Disusun Oleh :
AGUS TAUFIQURROHMAN
SARA ZILDA
WASILATUR ROHMAH
WIDIYA NOVITA SARI
ZAINUR RIZAL
Penyusun
Mengetahui,
( ) ( )
Pembimbing Lahan
( )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
kepada kita, sehingga tugas satuan acara penyuluhan tentang “TERAPI KOMPRES AIR
HANGAT UNTUK MENGURANGI NYERI SENDI” dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Tugas ini juga sebagai tugas yang harus dikerjakan untuk sarana pembelajaran bagi
kita.
Makalah ini kami buat berdasarkan apa yang telah saya terima dan juga saya kutip
dari berbagi sumber. Semoga isi dari makalah ini dapat berguna bagi kita dan dapat
menambah wawasan serta pengetahuan kita.
Selayaknya manusia biasa yang tidak pernah lepas dari kesalahan, maka dalam pembuatan
makalah ini masih banyak yang harus di koreksi dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran sangat dianjurkan guna memperbaiki kesalahan dalam makalah ini. Demikian,
apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam isi makalah ini, penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penyusun
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TERAPI KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP NYERI SENDI
a. Latar Belakang
Setelah mengikuti penyuluhan selama 35 menit, klien dapat mengerti dan
mamahami tentang Terapi Kompres Air Hangat Terhadap Nyeri Sendi.
b. Tujuan umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 35 menit, diharapkan klien dapat
memahami Terapi Kompres Air Hangat Terhadap Nyeri Sendi.
c. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan tentang Terapi Kompres Air Hangat Terhadap
Nyeri Sendi, klien dapat:
a. Memahami pengertian Nyeri Sendi
b. Memahami Penyebab nyeri Sendi
c. Memahami pencegahan nyeri Sendi
d. Penatalaksanaan nyeri Sendi
e. Memahami langkah-langkah kompres Air Hangat
f. Metode
a. Lecture
b. Tanya jawab
g. Media dan Alat Peraga
a. Leaflet
b. Flipchart
h. Kegiatan Pelaksanaan
No
WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
.
1 5 Menit Pendahuluan
a. Membuka kegiatan dengan a. Menjawab salam
mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan dari c. Memperhatikan
penyuluhan
d. Kontrak waktu d. Memperhatikan
e. Kontrak bahasa e. Memperhatikan
f. Menyebutkan materi yang akan f. Memperhatikan
diberika
g. Apersepsi g. Memperhatikan
2 20 Menit a. Memahami pengertian Nyeri a. Memperhatikan
Sendi b. Mendengarkan
b. Memahami Penyebab Nyeri Sendi
c. Memahami Pencegahan Nyeri c. Konsentrasi
Sendi d. Menyimak
d. Memahami penatalaksanaan nyeri
sendi e. Tidak meninggalkan
e. Memahami langkah-langkah tempat penyuluhan
kompres air hangat f. Memperhatikan
f. Memberikan kesempatan kepada
pasien dan keluarga untuk g. Memperhatikan
bertanya h. Memperhatikan
g. Memberikan reinforsemen i. Memperhatikan
(pujian) kepada peserta yang telah
j. Audien menjawa
bertanya ataupun yang mencoba
pertanyaan
menjawab
h. Memberikan pertanyaan /evaluasi
kepada audien.
3 Penutup a. Kesimpulan dari pembelajaran a. Mendengarkan
(10 Menit)
b. Memberi leaflet b. Mendengarkan dan
c. Mengucapkan terimakasih kepada menjawab salam
peserta penyuluhan
d. Mengucapkan salam
i. Evaluasi
1) Evaluasi struktur
1) Kesiapan materi SAP
2) Kesiapan media: fipchart dan leaflet
Keterangan:
1. Moderator :
2. Penyaji :
3. Audiens :
4. Fasilitator :
5. Observer :
6. Notulen :
l. Materi
KOMPRES HANGAT UNTUK MENGURANGI NYERI SENDI
1. Definisi
Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal
yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subyektif dan sangat bersifat
individual. Stimulus nyeri dapat berupa stimulus yang bersifat fisik dan/atau
mental, sedangkan kerusakan dapat terjadi pada jaringan aktual atau pada fungsi
ego seorang individu (Potter, P. 2005)
2. Etiologi
Penyebab utama penyakit nyeri sendi masih belum diketahui secara pasti.
Biasanya merupakan kombinasi dari faktor genetik, lingkungan, hormonal dan
faktor sistem reproduksi. Namun factor pencetus terbesar adalah faktor infeksi
seperti bakteri, mikroplasma dan virus. Ada beberapa teori yang dikemukakan
sebagai penyebab nyeri sendi yaitu:
a. Mekanisme imunitas.
Penderita nyeri sendi mempunyai auto anti body di dalam serumnya yang di
kenal sebagai faktor rematoid anti bodynya adalah suatu faktor antigama
globulin (IgM) yang bereaksi terhadap perubahan IgG titer yang lebih besar
1:100, Biasanaya di kaitkan dengan vaskulitis dan prognosis yang buruk.
b. Faktor metabolik.
Faktor metabolik dalam tubuh erat hubungannya dengan proses autoimun.
6. Penatalaksanaan
termasuk kedalam kelompok yang mana sesuai dengan kondisi tersebut.
a. Farmakologi
1) Pendidikan pada pasien mengenal penyakitnya dan penatalaksanaan yang
akan dilakukan sehingga terjalin hubungan baik dan terjamin ketaatan
pasien untuk tetap berobat dalam jangka waktu yang lama.
2) OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid) diberikn sejak dini untuk
mengatasi nyeri sendi akibat inflamasi yang sering dijumpai.
c) Kekuatan menggenggam
e) Peningkatan LED
b. Non-Farmakologi
1) Bimbingan antisipasi
Memodifikasi secara langsung cemas yang berhubungan dengan nyeri,
menghilangkan nyeri dan menambah efek tindakan untuk menghilangkan
nyeri yang lain. Cemas yang sedang akan bermanfaat jika klien
mengantisipasi pengalaman nyeri.
2) Distraksi
Sistem aktivasi retikular menghambat stimulus yang menyakitkan jika
seseorang menerima masukan sensori yang menyenangkan menyebabkan
pelepasan endorfin. Individu yang merasa bosan atau diisolasi hanya
memikirkan nyeri yang dirasakan sehingga ia mempersepsikan nyeri
tersebut dengan lebih akut. Distraksi mengalihkan perhatian klien ke hal
yang lain dan dengan demikian menurunkan kewaspadaan trerhadap
nyeri bahkan meningkatkan toleransi terhadap nyeri.
3) Hipnosis diri
Hipnosis dapat membantu menurunkan persepsi nyeri melalui pengaruh
sugesti positif untuk pendekatan kesehatan holistik, hipnosis diri
menggunakan sugesti diri dan kesan tentang perasaan yang nyaman dan
damai.
4) Relakasasi dan teknik imajinasi
Klien dapat merubah persepsi kognitif dan motivasiafektif. Latihan
relaksasi progresif meliputi latihan kombinasi pernapasan yang terkontrol
dan rangkaian kontraksi serta relaksasi kelompok otot. Klien mulai latihan
berbafas dengan perlahan dan menggunakan diafragma, sehingga
memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada mengembang
penuh. Saat klien melakukan pola pernapasan yang teratur, perawat
mengarahkan klien untuk melokalisasi setiap daerah yang mengalami
ketegangan otot, berpikir bagaimana rasanya, menenangkan otot
sepenuhnya dan kemudian merelaksasikan otot-otot tersebut.
5) Kompres Air Hangat
1. PENGERTIAN KOMPRES AIR HANGAT
Menurut Doengoes, 2000 kompres air hangat adalah memberikan rasa hangat pada
daerah tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada
bagian tubuh yang memelukan Tindakan ini selain untuk melncarkan sirkulasi darah juga
untuk menghilangkan rasa sakit, merangsang peristaltik usus, pengeluaran getah radang
menjadi lancar, serta memberikan ketenangan dan kesenangan pada klien. Pemberian
kompres dilakukan pada radang persendian, kekejangan otot, perut kembung, dan
kedinginan.
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman,
mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah spasme otot dan
memeberikan rasa hangat pada daerah tertentu. Kompres air hangat dapat dilakukan
menempelkan kantong karet yng diisi air hangat atau handuk yang telah direndam di dalam
air hangat, ke bagian tubuh yang nyeri. Sebaiknya diikuti dengan latian pergerakan atau
pemiijatan. Dampak fisiologis dari kompres air hangat adalah kelunakan jaringan fibrosa,
membuat otot tubuh menjadi rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan
memperlancar aliran darah.
2. Macam-macam kompres
a. Kompres hangat kering /; biasanya menggunakan baby fiver atau bisa juga
menggunakan buli-buli
b. kompres panas basah : biasanya menggunakan baskom air hangat sekitar 40C dan
dengan menggunakan waslap atau kain.
3. Indikasi Kompres Hangat
a. Pada klien suhu tinggi
b. pada klien kesakitan
c. klien radang persendian
d. kekejangan otot
e. klien perut kembung
f. klien bengkak akibat suntikan
g. klien bila kedinginan, misalnya : akibat narkoses, iklim atau ketenangan jiwa
h. pada bagian abses
i. klien dengan pembengkakan atau hematoma
4. Kontraindikasi Pemberian Kompres Air Hangat
a. 24 jam pertama setelah cidera traumatik. Panas akan meningkatkan perdarahan dan
pembengkakan.
b. perdarahan aktif, panas akan menyebabkan vasodilatasi atau meningkatkan perdarahan
c. edema non inflamasi, panas meningkatkan permeabilitas kapiler dan edema.
d. tumor ganas terlokalisasi, panas mempercepat metabolisme sel, pertumbuhan sel dan
meningkakan sirkulasi, panas dapat mempercepat metastase
e. gangguan kulit yang menyebabkan kemerahan atau lepuh
FAHLUFI, D. R. (2009). Penerapan Kompres Air Hangat Untuk Mengurangi Rasa Nyeri
Pada Lansia Dengan Gout.Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Rosi, F (2018). Penerapan Kompres Air Hangat Terhadap Intensitas Nyeri Pada Lansia
Dengan Osteoarhtritis. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Lukman, & Ningsih, N. (2012). Asuhan Keperawatan Klien dengn Gangguan
Sistem Muskuloskeletal. Jakarta:
Salemba Medika.
Tamher, S., & Noorkasiani. (2011). Kesehatan Lanjut Usia dengan Pendekatan
Asuhan
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Chandra, A.S. 2002. Perbandingan Efek Terapi Panas Dengan Terapi
Dingin Terhadap Pengurangan Nyeri Pada Penderita Osteoartritis
Lutut Di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP DR.Kariadi Semarang.
Program Studi Rehabilitasi Medik, Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro, Semarang.
LEMBAR OBSERVASI PENYULUHAN KESEHATAN
Di Wisma Seruni UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha
1. Evaluasi Struktural
a. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam
penyuuhan semua lengkap dan
dapat digunakan dalam
penyuluhan :
Leaflet
Flipchart
b. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk
makalah dan dibuatkan flipchsrt
dan leaflet dengan ringkas,
menarik, lengkap dan mudah
dimengerti oleh peserta
penyuluhan.
c. Persiapan Peserta
Penyuluhan mengenai kompres
air hangat untuk mengurangi
nyeri sendi. Peserta telah
diinformasikan sebelum
dilaksanakan penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Peserta
Peserta mengikuti acara
penyuluhan kesehatan dari awal
sampai selesai dan aktif selama
proses penyuluhan berlangsung
b. Moderator
Moderator mampu memimpin
jalannya acara penyuluhan dan
proses diskusi sampai penutup
c. Penyuluh
Menjelaskan materi penyuluhan
dengan jelas dan menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti
serta telah menguasai materi yang
dibawakan
d. Fasilitator
Aktif dalam memberikan motivasi
kepada peserta pada saat proses
diskusi berlangsung dan
memfasilitasi dalam teknis
penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. Sebanyak 60% peserta mampu
mengungkapkan kembali
pengertian Nyeri
b. Sebanyak 60% peserta mampu
menyebutkan pencegahan nyeri
c. Sebanyak 60% peserta mampu
menyebutkan langkah-langkah
kompres air hangat