1 1 1
10 47 72 2
36 3
0 [4-16]
(1 i*) (1 i*) (1 i*)
Laju Pengembalian Ganda
Dari Persamaan 4-16 akan dihasilkan 3
buah nilai laju pengembalian i*, yaitu 20%,
50%, dan 100%.
Hal ini terjadi karena Persamaan 4-16
merupakan persamaan polinomial derajat
3.
Fungsi hubungan antara NPV dengan laju
pengembalian i*% ditunjukkan dalam
Gambar 4. 11.
Gambar 4.11.
Indikator
Dalam kasus selanjutnya, perubahan tanda aljabar dari
aliran uang bersih merupakan petunjuk untuk
mengetahui berapa banyak nilai IRR yang akan
diperoleh.
Bila perubahan tanda aljabar hanya terjadi satu kali,
biasanya dari minus pada tahun ke-0 dan berubah
menjadi positif pada tahun selanjutnya, maka hal ini
disebut aliran uang konvensional atau sederhana
(conventional or simple cash flouw sequence).
Jika ada lebih dari satu tanda yang berubah, maka seri
aliran uang tersebut disebut aliran uang tidak
konvensional atau tidak sederhana (nonconventional or
nonsimple) (Blank, 1998).
Contoh
Tanda Dalam Aliran Uang Jumlah Perubahan
Jenis Aliran Uang
0 1 2 3 4 5 6 Tanda
Sederhana - + + + + + + 1
Sederhana - - - + + + + 1
Sederhana + + + + + - - 1
Tidak Sederhana - + + + - - - 2
Tidak Sederhana + + - - - + + 2
Tidak Sederhana - + - - + + + 3
Descartes’ rule (Blank, 1998)
Jumlah total nilai nyata (bukan imajiner) i*
adalah selalu lebih kecil atau sama
dengan jumlah perubahan tanda dalam
aliran uang.
Aturan ini diturunkan dari persamaan PW
ataupun AW dalam mencari laju
pengembalian i* dalam persamaan
polinomial derajat n.
Contoh 4-17 (Blank, 1998)
Suatu perusahaan yang berpusatkan di Eropa menjual minyak pelumas
sintetis selama 3 tahun. Data penjualan selama 3 tahun disajikan dalam
Tabe1 4. 7.
Tahun 0 l 2 3
Aliran uang, miliard Rp. +14 -3,5 -56,7 +47,6
Gambarkan nilai PW terhadap bunga 5, 10, 20, 30, 40, 50, dan 60%!
Tentukan apakah aliran tersebut konvensional atau tidak dan perkiraan
besarnya laju pengembalian dari gambar tersebut!
Jawaban
a. Persamaan PW untuk aliran uang tersebut adalah
PW = +14 - 3,5(P/F, i*%, 1) - 56,7(P/F, i*%, 2) + 47,6(P/
F, i*%, 3)
Dengan menggunakan persamaan tersebut, maka dapat
digambarkan hasil perhitungan untuk setiap tingkat
bunga.
n=0,1,2,3...,t
Contoh 4-18
N 0 1 2
S n , juta Rp. -100 +140 -10
Jika perhitungan dilakukan dengan menggunakan aliran uang seragam atau aliran uang yang terjadi
selama masa investasi tersebut adalah seragam, maka persamaan yang dipergunakan adalah Persamaan
4-31.
0 P NCF ( P / A, i %, n p ) [4-31]
Contoh 4-24
Suatu rencana investasi telah disetujui dan
memiliki modal awal Rp. 18 miliar. Perkiraan
pendapatan bersih tahunan adalah Rp. 3 miliar.
Nilai sisa Rp. 3 miIiar. Tingkat bunga yang
diinginkan adalah 15%.
Hitung perioda pengembaliannya
Hitung perioda pengembalian tanpa
memperhitungkan tingkat bunga pengembalian
Jawaban :
Persamaan untuk menghitung perioda
pengembalian adalah sebagai berikut :
0 = -18 + 3(P/A. 15%,n) + 3 (P/F, 15%, n)
n = 15,3 tahun
Jika i = 0 %, maka perioda pengembalian
tanpa tingkat bunga pengembalian adalah :
0 = -18 + 3 x n + 3
n = 5 tahun
Hasil perhitungan a dan b menunjukkan
perbedaan hasil akibat penggunaan tingkat
bunga pengembalian.