Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. BAHASAN
1. Topik : APD (alat pelindung diri)
2. Sub Topik : Proteksi diri saat bekerja
3. Sasaran : Pekerja
4. Waktu : 20 Menit
5. Hari/Tanggal : Kamis 24 Mei 2018
6. Tempat : Balai
7. Penyuluh : Mahasiswa Stikes Panakkukang Makassar

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah di lakukan penyuluhan selama 20 menit,para pekerja mampu menjelaskan
kembali pengertian APD beserta Tujuan secara umum dan Mampu menjelaskan
macam-macam APD pada Pertambangan
2. Tujuan Instruksiaonal Khusus
Setelah di lakukan penyuluhan selama 20 menit,di harapkan sekelompok pekerja
dapat :
a. Menjelaskan pengertian APD
b. Menjelaskan tujuan dan manfaat menggunakan APD
c. Menjelaskan macam-macam APD pada Pertambangan

C. MATERI :
Terlampir

D. Media :
Flip Chart
E. METODE:
Ceramah dan Tanya Jawab

F. TABEL KEGIATAN :
Wakt Tahap Kegiatan
u Kegiatan
Penyuluhan Sasaran

3 Pembukaa 1. Pembukaan acara 1. Menjawab salam


Menit n dengan mengucapkan 2. Mendengarkan penyuluh
salam kepada sasaran menyampaikan topik dan
2. Menyampaikan topik tujuan
dna tujuan Penkes 3. Menyetujuai kesepakatan
kepada sasaran waktu pelaksanaan
3. Kontrak waktu untuk penyuluhan
kesepakatan
4. pelaksanaan Penkes
dengan sasaran
10 Kegiatan 1. Megkaji ulang 1. Menyampaikan
Menit Inti pengetahuan sasaran pengetahuannya tentang
tentang materi materi penyuluhan
penyuluhan 2. Mendengarkan penyuluh
2. Menjelaskan materi menyampaikan materi
penyuluhan kepada 3. Menanyakan hal-hal yang
sasaran dengan tidak di mengerti dari
menggunakan Flip materi penyuluhan
Chart
3. Mendemonstrasikan
tahapan pemakain APD
4. Memerikan
kesempatan kepada
sasaran untuk
menanyakan hal-hal
yang belum dimengeti
dari materi yang di
jelaskan penyuluh

7 Evaluasi/ 1. Memberikan 1. Menjawab pertanyaan


Menit Penutup pertanyaan kepada yang di anjurkan
sasaran tentang materi penyuluh
yang sudah di 2. Mendengarkan
sampaikan penyuluh penyampaian
2. Menyimpulkan materi kesimpulan
penyuluhan yang telah 3. Mendengarkan
di sampaikan kepada penyuluh menutup
sasaran acara dan menjawab
3. Menutup acara dengan salam
mengucapkan salam
serta terimakasih
kepada sasaran

G. PERORGANISASIAN
Pembimbing : Ns. Kristamulyana S.Kep., M.Kes

Penyaji : Tedy Buana Putra

Moderator : Reski widayanti

H. SETTING TEMPAT

PENYAJI,
moderator

Audiens Audiens Audiens

AUDIEN
Audiens Audiens Audiens

Pembimbing

I. URAYAN TUGAS
1. Moderator
a. Membuka dan menutup acara
b. Memperkenalkan tim
c. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme acara
d. Memberikan umpan balik
e. Menfasilitasi diskusi
f. Membuat kesimpulan
2. Penyaji
a. Mengali kemampuan dan pengalaman peserta mengenai topic yang dibicarakan.
b. Menyampaikan materi
3. Notulen
Menulis pertanyaan dan jawaban
4. Observer
a. Mengobservasi jalannya penyuluhan
b. Mengevaluasi jalannya penyuluhan
5. Fasilitator
a. Memperhatikan kehadiran peserta
b. Memotifasi peserta
c. Memperhatikan dan meningkatkan motivasi anggota.

J. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
 Peserta, mahasiswa dan dosen pembimbing mengikuti penyuluhan sesuai
rencana
 Tempat dan alat sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
 Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
 Peserta berperan aktif selama jalannya penyuluhan
3. Evaluasi HasiL
1. Bentuk test : Tanya jawab
2. Jumlah : 3 buah
a. Apakah pengertian APD ?
b. Sebutkan macam – macam alat pelindung diri pada penggali tamabang ?
c. Sebutkan tujuan penggunaan APD?
Materi Penyuluhan

A. Latar belakang

Perkembangan dunia di era globalisasi dewasa ini, pertumbuhan industrialisasi


semakin pesat dan terus menerus berkembang setiap tahunnya karena persaingan industri
yang semakin ketat. Sehingga pemakaian bermacam-macam peralatan kerja dan
penggunaan mesin-mesin dengan teknologi tinggi dilakukan pada proses produksi untuk
meningkatkan kualitas dan efisiensi hasil produksi. Hal tersebut disamping memberikan
kemudahan bagi suatu proses produksi, tentunya memiliki efek samping yang tidak dapat
dielakkan yaitu bertambahnya jumlah dan ragam sumber bahaya bagi pengguna teknologi
itu sendiri. Di samping itu, faktor lingkungan kerja yang tidak memenuhi syarat
keselamatan dan kesehatan kerja, proses kerja tidak aman, dan sistem kerja yang semakin
komplek dan modern dapat menjadi ancaman tersendiri bagi keselamatan dan kesehatan
kerja Mesin memang menguntungkan akan tetapi, perusahan terkadang lupa jika mesin
juga dapat membuat kerugian. Hal ini dikarenakan mesin dapat sewaktu-waktu
rusak,meledak taupun terbakar.Oleh sebab itu perusahaan perlumemelihara keselamatan
dan kesehatan kerja para karyawanya, baik kesehatan secara fisik maupun mental.
Program kesehatan kerja ini dapat dilakukan dengan penciptaan lingkungan kerja yang
sehat yang menunjukan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental ataupun
emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja
Angka kecelakaan kerja di dunia tergolong tinggi, hal tersebut dilansir oleh ILO
(International Labour Organitation) yang menyatakan bahwa sebanyak 337 juta
kecelakaan kerja terjadi setiap tahunnya di berbagai negara yang mengakibatkan sekitar
2,3 juta orang pekerja kehilangan nyawa.
Alat Pelindung Diri didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk melindungi
pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya
(hazard) ditempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik
dan lain-lain. APD merupakan salah satu bentuk upaya dalam menanggulangi resiko akibat
kerja. Dalam dunia kerja, penggunaan Alat Pelindung diri (APD) sangat dibutuhkan
terutama pada lingkungan kerja yang memiliki potensi bahaya bagi kesehatan dan
keselamatan kerja seperti pada industri pengecoran logam, atau industri-industri lainnya.
Peraturan perundang-undangan yang mengatur penggunaan APD salah satunya adalah
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 01/Men/1981,disebutkan dalam
pasal 4 ayat 3, bahwa “pengurus wajib menyediakan secara cuma-cuma semua alat
perlindungan diri yang diwajibkan penggunaannya oleh tenaga kerja yang berada dibawah
pimpinannya untuk mencegah penyakit akibat kerja.
Namun, pada kenyataannya APD tidak selalu dikenakan pekerja pada saat bekerja,
dan dilapangan banyak ditemukan pekerja yang tidak menggunakan APD.Hal tersebut bisa
dikarenakan oleh perusahaan yang tidak menyediakan APD, walaupun pada umumnya
banyak juga perusahaan yang telah menerapakan sistem manajemen K3, yang didalamnya
juga terdapat ketentuan- ketentuan dalam penggunaan APD.
B. Pengertian APD
Menurut PER.08/MEN/VII/2010 Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD
adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang
fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.
Dalam pasal 4 ayat satu pada PER.08/MEN/VII/2010 disebutkan APD wajib
digunakan di tempat kerja di mana:
1) Dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat perkakas,
peralatan atau instalasi yang berbahaya yang dapat menimbulkan
kecelakaan, kebakaran atau peledakan;
2) Dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut atau
disimpan bahan atau barang yang dapat meledak, mudah terbakar, korosif,
beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi atau bersuhu rendah;
3) Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau
pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan
perairan, saluran atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau
dimana dilakukan pekerjaan persiapan;
4) Dilakukan usaha pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan
hutan, pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan
dan lapangan kesehatan;
5) Dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan batu-batuan, gas, minyak,
panas bumi, atau mineral lainnya, baik di permukaan, di dalam bumi
maupun di dasar perairan;

6) Dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di daratan,


melalui terowongan, di permukaan air, dalam air maupun di udara;
7) Dikerjakan bongkar muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok,
stasiun, bandar udara dan gudang;
8) Dilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam
air;
9) Dilakukan pekerjaan pada ketinggian di atas permukaan tanah atau
perairan;
10) Dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau
rendah;
11) Dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah,
kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atau
terpelanting;
12) Dilakukan pekerjaan dalam ruang terbatas tangki, sumur atau lubang;
13) Terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran, api, asap, gas,
hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran;
14) Dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau limbah;

15) Dilakukan pemancaran, penyiaran atau penerimaan telekomunikasi radio,


radar, televisi, atau telepon;

16) Dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset yang


menggunakan alat teknis;
17) Dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau
disalurkan listrik, gas, minyak atau air; dan
18) Diselenggarakan rekreasi yang memakai peralatan, instalasi listrik atau
mekanik.
C. Jenis APD dan fungsinya
Menurut PER.08/MEN/VII/2010 Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD
memiliki berbagai jenis bentuk dan beserta fungsinya, sebagai berikut :
1. Alat pelindung kepala
1.1 Fungsi

Alat pelindung kepala adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi
kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam atau benda
keras yang melayang atau meluncur di udara, terpapar oleh radiasi panas, api,
percikan bahan-bahan kimia, jasad renik (mikro organisme) dan suhu yang
ekstrim.
1.2 Jenis

Jenis alat pelindung kepala terdiri dari helm pengaman (safety helmet), topi
atau tudung kepala, penutup atau pengaman rambut, dan lain-lain.

2. Alat pelindung mata dan muka

2.1 Fungsi

Alat pelindung mata dan muka adalah alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya, paparan
partikel-partikel yang melayang di udara dan di badan air, percikan benda-benda
kecil, panas, atau uap panas, radiasi gelombang elektromagnetik yang mengion
maupun yang tidak mengion, pancaran cahaya, benturan atau pukulan benda
keras atau benda tajam.
2.2 Jenis

Jenis alat pelindung mata dan muka terdiri dari kacamata pengaman (spectacles),
goggles, tameng muka (face shield), masker selam, tameng muka dan kacamata
pengaman dalam kesatuan (full face masker).

3. Alat pelindung telinga

3.1 Fungsi

Alat pelindung telinga adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi
alat pendengaran terhadap kebisingan atau tekanan.
3.2 Jenis

Jenis alat pelindung telinga terdiri dari sumbat telinga (ear plug) dan penutup
telinga (ear muff).

4. Alat pelindung pernapasan beserta perlengkapannya

4.1 Fungsi

Alat pelindung pernapasan beserta perlengkapannya adalah alat pelindung yang


berfungsi untuk melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara
bersih dan sehat dan/atau menyaring cemaran bahan kimia, mikro-organisme,
partikel yang berupa debu, kabut (aerosol), uap, asap, gas/ fume, dan
sebagainya.
4.2 Jenis

Jenis alat pelindung pernapasan dan perlengkapannya terdiri dari masker,


respirator, katrit, kanister, Re-breather, Airline respirator, Continues Air Supply
Machine=Air Hose Mask Respirator, tangki selam dan regulator (Self-Contained
Underwater Breathing Apparatus /SCUBA), Self-Contained Breathing
Apparatus (SCBA), dan emergency breathing apparatus.

5. Alat pelindung tangan

5.1 Fungsi

Pelindung tangan (sarung tangan) adalah alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan api, suhu panas, suhu dingin,
radiasi elektromagnetik, radiasi mengion, arus listrik, bahan kimia, benturan,
pukulan dan tergores, terinfeksi zat patogen (virus, bakteri) dan jasad renik.
5.2 Jenis

Jenis pelindung tangan terdiri dari sarung tangan yang terbuat dari logam, kulit,
kain kanvas, kain atau kain berpelapis, karet, dan sarung tangan yang tahan
bahan kimia.
6. Alat pelindung kaki

6.1 Fungsi

Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa atau
berbenturan dengan benda-benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan
panas atau dingin, uap panas, terpajan suhu yang ekstrim, terkena bahan kimia
berbahaya dan jasad renik, tergelincir.
6.2 Jenis

Jenis Pelindung kaki berupa sepatu keselamatan pada pekerjaan peleburan,


pengecoran logam, industri, kontruksi bangunan, pekerjaan yang berpotensi
bahaya peledakan, bahaya listrik, tempat kerja yang basah atau licin, bahan
kimia dan jasad renik, dan/atau bahaya binatang dan lain-lain.
7. Pakaian pelindung

7.1 Fungsi

Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi badan sebagian atau seluruh


bagian badan dari bahaya temperatur panas atau dingin yang ekstrim, pajanan
api dan benda-benda panas, percikan bahan-bahan kimia, cairan dan logam
panas, uap panas, benturan (impact) dengan mesin, peralatan dan bahan,
tergores, radiasi, binatang, mikro-organisme patogen dari manusia, binatang,
tumbuhan dan lingkungan seperti virus, bakteri dan jamur.

7.2 Jenis

Jenis pakaian pelindung terdiri dari rompi (Vests), celemek (Apron/Coveralls), Jacket,
dan pakaian pelindung yang menutupi sebagian atau seluruh bagian badan.

8. Alat pelindung jatuh perorangan

8.1. Fungsi

Alat pelindung jatuh perorangan berfungsi membatasi gerak pekerja agar tidak
masuk ke tempat yang mempunyai potensi jatuh atau menjaga pekerja berada pada
posisi kerja yang diinginkan dalam keadaan miring maupun tergantung dan menahan
serta membatasi pekerja jatuh sehingga tidak membentur lantai dasar.
8.2 Jenis

Jenis alat pelindung jatuh perorangan terdiri dari sabuk pengaman tubuh (harness),
karabiner, tali koneksi (lanyard), tali pengaman (safety rope), alat penjepit tali (rope
clamp), alat penurun (decender), alat penahan jatuh bergerak (mobile fall arrester),
dan lain-lain.

9. Pelampung

9.1. Fungsi

Pelampung berfungsi melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau


dipermukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam dan atau mengatur
keterapungan (buoyancy) pengguna agar dapat berada pada posisi tenggelam
(negative buoyant) atau melayang (neutral buoyant) di dalam air.
9.2. Jenis

Jenis pelampung terdiri dari jaket keselamatan (life jacket), rompi keselamatan (

life vest), rompi pengatur keterapungan (Bouyancy Control Device).


Daftar Pustaka

08/MEN/VII/2010, P. N. (2010). ALAT PELINDUNG DIRI. PERATURAN MENTRI TENAGA


KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA.

Novianto, N. D. (2015). Penggunaan Alat pelindung diri . Jurnal Kesehatan masyarakat ( e-


journal).

Anda mungkin juga menyukai