DAN ELEKTROLIT
1. AIR
• Air adalah senyawa utama dari tubuh
manusia
• Rata-rata pria Dewasa hampir 60%
dari berat badannya adalah air
• rata-rata wanita mengandung 55% air
dari berat badannya
Lanjutan
2. SOLUT (Zat terlarut)
• Cairan tubuh mengandung dua jenis
substansi terlarut (zat terlarut) elektrolit
dan non-elektrolit
Elektrolit
• Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di
dalam larutan dan akan menghantarkan
arus listrik
• Elektrolit berdisosiasi menjadi ion positif
dan negatif dan diukur dengan
kapasitasnya untuk saling berikatan satu
sama lain
• Terdiri dari kation dan anion
lanjutan
• Kation : ion-ion yang mambentuk muatan
positif dalam larutan.
• Kation ekstraselular utama adalah natrium
(Na), sedangkan kation intraselular utama
adalah kalium (K).
• Sistem pompa terdapat di dinding sel
tubuh yang memompa natrium ke luar dan
kalium ke dalam
Lanjutan
• Anion : ion-ion yang membentuk muatan
negatif dalam larutan.
• Anion ekstraselular utama adalah klorida (
Clˉ), sedangkan anion intraselular utama
adalah ion fosfat (PO4ɜ)
Non-elektrolit
• Substansi seperti glokusa dan urea yang
tidak berdisosiasi dalam larutan dan diukur
berdasarkan berat (miligram per 100 ml-
mg/dl).
• Non-elektrolit lainnya yang secara klinis
penting mencakup kreatinin dan bilirubin
• Catatan : Kehilangan cairan melalui kulit
(difusi) & paru disebut Insensible Water
Loss (IWL)
• Bila ingin mengetahui “Insensible Water
Loss (IWL)” maka kita dapat
menggunakan penghitungan sebagai
berikut :
• DEWASA = 15 cc/kg BB/hari
• ANAK = (30 – usia (th)) cc/kg BB/hari
(Iwasa M, Kogoshi S. Fluid Therapy. Bunko do,
1995. P 8.)
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEBUTUHAN CAIRAN
DAN ELEKTROLIT
1. USIA
Variasi usia berkaitan dengan luas
permukaan tubuh, metabolisme yang
diperlukan dan berat badan
selain itu sesuai aturan, air tubuh
menurun dengan peningkatan usia
2. JENIS KELAMIN
Wanita mempunyai air tubuh yang
kurang secara proporsional, karena lebih
banyak mengandung lemak tubuh
3. STRES
• Stres dapat menimbulkan peningkatan
metabolisme sel, konsentrasi darah dan
glikolisis otot, mekanisme ini dapat
menimbulkan retensi sodium dan air.
• Proses ini dapat meningkatkan produksi
ADH dan menurunkan produksi urine
4. SAKIT
• Keadaan pembedahan, trauma jaringan,
kelainan ginjal dan jantung, gangguan
hormon akan mengganggu
keseimbangan cairan
5. Temperatur lingkungan
Panas yang berlebihan menyebabkan
berkeringat.
Seseorang dapat kehilangan NaCl
melalui keringat sebanyak 15-30 g/hari
6. Diet
Pada saat tubuh kekurangan nutrisi,
tubuh akan memecah cadangan energi,
proses ini akan menimbulkan pergerakan
cairan dari interstisial ke intraselular.
TEKANAN OSMOTIK
Oleh :
Moh. Lutfi.
Pengertian dan Indikasi
Pemberian cairan intravena (infus) yaitu
memasukan cairan atau obat langsung
kedalam pembuluh darah vena dalam
jumlah dan waktu tertentu dengan
menggunakan infus set (potter,2005)
Tindakan infus diberikan pada klien
dengan :
Dehidrasi
sebelum transfusi darah
pra dan pasca bedah sesuai program pengobatan
serta klien yang sistem pencernaannya terganggu.
TUJUAN UTAMA TERAPI
INTRAVENA
1. Mengembalikan dan mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektrolit
tubuh
2. Memberikan obat-obatan dan
kemoterapi
3. Transfusi darah dan produk darah
4. Memberikan nutrisi parenteral dan
suplemen nutrisi
Keuntungan dan Kerugian
Terapi Intravena
Keuntungan :
• Efek terapeutik segera dapat tercapai karena
penghantaran obat ke tempat target
berlangsung cepat.
• Absorsi total memungkinkan dosis obat lebih
tepat dan terapi lebih dapat diandalkan
• Kecepatan pemberian dapat dikontrol sehingga
efek terapeutik dapat dipertahankan maupun
dimodifikasi
• Rasa sakit dan iritasi obat-obat tertentu
jika diberikan intramuskular atau subkutan
dapat dihindari
• Sesuai untuk obat yang tidak dapat
diabsorbsi dengan rute lain karena
molekul yang besar, iritasi atau
ketidakstabilan dalam traktus
gastrointestinalis
Kerugian :
Tidak bisa dilakukan “drug Recall” dan mengubah aksi
obat tersebut sehingga resiko toksisitas dan sensitivitas
tinggi
Kontrol pemberian yang tidak baik bisa menyebabkan
“speeed Shock”
Komplikasi tambahan dapat timbul, yaitu:
• Kontaminasi mikroba melalui titik akses ke sirkulasi dalam
periode tertentu
• Iritasi Vaskular, misalnya phlebitis kimia
• Inkompabilitas obat dan interaksi dari berbagai obat
tambahan
Peran Perawat
Dalam Terapi Intravena
1. Memastikan tidak ada kesalahan maupun kontaminasi
cairan infus maupun kemasannya
2. Memastikan cairan infus diberikan secara benar
(pasien, jenis cairan, dosis, cara pemberian dan waktu
pemberian)
3. Memeriksa apakah jalur intravena tetap paten
4. Observasi tempat penusukan (insersi) dan melaporkan
abnormalitas
5. Mengatur kecepatan tetesan sesuai dengan instruksi
6. Monitor kondisi pasien dan melaporkan setiap
perubahan
Persiapan
Cuci tangan di air mengalir
Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan
IV Catheter (Abocath) sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
Infus set sesuai ukuran
Cairan infus sesuai kebutuhan klien
Standard infus (kolf)
Tali pembendung (Torniquet)
Kapas alkohol 70 % dalam tempatnya
Betadine dalam tempatnya
Kassa steril
Sarung tangan bersih
Plester
Bengkok (nierbekken\piala ginjal)
Gunting verband
Pengalas
Spalk bila perlu (untuk anak-anak)
Ukuran 16
Guna: – Dewasa
- Bedah Mayor, Trauma
- Apabila sejumlah besar cairan perlu diinfuskan
Pertimbangan Perawat: – Sakit pada insersi
- Butuh vena besar
Ukuran 18
Guna: - Anak dan dewasa
- Untuk darah, komponen darah, dan infus kental lainnya
Pertimbangan Perawat: – Sakit pada insersi
- Butuh vena besar
Ukuran 20
Guna: – Anak dan dewasa
- Sesuai untuk kebanyakan cairan
infus, darah, komponen darah,
dan infus kental lainnya
Pertimbangan Perawat: umum dipakai
Ukuran 22
Guna: – Bayi, anak, dan dewasa (terutama usia
lanjut)
- Cocok untuk sebagian besar cairan
infus
Pertimbangan Perawat:
- Lebih mudah untuk insersi ke vena yang kecil,
tipis dan rapuh
- Kecepatan tetesan harus dipertahankan lambat
- Sulit insersi melalui kulit yang keras
Ukuran 24, 26
Guna: – Nenonatus, bayi, anak dewasa
(terutama usia lanjut)
- Sesuai untuk sebagian besar cairan
infus, tetapi kecepatan tetesan lebih
lambat
Pertimbangan Perawat:
- Untuk vena yang sangat kecil
- Sulit insersi melalui kulit keras