Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

ROLE PLAY SENTRALISASI OBAT DI RUANG MAWAR


KUNING BAWAH DI RSUD SIDOARJO

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
Firman Haris F., S.Kep. 161490100048
Nahdhiyyatul Ummah, S.Kep. 161490100106
Rofiqoh Novianti, S.Kep. 161490100123
Anisa Maghfirah, S.Kep. 161490100016
Lutfiana, S.Kep. 161490100078
Mufarrohah, S.Kep. 161490100101
Moh. Syofi, S.Kep. 161490100097
Edi Putra, S.Kep. 121420111100
Didit Eka S., S.Kep. 161490100034
Mauluddin, S.Kep. 161490100087
M. Rasuli, S.Kep. 161490100081

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NGUDIA HUSADA MADURA
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Role Play Sentralisasi Obat ini dibuat untuk memenuhi tugas
Program Praktik Profesi Ners Stase Managemen keperawatan. Diruang Mawar
Kuning Bawah RSUD Sidoarjo.

Laporan ini telah dikonsultasikan dan disahkan pada:

Hari : Selasa

Tanggal : April 2017

Tempat: Ruang Mawar kuning bawah RSUD SIDOARJO

Sidoarjo, April 2017

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing klinik

(Moh. Bagus Lutfi, S. Kep.,Ns) (Arik Wiji Lestari, S. Kep,.Ns)

Kepala Ruangan

Ruang Mawar Kuning

(Arik Wiji Lestari, S. Kep,.Ns)


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang prima

dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus segera direspon oleh perawat.

Respon yang ada harus bersifat kondusif dengan mempelajari langkah-langkah

konkrit dalam pelaksanaanya (Nursalam, 2007). Salah satunya adalah dalam

pengelolaan obat pasien. Teknik pengelolaan secara sentralisasi merupakan

pengelolaaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan pada pasien

diserahkan sepenuhnya kepada perawat. Pengeluaran dan pembagian obat juga

sepenuhnya dilakukan oleh perawat.


Sentralisasi obat sudah dilakukan di Mawar kuning bawah untuk semua

pasien. Di Mawar kuning bawah masih belum memberikan surat persetujuan

kepada keluarga pasien untuk dilakukan sentralisasi obat. Pemberian obat oral

maupun injeksi diresepkan oleh dokter dan diterima oleh perawat yang kemudian

diserahkan kepada keluarga pasien. Keluarga pasien mengambil obat dikamar obat

atau apotek, selanjutnya diserahkan kepada perawat untuk dikelola.


Pengawasan terhadap penggunaan obat oral maupun injeksi merupakan

salah satu tugas perawat. Penggunaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan

berbagai kerugian pada pasien. Resistensi tubuh terhadap obat dan resiko

resistensi kuman penyakit dapat terjadi jika konsumsi obat oleh penderita tidak

terkontrol dengan baik. Kerugian lain yang bisa terjadi adalah terjadinya

kerusakan organ tubuh atau timbulnya efek samping obat yang tidak diharapkan.

Oleh karena itu diperlukan suatu cara yang sistematis sehingga penggunaan obat

benar-benar dapat dikontrol perawat dan paisen/keluarga pasien serta resiko

kerugian baik secara material maupun non material dapat dihindari, pada akhirnya
kepercayaan pasien terhadap perawat juga semakin meningkat. Berdasarkan hal

tersebut, untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan sentralisasi obat di Mawar

kuning bawah, kami akan melaksanakan sentralisasi obat oral maupun injeksi.

BAB II
SENTRALISASI OBAT
1. Pengertian
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang

akan diberikan pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat

( Nursalam, 2007).
2. Tujuan
2.1 Tujuan Umum
Mengaplikasikan peran perawat dalam pengelolaan sentralisasi obat dan

mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi obat.


2.2 Tujuan Khusus
a. Mampu meningkatkan pemahaman perawat di Mawar dkuning Bawah

mahasiswa profesi Ners dalam menerapkan pemberian obat secara tepat

dan benar sesuai dengan prinsip 6T dan 1W (tepat pasien, tepat obat, tepat

dosis, tepat waktu, tepat cara pemberian, tepat dokumentasi dan

waspadalah efek samping obat).


b. Mampu meningkatkan keterampilan perawat Mawar kuning bawah dan

mahasiswa Profesi Ners di RSUD Sidoarjo dalam mengelola sentralisasi

obat.
c. Mampu meningkatkan kepatuhan pasien di mawar kuning bawah dalam

penggunaan obat sesuai dengan program terapi.


d. Mampu meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pasien serta keluarga

terhadap kinerja perawat mawar kuning bawah.

3. Manfaat
3.1 Bagi Klien
a. Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan keperawatan
b. Mencegah tertukarnya obat
c. Pemberian obat terprogram dan terkontrol
3.2 Bagi Perawat
a. Tercapainya kepuasan kerja yang optimal
b. Dapat mengontrol secara langsung obat-obatan yang dikonsumsi klien
c. Meningkatkan kepercayaan klien dan keluarga kepada perawat
3.3 Bagi Institusi
a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan sentralisasi obat
b. Terciptanya model asuhan keperawatan professional
4. Tehnik Pengelolaan Sentralisasi Obat

Kontroling terhadap penggunaan dan konsumsi obat merupakan salah satu

peran perawat sehingga perlu dilakukan dalam suatu pola / alur yang sistematis

sehingga penggunaan obat benar-benar dikontrol oleh perawat sehingga resiko

kerugian baik material maupun non material dapat dielimir. Upaya sistematik

meliputi uraian terinci tentang pengelolaan obat secara ketat oleh perawat

diperlukan sebagai bentuk tanggung jawab perawat dalam menyelenggarakan

kegiatan perawatan.

Teknik pengelolaan obat control penuh (sentralisasi) adalah pengelolaan

obat dimana seluruh obat yang diberikan pada klien diserahkan sepunuhnya pada

perawat. Pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan perawat:


1. Penanggung jawab dalam pengelolaan adalah kepala ruangan diserahkan

operasional dapat didegasikan pada staf yang ditunjuk (Perawat Primer).


2. Keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengotrol penggunaan obat
3. Penerimaan obat
a. Obat yang telah diresepkan dan telah diambil oleh keluarga diserahkan

kepada perawat dengan menandatangani lembar serah terima obat yang

ada pada lembar control obat.


b. Perawat menuliskan nama klien, register, jenis obat, jumlah dan

sediaan serta dosis obat dalam lembar control obat dan diketahui

(tanda tangan) oleh keluarga dalam lembar control obat.


c. Klien / keluarga untuk selanjutnya dapat melakukan control

keberadaan obat pada lembar control obat yang ada disisi klien (sisi

bed klien)
d. Obat yang sudah diserahkan selanjutnya disimpan oleh perawat dalam

kotak obat
e. Keluarga dan klien wajib mengetahui letak kotak obat
4. Pembagian obat
a. Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku

sentralisasi obat dan lembar control


b. Obat-obat yang telah diterima disimpan untuk selanjutnya diberikan

oleh perawat dengan memperhatikan alur yang telah tercantum dalam

buku sentralisasi obat dan lembar control obat


c. Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat, kegunaan

obat , jumlah obat dan efek samping kemudian memberi kode serta

menuliskan sisa obat dan tanda tangan setelah melakukan pemberian

obat
d. Sediaan obat yang ada selanjutnya dicek setiap pagi oleh kepala

ruangan / petugas yang ditunjuk (Perawat Primer) dan

didokumentasikan dalam buku sentralisasi dan lembar control obat


5. Penambahan obat baru
a. Bilamana terdapat penambahan atau perubahan jenis, dosis atau

perubahan rute pemberian obat, maka informasi ini akan dimasukkan

dalam buku sentralisasi obat dan lembar control obat


b. Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu), maka

dokumentasi tetap di catat pada buku sentralisasi obat dan lembar

control obat.
6. Obat khusus
a. Obat tersebut khusus apabila sediaan memiliki harga yang cukup

mahal, menggunakan rute pemberian yang cukup sulit, memiliki efek

samping yang cukup besar atau hanya diberikan dalam waktu tertentu

saja
b. Pemberian obat khusus tetap dicatat pada buku sentralisasi obat yang

dilaksanakan oleh perawat asosiet.


c. Informasi yang diberikan pada klien / keluarga : nama obat, kegunaan,

obat, waktu pemberian, efek samping, penanggung jawab pemberian.

Wadah obat sebaiknya diserahkan / ditunjukkan pada klien atau

keluarga

7. Pengambilan Obat
Bila klien pulang atau pindah ruangan dan obat masih ada sisa maka obat

dikembalikan kepada klien / keluarga dan perawat/petugas serta tanggal

dan waktu penyerahan.


5. Alur Pelaksanaan Sentralisasi Obat

DOKTER PERAWAT

PASIEN /
KELUARGA

Surat persetujuan
Pendekatan
sentralisasi obat
perawat
dari perawat
FARMASI /
APOTEK
Pengaturan dan Lembar serah terima
PP / perawat
pengelolaan oleh obat
PASIEN
Pasien / /
Keluarga Buku serah terima/
yangperawat
menerima Masuk obat
KELUARGA
Keterangan :

: Garis Komando
: Garis Koordinasi

Bagan 3.5 Alur pelaksanaan sentralisasi obat

6. Peran masing-masing anggota tim


6.1 Kepala Ruangan
1) Memberikan perlindungan pada pasien terhadap tindakan malpraktek.
2) Memotivasi klien untuk mematuhi program terapi.
3) Menilai kepatuhan klien terhadap program terapi.
6.2 Perawat Primer
1) Menjelaskan tujuan dilaksanakannya sentralisasi obat.
2) Menjelaskan manfaat dilaksanakannya sentralisasi obat.
3) Melakukan tindakan kolaborasi dalam pelaksanaan program terapi.
6.3 Perawat Assosiate
Melakukan pencatatan dan control terhadap pemakaian obat selama klien

dirawat.
7. Pelaksanaan

Kegiatan sentralisasi obat dilaksanakan pada minggu kedua sampai dengan

minggu ketiga selama mahasiswa praktek di mawar kuning bawah. Ruangan yang

digunakan dalam mengelola sentralisasi obat adalah ruangan nurse station.

8. Instrument
1. Surat persetujuan pengelolaan sentralisasi obat
2. Lemari/kotak sentralisasi obat, tempat obat
3. Lembar serah terima obat
4. Format pemberian obat oral dan injeksi

9. Mekanisme Kegiatan

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana


Persiapan 1. PP mendatangi Karu & menyatakan 10 menit Nurse PP
mau mengadakan sentralisasi obat oral Station Karu
dan injeksi PP
2. Karu menanyakan persiapan SO Karu
3. PP menyebutkan hal-hal yang sudah
disiapkan
4. Karu memeriksa kelengkapan
administrasi sentralisasi obat (meliputi:
informed consent, formulir pemberian
obat oral dan injeksi, lembar serah
terima obat)
pelaksanaan 1. PP mendatangi bed pasien yang akan 30 menit Bed PP
di adakan sentralisasi obat paisen
2. PP meminta satu/dua orang keluarga PP
pasien untuk dijelaskan tentang Nurse
sentralisasi obat secara umum di Station PP
nurse station PP
3. PP menjelaskan bagaimana PP
pensentralisasian obat
4. PP memberikan informed consent PP& PA
pada keluarga pasien
5. PP bersama keluarga mencatat jumlah
obat dan menyimpan obat
6. PP & PA bersama sama melakukan
pendokumentasian pemberian obat
Penutup 1. PP melaporkan kepada Karu dengan 15 menit Nurse Karu
membawa semua kelengkapan SO Station
2. Karu mengecek informed concent dan
lembar serah terima obat
3. Karu mengevaluasi pada PP tentang
pelaksanaan sentralisasi obat
BAB III
KEGIATAN
3.1 Pelaksanaan Kegiatan
Topik : Sentralisasi Obat
Sasaran : Pasien Mawar Kuning Bawah
Waktu : 09.00 – 09.30 WIB
Hari / tanggal : Selasa, Minggu II (Tanggal 18/04/2017)
Tempat : Ruang Mawar Kuning Bawah
3.2 Pengorganisasian
Penanggung jawab : Anisa Maghfirah., S. Kep.
Kepala Ruangan : Firman Haris F. S.Kep
Perawat Primer : Nahdiyatul Ummah.,S.Kep
Perawat Assosiate : Mauluddin S. Kep
Farmasi : Lutfiana S.Kep
Pasien : Mufarrohah S.Kep
Keluarga Pasien : Didit Eka S. S.Kep
Tujuan : Setelah dilakukan praktik manajemen
keperawatan, diharapkan di ruang Mawar kuning
bawah mampu menerapkan sentralisasi obat
secara optimal
Rencana strategi :
1. Melaksanakan sentralisasi obat klien bekerja sama dengan perawat, dokter
dan bagian farmasi
2. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan pengelolaan sentralisasi obat
Kriteria hasil :
1. Struktur :
 Pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan di ruang Mawar kuning
bawah Persiapan sarana dan prasarana (kotak obat, informed consent,
lembar serah terima, dll).
 Persiapan dilakukan sebelumnya

2. Proses :
 Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan ruangan yang
telah ditentukan dan klien yang telah menyetujui informed consent
untuk dilakukan sentralisasi obat.
 Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan alur yang telah ditentukan.
3. Hasil :
 Klien puas dengan hasil pelaksanaan sentralisasi obat.
 Obat dapat diberikan secara tepat dan benar 6T dan 1W.
 Perawat mudah mengontrol pemberian obat
 Pendokumentasian pemberian obat dapat dilakukan dengan benar.

A. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT SURAT PERSETUJUAN


SENTRALISASI OBAT
1. Nama, umur, jenis kelamin, alamat dapat diisi dengan nama pasien sendiri,
anak, istri, suami, orang tua, dan lain-lain
2. Nama klien, umur, jenis kelamin, alamat, no reg diisi sesuai data klien
yang bersangkutan.
3. Ruangan diisi sesuai tempat pasien dirawat.
4. Pengisian tanggal sesuai dengan tanggal pelaksanaan informed consent
(yaitu diawal klien MRS)
SURAT PERSETUJUAN
DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : L/P *)
Umur/Kelamin:
Alamat :

Adalah isteri / suami / anak / orang tua *) dari pasien :


Nama :
Umur/kelamin :
Alamat :
Ruang :
No RM :
Menyatakan setuju/tidak setuju *) Untuk dilakukan sentralisasi obat,
setelah mendapatkan penjelasan tentang sentralisasi obat yaitu pengaturan
pemakaian obat yang di atur atau dikoordinator dosis yang diberikan dokter
Sentralisasi obat ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
1. Pasien/keluarga pasien mengisi surat persetujuan untuk kerjasama dalam
pengelolaan sentralisasi obat
2. Setiap ada resep dari dokter di serahkan dahulu kepada perawat yang
bertugas saat itu
3. Setelah pencatatan resep akan di serahkan kembali pada klien/keluarga
kemudian diserahkan pada petugas farmasi
4. Obat akan di simpan di kantor perawat
5. Setiap hari perawat akan memberikan obat sesuai dengan advice dokter
6. Bila pasien pulang obat masih ada/belum habis akan diserahkan kembali
pada keluarga
Demikian persetujuan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
Perawat Primer Yang membuat persetujuan

(…………………………) (………………………….)

FORMAT SERAH TERIMA OBAT

Nama Pasien : Ruangan :


Umur : No. Reg :

Keterangan TT/Nama Terang TT/Nama


No. Nama Obat Dosis Jumlah (Diterima/Diserahk yang Terang yang Ke
an Menyerahkan Diserahkan
FORMAT PENGGUNAAN OBAT ORAL
WAKTU/ JAM
Nama TTD KELUARGA/ PETUGAS
pasien/ Nama obat Rute
No.Bed Pagi Siang Malam
Jam P K Jam P K Jam P K
FORMAT PENGGUNAAN OBAT INJEKSI
Nama Pasien : Ruangan :
Umur : No. Reg :
WAKTU/ JAM
Nama
TTD KELUARGA/ PETUGAS
pasien/ Nama obat Rute
No.Bed Pagi Siang Malam
Jam P K Jam P K Jam P K
DAFTAR HADIR ROLE PLAY
SENTRALISASI OBAT
No Nama Jabatan Ruang TTD

Anda mungkin juga menyukai