Anda di halaman 1dari 37

EKOTEK

Prinsip-prinsip
Hubungan Uang dan Waktu
Pengembalian Modal
• Modal adalah sesuatu yang dimiliki oleh seseorang atau
suatu badan usaha dan berperan sebagai faktor
produksi suatu usaha atau organisasi. Modal dapat
diklasifikasikan menjadi dua bentuk, yaitu (DeGarmo,
1997) :
• Modal Sendiri (equity capital) adalah modal yang dimiliki
oleh perorangan atau badan usaha yang menanamkan
uang atau miliknya dalam proyek atau usaha yang
diharapkan akan memberikan keuntungan.
• Modal pinjaman (debt capital) adalah modal yang
diperoleh dari pemberi pinjaman untuk diinvestasikan
dan pemberi pinjaman akan memperoleh keuntungan
dari hasil pinjaman tersebut.
Perbedaan Mendasar
• Pemberi
Modal sendiri
Pinjaman
– Memiliki resiko lebih kecil
besar
– Tidak
Terlibat
terlibat
langsung
langsung
pada pada
proyekproyek
– Dapat
Belum mendapatkankan
tentu mendapatkan uangnya
uangnya
kembali
kembali
beserta keuntungannya
Dasar Perhitungan Bunga
• Faktor resiko merupakan dasar
dari perhitungan bunga.
• Besarnya bunga yang diperoleh
dari suatu investasi menunjukkan
besarnya resiko yang harus
ditanggung oleh penanam modal.
Nilai Waktu dari Uang
• Hubungan antara besarnya modal yang
ditanamkan, besarnya pengembalian yang
diinginkan, biaya-biaya yang dikeluarkan,
penghasilan-penghasilan yang diperoleh,
alternatif-alternatif investasi, dan biaya
kesempatan menunjukkan hubungan
antara waktu dan uang.
• Hubungan antara waktu dan uang tersebut
adalah berupa nilai waktu dari uang.
Sejarah
• Bunga atas suatu modal telah ada sejak awal catatan sejarah
manusia dan sama seperti pajak. Catatan telah menunjukkan
keberadaannya, yaitu di Babilonia pada tahun 2000 SM. Pada awal
pemunculannya bunga dibayarkan untuk pembayaran pinjaman
benih atau barang komoditas lainnya dan dibayarkan dalam bentuk
benih atau barang lainnya (DeGarmo, 1997).
• Sejarah juga menunjukkan bahwa ide bunga menjadi demikian
terkenal sejak keberadaan sebuah perusahaan bank internasional
pada tahun 575 SM yang berpusat di Babilonia. Pendapatan
perusahaan diperoleh dari pengenaan tingkat bunga yang tinggi
atas penggunaan uang mereka dalam pembiayaan perdagangan
internasional. Melalui catatan sejarah, tingkat bunga tahunan untuk
pinjaman uang antar tetangga adalah 6 hingga 25%, walaupun
bunga secara legal dapat dikenakan cukup tinggi hingga 40% untuk
beberapa kasus (Degarmo, 1997).
Pengertian Bunga
• Uang dapat dipinjamkan dengan
mengharapkan semacam suatu
kompensasi ( Bunga)
• Pembayaran tambahan untuk
memperpanjang waktu menunggu
kembalinya uang
• Hadiah untuk menunggu
Bunga
Sederhana dan Majemuk
• Ada dua macam tingkat bunga yang umum
dipergunakan, yaitu bunga sederhana (simple
interest) dan bunga berganda / majemuk
(compound interest).
• Perbedaan bunga sederhana dan bunga
berganda terletak pada perhitungan bunga atas
bunga yang terdahulu.
• Pada bunga sederhana, bunga hanya dikenakan
terhadap modal awal, sedangkan pada bunga
berganda, bunga diperhitungkan terhadap
modal awal dan juga pada bunga yang terjadi
pada perioda sebelumnya
Contoh
• Andi meminjam uang pada Budi sebesar Rp. 1 juta dan berjanji
akan dikembalikan sekaligus beserta bunganya 6 tahun dari saat
pinjaman diberikan. Tentukan jumlah uang yang harus dibayarkan 6
tahun dari sekarang, bila tingkat bunga adalah 10% per tahun
dihitung sebagai bunga sederhana dan bunga berganda.
• Jawaban
• Bunga 10% dihitung sebagai bunga sederhana
1.000.000 x (1+ 0,1 x 6) = 1.600.000,-
Jumlah uang yang dibayarkan adalah Rp. 1.600.000,-
• Bunga 10% dihitung sebagai bunga berganda
1.000.000 x (1 + 0,1)6 = 1.771.561,-
Jumlah uang yang dibayarkan adalah Rp. 1.771.561,-
• Dari contoh tersebut terlihat bahwa bunga yang dihitung dengan
bunga berganda dikenakan terhadap pinjaman awal dan terhadap
bunga yang terjadi pada perioda sebelumnya.
Bunga Efektif dan
Bunga Nominal
• Ada hubungan yang serupa dengan hubungan antara
bunga sederhana dengan bunga berganda, yaitu antara
bunga efektif dan bunga nominal.
• Bunga nominal diartikan sebagai bunga yang tertera
atau tertulis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1990), kata nominal diartikan sebagai hanya nama,
menurut yang tercatat, atau yang tertulis saja. Jadi,
bunga nominal adalah tingkat bunga yang secara nyata
tercatat atau tertulis namun bukan tingkat bunga yang
secara nyata dikenakan.
• Bunga efektif dan bunga nominal muncul hanya pada
saat bunga tersebut diperhitungkan dengan perioda
bunga (masa penggandaan) yang lebih pendek
atau kurang dari satu tahun.
Bunga Nominal
• Tingkat bunga nominal, r, dapat dinyatakan dalam persamaan
berikut ini :

r = tingkat bunga per perioda x jumlah perioda [3-1]

• Tingkat bunga nominal dapat ditemukan apabila perioda bunga atau


masa penggandaan lebih panjang daripada yang dinyatakan pada
awalnya.
• Sebagai contoh bunga 1% per bulan dapat dinyatakan dengan
nominal 3% per tiga bulan atau nominal 6% per semester.
• Bunga nominal tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang (time
values of money) dan frekuensi dari waktu penggandaan.
• Bila nilai waktu dari uang diperhitungkan, maka tingkat bunga efektif
diperhitungkan dengan dasar bunga berganda.
Perioda Penggandaan dan Perioda
Pembayaran
• Di samping menjelaskan bunga nominal dan bunga
efektif, maka perlu untuk membedakan antara perioda
penggandaan dengan perioda pembayaran.
• Perioda pembayaran merupakan frekuensi pembayaran
atau penerimaan selama interval aliran uang berjalan.
Perioda pembayaran dan perioda penggandaan perlu
dijelaskan sebab dalam banyak kejadian, kedua hal
tersebut tidak terjadi bersamaan.
• Sebagai contoh adalah bila seseorang menyimpan uang
tiap bulan di bank dengan bunga nominal 14% per tahun
digandakan semesteran. Perioda pembayaran dari
orang tersebut adalah satu bulan dengan perioda
penggandaan tiap semester. Hal ini diperlihatkan dalam
Gambar 3.1.
CP = 6 bulan CP = 6 bulan

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PP
1 bln

CP = Compounding Period = Perioda Penggandaan


PP = Payment Period = Perioda Pembayaran

Bila seseorang menerima uang Rp. 1 Juta pada hari ini dengan tingkat bunga
12% per tahun digandakan tahunan, maka nilai uang tersebut 1 tahun dari
sekarang adalah :
F = P (1 + i )n [3-2]
F = Rp. 1.000.000 x (1 + 0,12)1 = Rp. 1.120.000,-
F?

0 1/2 1 tahun

0 1 2 perioda bunga

Rp. 1 juta

• Jika bunga yang dipergunakan adalah per tahun yang digandakan


semesteran, maka nilai mendatang dari uang tersebut harus
memperhitungkan bunga dari bunga yang diterima sebelumnya. Bunga 12%
per tahun digandakan semesteran diartikan bahwa setelah 6 bulan dari
sekarang akan dikenakan 6% dan setelah 12 bulan dari sekarang akan
dikenakan 6% pula. Gambar 3.2. memperlihatkan aliran uang yang terjadi.
• Perhitungan nilai mendatang dari uang Rp. 1 juta dengan bungan 12% per
tahun digandakan semesteran adalah :
F6 = 1.000.000 (1 + 0,06)1 = 1.060.000,-
F12 = 1.060.000 (1 + 0,06)1 = 1.123.600,- [3-3]
• Pada persamaam 3-3 terlihat bahwa bunga diperhitungkan dengan perioda
pembayaran tiap 6 bulan. Perioda pembayaran kedua mengenakan bunga
atas modal beserta bunga yang diperoleh dari perioda pertama.
Persamaam 3-3 memperlihatkan bahwa bunga efektifnya adalah 6% tiap
semester atau 12,36% tiap tahunnya.
Rumus Bunga Efektif
• Rumus untuk menghitung bunga efektif adalah (Blank,
1998) :
i = [ 1 + (r/m)]m – 1 [3-4]
dengan i = bunga efektif per perioda
r = bunga nominal per perioda
m= jumlah perioda pengganda
• Tingkat bunga efektif dapat diperhitungkan untuk setiap
perioda yang lebih panjang dari pada perioda
penggandaannya dengan menggunakan persamaam 3-
4. Artinya tingkat bunga x% per minggu dapat dirubah
menjadi tingkat bunga per bulan, per tiga bulanan, per
semesteran, atau per tahun.
Tugas (nomor urut absensi  x)
• Sebuah bank mengenakan tingkat bunga
(2 + x) % per bulan untuk tiap pinjaman
yang tidak terbayar.
• Tentukan tingkat bunga efektif
semesterannya
• Jika tingkat bunganya adalah (5+x) % per
tigabulanan, tentukanlah bunga efektif tiap
semester dan tahunannya.
Jawaban (a. i= 2 %/bln)
• i = 2% per bulan berarti perioda penggandaannya adalah bulanan.
Yang ditanyakan adalah perioda semesteran, sehingga perioda
yang ditanyakan lebih panjang daripada perioda yang tercatat atau
disebutkan. Bunga nominal, r, untuk tiap semester adalah :
r = 2% per bulan x 6 bulan per semester
r = 12 per semester

• Jumlah penggandaannya adalah 6, sebab bunga tersebut akan


digandakan 6 kali selama satu semester. Bunga efektifnya adalah :
i = [ 1 + ((6 x 0,02)/6)]6 - 1 = 0,1262 (12,62%)
• Jadi bunga nominal 2% per bulan adalah setara dengan bunga
efektif 12,62% per semester.
Jawaban (b. i=5%/tigabulan)
• i = 5% per tigabulanan berarti perioda
penggandaannya adalah tiga bulan. Karena
yang ditanyakan adalah perioda semesteran,
maka bunga tersebut akan digandakan 2 kali (m
= 2) dan bunga nominalnya adalah 10% (r = 5%
x 2). Bunga efektifnya untuk tiap semester
adalah :
i = [1 + ((2 x 0,05)/2)]2 – 1 = 0,1025 (10,25%)
• Bunga efektif untuk tiap tahun adalah :
• i = [1 + ((4 x 0,05)/4)]4 – 1 = 0,2155 (21,55%)
Tugas
• Yunus memiliki rencana untuk menyimpan
uangnya dalam deposito JUMBO, yang
berjanji akan memberikan bunga (18+x) %
per tahun digandakan harian. Berapakah
bunga efektif yang diterimanya ? bila
dihitung tahunan dan semesteran.
Jawaban (x=0)
• Diketahui bahwa r = 18% dan m = 365 hari,
sehingga bunga efektif tahunannya adalah :
i per tahun = [1 + ((0,18/365))]365 – 1 = 0,19716
(19,716%)
• Diketahui bahwa r = 18%/2 = 9% per semester
dan m = 182 hari, sehingga bunga efektif
semesterannya adalah :
i per semester = [1 + ((0,9)/182))]182 – 1 =
0,09415 (9,415%)
Tugas
• Bunga nominal r per semester dan bunga
efektif tahunan i, apakah hubungan antara
r dan i tersebut linier ? Buktikan dengan
contoh.
Jawaban
• Bunga nominalSemester ke
(r) tahunan
2 2,010
4 4,040
6 6,090
8 8,160
EKUIVALENSI
• Konsep ekuivalensi merupakan suatu konsep dalam
analisis ekonomi teknik yang sangat penting. Konsep
ekuivalensi ini menyatakan bahwa suatu jumlah uang
yang berbeda pada waktu yang berbeda adalah setara
dalam nilai ekonominya (Blank, 1998).
• Konsep ini dapat dijelaskan secara sederhana melalui
sebuah contoh, misalnya seseorang memiliki uang Rp. 1
juta pada hari ini, maka uang tersebut adalah ekuivalen
dengan uang yang dimilikinya sebesar Rp. 1,1 juta pada
satu tahun mendatang. Kedua jumlah uang ini adalah
ekuivalen pada tingkat bunga 10% per tahun. Hal ini
juga dapat diartikan bahwa uang sejumlah Rp. 1 juta
pada tahun ini adalah setara dengan Rp. 909.090,90
pada satu tahun yang lalu.
Rp. 909.090,90 Rp. 1.000.000,- Rp. 1.100.000,-

n-1 n n+1 Tahun

• 1000000 = 909090,9 (1+0,1)1 • 1100000 = 1000000(1+0,1)1

• 1100000/1000000=1,1
• 1000000/909090,9 =1,1
Jumlah Jumlah Pembayaran Sisa
Akhir Pinjaman Bunga Pinjaman di Pembayaran
Tahun ke- Awal Tahun per Tahun Akhir Tahun Akhir Tahun di Akhir Tahun
(1) (2) (3) = 10% x (2) (4) = (2)+(3) (5) (6)=(4)-(5)
Rencana 1, Bunga sederhana, Pembayaran seluruhnya di akhir masa pinjaman
0 1,000,000
1 1,000,000 100,000 1,100,000 - 1,100,000
2 1,100,000 100,000 1,200,000 - 1,200,000
3 1,200,000 100,000 1,300,000 - 1,300,000
4 1,300,000 100,000 1,400,000 - 1,400,000
5 1,400,000 100,000 1,500,000 1,500,000 -
Total 500,000 1,500,000
Rencana 2, Bunga berganda, Pembayaran seluruhnya di akhir masa pinjaman
0 1,000,000
1 1,000,000 100,000 1,100,000 - 1,100,000
2 1,100,000 110,000 1,210,000 - 1,210,000
3 1,210,000 121,000 1,331,000 - 1,331,000
4 1,331,000 133,100 1,464,100 - 1,464,100
5 1,464,100 146,410 1,610,510 1,610,510 -
Total 610,510 1,610,510
Rencana 3, Bunga sederhana, Dibayar tiap akhir tahun, modal dibayar di akhir pinjaman
0 1,000,000
1 1,000,000 100,000 1,100,000 100,000 1,000,000
2 1,000,000 100,000 1,100,000 100,000 1,000,000
3 1,000,000 100,000 1,100,000 100,000 1,000,000
4 1,000,000 100,000 1,100,000 100,000 1,000,000
5 1,000,000 100,000 1,100,000 1,100,000 -
Total 500,000 1,500,000
Rencana 4, Bunga berganda, dan Modal dicicil tahunan
0 1,000,000
1 1,000,000 100,000 1,100,000 300,000 800,000
2 800,000 80,000 880,000 280,000 600,000
3 600,000 60,000 660,000 260,000 400,000
4 400,000 40,000 440,000 240,000 200,000
5 200,000 20,000 220,000 220,000 -
Total 300,000 1,300,000
• Konsep ekuivalensi juga bermanfaat dalam analisis
pemilihan alternatif. Berbagai alternatif yang tersedia perlu
dibandingkan berdasarkan kriteria yang sama, yaitu nilai
waktu dari uang. Tabel 3.2. menyajikan berbagai rencana
pembayaran atas pinjaman. Pinjaman awal berjumlah Rp.
1 juta dan tingkat bunga yang berlaku adalah 10% per
tahun.
• Jika bunga yang berlaku adalah tetap sama sebesar 10%,
maka kelima rencana pembayaran tersebut adalah
ekuivalen. Hal ini berarti uang sebesar Rp. 1 juta pada
tahun awal ke-0, awal tahun ke-1, adalah ekuivalen
dengan jumlah total pada akhir tahun ke-5 dari tiap-tiap
rencana, seperti yang terlihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2.
menjelaskan secara lebih rinci tentang konsep ekuivalensi.
Ekuivalensi ekonomi terjadi bila ada perbedaan dalam
jumlah uang di masa datang atau suatu seri pembayaran
di masa datang dengan jumlah uang di saat ini (DeGarmo,
1997).
TUGAS
• Seseorang mempunyai uang dua tahun
lalu sebesar Rp. 1,5 juta yang ekuivalen
dengan nilai uang saat ini sebesar Rp.
1.983.750,- pada tingkat bunga per tahun
berapa kondisi ekuivalen tersebut ?
Notasi dan Diagram Aliran Uang
• Analisis ekonomi teknik mempergunakan berbagai
persamaan. Persamaan-persamaan tersebut
menyatakan berbagai hubungan antara berbagai macam
komponen dalam aliran uang. Komponen-komponen
dalam alira uang tersebut dinyatakan dalam berbagai
notasi yang sudah dikenal umum
• Analisa terhadap aliran uang yang terjadi dalam suatu
perioda lebih mudah dilakukan bila aliran uang dari
persoalan tersebut terlihat secara jelas. Diagram aliran
uang dapat membantu menjelaskan secara tepat
tentang aliran uang yang terjadi. Diagram aliran uang
dapat membantu menempatkan secara jelas berbagai
komponen dari aliran uang, perioda waktu, dan waktu
terjadinya pembayaran dan penerimaan.
Notasi dan Diagram Aliran Uang
• P = jumlah atau nilai uang saat ini
• F = jumlah atau nilai uang di masa mendatang
• A = jumlah atau nilai uang yang seragam, bernilai sama, dan berada
pada akhir tiap perioda waktu selama jangka waktu tertentu
• G = jumlah atau nilai uang yang meningkat secara aritmetik tiap
Perioda waktu
• D = jumlah atau nilai uang yang dibayarkan atau diterima pada akhir
atau awal perioda pertama dari suatu aliran uang yang meningkat
secara geometrik
• E = peningkatan suatu jumlah uang per perioda secara geometrik
• n = jumlah waktu perioda bunga (tahun, bulan, hari)
• i = tingkat bunga per perioda (%)
• t = waktu tiap perioda (tahun, bulan, hari)
• m = jumlah waktu perioda penggandaan
Diagram aliran uang merupakan suatu alat bantu untuk
membantu melakukan analisis ekonomi teknik. Diagram
tersebut disusun oleh suatu rentang waktu yang dilengkapi
dengan komponen waktu, kuantitas uang, dan tingkat
bunga. Skema dari diagram aliran uang yang umum
dipergunakan dapat dilihat pada gambar 3.4.
P

i%

0 1 2 3 n-1 n

F
KESEPAKATAN
• Ada beberapa kesepakatan yang dipergunakan pada saat membuat
diagram aliran uang, yaitu :
• Garis horisontal menunjukkan skala waktu yang dipergunakan.
Dalam garis skala waktu tercantum penunjuk waktu sama dengan 0,
yang berarti saat ini, hinga n, yang berarti waktu mendatang. Skala
waktu tersebut dapat dalam hitungan tahun, bulan, bahkan hari.
• Panah ke atas menunjukkan aliran uang positip yang berarti
penerimaan, sedangkan panah ke bawah menunjukkan aliran
negatip yang berarti pengeluaran. Panah penunjuk besaran uang
yang dikeluarkan atau diterima tersebut diletakkan pada akhir tiap
perioda waktu.
• Tanda negatip atau positip tergantung dari sudut pandang pembuat
diagram. Diagram aliran uang antara pemberi pinjaman dengan
penerima pinjaman akan berbeda.
• Pada salah satu sisi dari diagram aliran uang dapat dilengkapi
dengan keterangan tentang tingkat bunga yang dipergunakan.
Faktor Aliran Uang Tunggal (F dan P)
• Perkalian antara bunga berganda (compound interest) dengan nilai
uang saat ini, P, menghasilkan suatu nilai mendatang, F, yaitu
sebesar :
• F1 = P + Pi
• F1 = P (1 + i) [3-5]
• Dengan F1 = nilai uang mendatang pada n = 1
• P = nilai uang sekarang
• i = tingkat bunga per perioda
• n = jumlah perioda
P

i%

0 1 2 3 n-2 n-1 n

F?
Gambar 3.5. Diagram Aliran Uang Tunggal
• Persamaan 3-5 dapat dipergunakan untuk
menghitung nilai F pada n = 2, yaitu:
• F2 = F1 + F1i
• = P (1+i) + P (1+i) i
• = P (1+i+i+i2)
• = P (1+i)2 [3-6]
• Untuk akhir perioda ke-3 akan menghasilkan
persamaan 3-7
• F3 = F2 + F2i
• = P (1+i)2 + P (1+i)2 i
• = P (1+i)3 [3-7]
• Persamaan 3-7 tersebut dapat digeneralisasi
dengan menggunakan perhitungan matematika,
sehingga untuk perioda ke – n akan diperoleh
nilai F sebagai berikut:
• Fn = P (1+i)n [3-8]
• Faktor (1+i)n dikenal sebagai faktor pengganda
aliran uang tungga (SPCAF, single-payment
compund-amount factor), atau faktor F/P.
Perkalian faktor ini dengan nilai uang sekarang,
P, akan menghasilkan nilai uang mendatang, F.
Persamaan 3-8 dapat pula dinyatakan dalam
simbol fungsi sebagai berikut :
• F = P (F/P, i%,n) [3-9]
• Dengan menggunakan perhitungan aljabar terhadap
persamaan 3-9 akan diperoleh nilai uang sekarang dari
nilai uang mendatang. Persamaan yang dihasilkan
adalah :
• P = F [1/(1+i)n] [3-10]
• Faktor yang berada dalam kurung dikenal sebagai faktor
pengkini aliran uang tunggal (SPPWF, single-payment
present-worth factor), atau faktor P/F. Persamaan 3-10
dapat pula dinyatakan dalam notasi berikut ini :
• P = F(P/F, i%,n) [3-11]
• Gambar 3.5. dapat dipergunakkan untuk mencari nilai
sekarang dengan mengubah P menjadi yang dicari dan
F sebagai yang diketahui. Persamaan 3-10 dan 3-11
adalah persamaan untuk aliran tunggal (single payment),
di mana hanya ada satu nilai P dan satu nilai F.
TUGAS (3-4)
Agus meminjam Rp. 8 juta dan berjanji
akan mengembalikan pinjaman beserta
seluruh bunganya pada akhir tahun ke-4
dengan i = (10+x)% per tahun. Berapakah
jumlah uang yang harus dibayarkan oleh
Agus ?
Jawaban (x=0)
Tahun Jumlah pada Bunga tiap Jumlah pada Jumlah total
awal tahun tahun akhir tahun pembayaran
1 P = 8.000.000 iP = 800.000 P(1+i)=
8.800.000 0
2
2 P(1+i)= iP(1+i) = P(1+i) =
8.800.000 880.000 9.680.000 0
2 2 3
3 P(1+i) = iP(1+i) = P(1+i) =
9.680.000 968.000 10.648.000 0
3 3 4
4 P(1+i) = iP(1+i) = P(1+i) =
10.648.000 1.064.800 11.712.800 F=11.712.800

Tabel 3.5. Jumlah pembayaran, Contoh 3-4

Anda mungkin juga menyukai