Anda di halaman 1dari 38

Perbandingan Berbagai AlternatifAlternatif

investasi
1. Analisa nilai sekarang (presnt worth)
2. Analisa deret seragam (annual worth)
3. Analisa nilai mendatang (Future worth)
4. Analisa tingkat pengembalian (rate of return)
5. Analisa manfaat/ongkos
6. Analisa Periode pengembalian (payback period)
7. Metode Rate of Return (ROR)
8. Metode ERR (External Rate of Return)
9. Explicit Reinvestment Rate ofReturn (ERRR)
10. Multiple Rate of return
4. Perbandingan Berbagai Alternatif -Alternatif
investasi

Ada beberapa teknik yang bisa digunakan untuk


membandingkan alternatif-alternatif investasi, diantaranya sbb:
1. Analisa nilai sekarang (presnt worth)
2. Analisa deret seragam (annual worth)
3. Analisa nilai mendatang (Future worth)
4. Analisa tingkat pengembalian (rate of return)
5. Analisa manfaat/ongkos
6. Analisa Periode pengembalian (payback period)
4.1. Metode Nilai Sekarang (P)
Pada metode ini semua aliran kas
dikonversikan menjadi nilai sekarang (P) dan
dijumlahkan shg P yang diperoleh
mencerminkan nilai netto dari keseluruhan
aliran kas yang terjadi selama horizon
perencanaan. Tingkat bunga yang dipakai
untuk melakukan konversi adalah MARR.
Secara matematis nilai sekarang dari suatu
aliran kas dpt dinyatakan:
(4.1)

(4.2)

Dimana:
P(i) = nila sekarang dari keselruhan
aliran kas pada tingkat bunga i%
At = aliran kas pada akhir periode
i = MARR
N = horizon perencanaan (period)
Contoh:
Seorang insinyur menemukan alat yang mampu mengubah suatu
proses permesinan pada mesin NC/NCN sehingga menghasilkan
perbaikan proses dengan efisiensi 20% lebih tinggi dari yang
semula.
Alat tersebut ditawar oleh perusahaan manufaktur dengan 2
alternatif pembayaran, yaitu dibayar total sekarang Rp.50 jt atau
dibayar setiap tahun Rp.10 jt dalam 7 thn pertama dan sisanya Rp.
3 jt dalam 8 thn berikutnya.
Cara pembayaran mana yang dipilih oleh insinyur tersebut bila ia
menganalisa dengan tingkat bunga 15% ?
Jawab.
1. Alternatif pertama dgn P1 = Rp. 50 jt
2. Alternatif kedua dengan P sebagai berikut:
P2 = Rp. 10 jt (P/A,15%,7)+Rp.3 jt
(P/A,15%,8)(P/F,15%,7)
= Rp.10 jt (4,160)+Rp.3 jt (4,487)(0,3759)
= Rp. 41,60 jt + Rp. 5,060 jt
= Rp. 46.660 juta
Atau
P2 = Rp.3 jt (P/A,15%,7)+Rp.3 jt (P/A,15%,7)
= Rp.3 jt (5,847)+Rp.7 jt(4,160)
= Rp.17,541 jt+Rp.29,12 jt
= Rp. 46,661 juta --------- atau
P2 = Rp.10 jt(P/A,15%,7)+Rp.3 jt(P/A,15%,15)-(P/A,15%,7)
= Rp. 10 jt (4,160)+Rp.3 jt(5,847-4,160)
= Rp. 46,660 juta  karena nilap P1>P2 dipilih Alternatif P1
4.2. Metode Deret Seragam
Metode ini akan lebih muda bila dihitung dengan dilakukan dari P
sehingga akan berlaku hubungan:
A(i) =p (i) ( A/P,i%,N) (4.3)

Contoh:
PT. A adalah perusahaan yang menyewakan gudang untuk melayani
suatu kawasan industri di surabaya. Penghasilan yang diperoleh per
thn diperperawatan,operasional,asuransi dan pajak per tahun Rp.
130 jt. Nilai sisa ditetapkan Rp.100 jt pada akhir tahun ke-30. Ada
perusahan yang ingin membeli gudang milik PT.A ini dengan harga
Rp.400 jt. Bila PT.A menggunakan MARR=10% untuk mengevaluasi
perawatan tersebut apakah seharusnya gudang tersebut dijual ?
kirakan Rp.500 jt dengan biaya
Jawab.
Ada dua alternatif dari persoalan ini yaitu:
1. Alternatif menjual dengan P1 = Rp.400 jt
2. Alternatif tdk menjual dgn P2 dihitung sbb:
P2 = A(P/A,i%,0+F(P/F,i%,N) ------ dimana
A = pendapatan netto tahunan
= Rp.500 jt- Rp.130 jt
= Rp.370 jt
F = nilai sisa
= Rp.100 jt
= Rp. 10%
N = 30 thn -------- sehingga
P2 = Rp.370 jt(P/A,10%,30)+Rp.100jt(P/A,10%,30)
= Rp.370 jt(9,427)+Rp.100 jt(0,0573)
= Rp. 3.493,72 juta ----- dipilih alternatif pertama krn P1>P2
yaitu menjual gudang
4.3. Metode Nilai Mendatang
Metode ini semua aliran kas dikonversi ke suatu nilai
pada satu titik dimasa mendatang (future worth) dgn
tingkat bunga sebesar MARR. Nilai F dpt diperoleh sbb:
F(i) = P(i)(F/P,i%,N) (4.4)
atau
F(i)=A(i)(F/A,i%,N) (4.5)
A1/A2 = P1/P2 = F3/F3 (4.6)
atau
A1/P1 = A2/P2 = (A/P,i%,N) (4.7)
Contoh:
Manajer pembelian sebuah industri rotan sedang
merencanakan untuk membeli sebuah mesin. Ada 2
penawaran yang layak untuk dipertimbangkan baik
dari segi teknis maupun aspek finansialnya.
Pemasok pertama (A) menawarkan mesin dengan
harga Rp.250jt umur ekonomis 10 thn dengan nilai
sisa Rp.10 jt. Ongkos operasional,perawtan,pajak
dan asuransi diperkirakan Rp.1 jt /thn pd tahun-
tahun selnjutnya. Pendapatan tahunan hyang
dijanjikan oleh mesin Rp.75 jt / thn.
Pemasok (B) menawarian mesin Rp.100 jt,umur
ekonomis 5 thn dgn nilai sisa Rp.2 jt. Biaya
perawata,operasional,pajak dan asuransi Rp.10 jt pd
thn pertama dan selanjutnya naik Rp.0,8 jt tiap tahun.
Pendapatan tahunan dengan membeli mesin ini
diperkirakan Rp.68 jt
Dengan menggunakan MARR = 15% tentukan
keputusan dari manajer pembelian tersebut dgn
menggunakan analisa:
1. nilai mendatang (F)
2. nilai deret seragam (A) dan buktikan bahwa
FA /AA = FB/AB
Jawab.
1. Nilai mendatang dari alternatif A:
FA=Rp.75jt(f/A,15%,10)-Rp.250jt(F/P,15%,10) +Rp.10jt-
[Rp.12jt+1jt(A/G,15%,10)] (F/A,15%,10)
= Rp.75jt(20,304)-Rp.250jt(4,046)+Rp.10jt-
[Rp.12jt+Rp.1jt(3,383)](20,302)
= 208,964 juta
FB = Rp.68jt(F/a,15%,10)-
Rp.100jt(F/P,15%,10)+Rp.2jt(F/P,15%,5)-
Rp.100jt(F/P,15%,5)+Rp.2jt-
[Rp.10jt+Rp.0,8jt(A/G,15%,5)](F/A,15%,10)
= Rp.704,281 juta
2. Nilai deret seragam dari alternatif A
A A= FA(A/F,i%,N)
= Rp.208,964 jt(A/F,15%,10)
= Rp.10,291 jt
alternatif B
AB = FB(A/F,i%,N)
= Rp.704,281 jt(0,04925)
= Rp.43,686 jt
A (i) = p (i) (A/P,i%,N) (4.8)
Atau
A (i) =[∑ At(P/F,i%,t)] (A/P,i%,N) (4.9)
Contoh:
PT. A adalah perusahaan yang menyewakan gudang
untuk melayani suatu kawasan industri di surabaya.
Penghasilan yang diperoleh per thn
diperperawatan,operasional,asuransi dan pajak per tahun
Rp. 130 jt. Nilai sisa ditetapkan Rp.100 jt pada akhir tahun
ke-30. Ada perusahan yang ingin membeli gudang milik PT.A
ini dengan harga Rp.400 jt. Bila PT.A menggunakan
MARR=10% untuk mengevaluasi perawatan tersebut apakah
seharusnya gudang tersebut dijual ?kirakan Rp.500 jt
dengan biaya
Jawab:
1. Alternatif menjual gudang dengan harga Rp. 4000 juta akan
menghasilkan deret seragam:
A1 = P1 (A/P,i%,N)
= Rp.4000 juta (A/P,10%,30)
= Rp.4000 juta (0,10608)
= Rp. 424,32 juta per tahun
2. Alternatif untuk tidak menjual gudang tersebut akan menghasilkan
deret seragam :
A2 = Rp.500 juta-Rp.130 juta+100 juta(A/F,10%30)
= Rp.370 juta + 100 juta (0,00608)
= Rp.370,608 juta atau A2 = P2(A/P,10%30)
Dimana P2 = Rp.3.493,72 juta dari jawaba soal 4.2 sehingga
A2 = Rp.3.493,72 juta (0,10608) = Rp. 370,613 juta (Alternatif 1 yang
dipilih karena memberikan deret seragam netto yang lebih besar)
4.4. Metode Pemulihan Modal (Payback Period)

Model formula sbb:


0 = - P + Ʃ At (P/F,i%,N) (4.8)
At = aliran kas pd periode t dan N
0 = - P + Ʃ At (P/A,i%,t) (4.9)
Apabila aliran kas berupa deret seragam maka N
bisa diperoleh dengan rumus:
N’ = P/At (4.10)
Contoh:
Misalkan ada 2 jenis mesin cuci yang sedang
dipertimbangkan oleh sebuah perusahaan jasa
pencucian untuk dibeli. Kedua mesin tersebut
memiliki aliran kas spt tabel dibawah ini,dan gunakan
metode payback period untuk menentukan
a. apakah kedua alternatif bisa diterima dengan
i=0% ?
b. bila harus dipilih salah satu, manakah yang
lebih baik menurut kriteria payback period
yang pendek ?
Tabel contoh
Akhir Alternatif Alternatif
tahun A B

0 - 6 Juta - 8 Juta

1 2 Juta 2 Juta

2 3 Juta 2 Juta

3 1 Juta 2 Juta

4 0 2 Juta

5 0 2 Juta

6 0 2 Juta
Jawab:
a. Dengan menggunakan persamaan:
0 = -5 +Ʃ (At)
= -5 + (A1+A2+A3)
= -5 + (2 + 2 + 1)
Jadi NA= 3. artinya diperluka 3 tahun agar
pendapatan = investasi awal
Dengan cara yang sama bisa diketahui bahwa N’B= 4.
Dengan aturan diatas maka kedua
alternatif bisa diterima
b. Alternatif A memiliki periode pengembalian yg lebih
pendek sehingga dianggap lebih baik menurut
kriteria metode ini.
5.1 Metode Rate of Return (ROR)6

Adalah suatu tingkat penghasilan yang mengakibatkan


nilai NPW (net present worth) dari suatu investasi sama
dengan nol. Scara matematis hal ini bisa dinyatakan :
Rumus
NPW = ∑ Ft (1 + i)^-t = 0 (5.1)
Dimana:
NPW = net presnt worth
Ft = aliran kas pada periode t
N = umur proyek atau periode studi dari proyek
i’ = nilai ROR dari proyek atau investasi
Karena Ft bisa positif dan negatif maka pers ROR :
NPW = PWB – PWE = 0 (5.2)
Dalam ilmu ekonomi teknik ada beberapa ROR yang
dikenal.
1. Internal rate of return (IRR)
2. External rate of return (ERR)
3. Explicit rensvesment of return (ERRR)
Contoh:
Perhatikan aliran kas pada gambar dibawah ini.
Hitunglah ROR dari aliran kas tersebut.
F= 150 juta

0 1 2 7 8

P = 50 juta
Jawab:
NPW = PWR – PWE = 0
= 150 juta (P/F,i%,8) – 50 juta = 0
(P/F,i%,8) = 50 juta/150 juta = 0,333
Nilai i akan kita bisa dapatkan pendekatan dengan
melalui tabel bunga,bila dimasukan i=12% akan
diperoleh (P/F,12%,8) = 0,4039
i=15% akan diperoleh (P/F,15%,8) = 0,3269
Kita akan interpolasi antara i=12% dan i=15%
diperoleh = 0,333
Dari persamaan bisa diketahui bahwa kita harus mencari nilai
i sehingga (P/F,i%,8) =0,333. Nilai i bisa kita dapatkan dengan
melakukan beberapa pendekatan nilai i melalui tabel bunga.
Bila dimasukan i=12% akan diperoleh = 0,4039 bila i=15% akan
diperoleh = 0,3269. kemudian kita interpolasi linier sehingga
diperoleh persamaan sbb:
15 – i/15 -12 = 0,4039 – 0,333/0,4039-0,3269
15 – i/3 = 0,071/0,077
15 – i = 3 x 0,922
i = 15 –2,766
i = 12,234
jadi niali ROR dari aliran kas adalah 12,234%
Gbr: Ilustrasi perbandindan segitga untuk interpolasi linier

0,4039

0,333

0,3269

12% i% 15%
5.2. Metode ERR (External Rate of Return)

Metode ERR adalah metode yang mempertimbangkan


kenungkinan di atas sehingga merupakan suatu koreksi terhadap
metode IRR apabila kondisi tersebut memang terjadi. Pada metode
ERR ini kita harus mempertimbangkan suatu tingkat bunga
eksternal (e) dimana aliran kas yang dihasilkan oleh suatu proyek
setelah umur ekonomisnya bisa diinvestasikan kembali (dipinjam)
dari luar perusahaan. Dalam persamaan matematis,ERR adalah sbb:
∑Et (P/F,e%,t)(F/P,i%,N)=∑Rt(F/P,e%,N-t) (5.2)
Dimana:
Et= kelebihan pengeluaranatas permintaan pada periode t
Rt= kelebihan pengeluaran atas pengeluaran pada periode t
N= umurproyek atau horizon perencanaan
e= tingkat suku bunga padainvestasi eksternal
Secara grafis hal ini dapat diperlihatkan pada
gbr berikut:
∑R (F/P,e%,N-t)
i’ = ?
0
N
∑E (P/F, e%,t)
Suatu proyek akan bisa diterima (layak dilaksanakan) apabila i’%
yang diperoleh dari perhitungan ERR lebih besar atau sama
dengan MARR perusahaan. Metode ERR memiliki 2
keunggulanatasetode IRR :
1. Biasanya dipecahkan langsung tanpa proses trial and error
2. Tidak terbatas pada kemungkinana ROR majemuk (multipel)
Contoh:
Misalkan e=15% dan MARR=20%,hitunglah ERR dari diagram alir kas
pada gbr berikut:
6 juta

5 juta 1 juta
10 juta
Jawab:
Aliran kas keluar:
E0 = 10 juta (pada t =0)
E1= 5 juta (pada t=1)
Aliran kas masuk:
Rt = 6 juta – 1 juta (t =2,3,…6)
= 5 juta
Denga persamaan 5.2 akan diperoleh :
[10 juta+5juta(P/F,15%,1)](F/P,i’%,6) = 5
juta(F/P,15%,5)
[10 juta+5 juta(0,8696)](F/P,i’%,6) = 5
juta(6,7424)
14,348 juta(F/P,i’%,6) = 33,712
(F/P, i’%, 6) = 33,712/14,348
= 2,3496
Dengan interpolasi antara i’=15% dan 18% akan
diperoleh i’=15,3% nilai ini lebih kecildari nilai MARR
yang ditetapkan 20% sehingga usulan proyek dengan
aliran kas seperti diatas tidak akan bisa diterima
5.3 Explicit Reivestment Rate of Return (ERRR)
Metode ini bisa mengatasi beberapa kelemahan
metode IRR dan bisa diaplikasikan pada permasalahan
dimana terdapat investasi lump-sum tunggal yang diikuti
dengan penerimaan bersih yang berupa deret seragam
setiap akhir periode selama umur dari investasi atau proyek
tersebut.Secara matematis ERRR dapat dirumuskan sbb:
ERRR=(R-E)-(P-S)(A/F,e%,N) / P (5.3)
Dimana: R= penerimaan tahunan (deret seragam);E=
pengeluaran tahunan (deretseragam);P= Investasi awal; S=
niali sisa; N= umur proyek; e= tingkat efektif tahunan dari
alternatif investasi yang bersangkutan (nilainya sering sama
dengan MARR perusahaan).
Contoh:
Perhatikan diagram alair kas gbr berikut:

F= 5 juta
A=8 juta

e=20%
25 juta
Apakah alternatif tersebut layak dilakukan bila dievaluasi
dengan metode ERRR ?
Diketahui: R = 8 juta;E =0; P = 25 Juta S = 5 juta N = 5 thn
Jawab:
ERRR = 8 juta – 20 juta (A/F,20%,N) /25 juta
= 0,2125
= 21,25%
Karena ERRR>MARR maka alternatif tersebut
layak dilaksanakan.
5.4 Multiple Rate of Return
Tabel: Contoh aliran kas konvesional dan non
Tipe tanda aliran kas komulatif pada periode jumlah
konvensional
perubahan
0 1 2 3 4 5 6 tanda

Konvensional - + + + + + + 1
Konvensional + + + - - - - 1
Non konvensional + + + - + + + 2
Non konvensional - + - - + + + 3

Keterangan: + berarti aliran kas positif pada periode ybs


- berarti aliran kas negatif pada periode ybs
Contoh:
Misalkan suatu proyek hanya berusia 2 tahun
dengan data aliran kas seperti gbr dibawah ini.
Hitunglah nilai ROR dari proyek tersebut dan
putuskan apakah proyek tersebut layak atau tidak.
600 juta

0 1 2

250 359,38 juta


Jawab:
Dari gbr tersebut dapat diterjemahkan aliran kas
komulatif seperti pada tabel berikut:
Tabel: Aliran Komulatif
Akhir thn aliran kas netto aliran kas komulatif
0 -200,00 juta -250,00 juta
1 +600,00 juta +350,00 juta
2 - 359,38 juta -9,38 juta
Mengingat terjadi 2 kali perubahan tanda aliran kas
kumulatif maka akan mungkin diperoleh 2 nilai
ROR,dengan analisa NPW diperoleh:
NPW=250 juta+600 juta/9(1+i) – (359,38 juta/(1+i)^2 =0
Apabila kedua ruas dikalikan (1+i) ^2 maka
diperoleh (dalam jutaan rupiah):
-250(1+i)^2+600(1+i)-359,38 = 0
Atau (1+i)^2 -2,40(1+i)+1,4375 = 0
Misalkan (1+i) = a maka :
A^2 – 2,40 a + 1,4375 = 0
Persamaanini bisa diselesaikan dengan rumus
abc sbb:
a1,2 = 2,40 ±√(2,4)^2 – 4x1x1,4375/2x1
Dari sini diperoleh:
a1 = 1,15 sehingga i= 0,15 atau 15%
a2 = 1,25 sehingga i=0,25 atau 25%
Secara diagramatis hasil ditunjukan pada gbr
dibwh ini:

Tolak usulan terima usulan tolak


usulan proyek proyek
0 5 10 15 20 25 30

-10 juta

NPW (Rp)
Dengan grafik diatas maka bisa diputuskan bahwa proyek tersebut akan
bisa diteri karena MARR berada antara 15% dan 25%.

Anda mungkin juga menyukai