlah kendaraan, jumlah pemakai jasa angkutan dan
bertambahnya jaringan jalan dan kecepatan kendaraan maka mayoritas
kemungkinan terjadinya fraktur adalah akibat kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan
lalu lintas sering mengakibatkan trauma kecepatan tinggi dan kita harus waspada
terhadap kemungkinan polytrauma yang dapat mengakibatkan trauma organ –
organ lain.
Trauma – trauma lain adalah jatuh dari ketinggian, kecelakaan kerja,
cedera olah raga. Kita harus dapat membayangkan rekonstruksi terjadinya
kecelakaan agar dapat menduga fraktur yang dapat terjadi. Setiap trauma yang
dapat mengakibatkan fraktur juga dapat sekaligus merusak jaringan lunak
disekitar fraktur mulai dari otot, fascia, kulit, tulang, sampai struktur
neurovaskuler atau organ – organ penting lainnya.
Trauma dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung, trauma
secara langsung berarti benturan pada tulang dan mengakibatkan fraktur di
tempat itu sedangkan trauma tidak langsung terjadi bilamana titik tumpu
benturan dengan terjadinya fraktur berjauhan.
BAB II

SOLUSI DAN TAERGET LUARAN

A. Solusi
Solusi untuk pengetahuan akibat fraktur, apa yang harus dilakukan
setelah keluar dari rumah sakit dan bahaya jika tidak ditangani dengan cepat dan
benar.
B. Target luaran
a. Evaluasi Struktur
- Kesiapan Materi
- Kesiapan SAP
- Kesiapan Media : materi berbentuk Ppt
- Peserta hadir tepat waktu di tempat penyuluhan
- Penyelenggaraan dilaksanakan di Aula RSUD sijunjung
- Perorganisasian penyelenggaraan sangat baik
b. Evaluasi Proses
- dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
- Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
- Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
- Suasana penyuluhan tertib
c. Evaluasi Hasil
- 85% peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang fraktur
- 85% peserta diharapkan mampu mengetahui tentang tanda-tanda fraktur
- 85% peserta diharapkan mampu mengetahui apa yang harus dilakukan
bila mengalami fraktur
- 85% peserta diharapkan mampu menengetahui apa yang dilakukan
setelah pulang dari rumah sakit
- 85% peserta diharapkan mampu mengetahui akibat tidak mendapatkan
penanganan yang benar.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Metode
Ceramah dan tanya jawab
B. Pengorganisasian
a. Moderator : Bunga Mayang Sari
b. Presentator : Reza Silvia
c. Observer : Husnul Mubaraok
d. Fsilitator :
 Aprina Dewi
 Popy Yuandira
 Ria Asrivo Ardi
 Yolanda Yusman
C. Uraian Tugas
a. Moderator
→ Moderator mempunyai tugas untuk membuka,menutup, dan mengatur
janlanya diskusi penyuluhan yang dilakukan.
b. Presentator
→ Presentator bertugas untuk menyampaikan materi pada saat
penyuluhan.
c. Observer
→ Observer bertugas untuk mencatat, mengamati dan menilai jalannya
kegiatan penyuluhan mulai dari pembukaan sampai penutupan.
Fasilitator
d. → Fasilitator bertugas untuk menyiapkan fasilitas yang digunankan
untuk penyuluhan dan memotivasi peserta untuk bertanya.
D. Seting Tempat

KETERANGAN :

: Presentator : Fasilitator
: Observer

: Moderator : Peserta

E. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 5 Menit Pembukaan :
a. Membuka/memulai a. Menjawab Salam
kegiatan dengan b. Mendengarkan
menucapkan salam c. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri dan d. Mendengarkan &
memperkenalkan rekan- memperhatikan
rekan.
c. Menjelaskan Tujuan dari
Penyuluhan
d. Menyebutkan materi
penyuluhan
2. 18 Menit Pelaksanaan : a. Menjawab
Penyampaian Materi : b. Mendengarkan
a. Baertanya kepada peserta c. Menjawab
apakah ada yang tahu d. Menerima reward
pengertian fraktur yang diberikan
b. Menjelaskan tentang e. Mendengarkan
pengertian fraktur
c. Bertanya ke peserta apakah f. Memberikan
tahu tanda-tanda fraktur Pertanyaan/
d. Memberi reward bagi Menjawab
peserta yang berani pertanyaan
menjawab
e. Menjelaskan kembali g. Mendengarka
tentang tanda-tanda fraktur h. Menjawab
f. Memberikan kesempatan pertanyaan
untuk bertanya i. Mengambil
g. Menjelaskan apa yang reward yang
harus dilakukan bila diberikan
mengalami fraktur j. Mendengarkan
h. Bertanya ke peserta apakah
tahu apa yang harus k. Memberikan
dilakukan setelah pulang pertanyaan/
dari rumah sakit Menjawab
i. Memberi reward ke peserta pertanyaan
jika ada yang menjawab
pertanyaan
j. Menjelaskan akibat tidak
mendapatkan penanganan
yang benar
k. Memberikan kesempatan
untuk bertanya
3. 5 Menit Evaluasi :
a. Menyatakan kepada peserta a. Menjawab
tentang materi yang telah pertanyaan
diberikan, dan Bertanya b. Menjawab dan
kepada peserta apakah menjelaskan
sudah mengerti dan paham kembali apa yang
atas materi yang telah dipahami
disampaiakn oleh peserta
b. Memita peserta kembali
untuk menjelaskan apa
yang sudah disampaikan
4. 2 Menit Terminasi : a. Mendengarkan
a. Mengucapkan terimakasih
atas peran pesertanya b. Menjawab Salam
b. Mengucapkan salam
penutup
BAB IV

JADWAL KEGIATAN

A. Jadwal Pelaksanaan Penyuluhan


Hari/Tanggal : Kamis, 14 Juli 2021
Waktu/jam : 30 menit, Jam 09.00-09.30 WIB
Tempat : Di Aula RSUD Sijunjung.
Sasaran Kegiatan : Pasien dan keluarga di RSUD Sijunjung.

BAB VII

LAPORAN HASIL KEGIATAN

A. Tahap Persiapan
Tahap persiapan sangat baik, tidak ada kendala kekurangan fasilitas dan
fasilitas memadai, tidak terlalu ribet dan sederhada sesuai dengan kebutuhan
untuk penyuluhan dengan peserta pasien fraktur dan keluarga.
B. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan berjalan dengan baik, peserta hadir tepat waktu,
peserta terlihat antusias dan memahami semua. Pelaksanaan sesuai dengan yang
diharapkan sampai selesai.
C. Tahap Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
- Kesiapan Materi
- Kesiapan SAP
- Kesiapan Media : materi berbentuk Ppt
- Peserta hadir tepat waktu di tempat penyuluhan
- Penyelenggaraan dilaksanakan di Aula RSUD Sijunjung
- Perorganisasian penyelenggaraan sangat baik
b. Evaluasi Proses
- Dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
- Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
- Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
- Suasana penyuluhan tertib
c. Evaluasi Hasil
- 80% peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang fraktur
- 80% peserta diharapkan mampu mengetahui tentang tanda-tanda fraktur
- 80% peserta diharapkan mampu mengetahui apa yang harus dilakukan
bila mengalami fraktur
- 80% peserta diharapkan mampu menengetahui apa yang dilakukan
setelah pulang dari rumah sakit
- 80% peserta diharapkan mampu mengetahui akibat tidak mendapatkan
penanganan yang baik.
Materi Penyuluhan Fraktur

1. Pengertian Fraktur

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya


disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer et al, 2000). Fraktur adalah terputusnya
kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Smeltzer, 2002). Fraktur
adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. (Price,
2006). Fraktur adalah pemecahan suatu bagian, khususnya tulang; pecahan atau
rupture pada tulang (Dorland, 1998).

2. Tanda-tanda Fraktur
 Nyeri atau sakit
Nyeri atau sakit merupakan tanda-tanda fraktur yang paling umum
dirasakan. Umumnya, rasa nyeri ini terasa di area sekitar tulang yang mengalami
retak atau patah, baik itu pergelangan tangan, lengan, pinggul, kaki, dan
sebagainya.
Rasa nyeri bisa terasa hebat, parah, dan secara tiba-tiba setelah Anda
mengalami cedera. Terkadang, Anda sampai tidak mampu untuk menggerakkan
area tubuh yang terasa nyeri tersebut. Namun, ada pula yang hanya merasakan
nyeri bila menekan, menyentuh, atau menggerakkan area tubuh yang mengalami
cedera.
 Deformitas atau perubahan bentuk tulang
Selain dua tanda di atas, deformitas atau perubahan bentuk tulang juga
kerap menjadi gejala yang dirasakan penderita fraktur. Meski demikian, tidak
semua penderita patah tulang akan mengalami gejala ini.
Beberapa jenis fraktur, seperti fraktur stres, mungkin hanya mengalami retak dan
tulang tetap berada pada posisinya. Pada kondisi ini, Anda mungkin tidak
melihat adanya deformitas pada area tubuh Anda.
 Sulit menggerakkan area tubuh yang mengalami patah tulang
Salah satu fungsi tulang dalam sistem gerak manusia adalah memberi
kemampuan tubuh untuk bergerak. Ketika jaringan tubuh tersebut rusak,
kemampuan Anda untuk menggerakkan tubuh pun menjadi menurun.
Oleh karena itu, ketika tulang Anda patah atau rusak akibat fraktur, Anda
mungkin akan merasakan gejala berupa sulit menggerakkan area tubuh yang
mengalami patah tulang tersebut.
 Ada bunyi retakan atau patahan
Tulang adalah jaringan tubuh yang bersifat kaku. Sama seperti benda
yang keras dan kaku, tulang yang mengalami patah atau retak mungkin akan
terdengar suara khas seperti bunyi ‘krek’. Bunyi ini umumnya terdengar saat
kecelakaan atau cedera itu terjadi.
 Mati rasa di area yang patah tulang
Sama seperti pembengkakan, mati rasa atau kesemutan juga sering
terjadi setelah Anda mengalami cedera. Oleh karena itu, patah tulang akibat
cedera mungkin menunjukkan ciri-ciri atau tanda berupa mati rasa atau
kesemutan pada penderitanya.
Gejala mati rasa ini bisa terjadi di jenis fraktur apapun, tetapi umumnya paling
sering dialami pada pasien yang mengalami patah tulang tangan dan lengan,
patah tulang kaki dan tungkai.
 Bengkak, kemerahan, dan terasa hangat
Ciri-ciri fraktur lainnya yang umum terjadi adalah bengkak di sekitar
area tulang yang patah. Dilansir dari Nationwide Children’s Hospital,
pembengkakan merupakan reaksi tubuh yang terjadi ketika Anda mengalami
cedera akibat kecelakaan, jatuh, dan sebagainya.
Umumnya, pembengkakan ini dibarengi dengan kemerahan serta terasa hangat
dan lunak di kulit sekitar tulang yang mengalami fraktur. Kemerahan dan rasa
hangat ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke area yang cedera,
sedangkan pembengkakan adalah hasil dari peningkatan pergerakan cairan dan
sel darah putih ke area cedera.

3. Apa yang harus dilakukan bila mengalami fraktur


 Pertahankan jangan sampai terjadi pergrakan
 Jika patah tulang menembus kulit, luka ditutup dengan pembalut bersih
 Segera bawa ke RS
 Tindakan dirumah sakit
- Reposisi immobilisasi dengan gips
- Dilakukan bila tulang yang patah tidak merusak jaringan disekitarnya,
patah tulang sederhana dan tidak mengenai sendi
- Operasi pembersihan dan pemasangan penyangga tulang
- Operasi pembersihan dilakukan pada patah tulang yang merobek kulit
dan kelenjar sehingga terkena udara bebas
- Operasi pemasangan penyangga tulang dilakukan pada tulang yang tidak
stabil
4. Apa yang dilakukan setelah pulang dari rumah sakit
- Kontrol ke poli ortopedi
- Segera kembali ke instalasi rawat darurat bila timbul warna kebiruan dan
dingin
Untuk operasi
- Kontrol ke poli ortopedi
- Segera kembali ke rumah sakit atau pukesmas terdekat bila ada keluhan
nyeri seperti perdarahan yang hebat.

5. Akibat jika patah tulang tidak mendapatkan penanganan dengan benar


- Tulang tidak tersambung
- Insfeksi pada tulang yang terbuka
- Sambungan pada posisi yang tidak benar
DAFTAR PUSTAKA

Black.J.dan Hokanson.J.H.2014.”Keperawatan Medikal Bedah: Edisi 8, Buku 3”.


Singapore : Elseivier.

https://id.scribd.com/document/365625523/Sap-Satuan-Acara-Penyuluhan-
Muskuloskeletal-1

Anda mungkin juga menyukai