Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. BAHASAN
1. Topik : Pencegahan kebakaran dan kesiapsiagaan bila terjadi kebakaran
2. Waktu : 30 Menit
3. Hari/ Tanggal : Senin, 09 Maret 2019
4. Waktu : pukul 09.00 WIB - selesai
5. Tempat : UPTD Rusunawa TB 1
6. Sasaran : Masyarakat Rusunawa TB 1

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan simulasi selama 30 menit
diharapkan sasaran dapat memahami tentang bencana kebakaran dan kesiapsiagaan
bila terjadi kebakaran
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan simulasi selama 30 menit,
diharapkan sasaran dapat :
a) Menyebutkan kembali pengertian bencana kebakaran
b) Menyebutkan kembali faktor penyebab bencana kebakaran
c) Dapat memahami tentang kesiapsiagaan bila terjadi kebakaran
d) Dapat mengetahui bahaya dari dampak kebakaran
e) Dapat mengenal APAR pada saat terjadi kebakaran
f) Mengetahui cara penggunaan APAR saat terjadi kebakaran

C. MATERI
1. Apa itu kebakaran ?
2. Faktor penyebab umum kebakaran ?
3. Kesiapsiagaan yang harus dilakukan bila terjadi kebakaran ?
4. Upaya penanggulangan bencana kebakaran ?
5. Apa itu APAR ?
6. Bagaimana cara menggunakan APAR ?

D. METODE DAN MEDIA


1. Metode : Ceramah, Tanya Jawab
2. Media : Leaflet, LCD
E. KEGIATAN
Tahap
Kegiatan
Waktu Kegiatan
Penyuluhan Sasaran
2 menit Pendahuluan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam
2. Mendengarkan
2. Menyampaikan topik dan
penyuluhan
tujuan pendidikan kesehatan
menyampaikan topik dan
tujuan
3. Kontrak waktu untuk
3. Menyetujui
kesepakatan pelaksanaan
kesepakatan waktu
pendidikan kesehatan
pelaksanaan pendidikan
kesehatan
25 menit Kegiatan Inti 1. Mengkaji ulang Menyampai
pengetahuan sasaran tentang kan pengetahuannya
materi penyuluhan tentang materi penyuluhan
2. Menjelaskan materi Mendengark
penyuluhan kepada sasaran an penyuluh
dengan menggunakan leaflet menyampaikan materi
dan LCD dan ,
menjelaskan tentang
kesiapsiagaan bila terjadi
Menanyakan
kebakaran dan cara
hal-hal yang tidak
menggunaka APAR saat
dimengerti dari materi
nkebakaran.
penyuluhan
3. Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk
menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti dari materi
yang dijelaskan penyuluh.

3 menit Evaluasi/ 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan


Penutupan kepada sasaran tentang materi yang diajukan penyuluh
yang sudah disampaikan 2. Mendemonstrasikan
penyuluh. kesiapsiagaan bila terjadi
2. Meminta
kebakaran.
mendemonstrasikan kembali 3. Mendengarkan
tentang simulasi yang telah
penyampaian kesimpulan
diajarkan oleh penyuluh.
3. Menyimpulkan materi 4. Mendengarkan
penyuluhan yang telah penyuluh menutup acara
disampaikan kepada sasaran dan menjawab salam.
4. Menutup acara dan
mengucapkan salam serta
terima kasih kepada sasaran.
F. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian bencana kebakaran?
2. Sebutkan faktor penyebab terjadinya bencana kebakaran?
3. Sebutkan bahaya dari dampak yang terjadi akibat kebakaran?
4. Jelaskan pengertian APAR?
5. Sebutkan bagaimana cara menggunakan APAR?

MATERI PENYULUHAN KEBAKARAN


A. Definisi
Kebakaran adalah api yang tidak dikehendaki, boleh jadi api itu kecil tetapi
tidak dikehendaki adalah termasuk kebakaran.
B. Penyebab Kebakaran
1. Terdapat bahan mudah terbakar
2. Membuang puntung rokok sembarangan
3. Bahaya Listrik

Akibat penangganan listrik yang salah dapat menimbulkan panas dan


kebakaran, seperti misalnya :
a. Stop kontak bertumpuk-tumpuk.
b. Penggantian sekering secara sembarangan atau tidak sesuai ukurannya.
c. Sambungan kabel atau stop kontak yang tidak baik atau kendor.
d. Pemakaian kabel yang ukurannya tidak sesuai dengan bebannya
e. Hubungan pendek
f. Penggunaan arus listrik tidak sesuai dengan ketentuan pada peralatannya

4. Gas Elpiji (LPG)


Kondisi yang jelekdari peralatan kompor yang menggunakan gas elpiji
dapat membahayakan,dapat mengakibatkan kebakaran.

• Kebakaran karena sifat kelalaian manusia, seperti : kurangnya pengertian


pengetahuan penanggulangan bahaya kebakaran; kurang hati
menggunakan alat dan bahan yang dapat menimbulkan api; kurangnya
kesadaran pribadi atau tidak disiplin.
• Kebakaran karena peristiwa alam, terutama berkenaan dengan cuaca, sinar
matahari, letusan gunung berapi, gempa bumi, petir, angin dan topan.
• Kebakaran karena penyalaan sendiri, sering terjadi pada gudang bahan kimia
di mana bahan bereaksi dengan udara, air dan juga dengan bahan-bahan
lainnya yang mudah meledak atau terbakar.
• Kebakaran karena kesengajaan untuk tujuan tertentu, misalnya sabotase,
mencari keuntungan ganti rugi klaim asuransi, hilangkan jejak kejahatan.

C. Klasifikasi Kebakaran
Berdasarkan Permenaker Nomor : 04/MEN/1980 penggolongan atau
pengelompokan jenis kebakaran yaitu :
• Kebakaran kelas (tipe) A, yaitu kebakaran bahan padat kecuali logam, seperti :
kertas, kayu, tekstil, plastik, karet, busa dll. yang sejenis dengan itu.
• Kebakaran kelas (tipe) B, yaitu kebakaran bahan cair atau gas yang mudah
terbakar, seperti : bensin, aspal,gemuk, minyak, alkohol, LPG dll. yang sejenis
dengan itu.
• Kebakaran kelas (tipe) C, yaitu kebakaran listrik yang bertegangan
• Kebakaran kelas (tipe) D, yaitu kebakaran bahan logam, seperti : aluminium,
magnesium, kalium, dll. yang sejenis dengan itu

D. Peralatan Pemadam Kebakaran


Untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran perlu disediakan peralatan
pemadam kebakaran yang sesuai dan cocok untuk bahan yang mungkin terbakar di
tempat yang bersangkutan.
1. Perlengkapan dan alat pemadam kebakaran sederhana
• Air, bahan alam yang melimpah, murah dan tidak ada akibat ikutan (side
effect), sehingga air paling banyak dipakai untuk memadamkan kebakaran.
Persedian air dilakukan dengan cadangan bak-bak air dekat daerah bahaya,
alat yang diperlukan berupa ember atau slang/pipa karet/plastik.
• Pasir, bahan yang dapat menutup benda terbakar sehingga udara tidak masuk
sehingga api padam. Caranya dengan menimbunkan pada benda yang terbakar
menggunakan sekop atau ember.
2. APAR adalah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk
memadamkan api pada awal terjadinya kebakaran. Tabung APAR harus diisi ulang
sesuai dengan jenis dan konstruksinya. Jenis APAR meliputi : jenis air (water),
busa (foam), serbuk kering (dry chemical) gas halon dan gas CO2, yang berfungsi
untuk menyelimuti benda terbakar dari oksigen di sekitar bahan terbakar sehingga
suplai oksigen terhenti. Zat keluar dari tabung karena dorongan gas bertekanan.
E. Tindakan Yang Harus Kita Lakukan Jika terjadi Kebakaran
Tetap tenang saat menghadapi kebakaran.
• Jika kebakaran kecil dan masih bisa diatasi, segera padamkan dengan alat
pemadam yang ada seperti APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau dengan
karung goni yang dibasahi air.
• Jika kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik segera matikan listrik di rumah
atau gedung.
• Tutup ruangan yang terjadi kebakaran agar tidak menjalar ke ruang lain tetapi
jangan dikunci, untuk memudahkan jika akan memadamkan kobaran api.
• Jika kebakaran besar, segera keluar rumah dan ajak semua keluarga
meninggalkan rumah segera. Jangan sibukkan sendiri untuk mengumpulkan
barang di dalam rumah.

F. Kesiapsiagaan Saat Terjadi kebakaran


1. Periksa Pintu
Api dapat timbul dari balik pintu yang tertutup tanpa terlihat. Maka, hati –
hatilah dalam melewati pintu untuk menyelamatkan diri. Pastikan untuk memeriksa
setiap pintu sebelum membukanya, caranya dengan menempatkan punggung tangan
Anda pada permukaan pintu dan gagang pintu. Jika Anda merasa panas, jangan buka
pintu. Sebaliknya, temukan rute alternatif untuk melarikan diri, seperti jendela atau
melewati ruangan lainnya. Jika pintu ruangan tak terasa panas, buka pintu secara
perlahan-lahan dan pastikan tidak ada awan tebal asap sepanjang rute Anda melarikan
diri.
2. Beritahu Orang Lain
Segera beritahu orang lain di rumah jika tanda – tanda kebakaran terlihat di
rumah Anda, misalnya ada percikan api yang membersar. Jangan tunggu hingga alarm
pada detektor asap berbunyi. Saat api mulai membesar, usahakan untuk bergerak keluar
dan bukan mencoba untuk lari ke kamar atau ruangan lain dalam rumah yang dipenuhi
asap atau api.
3. Menelepon Pemadam Kebakaran
Jika Anda berhasil melarikan diri keluar rumah, mintalah tolong pada tetangga
Anda untuk menelepon pusat pemadam kebakaran. Nomor pemadam kebakaran
biasanya berbeda di beberapa wilayah di Indonesia. Pastikan Anda melakukan
panggilan darurat ke pemadam kebakaran ini saat Anda sudah berada di luar rumah,
dan bukan di dalam rumah. Untuk itu, penting untuk mengetahui nomer telepon penting
yang bisa dihubungi saat keadaan darurat melanda di rumah, seperti kebakaran ini.
4. Biarkan hewan peliharaan dan barang-barang berharga tertinggal dan fokuslah
untuk menyelamatkan diri Anda
Jangan pernah menunda melarikan diri dari rumah yang terbakar demi mencari
dan mengambil barang-barang berharga atau hewan peliharaan yang Anda tidak tahu
pasti di mana lokasinya. Hal ini justru akan membahayakan keselamatan jiwa Anda.
Sebaiknya, segera keluar dari rumah tersebut, dan beritahukan pada petugas pemadam
kebakaran bahwa ada hewan peliharaan yang tertinggal dan perlu diselamatkan.
5. Berhenti dan berguling saat pakaian terkena api
Jika pakaian Anda terbakar, jangan berusaha berlari. Bila mungkin, lepas
pakaian Anda. Jika tidak mungkin untuk melepaskannya, segera padamkan apai
dengan berguling – guling di lantai untuk memadamkan api.
6. Berjalan merangkak atau merunduk, tidak berdiri
Asap dan panas bisa naik dengan cepat dan memasuki seluruh area dalam
kamar. Oleh karena itu, tetap berjalan dengan rendah dan sedikit merunduk atau bahkan
merangkan di tanah. Hal ini adalah cara paling aman untuk menjauhkan diri kebakaran
di rumah, terutama dari suhu tinggi api serta asap. Tetaplah berjalan merunduk atau
merangkak sampai Anda sukses melarikan diri dari rumah yang terbakar.
7. Menutup wajah Anda
Menutup wajah dengan baju yang Anda kenakan atau dengan handuk basah
selama terjadi kebakaran rumah perlu dilakukan guna menghalau asap yang pekat agar
tak terhirup hidung.
Dengan menutup rongga hidung dengan kain tersebut, hal ini membantu mencegah
asap memasuki paru-paru Anda. Sembari menutup wajah atau hidup dengan kain,
perlahan berjalanlah keluar.
8. Menutup pintu
Setelah Anda berhasil menerobos keluar dari ruangan, tutup pintu di belakang
Anda. Menutup pintu dapat mencegah api menyebar ke ruangan lain.
9. Tetap berada di luar
Setelah Anda berhasil keluar dari rumah, tetaplah menunggu di luar hingga api
benar – benar padam. Bahkan jika Anda meninggalkan hewan peliharaan atau barang-
barang di rumah, jangan pernah mencoba kembali masuk ke rumah. Beritahu petugas
kebakaran jika masih ada hewan peliharaan yang masih di rumah. Cukup beritahu
mereka di mana posisi hewan peliharaan Anda.
10. Berlindung di tempat pengungsian
Paska kebakaran, petugas setempat biasanya akan mempersiapkan tempat
pengungsian yang bisa digunakan untuk tempat tinggal sementara korban kebakaran.
Tetap di sana hingga semua anggota kelarga telah tiba dan dinyatakan kondisinya
dalam keadaan baik.

G. Bahaya Dampak Kebakaran


Peristiwa kebakaran memberikan efek bahaya antara lain:
a. Asap
Asap adalah kumpulan partikel zat carbon ukuran kurang dari 0,5 micron
sebagai hasil dari pembakaran tak sempurna dan bahan yang mengandung karbon.
Efeknya iritasi/rangsangan pada mata, selaput lendir pada hidung dan
kerongkongan.
b. Panas
Panas adalah suatu bentuk energi yang pada 300oF dapat dikatakan sebagai
temperatur tertinggi di mana manusia dapat bertahan /bernafas hanya dalam waktu
yang singkat.
Efeknya tubuh kehilangan cairan dan tenaga, luka bakar/terbakar pada kulit dan
pernafasan, mematikan jantung.
c. Nyala/Flame
Nyala/Flame biasa timbul pada proses pembakaran sempurna dan membentuk
cahaya berkilauan
d. Gas Beracun
Gas beracun antara lain:
1) Karbon Monoksida ridak berasa, tidak berbau, tidak berasa NAB 50 ppm
2) Sulfur Dioksida (SO2) sangat beracun, menyebabakna gejala lambat diri,
kerusakan sistem pernafasan seperti bronchitis
3) Hidrogen Sulfida (H2S) >NAB 10ppm
4) Ammonia (MH3) >NAB 25ppm
5) Hydrogen Sianida (HCN) >NAB 10ppm
6) Acrolein (C3H4O) >NAB 0,1ppm
7) Gas hasil pembakaran zat sellulosa (kertas, kayu, kain) seperti karbon
monoksida, formaldehida, asam formiat, asam karboksitat, metilalkohol, asam
asetat, dll
8) Gas hasil pembakaran plastik seperti karbon monoksida, asam klorida dan
sianida, nitrogen eksida, dll
9) Gas hasil pembakaran karet seperti karbon monoksida, sulfur dioksida, dan
asap tebal
10) Gas hasil pembakaran scilena seperti hidrogen sianida, gas amonia.
11) Gas hasil pembakaran wool seperti karbon monoksida, hidrogen sulfida,
sulfur dioksida, dan hidrogen sianida
12) Gas hasil pembakaran hasil minyak bumi seperti karbon monoksida, karbon
dioksida, axcolin, dan asap tebal.

H. Tips Mencegah Kebakaran


• Hindari meninggalkan puntung rokok
• Jangan merokok sambil tiduran
• Tidak membakar sampah di sembarang tempat
• Memasang lampu dan lilin tempel di tempat yang aman
• Menyalakan obat nyamuk di tempat aman
• Bersihkan kompor minyak secara berkala
• Tidak mengisi minyak saat kompor menyala
• Dilarang menyimpan benda mudah terbakar dengan sumber api
• Jangan tinggalkan kompor saat menyala
• Periksa instalasi listrok secara berkala
• Sambungan steker listrik tidak boleh menumpuk
J. Pengertian APAR
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat yang ringan serta mudah
digunakan untuk satu orang guna memadamkan api atau kebakaran pada mula terjadi
kebakaran.
Klasifikasi Api pada kebakaran:
a. Api kelas A : disebabkan oleh kayu, kertas, kain, karet, dan plastik
b. Api kelas B : disebabkan oleh cairan yang mudah terbakar seperti benzene,
alkohol, dll.
c. Api kelas C : disebabkan oleh listrik
d. Api kelas D : disebabkan oleh logam

K. Cara Menggunakan APAR


Cara penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
- Tabung pemadam kebakaran:
1) Tarik / lepas pin pengunci tuas APAR/tabung pemadam
2) Arahkan selang ke titik pusat api
3) Tekan tuas untuk mengalirkan isi APAR
4) Sapukan secara merata sampai api padam
- Hal yang perlu diketahui dalam penggunaan APAR
1) Perhatikan arah angin (usahakan badan atau muka menghadap searah dengan
arah angin) supaya media pemadam benar-benar efektif menuju ke pusat api
dan jilatan api tidak mengenai tubuh petugas pemadam
2) Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan jenis APAR yang sesuai dengan
klasifikasi sumber kebakaran
No Prosedur Jangka waktu maksimal
penyelesaian

1 Bila terjadi kebakaran karyawan dan tamu 3 menit


menyelamatkan diri ditempat aman dan jangan panik.

2 Penanggungjawab ruangan memberi informasi 2 menit


sumber kebakaran kepada petugas / yang diberi
tanggung jawab

3 Bila sumber kebakaran dan penyebab kebakaran 3 menit


diketahui maka petugas mematikan sakelar pemutus
arus listrik atau putuskan arus listrik melalui panel

MCB/Sekering

4 Bila memungkinkan padamkan kebakaran tersebut 15 menit/selesai


dengan alat pemadam api dengan bahan pemadam
yang sesuai (Tabung Pemadam, fire blanket, Karung

Goni dsb.)

5 a. Namun bila ternyata kebakaran cukup besar 5 Menit


segera hubungi dinas pemadam kebakaran
dan PLN;

b. Lingkungan sekitar perlu dirapihkan / sterilkan 5-10 Menit


sehingga mudah dicapai oleh pemadam
kebakaran

6 a. Sambil menunggu petugas pemadam kebakaran. 7-10 Menit


Satgas Kebakaran Balai Besar Pulp dan
Kertas mempersiapkan peralatan
pemadam/hydrant/ Genset;

b. Satgas/petugas yang ditunjuk 5-10 Menit


mengambil posisi yang telah
ditentukan

7 Melakukan pemadaman sumber kebakaran/api. 30 menit s/d selesai

8 Lakukan penyelamatan dokumendokumen serta 30 menit s/d selesai


peralatan kantor.

Anda mungkin juga menyukai