Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : Metode Kanguru


Sasaran : Orang Tua BBLR
Hari/tanggal : Rabu, 18 September 2019
Jam : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Kutai
Pelaksana : Mahasiswa Program Profesi Nurse STIKes Ngudia
Husada Madura

A. Latar Belakang

Metode kangguru (kangaroo care) mulai dikembangkan sejak 1978 oleh Neos Edgar Rey dan

Hector Martines, peneliti pada Instituto Materno Infantile in Santa Fe De Bogota Colombia. Dan

akhirnya diterapkan di Columbia pada tahun 1983. metode kangguru disebut juga dengan perawatan

bayi lekat, Kangaroo Mother Care, Breastcrawl, dan skin to skin contact.

Awalnya metode ini hanya diperuntukkan bagi bayi premature dengan berat badan yang kurang

(BBLR), karena terbukti efektif meningkatkan berat badan bayi dengan cepat dan optimal, serta dapat

menstabilkan suhu tubuh, denyut jantung, da frekuensi pernapasan bayi premature. Namun, sekarang

metode kangguru ini tidak terbatas bagi mereka yang melahirkan bayi premature dan berat badan

kurang saja. Metode ini juga dilakukan pada bayi normal, baik itu yang lahir secara normal melalui

vagina, maupun melalui bedah cesar. Bahkan, pelaksanaan proses inisiasi menyusui dini, merupakan

salah satu penerapan dari metode kanggru.

Hal ini karena saat melakukan metode kangguru, dimana terjadi kontak antara kulit ibu dan kulit

bayi (skin to skin contact), terbukti tidak hanya efektif meningkatkan kesehatan fisik dan psikologis

bayi, tetapi juga ibu. Tidak itu saja, metode ini juga dapat meningkatkan kualitas hubungan antara ibu

dan bayinya.

Banyaknya manfaat penerapan metode kangguru pada ibu dan bayi, serta penggunaannya yang

praktis, ekonomis, dan dapat dilakukan dimana saja, baik saat perawatan di rumah sakit maupun setelah

pulang dirumah, menuntut kita untuk mengetahui lebih banyak lagi mengenai pelaksanaan metode

kangguru, tata cara dan manfaatnya, terutama bagi ibu yang mempunyai BBLR/ bayi dengan berat

badan kurang.
B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, keluarga pasian mampu memahami

tentang Metode Kanguru.

C. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan keluarga pasien mampu :

1. Pengertian metode kangguru dengan bahasa sendiri

2. Menyebutkan waktu pelaksanaan metode kangguru

3. Menyebutkan pengertian BBLR

4. Menyebutkan 2 dari 4 alasan penggunaan metode kangguru pada BBLR

5. Menyebutkan 3 dari 5 kriteria BBlR untuk metode kangguru

6. Menjelaskan cara melakukan metode kangguru

7. Menjelaskan pemantauan saat melakukan metode kangguru

8. Menyebutkan 5 dari 8 manfaat metode kangguru pada BBLR

D. METODE PENYULUHAN

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Demonstrasi

E. MEDIA PENYULUHAN

Media penyuluhan yang digunakan :

1. Materi SAP

2. Lefleat

3. Fleep chard

F. ORGANISASI KEGIATAN

Pembimbing Akademik : NS. Mufarika, S.Kep, M.Kes

Pembimbing Klinik :

Moderator : Alfian Prasetya Anugrah, S.Kep

Pemberi Materi : Vitria Novika Sari, S.Kep

Observer : Widya Novita Sari, S.Kep

Fasilitator : Taufan Dwiyanto Santoso, S.Kep


G. URAIAN TUGAS

1. Moderator

Tugas :

a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta

b. Mengatur proses dan lama penyuluhan

c. Memotifasi peserta umtuk bertanya

d. Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi

e. Menutup acara penyuluhan

2. Penyuluh

Tugas :

a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan bahasa yang mudah dipahami oleh

pasien

b. Memotifasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan penyuluhan

c. Menjawab pertanyaan peserta

3. Fasilitator

Tugas :

a. Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta

b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan

c. Menginterupsi penyuluh tentang istilah atau hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi

peserta

d. Mempraktekkan gerakan bersama peserta

e. Membagikan leaflet kepada peserta

f. Fasilitator dapat menjawab bila diperlukan

4. Observer

Tugas :

a. Mencatat nama, alamat, jumlah peserta serta menempatkan diri sehingga

memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan. Mencatat

pertanyaan yang diajukan oleh peserta.

b. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan

c. Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan


H. KEGIATAN PENYULUHAN

N Waktu Tahapan Penyuluhan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


o
1 5 menit Pembukaan :
1. Memberi salam 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan 2. Menjelaskan tujuan
penyuluhan penyuluhan 2. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan topik 3. Menjelaskan topik memperhatikan
penyuluhan penyuluhan 3. Mendengarkan dan
memperhatikan
2 10 Pelaksanaan :
menit 1. Menjelaskan kembali 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan
Menggali metode kanguru. memperhatikan
pengetahuan peserta 2. Mendemonstrasikan
tentang metode Metode kanguru
kangguru
2. Memberi
reinforcement positif
3. Menjelaskan
pengertian metode
kangguru
4. Menjelaskan waktu
pelaksanaan metode
kangguru
5. Menjelaskan metode
kangguru dan BBLR
6. Menjelaskan
pengertian BBLR
7. Menjelaskan alasan
pelaksanaan metode
kangguru pada
BBLR
8. Memberi kesempatan
pada peserta untuk
bertanya
9. Memberi
reinforcement positif
10. Menjawab
pertanyaan yang
diajukan
11. Menjelaskan kriteria
BBLR untuk metode
kangguru
12. Menjelaskan cara
melakukan metode
kangguru
13. Menjelaskan
pemantauan yang
harus dilakukan saat
melakukan metode
kangguru
14. Menjelaskan manfaat
metode kangguru
15. Memberi kesempatan
pada peserta untuk
bertanya
16. Memberi
reinforcement positif
17. Menjawab
pertanyaan yang
diajukan
3 10 Evaluasi :
menit 1. Memberi kesempatan 1. Menganjurkan 1. Peserta bertanya
kepada peserta untuk peserta untuk
bertanya bertanya apa yang
2. Meminta peserta masih belum
penyuluhan dimengerti
menjelaskan kembali 2. Bertanya kembali 2. Peserta
tentang Metode tentang metode menjawab
Kanguru : kanguru.. pertanyaan

4 5 menit Penutup :
Mengucapkan terima kasih Mengucapkan salam Menjawab salam
dan mengucapkan salam penutup

I. SETTING TEMPAT

FLIPCHART
: Peserta penyuluhan

: observer

: Moderator

: Fasilitator

: Penyuluh

J. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur :

a. Peserta hadir ditempat penyuluhan

b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang Kutai

c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan (SAP, Flipchart, dan leaflet)

dilakukan sebelum jadwal pelaksanaan

2. Evaluasi Proses

a. Masing-masing anggota tim penyuluhan bekerja sesuai dengan tugas masing-masing

b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, terlibat aktif dalam diskusi dan Peserta

hadir minimal 70% dari jumlah undangan


3. Evaluasi Hasil

Peserta mampu :

1. Menyebutkan pengertian metode kangguru dengan bahasa sendiri


2. Menyebutkan waktu pelaksanaan metode kangguru
3. Menyebutkan pengertian BBLR
4. Menyebutkan 2 dari 4 alasan penggunaan metode kangguru pada
BBLR
5. Menyebutkan 3 dari 5 kriteria BBlR untuk metode kangguru
6. Menjelaskan cara melakukan metode kangguru
7. Menjelaskan pemantauan saat melakukan metode kangguru
8. Menyebutkan 5 dari 8 manfaat metode kangguru pada BBLR
Lampiran

METODE KANGGURU PADA BBLR

1. Pengertian
Metode kangguru adalah cara perawatan bayi dengan menggendong lekat bayi
lekat ke dada ibu, layaknya induk kangguru memasukkan anaknya ke dalam kantung,
tanpa ada batas kain (skin to skin), sehingga ada kontak langsung antara kulit bayi dan
kulit ibu. Perawatan kangguru ini telah terbukti dapat menghasilkan pengaturan suhu
tubuh yang efektif dan lama, serta denyut jantung dan pernafasan yang stabil pada
BBLR. Metode ini dapat diterapkan pada saat inisiasi menyusui dini, pemberian ASI,
namun pada BBLR metode ini dianjurkan dilakukan selama 24 jam.

2. Metode Kangguru = hold me, feed me, love me


Saat perawatan bayi dengan metode kangguru, bayi yang didekap oleh ibunya,
merasakan sentuhan kulit kekulit yang tentu memberikan kenyamanan dan
ketenangan pada bayi. Suhu tubuh ibu dapat naik dan turun dengan sendirinya sesuai
kebutuhan bayi (maternal neonatal thermal synchrony), tanpa pengaturan manual
seperti incubator. Kontak kulit ke kulit ini juga dapat meminimalkan kehilangan panas
dari permukaan tubuh bayi, yang tidak dapat dilakukan incubator. Dengan kontak
emosional yang erat antara ibu dan bayi pada metode kangguru, produksi asi
meningkat karena adanya refleks letdown oleh hormone oksitosin dalam tubuh ibu.
Bayi pun tidak perlu di keluar masukkan dari incubator untuk bias mendapat ASI.
Bayi dapat langsung menghisap ASI dari payudara ibu dengan sedikit mengubah
posisi, Karena bayi memiliki insting dan dapat merasakan detak jantung ibunya.

Selain itu metode kangguru dapat menurunkan resiko infeksi pada bayi karena
bagaimanapun flora normal kulit ibu tentu lebih “aman” dari pada kuman resisten
antibiotic di ruang rawat rumah sakit. Bayipun lebih cepat dipulangkan dari rumah
sakit karena peningkatan berat badan lebih cepat dan metode kangguru dan
dilanjutkan di rumah oleh ibu dibantu oleh anggota keluarga lainnya. Dengan
demikian biaya perawatan rumah sakit dapat ditekan.
3. BBLR dan Metode Kangguru
BBLR adalah bayi yang berat badan lahirnya kurang dari 2500 gr, tanpa
memandang usia kehamilan. BBLR dibedakan menjadi dua bagian, (1) BBL sangat
rendah bila lahir dengan berat < 1500 gr, (2) BBLR dengan berat lahir 1500-2499 gr.

BBLR memiliki kulit yang sangat tipis, jaringan lemak bawah kulit sedikit,
permukaan tubuhnya relative lebih luas dibandingkan dengan berat badan, pusat
pengaturan suhu yang belum sempurna. Oleh karena itu BBLR mudah kehilangan
panas dan sering kedinginan. Kondisi ini dapat membawa bencana yang besar bagi
kelangsungan hidup bayi. Apabila bayi mengalami kedinginan maka dapat terjadi
henti nafas, badannya pucat kebiruan, detak jantungnya melemah dan berakhir dengan
kematian.

Metode kangguru dilakukan setelah 2 minggu kelahiran sampai bayi tidak mau
lagi, yaitu sekitar usia 36 minggu atau menunggu berat badan bayi 2 kg. metode ini
dianjurkan selama 24 jam, tetapi pada permulaan dapat dilakukan bertahap dari
minimal 60 menit, kemudian ditingkatkan terus menerus siang dan malam dan
berhenti hanya saat ketika mengganti popok. Pada saat itu dokter akan memeriksa
jumlah dan waktu minum, serta pemantauan pertumbuhannya. Misalnya, kemampuan
bayi meminum ASI kira-kira 180-200 ml/kg BB/hari, kenaikan BB per hari paling
tidak 20-30 gram atau 2 ons perminggu.

Kriteria BBLR untuk metode kangguru:

1. bayi dengan BB ≤ 2000 gr.


2. tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai.
3. refleks dan koordinasi isap serta menelan baik.
4. perkembangan selama di inkubator baik.
5. kesiapan dan keikutsertaan orang tua.

4. Cara Melakukan Metode Kangguru


1. beri bayi topi, popok, dan kaus kaki yang telah dihangatkan terlebih dahulu.
Bila suhu sedang dingin, bayi boleh dipakaikan baju tanpa lengan berbahan
katun yang dibuka dibagian depannya, agar dada bayi tetap dapat menempel
pada dada ibu (skin to skin).
2. letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak, langsung ke kulit ibu dan
pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan
siku dan tungkai tertekuk (seperti kodok), kepala dimiringkan ke kanan atau
ke kiri dan sedikit mendongak.
3. Ibu dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu dan
bayi diletakkan diantara/belahan payudara ibu, baju diselimutkan kepada bayi
kemudian ibu mamakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak
terjatuh.
4. Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dapat digunakan handuk atau kain
lebar yang elastis atau kantung yang dibuat sedemikian rupa untuk menjaga
tubuh bayi tidak terjatuh. Bila kurang menutupi badan bayi bisa ditambah
dengan selimut.
Di indonesia sendiri sudah ada kain gendong khusus yang memiliki celana
bayi menempel. Besarnya setinggi bayi, kemudian sisi kanan dan kirinya ada
dua pasang tali. Untuk menggunakannya, bayi dimasukkan ke dalam celana
kain gendong tersebut tanpa baju, kemudian badan bayi ditempelkan ke badan
ibu sesuai dengan langkah 1 dan 2, dan pasang tali dengan rapat.

5. ibu masih dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau
berdiri, duduk, jalan, makan, dan mengobrol. Pada waktu tidur, posisi ibu
setengah duduk atau dengan meletakkan beberapa bantal dibawah punggung
ibu.
6. bila ibu perlu istirahat, dapat digantikan oleh ayah atau anggota keluarga lain.
7. dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan kesiapan ibu, bayi, posisi bayi,
pemantauan bayi, cara pemberian ASI dan kebersihan ibu dan bayi.

5. Pemantauan Bayi Selama Metode Kangguru


 Suhu bayi antara 36.5 – 37.5 oC
 Pemantauan suhu ketiak bayi setiap 6 jam selama 3 hari pertama
 Selanjutnya pengukurannya dilakukan 2 hari sekali
 Pemantauan pernafasan bayi berkisar antara 40-60 kali/mnt dan kadang
disertai dengan periode apnea (tidak bernafas).
 Beberapa tanda bahaya yang perlu dipantau : sulit bernafas, merintih, bernafas
sangat cepat atau sangat lambat, henti nafas yang sering dan lama (> 20 detik),
bayi terasa dingin, sulit minum, muntah-muntah, kejang, diare, kulit kuning.
Bila menjumpai tanda-tanda tersebut segera cari pertolongan tenaga
kesehatan.

6. Manfaat Metode Kangguru


 Menstabilkan denyut jantung, suhu dan pernafasan
 Meningkatkan berat badan dan pertumbuhan dengan efektif
 Meningkatkan hubungan emosi atau psikologis antara ibu dan bayi
 Mengurangi stress ibu dan bayi
 Mengurangi lama menangis bayi
 Mempersingkat masa rawat di rumah sakit
 Meningkatkan produksi ASI ibu dan pemberian ASI ekslusif
 Menurunkan resiko infeksi pada bayi
DAFTAR PUSTAKA

Hanani. 2011. Kangoro Mother Care

Kholipah, S & Tri lin, 2014. Perawatan Metode Kanguru Perencanaan Penyuluhan Pendidikan
Kesehatan Tentang Perawatan BBLR.
http://ncembidan.blogsport.co.id/2014/02/askeb-v-perawat-metode-kanguru.html diakses: 10 oktober
2015

Anda mungkin juga menyukai