Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TENTANG

ALAT PELINDUNG DIRI (APD) SESUAI STANDAR


DI JORONG PANDAM
TAHUN 2023

DISUSUN OLEH
KELOMPOK I

Rusy Hepitriani S.Kep Siska Aulia Fitri S.Kep Azzikah Rohimah S.Kep

Nadya Susanti S.Kep Elin Rayen Erlinda S.Kep Junita Afdillah S.Kep

Afrizon Putra S.Kep Febby Dini Dea S.Kep Mesa Fadila S.Kep

Alifa Luthfia S.Kep Yossyana Elvira S.Kep

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING KLINIK

(Ns. Cory Febrina, S.Kep,. M.Kes) (Ns. Sri Dewi Zalmi, S.Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
TA 2023/2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
SAMPAH DAN CARA PENGOLAHANNYA

Bidang studi : Profesi Ners Universitas Fort De Kock bukittinggi


Pokok bahasan : Pemakaian APD sesuai standar
Sasaran : Masyarakat Di Jorong Pandam
Tempat : Jorong Pandam
Hari/Tanggal : Kamis, 18 Mei 2023
Waktu : 10.30 - selesai ( 30 Menit )
Penyuluh : Mahasiswa Profesi Universitas Fort De Kock Bukittinggi

A. Tujuan Umum
Setelah di lakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit
diharapkan masyarakat mampu memahami pemakaian APD yang sesuai
standar saat bekerja.

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit klien
mampu menyebutkan dan melaksanakan :
a. Menjelaskan pengertian APD
b. Menyebutkan kembali 5 dari 9 syarat-syarat APD
c. Menjelaskan macam-macam APD
d. Menyebutkan kembali macam-macam penyakit yang timbul selama
bekerja
e. Menyebutkan kembali 5 dari 7 upaya pencegahan penyakit akibat
kerja
C. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Topik : pemakaian APD sesuai standar
2. Sasaran : Masyarakat Di Jorong Pandam
3. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab.
4. Media : lembar balik, leaflet.
5. Waktu dan tempat :
a. Hari : Kamis
b. Tanggal : 18 Mei 2023
c. Jam : 10.30 wib
d. Waktu : 30 menit
e. Tempat : Jorong Pandam

6. Setting Tempat

Keterangan :

Penyaji Pembimbing

Moderator Peserta
Fasilitator Observer

D. PEMBAGIAN TUGAS
1. Penanggung jawab:
a. Moderator : Siska Aulia Fitri
b. Penyaji : Elin Rayen Erlinda
c. Observer : Afrizon Saputra
d. Dokumentasi : Yossyana Elvira
e. Fasilitator : Rusy Hepitriyani
2. Uraian tugas
a. Moderator
 Membuka dan menutup acara
 Membuat tata tertib acara
 Mengatur kelancaran acara
 Menguatkan leader tentang waktu kegiatan
b. Penyaji
 Menyimpulkan materi
 Co leader dan leader bekerja sama dalam
melaksanakan acara.
 Menjawab semua pertanyaan dari semua peserta
c. Observer
 Mengamati jalannya kegiatan acara
 Menilai dan mencatat prilaku verbal dan
nonverbal dari semua peserta
 Membuat laporan penyuluhan
d. Dokumentasi
 Mendokumentasikan selama proses kegiatan
e. Fasilitator
 Memotivasi peserta untuk mengajukan pertanyaan
 Menjadi contoh bagi peserta selama penyuluhan
berlangsung
 Membuat absensi bagi peserta penyuluhan
 Memfasilitasi kegiatan penyuluhan

E. KEGIATAN PENYULUHAN
NO WAKTU KEGIATAN KEGIATAN PESERTA
PENYULUHAN
1 5 menit 1. Membuka kegiatan dengan 1. menjawab salam
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri 2. mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari 3. memperhatikan
penyuluhan
4. Kontrak bahasa dan waktu 4. memperhatikan
5. Menyebutkan materi yang 5. memperhatikan
akan diberikan

2 15 menit 1. Menggali pengetahuan 1. Mengemukakan pendapat.


audiens tentang pengertian
APD 2. Mendengarkan dan menjawab.
2. Reinforcement positif 3. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan pengertian memperhatikan.
APD 4. Mengemukakan pendapat.
4. Menggali pengetahuan
audiens tentang 5 dari 9
syarat APD 5. Mendengarkan dan menjawab.
5. Reinforcement positif 6. Mendengarkan dan
6. Menjelaskan 5 dari 9 memperhatikan.
syarat APD 7. Mengemukakan pendapat.
7. Menggali pengetahuan
audiens tentang macam-
macam APD
8.Reinforcement positif. 8. Mendengarkan dan menjawab.
9.Menjelaskan macam 9. Mendengarkan dan
macam APD memperhatikan.
10. menggali pengetahuan 10. Mengemukakan pendapat.
audiens tentang macam
macam penyakit yang timbul
saat bekerja
11. Reinforcement positif 11. Mendengarkan dan menjawab.
12. menjelaskan macam 12 Mendengarkan dan
macam penyakit yang timbul memperhatikan.
saat bekerja
3. 5 menit Penutup
1. Menjelaskan hal yang 1. Mendengarkan dengan baik
dimengerti
2. presenter mengadakan 2. Menjawab pertanyaan
evaluasi
3. moderator menyimpulkan 3. Mendengarkan dan
hasil diskusi memperhatikan
4. Moderator memberi salam 4. Menjawab salam
F. MATERI
Terlampir

G. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan.
b. Media dan alat memadai
c. Suasana tenang dan tidak ada yang hilir mudik
2. Evaluasi proses
a. Selama proses berlangsung diharapkan peserta dapat mengikuti
seluruh kegiatan.
b. Selama kegiatan berlangsung diharapkan peserta atau klien aktif
3. Evaluasi hasil
a. 80% peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh penyuluhan pada saat evaluasi.
b. 80% peserta mampu menyebutkan kembali tentang:
1) Menjelaskan pengertian APD
2) Menyebutkan kembali 5 dari 9 syarat-syarat APD
3) Menjelaskan macam-macam APD
4) Menyebutkan kembali macam-macam penyakit yang
timbul selama bekerja
5) Menyebutkan kembali 5 dari 7 upaya pencegahan
penyakit akibat kerja
Lampiran Materi

A. Pengertian
Alat pelindung diri adalah alat-alat yang mampu memberikan
perlindungan terhadap bahaya-bahayakecelakaan (Suma’mur, 1991). Alat
pelindung diri harus mampu melindungi pemakainya dari bahaya-bahaya
kecelakaan. Alat pelindung diri harus mampu melindungi pemakainya dari
bahaya-bahaya kecelakaan yang mungkin ditimbulkan oleh karena itu
APD dipilih secara hati-hati agar dapat memenuhi beberapa ketentuan
yang diperlukan.
Menurut ketentuan balai hiperkes syarat-syarat alat pelindung diri
adalah:
1. APD harus dapat memberikan perlindungan yang adil kuat
terhadap bahaya yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh
tenaga kerja
2. Berat alat hendaknya saringan mungkin dan alat tersebut tidak
menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan
3. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel
4. Bentuknya harus cukup cukup menarik
5. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama
6. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi
pemakainya yang dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak
tepat atau karena salah dalam menggunakannya
7. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada
8. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris
pemakainya
9. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah
pemeliharaan nya

Suma’mur (1994) menggolongkan alat pelindung diri menurut bagian


tubuh yang dilindunginya ke dalam 8 golongan yaitu:

1. Alat pelindung kepala


Tujuan dari penggunaan alat ini adalah melindungi kepala dari bahaya
terbentur dengan benda tajam atau keras yang menyebabkan luka
tergores, terpotong, tertusuk, terpukul oleh benda jatuh yang melayang
dan meluncur juga melindungi kepala dari panas radiasi sengatan arus
listrik api percikan bahan-bahan kimia korosif dan mencegah rambut
rontok dengan bagian mesin yang berputar jenisnya berupa topi
pengaman yang terbuat dari plastik fibe

2. Alat Pelindung Mata


Masalah pencegahan yang paling sulit adalah kecelakaan pada mata,
oleh karena biasanya tenaga kerja menolak untuk memakai pengaman
yang dianggapnya mengganggu dan tidak enak dipakai. Kaca mata
pengaman diperlukan untuk melindungi mata dari kemungkinan
kontak dengan bahaya karena percikan atau kemasukan debu, gas, uap,
cairan korosif partikel melayang, atau kena radiasi gelombang
elektromagnetik.
3. Alat Pelindung Muka
Alat Pelindung Muka digunakan untuk mencegah terkenanya muka
oleh partikel-partikel yang dapat melukai muka seperti terkena
percikan logam pada saat melakukan pengelasan. Alat pelindung muka
sekaligus pula dapat melindungi mata. Alat pelindung muka yang biasa
digunakan berupa tameng muka atau perisai muka seperti goggles,
helm pengelas dan topi penutup.
4. Alat Pelindung Telinga
Hilangnya pendengaran adalah kejadian umum di tempat kerja dan
sering dihiraukan karena gangguan suara tidak mengakibatkan luka.
Alat pelindung telinga bekerja sebagai penghalang antara bising dan
telinga dalam. Selain itu, alat ini melindungi pemakainya dari bahaya
percikan api atau
logam panas misalnya pada saat pengelasan. Alat pelindung telinga
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Sumbat telinga
Alat ini memberikan perlindungan yang paling efektif karena
langsung dimasukkan ke dalam telinga
b. Tutup telinga
c. Alat ini dipakai di luar telinga dan penutupnya terbuat dari
sponge untuk memberikan perlindungan yang baik
5. Alat Pelindung Pernafasan
Secara umum alat pelindung pernafasan dapat dibedakan menjadi 2
alat yaitu :
a. Respirator, yang berfungsi membersihkan udara yang telah
terkontaminasi yang akan dihirup oleh pemakainya
b. Breathing Apparatus, yang mensuplay udara bersih atau
oksigen kepada pemakainya
6. Alat Pelindung Tangan
Alat Pelindung Tangan merupakan alat yang paling banyak digunakan
karena kecelakaan pada tangan adalah yang paling banyak dari seluruh
kecelakaan yang terjadi di tempat kerja. Pekerja harus memakai
pelindung tangan ketika terdapat kemungkinan terjadinya kecelakaan
seperti luka tangan karena benda-benda keras, luka gores, terkena
bahan kimia berbahaya, luka sengatan dan lain- lainnya.
7. Alat pelindung Kaki
Sepatu keselamatan kerja dipakai untuk melindungi kaki dari bahaya
kejatuhan benda-benda berat, terinjak benda yang berputar melalui
kjaki, kepercikan larutan asam dan basa yang korosif atau cairan
panas, menginjak benda tajam. Sepatu pelindung dan boot harus
memiliki ujung sepatu yang terbuat dari baja dan solenya dapat
menahan kebocoran. Ketika bekerja di tempat yang mengandung aliran
listrik, maka harus digunakan sepatu tanpa logam yang dapat
menghantarkan aliran listrik. Jika bekerja di tempat biasa maka harus
vdigunakan sepatu yang tidak mudah tergelincir, sepatu yang terbuat
dari karet harus digunakan ketika bekerja dengan bahan kimia.
8. Pakaian pelindung
Pakaian pelindung dapat berbentuk APRON yang menutupi sebagian
dari tubuh yaitu mulai dari dada sampai lutut dan overalla yang
menutup seluruh badan. Pakaian pelindung digunakan untuk
melindungi pemakainya dari percikan cairan, api, larutan bahan kimia
korosif dan oli, cuaca kerja (panas, dingin, dan kelembapan). APRON
dapat dibuat dari kain, kulit, plastik, karet, asbes atau kain yang
dilapisi aluminium. Perlu diingat bahwa APRON tidak boleh dipakai
di tempat-tempat kerja yang terdapat mesin berputar.

B. Penyakit Akibat Kerja


Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja. Beberapa kemungkinan penyakit yang
dapat terjadi dapat digolongkan menjadi 5 golongan yaitu :
Fisik : Kerusakan indera pendengaran, angioneorosis, heat rash,
kejang-kejang, panas, radang dingin, gangguan penglihatan, kanker.
a. Kimia : pneumoconiosis, keracunan akibat zat kimia tersebut
b. Biologis/infeksi : antraksis, kulit
c. Fisiologis : luka, Flaktur/trauma
d. Psikologis : Stress

C. Upaya-upaya Pencegahan Penyakit Akibat kerja


1. Substitusi
Substitusi yaitu mengganti bahan-bahan yang berbahaya dengan
bahan-bahan yang kurang berbahaya atau tidak berbahaya sama
sekali, misalnya karbon tetraklorida diganti triklor-etilen
2. Ventilasi Umum
Yaitu mengalirkan udara sebanyak-banyaknya menurut
perhitungan ke dalam ruang kerja, agar bahan-bahan berbahaya ini lebih
rendah dari kadar yang membahayakan, yaitu kadar pada nilai ambang
batas
3. Ventilasi Keluar Setempat
Adalah alat yang dapat mengisap udara dari suatu tempat kerja
tertentu, agar bahan-bahan yang berbahaya dari tempat tersebut dapat
dialirkan keluar
4. Isolasi
Adalah dengan cara mengisolasi proses perusahaan yang
membahayakan, misalnya isolasi mesin yang hiruk pikuk, sehingga
kegaduhan yang disebabkannya menurun dan tidak menjadi gangguan
pada pekerja
5. Pakaian/Alat Pelindung
Alat pelindung dalam pekerjaan dapat berupa, kacamata, masker,
helm, sarung tangan, sepatu atau pakaian khusus yang didesain untuk
pekerjaan tertentu
6. Pemeriksaan Sebelum Bekerja
Yaitu pemeriksaan kesehatan pada calon pekerja untuk mengetahui
apakah calon pekerja tersebut sesuai dengan pekerjaan yang akan
diberikan baik fisik maupun, mentalnya
7. Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala
Adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara berkala
terhadap pekerja, apakah ada gangguan kesehatan yang timbul akibat
pekerjaan yang dilakukan. Dapat dilakukan setiap 6 bulan sekali atau 1
tahun sekali, atau disesuaikan dengan kebutuhan
DAFTAR PUSTAKA

Dainur. 1995. Materi-Materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Widya


Medika. Depkes RI. 1992. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid IV. Jakarta
Knollmueler.1998. Buku Saku Keperawatan Komunitas Kesehatan Rumah.
Jakarta. EGC. MPR RI. 1999. GBHN 1999 – 2004. Jakarta.
Summamur. 1994. Kesehatan Kerja. Jakarta. Widya Medika

Anda mungkin juga menyukai