Anda di halaman 1dari 5

PERTUKARAN UDARA O2 DAN CO2 DALAM PERNAPASAN

Saminan

Abstrak. Udara atmosfer norrnal yang kering adalah campuran gas-gas yang mengandung sekitar
79% Nitrogen (N2) dan 2l% oksigen (O2). Manusia bernapas sekitar 6 liter (6x10 -3m3) udara agar
mendapatkan pasokan oksigen (O2) segar kedalam paru dan membuang karbon dioksida (CO 2).
Ketika kita menghembus napas alveoli menjadi lebih kecil. Pertukaran gas (O 2 dan CO2) antara
alveoli dan darah terjadi melalui difusi yang menyebarkan O 2 dari alveoli kedalam darah dan CO2
dari darah ke alveoli. Perbedaan tekanan O2 dan CO2 di jaringan mempengaruhi transpor gas-gas
melewati dinding alveolus, molekul O2 berdifusi lebih cepat dari pada molekul CO2 karena
massanya lebih kecil. Apabila terdapat penyakit yang menyebabkan dinding alveolus menebal
transpor O2 akan lebih ternganggu dibandingkan dengan transpor CO 2. (JKS 2012; 2: 122-126)

Kata kunci : Udara, alveoli dan difusi

Abstract. Normal dry afinospheric air is a mixture of gases containirtg about 97% Nitrogen (N2)
And 21% oxygen (O2). Humans breathe approximately 6 quarts (6x10 -3m3); of air, in order to get
a supply of oxygen (O2) into the fresh pulmonary and dispose of carbon dioxide (CO 2). When we
exhale breath alveoli become smaller. Gas exchange (O2 and CO2) between the alveoli and the
blood occrrrs by diffusion which spread frorn the alveoli into the blood O2 and CO2 from the blood
irrto the alveoli. O2 and CO2 pressure differences in the network affects the hanspon of gases
through the alveolar walls, O2 molecules diffuse faster than molecules of CO2: because its mass is
smaller. If there is a disease that causeslthickefied alveolar walls O 2 transport would be more
disturbed than the transport of CO2. (JKS 2012; 2: 122-126)

Keywords : Air, alveoli and diffirsion

Pendahuluan udara yang dihirup mengandung oksigen


Manusia bernapas sekitar 6 liter (6x10-3m3) dan gas-gas lain, udara masuk ke
udara agar mendapatkan pasokan oksigen tenggorokan, kemudian kedalam paru lalu
(O2) segar ke dalam paru dan membuang udara mengalir sampai ke alveoli yang
rnerupakan ujung dari saluran.1,2
karbon dioksida (CO2). Saat bernapas
manusia menghirup udara melalui hidung,
Saluran penghantar udara yang membawa udara bronkiolus. Saluan pernapasan dari hidung
ke dalam paru-paru adalah hidung, faring, sampai bronkiolus dilapisi oleh membran
laring, trakea, bronkus, dan1
mukosa bersillia. Ketika masuk rongga
hidung udara disaring, dihangatkan, dan
Saminan adalah Dosen Bagian Ilmu Fisiologi
dilembabkan. Ketiga proses ini
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda
Aceh menggunakan fungsi utama dari mukosa
122
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 12 Nomor 2 Agustus 2012
respirasi yang terdiri dari epitel toraks proses respirasi sel tubuh akan di tukar
bertingkat, bersilia dan bersel goblet. dengan oksigen, selanjutnya darah
Permukaan epitel yang dilapisi oleh lapisan mengangkut karbon dioksida untuk
mukus yang disekresi oleh sel goblet dan dikembalikan ke alveolus paru dan akan
kelenjar mukosa. Partikel debu yang kasar dikeluarkan ke udara melalui hidung saat
disaring oleh rambut-rambut yang terdapat mengeluarkan napas.3,5
dalam lubang hidung sedangkan partikel
yang halus akan dijerat dalarn lapisan Molekul Gas
mukus. Gerakan sillia mendorong lapisan Udara yang kita hirup adalah sekitar 80%
mukus ke posterior didalam rongga hidung Nitrogen (N2), dan 20% O2, udara yang kita
dan superior di dalam sistem pernapasan keluarkan mengandung 80% N2, 16% O2
bagian bawah menuju faring. Dari sini dan 40% CO2. Kita bernapas sekitar 10 Kg
partikel halus akan tertelan atau dibatukkan udara setiap hari, dari jumlah ini paru
keluar. Lapisan mukus memberikan air menyerap sekitar 0,5 Kg CO2 (sekitar 400
untuk kelembaban dan banyaknya jaringan Liter O2) dan membebaskan O2 dalam
pembuluh darah dibawahnya akan jumlah sedikit lebih kecil juga menjenuhkan
menyuplai panas ke udara inspirasi. Jadi udara yang kita hirup dengan
udara inspirasi telah disesuaikan sedemikian air.5,6
rupa sehingga udara yang mencapai faring Pernapasan di udara kering, mengeluarkan
hampir bebas debu bersuhu mendekati suhu air sekitar 0,5 Kg setiap hari (lembab), pada
tubuh, dan kelembabannya mencapai cuaca dingin sebagian dari kelembapan
100%.3,4 Peristiwa keluar masuknya udara mengalami konduksi dan kita dapat melihat
atmosfer melalui hidung sampai ke paru- napas kita.1
paru (Respirasi) dan sebaliknya, O2 yang Udara yang kita hirup mengandung debu,
terkandung dalam alveolus bertukar dengan asap, bakteri udara gas yang mengganggu,
CO2, yang terkandung dalam darah yang yang berkontak dengan darah. Paru lebih
terdapat dalam pernbuluh darah banyak terpajan ke lingkungan
alveolus melalui proses difusi. 1,5 dibandingkan dengan bagian tubuh lain
Difusi gas terdiri atas molekul-molekul termasuk kulit.3,7
sederhana yang bebas bergerak satu sama Dalam saluran napas air akan menguap dari
lain, ini berlaku bagi gas-gas yang terlarut permukaannya dan melembabkan udara
didalam cairan dan jaringan tubuh, difusi yang masuk. Tekanan uap air pada suhu
bisa terjadi bila tersedianya sumber energi tubuh 370 C sebesar 47mmHg, ini
sehingga menimbulkan gerakan kinetik dari merupakan tekanan parsial air didalam
molekul-molekul gas.3,6 Pertukaran gas di alveoli.2,4
paru melibatkan dua proses umum Tekanan suatu gas di sebabkan oleh gaya
membawa darah ke jaringan kapiler paru tarik menarik yang konstan dari
(perfusi) dan membawa udara ke permukaan molekulmolekul gas yang bergerak pada
alveolus (ventilasi). Difusi dalam cairan suatu permukaan. Oleh karena itu tekanan
pada pertukaran O2 dan CO2 di jaringan, gas pada permukaan saluran pernapasan dan
molekul-molekul dalam suatu gas pada alveoli sebanding dengan jumlah kekuatan
suatu ruangan bergerak dengan kecepatan gaya semua molekul yang rnelewati
seperti kecepatan suara, setiap molekul permukaan itu. 1,7
bertumbukan sekitar 1010 kali/detik dengan Banyaknya difusi untuk masing-masing gas,
molekul sekitarnya.1,3 Oksigen diperlukan terutama oksigen, nitrogen dan karbon
untuk proses respirasi sel-sel tubuh. Gas dioksida berbanding langsung dengan
karbon dioksida yang dihasilkan selama
123
tekanan yang disebabkan oleh arah tulangtulang belakang. Jika tulang-
masingmasing gas sendiri yang disebut tulang iga terangkat, tulang-tulang iga ini
tekanan partial dari gas. Tekanan udara akan berdiri tegak ke arah depan sehingga
Saminan, Pertukaran Udara O2 dan CO2 dalam Pernapasan
atmosfer sebesar 760 mmHg disebabkan tulang dada bergerak ke depan menjauhi
oleh gas nitrogen dari campuran gas sebesar tulang belakang dan diameter
600 anteroposterior rongga dada dapat
mmHg dan tekanan partial oksigen 160 bertambah 20% pada saat inspirasi
mmHg.1,3 maksimal. 2,5,8
Gas-gas yang terlarut dalam air dan jaringan
tubuh juga memberikan tekanan, oleh Tekanan Gas dalam Paru
karena molekul yang terlarut juga bergerak Otot-otot respirasi menyebabkan ventilasi
secara acak dan juga mempunyai energi paru dengan jalan menekan dan
kinetik seperti molekul-molekul dalam fase mengembangkan paru secara bergantian
gas.1,3- yang berarti menyebabkan tekanan di dalam
paru menjadi sedikit lebih rendah
Ventilasi Paru dibandingkan dengan tekanan udara
Mekanisme dasar ekspirasi dan kontraksi atrnosfer, yaitu sekitar 1mmHg; ini akan
paru sehingga paru dapat mengembang dan menyebabkan udara mengalir ke dalam
mengempis dengan dua cara yaitu ; 1). Naik paru. Selama ekspirasi biasa tekanan
turunya diafragma untuk memanjangkan intraalveolar naik, sekitar +1mmHg di atas
atau untuk memendekkan rongga dada. 2) tekanan udara atmosfer yang menyebabkan
Pengangkatan dan penurunan tulang dada udara mengalir keluar dari paru, betapa
serta tulang-tulang iga untuk rnenambah kecilnya tekanan yang diperlukan untuk
atau mengurangi diameter anteroposterior mengalirkan udara keluar masuk paru dalam
rongga dada.2,5 keadaan normal, jika mengalami penyakit
Secara normal bernapas biasanya paru tekanan meqiadi besar.1,2,8 Seseorang
disebabkan oleh naik turunnya diafragma yang mengusahakan ekspirasi maksimal
saat berkontraksi bentuknya akan lebih datar sementara glotis tertutup, maka tekanan
dan akan menarik bagian bawah paru ke intra alveolar dapat naik sampai setinggi
bawah sehingga volume rongga dada +140 mmHg pada lelaki,vang sehat dan
bertambah besar, tekanannya berkurang, kuat, sementara pada usaha inspirasi yang
maka terjadilah inspirasi. Sebaliknya kalau maksimal tekanan ini dapat turun sampai
diafragma berelaksasi, bentuknya akan serendah -100mmHg.2,6 Dari gambar di
kembali cembung ke arah atas oleh karena bawah ini melukiskan efek tekanan yang di
desakan isi perut di tambah dengan sifat kenakan pada alveoli dan saluran napas dari
kenyal serabut elastis jaringan paru, dengan sebelah luar, yang disebabkan oleh
demikian volume rongga dada bertambah kompresi rongga dada. Anak panah
kecil, tekanannya bertambah besar, maka disebelah luar, alveolus ke dalam bronkiolus
terjadilah ekspirasi, bila pernapasan tetapi juga menekan bronkiolus pada saat
bertambah berat kontraksi diafragma dan bersamaan sehinggga tahanan jalan napas
tenaga elastis serabutserabut jaringan paru bertambah besar dan melawan aliran udara
saja tidak cukup berat sehingga harus di ke luar; tenaga ekspirasi di lawan oleh
bantu dengan kontraksi otot-otot perut yang naiknya resistensi jalan napas.2,4
menekan isi perut ke atas pada dasar
diafragma. 5,8 Cara yang kedua untuk
mengembangkan paru yaitu dengan
mengangkat tulang dada dan tulang-tulang
iga sebagai satu kesatuan. Pada keadaan
istirahat tulangtulang iga ini condong ke
arah bawah, menyebabkan dada jatuh ke

124
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 12 Nomor 2 Agustus 2012

Saat kita bernapas normal, pasokan udara


segar tidak mencapai alveolus yang masih
terisi oleh udara pengap dari napas
sebelumnya karena konsentrasinya yang
lebih tinggi, O2 segar dengan cepat berdifusi
melewati udara pengap untuk mencapai
permukaan alveolus. Oksigen larut di
dinding alveolus yang lembab dan terus
Campuran gas di alveolus tidak sama
berdifusi ke dalarn darah kapiler sampai
dengan campuran gas di udara. Paru tidak
PO2: darah sama dengan PO2 di alveolus,
kosong pada saat ekspirasi, selama bernapas
proses ini berlangsung dalam waktu kurang
normal paru menahan sekitar 30% dan
dari 0,5 detik.3,5
volume maksimal pada setiap akhir
Darah hanya dapat mengangkut sedikit O2
ekspirasi, ini yang disebut dengan kapasitas
dalam bentuk terlarut sebagian besar O2
residual fungsional. Pada setiap bernapas
untuk sel di angkut dengan terikat secara
0,5 Liter udara segar (PO2 20 kpa)
kimiawi ke hemoglobin (Hb) di sel darah
bercampur dengan sekitar 2 liter udara di
merah, setiap sel darah merah dapat
paru untuk menghasilkan udara alveolus
mengangkut sekitar sejuta molekul O2.
dengan PO2 sekitar 13 kPa. PCO2 di
Molekul oksigen berikatan secara ringan
alveolus adalah 5 kPa Udara ekspirasi
dan reversibel dengan Hb bila PO2 tinggi
mengandung sekitar 0,15 Liter udara yang
seperti di dalam kapiler paru Oksigen
segar dari trakea yang tidak berkontak
berikatan dengaa hemoglobin, tetapi bila
dengan permukaan alveolus sehingga udara
PO2 rendah seperti dalam kapiler jaringan
ekspirasi memiliki PO2 yang sedikit lebih
oksigen di lepaskan dari hemoglobin.2,3,5
tinggi dari PCO2 lebih rendah dari pada
udara alveolus.1,6 PO2 dalam udara alveoli 104 mmHg
sementara PO2 dalam darah venosa 40
mmHg, sehingga ada perbedaan tekanan
Difusi Gas Dalam Kapiler Paru Perbedaan partial oksigen sekitar 64 mmHg, dengan
kedalaman O2 dan CO2 di jaringan demikian terjadilah difusi oksigen dari
mempengaruhi transpor gas-gas melewati udara alveoli ke darah kapiler paru begitu
dinding alveolus, molekul O2 berdifusi cepat, difusi oksigen dari udara alveoli ke
lebih cepat dari pada molekul CO2 karena darah kapiler.2,3
massanya lebih kecil. Apabila terdapat Saat mencapai sel yang lingkungan PO2
penyakit yang menyebabkan dinding rendah O2 terlepas dari Hb dan berdifusi ke
alveolus menebal transport O2 akan lebih dalam sel, tidak semua O2 meninggalkan
terganggu dibandingkan dengan transport Hb; jumlah yang lepas tersebut bergantung
CO2.1,5 pada PO2 jaringan, pada keadaan istirahat
darah vena kembali ke jantung sekiar 75%

Saminan, Pertukaran Udara O2 dan CO2 dalam Pernapasan

125
dari kandungan O2 nya, oksigen tetap 6. Asagaff H. dan Mukty, H.A. Dasar-
bertahan di darah karena tidak dibutuhkan di dasar
jaringan, sedangkan saat kerja fisik olah Ilmu Penyakit Paru. Airlangga
raga berat, situasi di otot yang aktif berubah University Press. Surabaya. 2008
secara drastis. Tekanan O2 di otot yang 7. Guyton. Fisiologi Manusia dan
bekerja akan turun dengan cepat sehingga Mekanisme penyakit. Edisi ke 7. EGC.
Jakarta. 1994
lebih banyak O2 yang terlepas dari Hb dan
8. Underwood, J.C.E. Patologi: Umum dan
berdifusi ke dalam otot. Selain itu sisematik. EGC. Jakarta. 2000
tubuh dapat meningkatkan aliran darah ke
otot yang sedang bekerja sampai tiga kali
lipat. Otot yang sedang bekerja dapat
mengkonsumsi O2 sepuluh kali
lebih banyak di bandingkan saat
istirahat.1,2
Karbon dioksida tidak di angkut dari
jaringan dengan difusi sederhana
sebagian besar dipertahankan relatif
konstan oleh kecepatan bernapas,
sesesorang yang melakukan;
pernapasan terlalu cepat (hiperventilasi)
dapat menyebabkan penuruan PCO2
didarah (hiperkapnia); hal ini dapat
mengalami gangguan kesadaran hingga
pingsan.1,2,6

Kesimpulan
Perbedaan tekanan O2 dan CO2 di
jaringan mempengaruhi transpor gas-gas
melewati dinding alveolus, molekul O2
berdifusi lebih cepat dari pada molekul
CO2 karena massanya lebih kecil.
Apabila terdapat penyakit yang
menyebabkan dinding alveolus menebal
transpor O2 akan lebih ternganggu
dibandingkan dengan transpor CO2.

Daftar Pustaka
1. Camslon J.R., Skofronik, J, G dan G.rant,
R.M. Fisika Tubuh Manusia, Edisi 2.
EGC. Jakarta. 2006
2. Imron A. Respirasi. Dalam buku
Monograf Fisiologi manusia, suwono
(ed). Pusat Antar Universitas UGM.
Yogvakarta. 1993
3. Price S.A, Wilson, L.M. Patofisiologi
proses-proses penyakit. EGC. Jakarta.
2006
4. Sherwood, L. Fisiologi manusia; Dari Sel
ke Sistem. Edisi 2. EGC. Jakarta. 2001
5. Hani R.M. Fisika Kesehatan. Edisi 2.
EGC. Jakarta. 2006

126

Anda mungkin juga menyukai