Oleh:
SINGARAJA
2019
1. Bunga Tabungan
Bunga adalah uang yang dibayarkan sebagai biaya penggunaan uang yang
dipinjam, dapat juga diartikan sebagai pendapatan (uang) atas investasi modal
dalam bentuk peminjaman (dari sudut pandang investor). Bunga adalah harga
yang dibayar untuk menggunakan uang atau dana pinjaman, dihitung sebagai
persentase dari jumlah yang dipinjam. Bunga tabungan biasanya dihitung dalam
persen yang berlaku untuk jangka waktu 1 tahun, bungan 15% pertahun artinya
tabungan akan mendapat bunga 15% jika telah disimpang di bank selama 1 tahun.
Secara sederhana, perhitungan bunga ditunjukkan sebagai berikut:
n
Bunga n Bulan = *% bunga *modal
12
n
= * Bunga 1 Tahun
12
a) Bunga Tunggal
Bunga tunggal adalah bunga yang diterima pada setiap akhir jangka waktu
yang besarnya tetap. Dengan kata lain, apabila bunga yang timbul pada setiap
akhir jangka waktu tidak memengaruhi besarnya modal yang dipinjamkan,
maka hal ini berarti modal tersebut dibungakan berdasarkan bunga tunggal.
Adapun perhitungan bunga tunggal ini bisa menggunakan rumus sebagai
berikut
Mn = Mo (1 + i n)
Keterangan:
Mo = Pokok Pinjaman
Jawab:
Mn = Mo (1 + i . n)
2
Mn = 1.000.000 (1 + x5 )
100
= 1.100.000
b) Bunga Majemuk
Mn = Mo (1 + i)n
Keterangan:
Mn = Modal setengah jangka waktu (periode) n, disebut juga nilai
akhir
Contoh Soal:
Jawab:
= 10% x 4.000.000
= Rp 400.000
M2 = Mo + Mn
= 4.000.000 + 400.000
= 4.400.000
= 10% x 4.400.000
= 440.000
Awal tahun ketiga, modal menjadi:
M3 = Mo + Mn
= 4.400.000 + 440.000
= 4.840.000
= 10% x 4.840.000
= 484.000
Jadi jumlah bunga yang diperoleh setelah mengendap tiga tahun = 400.000 +
440.000 + 484.000 = 1.324.000
2. Pajak
Pajak merupakan pemungutan yang ditarik oleh pemerintah terhadap wajib
pajak, tanpa mendapatakan balas jasa langsung. Pajak yang dipungut oleh
pemerintah dapat bersifat pajak langsung dan pajak tidak langsung. Pajak
langsung merupakan pajak yang dipungut secara langsung dari wajib pajak seperti
pajak kekayaan, pajak pendapatan, dan pajak persero. Pajak tidak langsung
merupakan pajak yang dipungut pemerintah secara tidak langsung dari wajib
pajak, tetapi melalui wajib pungut yang kemudian menyetorkan pajak yang
dipungutnya kepada pemerintah, seperti pajak penjualan dan pajak tontonan.
Contoh Soal:
1) Vina bekerja sebagai cleaning service di salah satu sekolah dengan gaji
sebesar Rp 3.000.000 perbulan. Jika pajak penghasilan (PPh) diketahui 5%.
Berapakah gaji yang didapat oleh Vina?
Jawab:
= 150.000
Gaji yang diterima Vina = 3.000.000 – 150.000
a. Persentase Keuntungan
Keuntungan
Persentase Keuntungan (%) = x 100%
Harga Pembelian
Contoh Soal:
Jawab:
10.000
Persentase keuntungan(%) = x 100 =13,3
75.000
b. Persentase Kerugian
Kerugian
Persentase Kerugian(%) = x 100%
Harga Pembelian
Jawab:
= 10.000.000
10.000.000
Persentase kerugian(%) = x 100%=10%
100.000.000
Rabat artinya potongan harga atau lebih dikenal dengan istilah diskon.
Rabat biasanya diberikan kepada pembeli dari suatu grosir atau took tertentu.
Rabat (diskon) seringkali dijadikan alat untuk menarik para pembeli, misalnya ada
took yang melakukan obral dengan diskon dari 10% sampai 50%, sehingga para
pembeli menjadi tertarik untuk berbelanja di took tersebut, karena harganya
terkesan menjadi murah
Sementara, hubungan bruto (berat kotor), tara (potongan berat), dan neto (berat
bersih) dapat dirumuskan sebagai berikut:
Contoh Soal:
1) Putri membeli 3 kaleng Sarden. Disetiap kaleng tertulis neto 1,5 kg. Setelah
ditimbang ternyata berat kaleng sarden tersebut 8kg. Berapakah bruto dan tara
setiap kaleng?
Jawab:
Bruto setiap kaleng = 8 kg : 3
= 2,6 kg
Tara setiap kaleng = Bruto – Neto
= 2,6kg – 1,5 kg
= 1,1 kg
2) Suatu makan ringan dalam kemasan memiliki neto 300 gr dan tara 75gr.
Hitunglah bruto makanan ringan dalam kemasan tersebut!
Jawab:
Neto = 300gr
Tara = 75gr
Bruto = neto + tara
= 300 + 75
= 375gr
Jadi, bruto makanan ringan dalam kemasan tersebut adalah 375gr