Anda di halaman 1dari 11

MATEMATIKA WAJIB

1. Menyelesaikan AB = I untuk Menemukan A–1


Untuk,

6 5 𝑎 𝑏 1 0
[ ][ ]=[ ]
2 2 𝑐 𝑑 0 1
gunakan perkalian matriks, kesamaan matriks, dan sistem persamaan untuk menentukan
semua elemen dari B.

Pembahasan Dengan mengalikan dua matriks yang berada di ruas kiri, kita mendapatkan

6𝑎 + 5𝑐 6𝑏 + 5𝑑 1 0
[ ]=[ ]
2𝑎 + 2𝑐 2𝑏 + 2𝑑 0 1
Dua matriks dikatakan sama apabila elemen-elemen yang bersesuaian dari matriks tersebut
sama (ditunjukan dengan elemen yang warnanya sama). Sehingga, kita mendapatkan dua
sistem persamaan sebagai berikut.

6𝑎 + 5𝑐 = 1
{
2𝑎 + 2𝑐 = 0
dan,

6𝑏 + 5𝑑 = 0
{
2𝑏 + 2𝑑 = 1
Pertama, kita selesaikan sistem persamaan yang pertama. Dengan mengalikan satu kepada
persamaan pertama dan mengalikan tiga kepada persamaan kedua, kemudian
mengurangkannya, kita mendapatkan nilai c sebagai berikut.

6𝑏 + 5𝑑 = 1
6𝑎 + 6𝑐 = 0
−𝑐 = 1
𝑐 = −1
Dengan mensubstitusi c = –1 ke dalam persamaan 1 kita mendapatkan

6a + 5(-1) =1

6a – 5 = 1

6a =6
6
a =6=1

Dengan cara yang serupa untuk menyelesaikan sistem persamaan yang kedua, kita
mendapatkan b = –2,5 dan d = 3. Sehingga,

1 −2,5
B=[ ]
−1 3
merupakan kandidat utama sebagai invers dari A, atau disimbolkan A–1.

Untuk menentukan apakah A–1 sudah benar-benar ditemukan, kita perlu untuk menguji
apakah perkalian dari kanan dan perkalian dari kiri menghasilkan

matriks I: AB = BA = I.
2. Diketahui suatu modal sebesar Rp 3.000.000,- dengan suku bunga 15% pertahun. Tentukan
besarnya bunga tunggal tersebut.

a. untuk jangka waktu 8 bulan

b. untuk jangka waktu 20 bulan

Penyelesaian:

Karena besarnya suku bunga pertahun adalah 15%, maka besarnya bunga tunggal pertahun
adalah :

B = 15/100 x Rp 3.000.000,- = Rp 450.000,-

Sehingga diperoleh:

a. Besarnya bunga tunggal untuk jangka waktu 8 bulan adalah 8/12 x Rp 450.000,- =
Rp.300.000,-

b. Besarnya bunga tunggal untuk jangka waktu 20 bulan adalah 20/12 x Rp 450.000,- =
Rp. 750.000,-

3. Pak Didik meminjam modal di bank sebesar Rp 1.600.000,- yang harus dilunasi dalam jangka
waktu satu tahun dengan besar pengembalian 5/4 dari besarnya pinjaman. Tentukan besarnya
bunga pertiga bulan.

Penyelesaian:
Besar pinjaman M0 = Rp 1,600.000,-
Besarnya pengembalian
M = (5 / 4) x Rp1.600.000,- = Rp.2.000.000,-
Besarnya bunga dalam satu tahun adalah
B = M – M0 = Rp 2.000.000,- – Rp 1.600.000,- = 400.000,-
Besarnya suku bunga pertahun adalah
Jadi besarnya suku bunga pertigabulan adalah
4. Jika suatu modal sebesar Rp 15.000.000,- dibungakan dengan bunga tunggal dengan suku
bunga sebesar 1,2% perbulan. Dalam waktu berapa bulan, agar modal tersebut menjadi dua
kali dari modal semula?

Penyelesaian:

Besar bunga untuk satu bulan adalah

B1 = 1,2/100 x Rp. 15.000.000,- Rp. 180.000,-

Besar bunga selama n bulan adalah

Bn = n x Rp180.000,

Besar modal setelah n bulan adalah

Mn = Rp15.000.000,- + Bn

= Rp15.000.000,- + [n x Rp180.000,-]

Setelah n bulan, modal menjadi dua kali modal semula.

Jadi Mn = 2 x Rp15.000.000,- = Rp30.000.000,-

Akibatnya
Rp30.000.000,- = Rp15.000.000,- + [n x Rp180.000,-]

Atau

Rp15.000.000,- = [n x Rp180.000,-]

Sehingga

Jadi waktu yang diperlukan agar modal menjadi dua kali modal semula adalah 88,33 bulan.

Didalam bungan tunggal ini dikenal dua jenis bunga tunggal, yaitu:

1. bunga tunggal eksak

2. bunga tunggal biasa.

Bunga tunggal eksak adalah bunga tunggal yang dihitung berdasarkan jumlah hari dalam
satu tahun secara tepat (satu tahun ada 365 hari), sedangkan untuk tahun kabisat, yaitu
suatu tahun yang habis dibagi empat, satu tahun ada 366 hari.

Bunga tunggal biasa adalah bunga tunggal yang dihitung untuk setiap bulannya terdapat 30
hari (satu tahun ada 360 hari).

5. Hitung waktu rata-rata dari tanggal 7 Maret 2004 sampai 22 Pebruari 2007.

Penyelesaian:
Banyaknya hari pada saat peminjaman adalah 30-7 = 23

Banyaknya hari pada bulan berikutnya pada tahun yang sama saat peminjaman adalah 9 x
30 = 270

Banyaknya hari pada tahun berikutnya setelah tahun peminjaman adalah 2 x 360 = 720

Banyaknya hari pada tahun akhir peminjaman adalah 30 + 22 = 52

Jadi waktu rata-rata = 23 + 270 + 720 + 52 = 1065

Jadi waktu rata-rata dari tanggal 7 Maret 2004 sampai tanggal 22 Pebruari 2007 adalah
1065 hari.

6. Hitung waktu rata-rata dari tanggal 17 Agustus 2007 sampai 2 Desember 2007.

Penyelesaian:

Waktu rata-rata = (30 – 17) + 3(30) + 2

= 13 + 90 + 2 = 123

Jadi waktu rata-rata dari tanggal 17 Agustus 2007 sampai tanggal 2 Desember 2007 adalah
123 hari.
7. Saya menabung uang sebesar Rp. 10.000.000,- di bank dengan bunga 10% perbulan, berapa
uang saya setelah 1 tahun?

Jawab;

Mn=Mo(1+10%)pangkat n

Mn=10.000.000.(1,01)pangkat 12

Mn= 11.200.000,-

8. Waktu paruh atom X adalah 10 tahun, tentukan persentasi atom x setelah ledakan 20 tahun
yang akan datang.

Jawab:

Pn=Po(1/2)pangkat n/t

Pn/Po=(/2) pangkat 20/10

Pn/Po=1/2 pangkat 2

Pn/Po=1/4

jadi persentase atom Xsetelah ledakan tahun ke-20 adalah 1/4x100%=25%

9. Pak Hermawan membeli sebuah notebook seharga Rp. 2.285.000, karena uangnya tidak
cukup maka Pak Hermawan mencicilnya setiap bulan. Cicilan Pak Hermawan per bulan
sebesar Rp.297.000 selama 10 bln. Hitung berapa persenkah bunga cicilan Pak Hermawan!

Jawaban

Diketahui:

M = Rp. 2.285.000

Cicilan = Rp.297.000/bulan

waktu = 10 bulan

Ditanyakan: % bunga cicilan?

Penyelesaian:

Cara 1:

Cari terlebih dahulu cicilan pak Hermawan selama 10 bulan dengan cara:

Cicilan 10 bulan = cicilan perbulan x waktu

Cicilan 10 bulan = Rp.297.000/bulan x 10 bulan

Cicilan 10 bulan = Rp.2.970.000

Sekarang tentukan besarnya bunga selama 10 bulan dengan cara:

Bunga 10 bulan = Cicilan 10 bulan - M

Bunga 10 bulan = Rp.2.970.000 - Rp. 2.285.000

Bunga 10 bulan = Rp.685.000

% bunga cicilan = (Cicilan 10 bulan/M) x 100%

% bunga cicilan = (Rp.685.000/ Rp. 2.285.000) x 100%


% bunga cicilan = 30%

Cara 2:

Membagi modal dengan 10 bulan maka diperoleh:

Modal = Rp. 2.285.000/10 bulan

Modal = Rp.228.5000/bulan

kemudian cari besarnya bunga perbulan dengan cara:

Bunga = Rp.297.000 - Rp.228.500

Bunga = Rp. 68.500

besarnya % bunga cicilan perbulan adalah:

% cicilan =(Rp. 68.500/ Rp.228.500) x 100%

% cicilan = 30 %

10. Vega menyimpan uang di bank sebesar Rp2.000.000,00 dengan suku bunga 18% setahun
dengan bunga tunggal. Tentukan: a) besarnya bunga pada akhir bulan pertama; b) besarnya
bunga pada akhir bulan keenam; dan c) besarnya uang setelah 2 tahun.

Penyelesaian:

Diketahui:

Modal = Rp2.000.000,00;

Bunga = 18% setahun.

a) Bunga akhir bulan pertama (dalam 1 tahun ada 12 bulan maka untuk bulan pertama =
1/12 dan 18% artinya 18/100)

Bunga = (1 /12)(18/100)xRp2.000.000,00

Bunga = Rp30.000,00

b) Bunga akhir bulan keenam (dalam 1 tahun ada 12 bulan maka untuk bulan keenam =
6/12)

Bunga = (6/12) × (18/100) ×Rp2.000.000,00

Bunga =Rp180.000,00

c) Karena bunga pertahun maka untuk menghitung bunga dalam 2 tahun adalah sebagai
berikut.

Bunga n tahun = n x a% x M

Bunga 2 tahun = 2× (18/100) × Rp2.000.000,00

Bunga 2 tahun = Rp720.000,00

Jumlah uang seluruhnya tabungan mega selama 2 tahun adalah:

Total Tabungan = Modal + Bunga

Total Tabungan = Rp2.000.000,00 + Rp720.000,00

Total Tabungan = Rp2.720.000,00 Jadi, jumlah uang setelah 2 tahun adalah


Rp2.720.000,00.
11. Panjang semua rusuk kubus 240 dm. Hitunglah volume kubus tersebut (dalam cm).

Penyelesaian:

Untuk menjawab soal ini anda harus mengkonversi satuan panjang dm menjadi cm. Jika
anda bingung silahkan anda lihat postingan cara mengkonversi satuan panjang dan cara
mengkonversi dengan menggunakan jembatan keledai. Dari soal diketahui:

s = 240 dm = 2.400 cm

maka volumenya:

V = s3

V = (2.400 cm)3

V = 13.824.000.000 cm3

V = 1,3824 x 1010cm3

Jadi volume kubus tersebut adalah 1,3824 x 1010cm3

12. Sebuah kubus memiliki volume 343 cm3. Jika panjang rusuk kubus tersebut diperbesar
menjadi 4 kali panjang rusuk semula, tentukan volume kubus yang baru.

Penyelesaian:

Kita harus mencari panjang rusuk awal (s0), yakni:

V0= s3

343 cm3= s3

(7 cm)3= s3

s0 = 7 cm

Sekarang kita hitung panjang jika rusuk tersebut diperbesar 4 kali dari panjang semula,
maka

s1= 4s0

s1= 4.7 cm

s1= 28 cm

Sekarang kita hitung volume kubus setelah rusuknya diperbesar 4 kali yakni:

V1= s3

V1= (28 cm)3

V1= 21.952 cm3.

Jadi volume kubus setelah diperbesar 4 kali adalah 21.952 cm3

13. Sebuah kubus panjang rusuknya 8 cm, kemudian rusuk tersebut diperkecil sebesar ¾ kali
panjang rusuk semula. Berapa volume kubus sebelum dan setelah diperkecil?

Penyelesaian:

Misalkan rusuk sebelum diperkecil s1dan setelah diperkecil s2, maka

V1= s13
V1= (8 cm)3

V1= 512 cm3

Sekarang hitung rusuk jika diperkcil ¾ kali semula maka

s2= ¾ s1

s2= ¾ (8 cm)

s2= 6 cm

maka

V2= s13

V2= (6 cm)3

V2= 216 cm3

Jadi, volume kubus setelah diperkecil adalah 216 cm3

14. Limas segiempat beraturan dengan panjang rusuk alasnya 14 cm dan tinggi sisi tegaknya
25 cm. Tentukan tinggi limas dan volume limas!

Penyelesaian:

Jika digambarkan maka bentuk limasnya seperti gambar di bawah ini.

Untuk mencari tinggi limas gunakanteorema Pythagoras, yakni:

ET= √(FT2- EF2)

Dalam hal ini EF = ½ AB = 7 cm, maka:

ET = √(252- 72)

ET = √(625- 49)

ET = √576

ET = 24 cm

Jadi tinggi limas adalah 24 cm

volume limas dapat dicari dengan rumus:

V = 1/3 x luas alas x tinggi

V = 1/3 x (14 cm x 14 cm) x 24 cm

V = 1568 cm³

Jadi volume limas tersebut adalah 1.568 cm³ atau 1,568 liter.

15. Perhatikan gambar prisma segi enam beraturan di bawah.

Jika IJ = r dan DJ = t, maka tentukan luas permukaan prisma segi enam beraturan di atas!

Penyelesaian:

Jika menggunakancara cepatmaka luas segitiga sama sisi adalah:

L = ¼r2√3

Luas alas prisma adalah:


L = 6 x L∆

L = 6 x ¼r2√3

L = (3/2) r2√3

Luas sisi tegak adalah keliling alas kali tinggi prisma:

L = 6r x t

Luas permukaan prisma segi enam beraturan adalah:

L = 2 x luas alas + luas sisi tegak

L = 2 x (3/2) r2√3 + 6r x t

L = 3r2√3 + 6rt

L = 3r(r√3+2t)

Jadi luas luas permukaan prisma segi enam beraturan dapat dirumuskan sebagai berikut:

L = 3r(r√3+2t)

Di mana:

r = panjang rusuk alas prisma segi enam beraturan

t = tinggi prisma segi enam beraturan

16. Alas sebuah prisma berbentuk segitiga sama kaki dengan panjang sisi-sisinya 6 cm, 6 cm
dan 4 cm. Jika tinggi prisma 9 cm, hitunglah luas permukaan prisma tersebut!

Penyelesaian:

Terlebih dahulu kita harus mencari tinggi segitiga alasnya.

t = √62 - 22

= √36 - 4

= √32= 4√2 cm

= 5,66 cm

Luas permukaan prisma

= 2 × luas alas + (keliling alas × tinggi prisma)

= (2 × 12 × 4 × 5,66) + [(6 + 6 + 4) × 9]

= 22,63 + 144 = 166,63 cm2.

17. Alas sebuah limas beraturan berbentuk segilima dengan panjang sisi 6 cm. Jika tinggi
segitiga pada bidang tegak 15 cm, tentukanlah luas alas dan luas permukaan limas tersebut!

Penyelesaian:

Untuk menghitung luas alasnya, kita harus menghitung tinggi segitiga pada alas limas.

h = √62 – 32 = √36 – 9 = √27 = 3√3 cm

Maka luas alas = 5 × luas Δ


= 5 × 12 × 6 × 3√3 = 45√3cm2 = 77,94 cm2

Luas permukaan limas

= luas alas + (5 × luas Δ bidang tegak)

= 77,94+ (5 × 12 × 6 × 15)

= 77,94 + 225

= 302,94 cm2.

18. Alas sebuah prisma berbentuk trapezium sama kaki dengan panjang sisi-sisi sejajarnya
adalah 12 cm dan 20 cm, serta sisi miringnya 5 cm. Jika tinggi prisma tersebut 25 cm,
hitunglah volume prisma!

Penyelesaian:

Sebelum mencari volume prisma, kita harus mencari luas alas prisma tersebut.

2a = 20 – 12 = 8

a = 4 cm

t = √52 – 42 = √25 – 16= √9

= 3 cm

Luas alas = (20 + 12)

2 × 3 = 32

2 × 3 = 16 × 3 = 48 cm2

Jadi, volume prisma adalah: V = luas alas × tinggi prisma = 48 × 25 = 1.200 cm3.

19. Alas sebuah limas beraturan berbentuk persegi dengan panjang sisi 12 cm. Jika tinggi
segitiga pada bidang tegaknya adalah 10 cm, hitunglah tinggi limas dan volume limas
tersebut!

Penyelesaian:

Dari soal diketahui bahwa:

AB = 12 cm, TE = 10 cm

OE = AB : 2 = 12 : 2 = 6 cm

Sehingga, tinggi limas adalah

TO = √TE – OE = √102 – 62

= √100 – 36= √64 = 8 cm

Maka volume limas tersebut adalah

V = 13 × luas alas × tinggi limas

= 13 × (12 × 12) × 8 = 384 cm3.


20. Diketahui A(2,3,-1) dan B(8,-3,11). Jika P titik pada ruas garis AB sedemikian sehingga
PB:AP=5:1 maka vektor posisi titik P adalah ...

Jawaban

Masih menggunakan perbandingan vektor

AP:PB=1:5

p=(b+5a)/6

p=[(8,-3,11)+5(2,3,-1)]/6

p=(18,12,6)/6=(3,2,1)

Jadi vektor posisi titik P adalah p=3i+2j+k

21. Diketahui vektor a = 2i – 6j – 3k dan b = 4i + 2j – 4k . Panjang proyeksi vektor a pada b


adalah…..

A. 4/3

B. 8/9

C. ¾

D. 3/8

E. 8/36

(Soal Ebtanas Tahun 2000)

Pembahasan

Panjang masing-masing vektor, jika nanti diperlukan datanya:


𝑎. 𝑏
|𝑐| =
|𝑏|

(2𝑖−6𝑗−3𝑘)(4𝑖+2𝑗−4𝑘)
|𝑐| =
6

8−12+12 8 4
|𝑐| = =6=3
6

Proyeksi vektor a pada vektor b, namakan c:

Diberikan tiga buah vektor masing-masing:

a = 6p i + 2p j − 8 k

b = −4 i + 8j + 10 k

c=−2i+3j−5k

22. Jika vektor a tegak lurus b, maka vektor a − c adalah.....

A. − 58 i − 20 j − 3k
B. − 58 i − 23 j − 3k

C. − 62 i − 17 j − 3k

D. − 62 i − 20 j − 3k

E. − 62 i − 23 j − 3k

Pembahasan

Tentukan nilai p terlebih dahulu, dua vektor yang tegak lurus maka perkalian titiknya sama
dengan nol. a dan b tegak lurus maka berlaku:

(6p i + 2p j − 8 k)⋅ (−4 i + 8j + 10 k) = 0

− 24p + 16p − 80 = 0

− 8p = 80

p = − 10

Dengan demikian vektor a adalah

a = 6p i + 2p j − 8 k

a = 6(− 10) i + 2(− 10) j − 8 k

a = −60 i − 20 j − 8 k

a − c = ( −60 i − 20 j − 8 k) − (− 2 i + 3 j − 5 k)

a − c = − 58 i − 23 j − 3k

Anda mungkin juga menyukai