Anda di halaman 1dari 7

Bunga

(suku bunga)

 Pengertian Bunga

Bunga (suku bunga) atau bank interest adalah pertambahan jumlah modal yang
diberikan oleh bank untuk para nasabahnya dengan dihitung dari presentase modal uang
nasabah dan lamanya menabung. Bunga juga bisa diberikan oleh pemberi pinjaman
kepada pinjaman.

 JEnis – jenis bunga

Bunga ada dua jenis yaitu bunga tunggal dan bunga majemuk. Berikut ini
perbedaannya :

 Pengertian Bunga Tunggal

Bunga tunggal adalah bunga yang diperoleh pada setiap akhir


jangka waktu tertentu yang tidak mempengaruhi besarnya modal yang
dipinjam. Dalam kata lain, perhitungan bunga setiap periode selalu
dihitung berdasarkan besarnya modal yang tetap.

1) Bunga Tunggal Setoran Tunggal

Artinya, penabung menabung hanya sekali di awal


periode, setelah itu terus dibungakan selama beberapa
periode.
Besarnya bunga dinyatakan dalam % (persen) dan
disebut sebagai suku bunga. Suku bunga adalah
perbandingan antara bunga dengan modal dalam satuan
waktu tertentu (bulan atau tahun). Sehingga, suku bunga
per tahunnya dinyatakan dengan:
Contoh:

Marsha meminjam uang di bank sejumlah Rp


1.500.000,00. Dalam jangka waktu satu tahun, ia harus
mengembalikan Rp 1.620.000,00. Uang Rp 1.500.000,00
disebut sebagai modal dan uang kelebihan Rp 120.000,00
disebut bunga atau jasa atas pinjaman modal. Maka suku
bunga pinjaman Marsha adalah…

Jawab:

Dalam bentuk yang lebih umum, jika suatu modal


Mo dibungakan dengan jasa modal sebesar B, maka suku
bunga b per satuan waktu ditentukan dengan rumus:

Jika modal Mo dibungakan selama n periode (bulan


atau tahun) dan suku bunga b% (per bulan atau per tahun)
dengan cara bunga tunggal, maka rumus menentukan besar
modal beserta bunganya adalah:
Kemudian besar bunga yang diterima per periode adalah:

Contoh:
Modal sebesar Rp 2.000.000,00 dipinjamkan
dengan bunga tunggal. Hitunglah besarnya bunga dan
modal akhir, jika suku bunga per tahun 11% dalam jangka
waktu 5 tahun.

Jawab:

Suku bunga 11% per tahun, bunga dalam 1 tahun:

B = (11/100) x 2.000.000 = Rp 220.000,00

Bunga dalam 5 tahun:

B = 5 x 220.000 = Rp 1.100.000,00

Modal seluruhnya:

M = 2.000.000 + 1.100.000 = Rp 3.100.000,00


Atau

2) Bunga Tunggal Setoran Berulang

Artinya, penabung tidak hanya menabung di awal


periode tetapi konstan dalam jumlah yang sama di setiap
periode pembungaan.
Contoh:

Mila menabung di bank dengan setoran setiap awal


bulan sebesar A per bulan dengan bunga tunggal sebesar
10% per tahun. Jika ia menginginkan uangnya menjadi Rp
19.200.000,00 pada akhir bulan ke–15, maka berapa uang
yang harus ia setorkan per bulannya?

Jawab:

Uang yang harus disetorkan per bulan:

 Pengertian Bunga Majemuk


Bunga majemuk adalah bunga yang timbul pada setiap akhir
jangka waktu tertentu (bulan/tahun) yang memengaruhi besarnya modal
dan bunga pada setiap jangka waktunya. Modal dan bunga semakin
bertambah pada setiap jangka waktunya.

1) Rumus Menghitung Bunga Majemuk

Ini rumus untuk menghitungnya:

Contoh 1:

Suatu modal sebesar Rp 100.000.00 dibungakan


selama 3,5 tahun atas dasar bunga majemuk 4,5% tiap
triwulan. Tentukanlah nilai akhir modal tersebut.

Jawab:

1 triwulan = 3 bulan
1 tahun = 4 triwulan
3,5 tahun = 3,5 x 4 = 14 triwulan, n = 14

Nilai akhir modal:


Contoh 2:

Ayah mendepositokan uang di Bank sebesar Rp


10.000.000,00 selama 10 tahun dengan suku bunga
majemuk 5% per tahun. Besarnya bunga yang ia dapatkan
pada tahun ke – 10 adalah….

Jawab:

Bunga yang didapatkan pada tahun ke-10:

Anda mungkin juga menyukai