Anda di halaman 1dari 26

Kelompok 1

1. Ahmad Noval Pangestu (06)


2. Andriani (09)
3. Anis Ariska (10)
4. Annisa Elfiana (12)
5. Elis Siti Nurkholisoh (17)
1. Perbedaan Bunga Majemuk
dengan Bunga Tunggal

2. Pengertian Bunga
Majemuk
3. Nilai Bunga Majemuk
1. Perbedaan Bunga Tunggal dan Bunga
Majemuk

Bunga tunggal dihitung berdasarkan


modal yang sama setiap periode
sedangkan bunga majemuk dihitung
berdasarkan modal awal yang sudah
ditambahkan dengan bunga.

Back
2. Pengertian Bunga Majemuk
Bunga majemuk (compound interest) yaitu
bunga yang dihitung atas jumlah pinjaman
pokok ditambah bunga yang diperoleh
sebelumnya, misalnya jika seseorang
menyimpan uangnya di bank Rp1.000.000,00
pada tingkat bunga 10%per tahun, pada
akhir tahun pertama akan diperhitungkan
menjadi Rp100.000,00 dan pada akhir tahun
kedua akan menjadi Rp1.210.000,00
Jika kita menyimpan modal berupa uang di
bank selama periode bunga tertentu, misalnya
satu tahun maka setelah satu tahun kita akan
mendapatkan bunga sebesar p % kali modal
yang kita bungakan. Jika bunga itu tidak kita
ambil, tetapi ditambahkan pada modal awal
untuk dibungakan lagi pada periode
berikutnya, sehingga besarnya bunga pada
setiap periode berikutnya berbeda jumlahnya
(menjadi bunga berbunga), maka dikatakan
modal tersebut dibungakan atas dasar bunga
majemuk.
Contoh :
Anton menyimpan uang di Bank sebesar Rp1.000.000,00 dan
Bank memberikan bunga 10% per tahun. Jika bunga tidak
pernah diambil dan dianggap tidak ada biaya administrasi
Bank. Tentukan jumlah bunga yang diperoleh Hanif setelah
modal mengendap selama 3 tahun.
Jawab :
Akhir tahun pertama, bunga yang diperoleh :
B = suku bunga x modal
10% x 1.000.000 = 100.000
Awal tahun kedua menjadi :

M2M B
M 2  1 .000 .000  100 .000
M 2  1 .100 .000
Awal tahun kedua, bunga yang diperoleh :

B 2  ixM 2

B 2  10 % x 1 . 100 . 000
B 2  110 . 000
Awal tahun ketiga, modal menjadi :
M 3  M 2  B2
M 3  1 .100 .000  110 .000
M 3  1 .210 .000
Akhir tahun ketiga, bunga yang diperoleh :
B 3  i.M 3
B 3  10 % x 1 . 210 . 000
B 3  121 . 000
Jumlah bunga yang diperoleh setelah mengendap tiga
tahun :

 100 . 000  110 . 000  121 . 000  331 . 000

Back
3. Nilai Bunga Majemuk

a. Nilai Akhir Bunga Majemuk

b. Nilai Akhir Bunga Majemuk Dengan Masa Bunga


Pecahan

c. Nilai Tunai Bunga Majemuk

d. Nilai Tunai Bunga Majemuk Dengan Masa Bunga


Pecahan
a. Nilai Akhir Bunga Majemuk
Nilai Akhir Modal (Mn) adalah besar Modal (M) setelah
dibungakan selama n periode berdasarkan suku bunga i = p%
setiap periode.
Suatu modal M dengan bunga i% per bulan, maka setelah :
1 Bulan modal menjadi  M  bunga
M 1  M  M .i
M 1  M (1  i )

 M 1  bunga
2 Bulan modal menjadi
M 2  M  M .i
M 2  M (1  i)  M (1  i)i
M 2  M (1  i)(1  i)  M (1  i)2
Jadi, dapat disimpulkan jika suatu modal M dibungakan
dengan bunga majemuk i% per periode selama n periode,
maka modal akhir Mn:
M n  M(1  i)n
Contoh :  
Modal sebesar Rp 1.000.000,00 diperbungakan
dengan dasar bunga majemuk 3% setahun.
Hitunglah nilai akhir modal setelah 3 tahun.
Jawab :
Misalkan M = 1.000.000,00, n = 3 tahun, p = 3%.
M3 = M (1+i)3
= 1.000.000 (1+0.03)3 Jadi, nilai akhir setelah
= 1.000.000 (1,03)3 3 tahun adalah Rp
1.092.727,00
= 1.000.000 x 1,092727
= 1.092.727
b. Nilai Akhir Bunga Majemuk Dengan Masa
Bunga Pecahan
Jangka waktu proses berbunganya suatu modal
tidak hanya merupakan bilangan bulat. Jika jangka
waktunya bukan merupakan bilangan bulat , maka
n
cara menentukan (1  i)dapat dilakukan dengan
rumus:
M n  M (1  i ) n (1  p .i )
Dengan p adalah masa bunga pecahan.
Contoh:
Modal sebesar Rp 5.000.000,00 dibungakan dengan suku bunga
majemuk 10% per tahun. Tentukan modal akhir setelah berbunga
selama 2 tahun 3 bulan… Jadi, nilai akhirnya
Jawab: adalah
M = 5.000.000 Rp 6.201.250,00
i = 10% per tahun = 0,1 per tahun
2 tahun 3 bulan = 2,25 tahun, jadi n = 2 dan p = 0,25
M n  M (1  i ) n (1  p .i )
M n  5 . 000 . 000 (1  0,1) 2 (1  0 ,25 x 0,1)
M n  5 . 000 . 000 (1,1) 2 (1,025 )
M n  5 . 000 . 000 x1,21 x1,025
M n  6 . 201 . 250
c. Nilai Tunai Bunga Majemuk
Mencari Nilai Tunai Modal (NT) berarti
mencari besarnya Modal Awal dengan rumus:

NT  M 1
(1  i ) n
Contoh:
Tentukan nilai tunai dari suatu modal Rp
5.000.000,00 yang dibungakan dengan bunga
majemuk 2% per bulan selama 2 tahun!
Jawab :
M = 5.000.000
I = 2% per bulan = 0.02 bulan
n = 2 tahun = 24 bulan

NT  M
(1 i) n
NT  5 . 000 . 000
(1 0,02) 24
NT  5.000.000
1,608437249 Jadi, nilai tunainya adalah
NT  3.108.607,44 Rp 3.108.607,44
d. Nilai Tunai Bunga Majemuk Dengan
Masa Bunga Pecahan
Jika waktu (n) bukan merupakan bilangan
bulat, maka cara menantukan nilai (1 i)-n
dapat dilakukan dengan rumus

NT  M
n
(1 i) (1 p.i)
Dengan p adalah suku bunga pecahan.
Contoh:
Modal setelah dibungakan selama 4 tahun 9 bulan dengan suku bunga
majemuk 10% per tahun menjadi Rp 6.500.000. tentukanlah nilai
tunai modal tersebut!
Jawab:
M = 6.500.000
i = 10% per tahun = 0,1 per tahun
4 tahun 9 bulan = 4,75 tahun, jadi n = 4 dan p = 0,75
NT  M
(1  i ) n (1  p .i )
NT  6 . 500 . 000
(1  0 ,1) 4 (1  0 ,75 x 0 ,1)
NT  6 . 500 . 000
(1, 4641 )( 1,075 ) Jadi, nilai tunainya adalah
NT  6 . 500 . 000 Rp 4.129.848,79988
1 . 5739075
NT  4 . 129 . 848 ,79988
SEKIAN . . . . . . . . .
Soal-Soal
1. Berapakah jumlah bunga yang diperoleh Tasya selama modal
mengendap selama 3 tahun jika diketahui Tasya menyimpan
uang di Bank sebesar Rp9.000.000,00 dan Bank memberikan
bunga 12% per tahun. Bunga tsb tidak pernah diambil dan
dianggap tidak ada biaya administrasi Bank?
2. Berapakah nilai akhir modal setelah 2 tahun jika diketahui
modal sebesar Rp6.000.000,00 diperbungakan dengan dasar
bunga majemuk 3% setahun?
3. Berapakah modal akhir setelah berbunga selama 2 tahun
2bulan jika diketahui modal sebesar Rp 8.000.000,00
dibungakan dengan suku bunga majemuk 10% per tahun?
4. Tentukan nilai tunai dari suatu modal Rp 10.000.000,00 yang
dibungakan dengan bunga majemuk 2% per bulan selama 4
tahun!
5. Tentukan nilai tunai modal jika diketahui modal setelah
dibungakan selama 2 tahun 4 bulan dengan suku bunga
majemuk 10% per tahun menjadi Rp8.000.000,00?
1.Jawab :
• Akhir tahun pertama, bunga yang diperoleh :
B = suku bunga x modal
12% x 9.000.000 = 1.080.000
Awal tahun kedua menjadi :
M2  M  B
M 2  9.000.000  1.080.000
M 2  10.080.000
Awal tahun kedua, bunga yang diperoleh :
B 2  ixM 2
B 2  12 % x10 .080 .000
B 2  1 .209 .600
• Awal tahun ketiga, modal menjadi :
M 3  M 2  B2
M 3  10.080.000 1.209.600
M 3  11.289.600
• Akhir tahun ketiga, bunga yang diperoleh :
B3  i.M 3
B3  12%x11.289.600
B3  1.354.752
• Jumlah bunga yang diperoleh setelah mengendap
tiga tahun :
 1.080.000  1.209.600  1.354.752  3.644.352
2.Jawab:
Misalkan M = 6.000.000,00, n = 2 tahun, p = 3%.
M2 = M (1+i)2
= 6.000.000 (1+0.03)2
= 6.000.000 (1,03)2
= 6.000.000 x 1,006009
= 6.036.054
3.Jawab:
M = 8.000.000
i = 10% per tahun = 0,1 per tahun
2 tahun 3 bulan = 2,25 tahun, jadi n = 2 dan p =
0,25
M n  M (1  i ) n (1  p .i )
M n  8.000.000(1  0,1) 2 (1  0,25 x0,1)
M n  8.000.000(1,1) 2 (1,025)
M n  8.000.000 x1,21x1,025
M n  9.922.000
4.Tentukan nilai tunai dari suatu modal Rp
10.000.000,00 yang dibungakan dengan
bunga majemuk 2% per bulan selama 2
tahun!
Jawab :
M = 10.000.000
I = 2% per bulan = 0.02 bulan
n = 2 tahun = 24 bulan
M
NT 
n
(1  i )
10 . 000 . 000
NT 
24
(1  0 , 02 )
10 . 000 . 000
NT 
1, 608437249
NT  6 . 217 . 214 ,88122537
5.Jawab :
M = 8.000.000
i = 4% per tahun = 0,04 per tahun
4 tahun 3 bulan = 4,25 tahun, jadi n = 4 dan p =
0,25
M
NT 
n
(1  i ) (1  p .i )
8 .000 .000
NT 
4
(1  0 , 04 ) (1  0 , 25 x 0 ,04 )
8 .000 . 000
NT 
(1,16985856 )( 0 .05 )
8 .000 .000
NT 
0 ,058492928
NT  136 .768 .670 ,564756

Anda mungkin juga menyukai