Anda di halaman 1dari 17

Nama

: Indra Riyanawati

NPM/Kelas :10310232 / 4F

1. Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk 1) Pengertian Bunga Bunga adalah jasa dari pinjaman atau simpanan yang dibayarkan pada akhir jangka waktu yang telah disepakati bersama. Jika besarnya bunga suatu pinjaman atau simpanan dinyatakan dengan persen (%), maka persen tersebut dinamakan suku bunga.

Contoh : Wulan meminjam uang dari Koperasi sebesar Rp1.000.000,00. Setelah satu bulan, maka Wulan harus mengembalikan modal beserta bunganya sebesar Rp1.020.000,00. Tentukan besarnya bunga dan suku bunganya? Jawab : Bunga = Rp1.020.000,00 Rp1.000.000,00 = Rp20.000,00

2) Persen di atas Seratus dan di Bawah Seratus Untuk menentukan nilai persentase dari suatu bilangan jika diketahui bilangan dan persennya, hanya mengalikan bilangan tersebut dengan persen yang diketahui. Misalkan: Untuk menentukan besarnya laba jika persentase laba dan harga beli diketahui, maka laba = persen laba x harga beli. Untuk menentukan besarnya diskon jika persentase diskon dan harga sebelum diskon diketahui, maka besarnya diskon = persen diskon x harga sebelum diskon. Bagaimana menentukan laba jika persentase laba dan harga jual yang diketahui. Juga bagaimana menentukan besarnya diskon jika persentase diskon dan harga setelah diskon diketahui. Ternyata besarnya laba dan diskon tidak dapat langsung dikalikan persentase masing-masing dengan nilai yang diketahui. Dari ilustrasi di atas, maka dibutuhkan persen yang lain, yaitu persen di atas seratus maupun persen di bawah seratus.

Persen di atas seratus adalah bentuk pecahan yang selisih antara penyebut dan pembilangnya sama dengan seratus. Secara umum ditulis:

Persen di bawah seratus adalah bentuk pecahan yang jumlah antara penyebut dan pembilangnya sama dengan seratus. Secara umum di tulis :

Contoh : Tentukan nilainya : a. 7% di atas 100 dari Rp428.00,00 b. 12% di bawah 100 dari Rp4.400.000,00 Jawab : a.

b.

3) Aplikasi persen di atas seratus dan dibawah seratus Persen di atas seratus digunakan jika nilai yang diketahui lebih besar dari nilai mulamula. Misalkan % laba dengan harga jual, % bonus dengan harga setelah bonus. % bunga dengan modal setelah bunga dan lain-lain. Persen di bawah seratus digunakan jika nilai yang diketahui lebih kecil dari nilai mula-mula. Misalkan % rugi dengan harga jual, % diskon dengan harga setelah diskon, dan lain-lain.

Contoh : Harga jual suatu barang adalah Rp5.980.000,00. Jika barang dijual dengan untung 15%. Tentukan untung dan harga belinya!

Jawab : Besarnya untung = 15% di atas 100 x harga jual

15 Rp5.980.000,00 100 15 15 Rp5.980.000,00 115 Rp780.000,00


Harga Beli = Harga Jual Untung
Rp 5.980 .000 ,00 Rp 780 .000 ,00 Rp 5.200 .000 ,00

4) Bunga Tunggal Bunga tunggal adalah bunga yang diperoleh pada setiap akhir jangka waktu tertentu yang tidak mempengaruhi besarnya modal yang dipinjam. Perhitungan bunga setiap periode selalu dihitung berdasarkan besarnya modal yang tetap, yaitu:

Setelah t tahun besarnya bunga : Setelah t bulan besarnya bunga : Setelah t hari besarnya bunga : Setelah t hari besarnya bunga : Setelah t hari besarnya bunga : Modal akhir = Modal awal + bunga , untuk 1 tahun = 360 hari , untuk 1 tahun = 365 hari , untuk 1 tahun = 366 hari

Contoh : Suatu modal sebesar Rp1.000.000,00 dibungakan dengan bunga tunggal selama 3 tahun dengan suku bunga 18%/tahun. Tentukan bunga yang diperoleh dan modal setelah dibungakan!

Jawab: M = Rp1.000.000,00 i = 18%/tahun t = 3 tahun

Bunga :
Rp1.000 .000 18 3 100 Rp 540 .000 ,00

Modal akhir : Ma = M + B

Rp1.000 .000 ,00 Rp 540 .000 ,00 Rp1.540 .000 ,00

5) Diskonto Diskonto adalah bunga yang dibayarkan oleh peminjam pada saat menerima pinjaman. Proses perhitungan diskonto menggunakan sistem bunga tunggal, sehingga untuk menghitung besarnya diskonto hampir sama dengan perhitungan besarnya bunga tunggal jika besarnya pinjaman dan % diskonto diketahui. Besarnya nilai pinjaman pada sistem diskonto nilainya sama dengan jumlah modal yang harus dibayar saat jatuh tempo. Misalkan seorang meminjam Rp100.000,00 dengan diskonto 2% tiap bulan, maka diskontonya = 2% x Rp100.000,00 tiap bulan = Rp2.000,00. Jika pinjaman akan dikembalikan 1 bulan yang akan datang, maka di awal pinjaman orang tersebut hanya menerima = Rp100.000,00 Rp2.000,00 = Rp98.000,00 dan 1 ulan yang akan datang ia harus membayar Rp100.000,00. Jika pinjaman akan dikembalikan 3 bulan yang akan datang, maka di awal pinjaman orang tersebut hanya menerima = Rp100.000,00 3 x Rp2.000,00 = Rp94.000,00 dan 3 bulan yang akan datang ia harus membayar Rp100.000,00. Jika pinjaman M dengan i% per bulan dan akan dikembalikan setelah t bulan. Maka :

Rumus di atas berlaku juga untuk diskonto i%/tahun dan akan dikembalikan setelah t tahun. Bagaimanakah jika diskonto i%/bulan dan akan dikembalikan dalam t tahun atau diskonto i%/tahun akan dikembalikan dalam t bulan ...? Nilai diskonto untuk besarnya pinjaman M dengan suku bunga i%/tahun.

. (1tahun = 360 hari) Bagaimanakah menentukan nilai diskontonya jika yang diketahui besarnya modal yang diterima peminjam (Mt) dan i% diskonto? Jika hal itu terjadi, maka nilai diskontonya adalah:

Contoh : Pinjaman sebesar Rp5.000.000,00 dengan sistem diskonto 18%/tahun dan akan dikembalikan setelah 9 bulan. Tentukan: a. Nilai diskonto b. Modal yang diterima peminjam Jawab : M = Rp5.000.000,00 I = 18% per tahun t = 9 bulan a. Diskonto : D =
Rp 5.000 .000 18 9 1.200 Rp 675 .000 ,00

b. Modal yang diterima = M D


Rp 5.000 .000 ,00 Rp 675 .000 ,00 Rp 4.325 .000 ,00

6) Metode Perhitungan Bunga Tunggal a. Metode Pembagian Tetap Metode ini digunakan jika suku bunga tunggal merupakan pembagi dari 360, 1 tahun dianggap 360 hari, suku bunga i%/tahun dan jangka waktu pengembalian t hari.

Bunga yang diperoleh setelah t hari:


B M it M t i M t 360 . : 36.000 100 360 100 i

Jika B=

angka bunga dan

pembagi tetap, maka:

dan jumlah bunga =

Contoh : Di bawah ini adalah tabel dari nasabah Koperasi Simpan Pinjam X dengan suku bunga tunggal i = 9%/tahun dan 1 tahun dianggap 360 hari: No. 1 2 3 4 5 Nama Nasabah A B C D E Jumlah Pinjaman (M) Rp5.000.000,00 Rp4.000.000,00 Rp2.500.000,00 Rp6.000.000,00 Rp7.500.000,00 Jangka Waktu Pengembalian (t) 45 hari 100 hari 80 hari 120 hari 25 hari

Tentukanlah : i. ii. iii. Pembagi tetapnya Jumlah angka bunganya Bunga total yang diperoleh koperasi

Jawab : i. ii. No. 1 2 3 4 5 Pembagi tetap = Untuk menentukan jumlah angka bunga, perhatikan tabel dibawah ini: M Rp5.000.000,00 Rp4.000.000,00 Rp2.500.000,00 Rp6.000.000,00 Rp7.500.000,00 Jumlah Jumlah angka bunga = Rp17.325.000 t 45 hari 100 hari 80 hari 120 hari 25 hari 2.250.000 4.000.000 2.000.000 7.200.000 1.875.000 17.325.000

iii.

Jumlah bunga =

b. Metode Persen yang Sebanding Metode ini digunakan jika suku bunga tunggal bukan merupakan pembagi dari 360, 1 tahun dianggap 360 hari, suku bunga i%/tahun dan waktu pengembalian t hari.

Contoh : Di bawah ini adalah tabel dari nasabah Koperasi Simpan Pinjam Z dengan suku bunga tunggal i = 11%/tahun dan 1 tahun diangap 360 hari: No. 1 2 3 4 5 Nama Nasabah P Q R S T Jumlah Pinjaman (M) Rp1.000.000,00 Rp8.000.000,00 Rp4.500.000,00 Rp2.000.000,00 Rp2.500.000,00 Jangka Waktu Pengembalian (t) 50 hari 100 hari 60 hari 120 hari 90 hari

Tentukanlah bunga total yang diperoleh koperasi !

Jawab : Suku bunga i = 11% diuraikan menjadi = 10% + 1% atau 9% + 2% Ditentukan dahulu jumlah angka bunga untuk i = 10%. No. 1 2 3 4 5 M Rp1.000.000,00 Rp8.000.000,00 Rp4.500.000,00 Rp2.000.000,00 Rp2.500.000,00 Jumlah Pembagi tetap =
360 360 36 i 10

t 50 hari 100 hari 60 hari 120 hari 90 hari 500.000 8.000.000 2.700.000 2.400.000 2.250.000 15.850.000

Jumlah angka bunga = 15.850.000

Bunga yang sebanding dengan 1%

1% Rp440.227,78 Rp44.027,78 10%

Jadi, bunga total dari suku bunga 11% = Rp440.277,78 + Rp44.027,78 = Rp484.305,56

c. Metode Persen yang Seukuran Metode ini digunakan jika 1 tahun dianggap 365 hari, sehingga tidak banyak suku bunga yang memberikan hasil bagi bulat terhadap 365, maka biasanya diambil suku bunga 5% sehingga pembagi tetapnya Bunga yang diperoleh setelah t hari:
B M it M t 5 M t 1 . 36.500 100 365 100 73

Untuk menghitung suku bunga sisanya digunakan metode persen yang sebanding.

Contoh : Di bawah ini adalah tabel dari nasabah Koperasi Simpan Pinjam T dengan suku bunga tunggal i = 6.5%/tahun dan 1 tahun dianggap 365 hari. No. 1 2 3 4 5 Nama Nasabah P Q R S T Jumlah Pinjaman (M) Rp5.000.000,00 Rp6.000.000,00 Rp7.500.000,00 Rp3.000.000,00 Rp4.500.000,00 Jangka Waktu Pengembalian (t) 40 hari 80 hari 60 hari 100 hari 20 hari

Tentukanlah bunga total yang diperoleh koperasi !

Jawab : Suku bunga i = 6.5% diuraikan menjadi = 5% + 1.5% Ditentukan dahulu jumlah angka bunga untuk i = 5%

No. 1 2 3 4 5

M Rp5.000.000,00 Rp6.000.000,00 Rp7.500.000,00 Rp3.000.000,00 Rp4.500.000,00 Jumlah

t 40 hari 80 hari 60 hari 100 hari 20 hari 2.000.000 4.800.000 4.500.000 3.000.000 900.000 15.200.000

Pembagi tetap

365 365 73 i 5

Jumlah angka bunga = 15.200.000 Jumlah bunga =


1,5% Rp208.219,18 5% Bunga yang sebanding dengan 1,5% 3 Rp208.219,18 Rp62.465,75 10

Jadi, bunga total dari suku bunga 11% = Rp208.219,18 + Rp62.465,75 = Rp270.684,93

7) Bunga Majemuk Jika X menyimpan uang di bank kemudian setiap akhir periode, bunga yang diperoleh tersebut tidak diambil, maka bunga itu akan bersama-sama modal menjadi modal baru yang akan berbunga pada periode berikutnya. Bunga yang diperoleh nilainya menjadi lebih besar dari bunga pada periode sebelumnya. Proses bunga berbunga pada ilustrasi ini dinamakan Bunga Majemuk.

Contoh : Hanif menyimpan uang di bank sebesar Rp1.000.000.00 dan bank memberikan bunga 10%/tahun. Jika bunga tidak pernah diambil dan dianggap tidak ada biaya administrasi bank. Tentukan jumlah bunga yang diperoleh Hanif setelah modal mengendap selama 3 tahun.

Jawab: Akhir tahun pertama, bunga yang diperoleh: B = suku bunga x modal
10 % Rp1.000 .000 ,00 Rp100 .000 ,00

Awal tahun ke dua, modal menjadi: M2 = M + B

Rp1.000 .000 ,00 Rp100 .000 ,00 Rp1.100 .000 ,00


Akhir tahun kedua, bunga yang diperoleh: B2 = I x M2
10 % Rp1.100 .000 ,00 Rp110 .000 ,00

Awal tahun ketiga, modal menjadi: M3 = M2 + B2

Rp1.100 .000 ,00 Rp110 .000 ,00 Rp1.210 .000 ,00

Akhir tahun ketiga, bunga yang diperoleh: B3 = i x M3


10 % Rp1.210 .000 ,00 Rp121 .000 ,00

Jumlah bunga yang diperoleh setelah mengendap tiga tahun :


Rp100.000,00 Rp110.000,00 Rp121.000,00 Rp331.000,00

8) Nilai Akhir Bunga Majemuk Suatu modal M dengan bunga i% perbulan, maka setelah: 1 bulan modal menjadi = M + bunga M1 = M + M.i = M (1 + i) 2 bulan modal menjadi = M1 + bunga M2 = M(1 + i) + M(1 + i).i = M(1 + i)(1 + i) = M(1 + i)2 3 bulan modal menjadi = M2 + bunga M3 = M(1 + i)2 + M(1 + i)2 i = M(1 + i)2(1 + i) = M(1 + i)3 Dari pola uraian di atas, maka pada n bulan modal menjadi: Mn=M(1+i)n.

Jadi, dapat disimpulkan jika suatu modal M dibungakan dengan bunga majemuk i%/periode selama n periode, maka modal akhir Mn:
M n M (1 i ) n

Contoh : Modal sebesar Rp5.000.000,00 dibungakan dengan bunga majemuk 10%/tahun. Tentukan modal akhir dan bunga yang diperoleh setelah 6 tahun!

Jawab : M = Rp5.000.000,00 i = 10%/tahun = 0.1/tahun n = 6 tahun Mn = M (1 + i )n = 5.000.000,00 (1 + 0.1)6 = 5.000.000,00 (1.1)6 = 5.000.000 x 1,771561 = Rp8.857.805,00 Bunga = Rp885.780,50 Rp5.000.000,00= Rp385.780,50

Contoh : Modal sebesar Rp3.000.000,00 dibungakan dengan suku bunga majemuk

4%/semester, setelah berapa tahun modal akhir menjadi = Rp4.440.732,87?

Jawab : M = Rp3.000.000.00 i = 4%/semester = 0.04/semester Mn = Rp4.440.732,87

M n M (1 i ) n

4.440.732,87 3.000.000,00 (1 0,04) n 4.440.732,87 1,04 n 3.000.000,00 1,48024429 1,04 n log 1,48024429 n.log1,04 n log 1,48024429 10semester 5tahun log1,04

9) Nilai Akhir Bunga Majemuk Dengan Masa Bunga Pecahan Jangka waktu proses berbunganya suatu modal tidak hanya merupakan bilangan bulat. Jika jangka waktu bukan merupakan bilangan bulat, maka cara menentukan nilai (1 + i)n dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: Dengan menggunakan kalkulator yang dilengkapi dengan tombol xy Sisa masa bunga yang belum dihitung, digunakan untuk menghitung bunga berdasarkan bunga tunggal dari nilai akhir masa bunga yang bulat. Jika disederhanakan dalam rumus adalah sebagai berikut:
M n M (1 i ) n (1 p.i )

dengan p masa bunga pecahan

Terdapat perbedaan sedikit modal akhir yang diperoleh dari dua car diatas.

Contoh : Modal sebesar Rp4.500.000,00 dibungakan dengan suku bunga majemuk 3%/bulan. Tentukanlah modal akhir setelah berbunga selama 5.75 bulan!

Jawab: M = Rp4.500.000,00 i = 3%/bulan = 0.03/bulan n = 5.75 bulan Dengan menggunakan kalkulator: Mn = M(1 + i)n Mn = 4.500.000,00 ( 1 + 0.03)5.75 Mn =4.500.000,00(1.03)5.75 Mn = 4.500.000,00 x 1,185 Mn = Rp5.333,675,08

Dengan menggunakan cara kedua untuk n = 5 dan p = 0,75: Dihitung dahulu untuk n = 5. yaitu: Mn = M(1 + i)n Mn = 4.500.000,00 ( 1 + 0,03)5 Mn = 4.500.000,00 (1,03)5 Mn = 4.500.000,00 x 1,159 = Rp5.216.733,34 Untuk menghitung bunga p = 0,75. yaitu: Bpecahan = 0,75 x 0,03 x Rp5.216.733,34 = Rp117.376,5 Makhir = Mn + Bpecahan Makhir = Rp5.216.733,34 + Rp117.376,5 Makhir = Rp5.334.109,84 Dapat juga diselesaikan dengan menggunakan rumus langsung, yaitu: Mn = M(1 + i)n (1 + p.i) Mn = 4.500.000,00(1 + 0,03)5 (1 + 0,75 x 0,03) Mn = 4.500.000,00 (1,03)5 (1,0225) Mn = 4.500.000,00 x 1,159 x 1,0225 Mn = Rp5.332.848,75 Cara 2 dan 3 menghasilkan nilai yang sama, namun berbeda dengan cara 1.

10) Nilai Tunai Bunga Majemuk Apabila n periode seseorang harus melunasi pinjamannya sebesar M dengan perhitungan suku bunga i% perpeiode dan ternyata orang tersebut mampu untuk melunasi hutangnya sekarang, maka dikatakan orang tersebut membayar dengan tunai. Dari rumus nilai akhir bunga majemuk : Mn = M(1 + i)n dapat diubah menjadi :
M Mn (1 i ) n

, dengan M = modal mula mula atau sering disebut nilai tunai dan Mn =

modal setelah n jangka waktu selanjutnya ditulis dengan M. jadi rumus nilai tunai adalah:
Nt M atau Nt M (1 i ) n (1 i ) n

Contoh : Tentukan modal mula-mula jika suatu modal setelah dibungakan dengan bunga majemuk sebesar 15% pertahun selama 12 tahun modal menjadi Rp13.375.625,26 !

jawab : Mn = Rp13.375.625,26 i = 15% pertahun = 0,15/tahun n = 12 tahun


M Mn (1 i ) n

Rp13.375.625,26 (1 0,15)12 Rp13.375.625,26 1,1512 Rp13.375.625,26 Rp2.500.000,00 5,350250105

11) Nilai Tunai Bunga Majemuk Dengan Masa Bunga Pecahan Jika jangka waktu (n) bukan merupakan bilangan bulat, maka cara menentukan nilai (1+i)-n dapat dilakukan dengan beberapa cara. Antara lain: Menggunakan kalkulator yang dilengkapi deengan tombol xy Menggunakan rumus : Nt

M dengan p = suku bunga pecahan. (1 i ) (1 p.i )


n

Terdapat perbedaan sedikit modal akhir yang diperoleh dari dua cara diatas.

Contoh : Tentukanlah nilai tunai setelah berbunga selama 6,5 bulan. Modal menjadi Rp3.500.000,00 jika dibungakan dengan suku bunga majemuk 3%/bulan !

Jawab : M = Rp3.500.000,00 i = 3%/bulan = 0,03/bulan n = 6,5 bulan

Dengan menggunakan kalkulator Scientific Nt = M(1 + i)n Nt = 3.500.000,00 (1 + 0,03)6,5 Nt = 3.500.000,00 (1,03)6,5 Nt = 3.500.000,00 x 1,212 = Rp4.241.407,55

Dengan menggunakan rumus :

M (1 i ) (1 p.i ) 3.500.000,00 Nt (1 0,03)6 (1 0,5 0,03) 3.500.000,00 Nt (1,036 )(1,015) 3.500.000,00 Nt 1,194 1,015 3.500.000,0 Nt Rp2.887.876,75 1,212 Nt
n

2. Rente 1) Pengertian dan macam macam rente Rente adalah sederatan modal atau angsuran yang dibayarkan atau diterima pada setiap jangka waktu tertentu yang tetap besarnya. Pada hakikatnya ada 3 macam rente, yaitu : a. Rente berdasarkan saat pembayaran angsuran, terdiri dari Rente pra numerando adalah rente yang dibayarkan atau diterima di awal periode Rente Post Numerando adalah rente yangdibayarkan atau diterima di akhir periode. b. Rente berdasarkan banyaknya angsuran, terdiri dari: Rente terbatas adalah rente yang jumlah angsurannya terbatas Rente kekal adalah rente yang jumlah angsurannya tidak terbatas.

c. Rente berdasarkan langsung tidaknya pembayaran pertama, terdiri dari: Rente langsung adalah rente yang pembayaran pertamanya langsung sesuai perjanjian Rente yang ditangguhkan adalah rent e yang pembayaran pertamanya ditangguhkan beberapa periode. 2) Nilai akhir rente Pra numerando Rente Pra numerando adalah rente yang dibayarkan di awal periode, sehingga angsuran terakhir sudah mengalami pembungaan satu periode. Nilai akhir rente Pra numerando dengan angsuran M dan suku bunga i% selama n periode adalah :
Na M (1 i )((1 i ) n 1) i

Dengan menggunakan tabel:

Nilai dari daftar adalah kolom ke-i% dan baris ke-n

3) Nilai akhir Rente Post Numerando Rente Post Numerando adalah rente yang dibayarkan di akhir periode, sehingga angsuran terakhirnya tidak mengalami pembungaan.

Nilai akhir rente Post Numerando dengan nagsuran M dan suku bunga i% selama n periode adalah :
Na M ((1 i ) n 1) i

Dengan menggunakan tabel :

Contoh : Setiap akhir tahun Ayah menyimpan uangnya di bank ABC sebesar Rp800.000,00 selama 25 tahun. Jika bank memberikan bunga 5%/tahun, tentukan jumlah simpanan total Ayah!

Jawab : M = Rp800.000,00 i = 5%/tahun = 0,05 n = 25 tahun


M ((1 i ) n 1) i

Na

800.000 (1 0,05) 25 1 0,05

800.000 (1,05) 25 1 0,05 800.000 2,386 Rp38.181.678,05 0,05

Anda mungkin juga menyukai