Anda di halaman 1dari 19

PERTEMUAN 11

PERBANDINGAN ALTERNATIF INVESTASI

A. Tujuan Pembelajaran

Dalam operasi industri, seringkali dimungkinkan untuk menghasilkan produk yang


sejenis dapat dilakukan dengan cara yang berbeda. Meskipun produk yang dihasilkan
sama tetapi perbedaan biaya yang terlibat untuk produksi bisa berbeda tergantung dari
metode yang dipilih. Demikian pula dengan rencana investasi, seringkali terdapat
beberapa alternative investasi yang dapat dipilih dengan menggunakan sumber dana
yang terbatas. Keputusan harus diambil untuk memilih satu dari beberapa alternative
yang tersedia. Pada bab ini dibahas analisis alternative investasi dengan beberapa
metode seperti NPW, IRR, ROI, incremental, dan Biaya Kapitalisasi. Setelah belajar
materi ini mahasiswa mampu mengevaluasi investasi dengan metode PP dan BCR.

B. Uraian Materi

Pada Pertemuan 1, Prinsip pertama dalam ekonomi teknik menekankan bahwa


pilihan (keputusan) ada diantara alternative yang tersedia. Terkait dengan prinsip
ekonomi teknik maka pilihan harus sejalan dengan tujuan mendasar dari suatu investasi
modal, yaitu untuk mendapatkan setidaknya sama dengan tingkat pengembalian
minimum yang menarik (MARR) untuk setiap modal yang diinvestasikan. Dalam
praktiknya, biasanya ada sejumlah alternatif yang layak untuk dipertimbangkan. Untuk
memutuskan alternatif mana yang harus dipilih maka sesuai prinsip kedua ekonomi
teknik, pilihan dilakukan dengan fokus pada perbedaan. Alternatif yang dipilih berprinsip
pada investasi modal minimum menghasilkan hasil fungsional yang paling besar, kecuali
jika terdapat modal tambahan dari alternatif yang mempunyai modal lebih besar dapat
dibenarkan sehubungan dengan manfaat tambahannya.
Berdasarkan aturan ini, maka alternatif yang dapat diterima adalah alternatif yang
membutuhkan paling sedikit investasi modal dan menjadi alternatif dasar untuk
perbandingan investasi selanjutnya. Jika terdapat investasi modal tambahan (investasi
lebih besar) dari alternatif dasar maka harus menghasilkan manfaat tambahan, seperti:
peningkatan pendapatan, peningkatan kualitas, peningkatan kapasitas, penurunan biaya
operasional, atau memperpanjang umur pakai. Oleh karena itu setiap adanya
penambahan modal harus dievaluasi manfaat yang akan dihasilkan.

1. Periode Studi
Periode studi, yaitu lama suatu investasi dalam menghasilkan manfaat. Dalam
perbandingan alternative investasi, periode studi merupakan hal penting untuk
dipertimbangkan dalam membuat keputusan. Berkaitan dengan periode studi, maka
3 kemungkinan kondisi yang berbeda dapat terjadi:
a. Semua alternatif investasi yang tersedia mempunyai umur manfaat yang sama.
b. Semua alternatif investasi yang tersedia mempunyai umur manfaat yang berbeda.
c. Semua alternatif investasi mempunyai umur manfaat yang tak terbatas (n = tak
berhingga).
Jika semua alternative mempunyai umur manfaat yang sama maka
perbandingan alternative dapat langsung dilakukan menggunakan metode yang
diinginkan. Jika alternative mempunyai umur manfaat yang tidak sama maka perlu
dilakukan penyamaan umur pakai yang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
asumsi pengulangan investasi dan asumsi coterminated.
Asumsi pengulangan investasi melibatkan dua kondisi utama:
1. Periode studi di mana alternatif-alternatif tersebut dibandingkan mempunyai waktu
yang tidak terbatas atau sama dengan kelipatan terkecil dari umur manfaat.
2. Konsekuensi ekonomi yang diperkirakan terjadi dalam rentang masa manfaat awal
alternative, juga akan terjadi di seluruh masa pakai berikutnya (penggantian).
Asumsi coterminated menggunakan periode studi yang terbatas dan identik
untuk semua alternative dimana periode studi bukan merupakan kelipatan dari umur
pakai dari alternative yang tersedia. Untuk tujuan perbandingan maka masa studi
harus disamakan untuk semua alternative menggunakan asumsi tambahan.
Metode-metode untuk evaluasi kelayakan investasi, seperti yang telah
dijelaskan pada pertemuan sebelumnya, dapat dipakai untuk perbandingan investasi.
Metode-metode tersebut akan digunakan pada pertemuan ini.

2. Metode Net Present Worth (NPW)


Umur Manfaat Sama Dengan Periode Studi
Analisis NPW dapat digunakan untuk membandingkan alternative investasi.
Metode ini dilakukan dengan membandingkan nilai sekarang (Present Worth, PW)
ekivalensi dari semua arus kas masuk dan arus kas keluar di masa datang dari suatu
proyeksi rencana investasi. Tingkat suku bunga ditentukan pada nilai tertentu yang
ditetapkan perusahaan atau pada tingkat pengembalian minimum yang diinginkan
(minimum attractive rate of return; MARR). Persamaan untuk perbandingan investasi
dengan metode NPW adalah sebagai berikut:

NPW = PW Penerimaan - Present Worth pengeluaran


(11.1)

Alternatif dengan nilai NPW terbesar merupakan alternatif yang terbaik.


Dalam analisis nilai sekarang, perlu diperhatikan periode analisis dari alternative
yang dibandingkan. Jika masa manfaat (umur pakai) dari alternative yang akan
dibandingkan sama, maka periode analisis akan mengikuti umur pakai dari proyek
tersebut. Perbandingan langsung dapat dilakukan dengan menghitung NPW dari
masing-masing alternative.
Contoh 11-1. Perbandingan investasi dengan metode NPW dan masa manfaat
sama
Sebuah perusahaan akan memasang peralatan untuk pengisian produk dalam
sachet. Terdapat dual afternatif peralatan yang harus dipertimbangkan untuk dipilih.
Jika kedua peralatan memiliki umur pakai yang sama dengan dengan menggunakan
periode analisis 6 tahun, peralatan mana yang akan dipilih? Asumsikan tingkat bunga
8%.

Alternatif Biaya ($) Manfaat Nilai sisa akhir


tersedia tahunan masa pakai ($)
Alat A 2000 450 100
Alat B 3000 600 700

Penyelesaian:
Alat-A
NPW A = 450(P / A, 8%, 6) + 100(P/ F, 8%, 6) - 2000
=450(4.623) + 100(0.6302) - 2000
= 2080 + 63 – 2000 = $143
Alat-B
NPW B = 600(P / A, 8%, 6) + 700(P /F, 8%, 6) - 3000
= 600(4.623) + 700(0.6302) - 3000
= 2774 + 441 – 3000 = $215
NPV Alat B lebih besar dari pada NPV Alat A, rekomendasi pilih Alat-B

Contoh 11-2. Membandingkan biaya dengan masa manfaat sama


Sebuah perusahaan berencana untuk memasang mesin cetak plastik otomatis
baru. Tersedia empat pilihan mesin cetak yang berbeda. Investasi modal awal dan
Pengeluaran tahunan untuk keempat alternatif adalah sebagai berikut:

Alternatif alat
P1 P2 P3 P4
Modal investasi $24,000 $30,400 $49,600 $52,000
Masa manfaat (tahun) 5 5 5 5
Biaya pengeluaran tahunan
Listrik 2,720 2,720 4,800 5,040
Tenaga kerja 26,400 24,000 16,800 14,800
Pemeliharaan 1,600 1,800 2,600 2,000
Pajak bangunan dan asuransi 480 608 992 1,040
Total biaya tahunan $31,200 $29,128 $25,192 $22,880

Asumsikan bahwa setiap alat memiliki kapasitas keluaran yang sama (120.000
unit per tahun) dan tidak memiliki nilai sisa pada akhir masa manfaatnya; periode
analisis yang dipilih lima tahun; dan setiap tambahan modal yang diinvestasikan
diharapkan menghasilkan setidaknya 10% per tahun. Alat mana yang harus dipilih jika
diasumsikan semua produk dapat dijual dengan harga $ 0,375 per unit?.
Penyelesaian
Karena jumlah unit yang dihasilkan dan dijual per tahun oleh semua alat
sama, maka pendapatan dapat diabaikan. Alternatif yang akan dipilih dapat
didasarkan pada nilai total biaya yang setara periode analisis lima tahun yang paling
kecil. Perbandingan keempat alternative biaya dengan metode PW adalah sebagai
berikut:
Alternatif P1: PW(10%) = −$24,000 − $31,200(P/A, 10%, 5) = −$142,273,
Alternatif P2: PW(10%) = −$30,000 − $28,128(P/A, 10%, 5) = −$140,818,
Alternatif P3: PW(10%) = −$49,600 − $25,192(P/A, 10%, 5) = −$145,098,
Alternatif P4: PW(10%) = −$52,000 − $22,880(P/A, 10%, 5) = −$138,734,

Berdasarkan nilai NPW maka alternative yang dipilih adalah P4. Untuk urutan
alternative yang dipilih adalah : P 4 > P2 > P1 > P3
Umur Manfaat Berbeda Dengan Periode Studi
Ketika umur manfaat dari alternatif yang tersedia tidak sama, maka perlu
dilakukan asumsi pengulangan pemakaian yang merupakan kelipatan terkecil dari
umur manfaat dari alternative yang dibandingkan. Asumsi pengulangan akan
mengakibatkan adanya siklus investasi tambahan, sehingga investasi yang akan
dibandingkan mempunyai basis periode studi yang sama.

Contoh 11-3. Perbandingan investasi dengan masa manfaat berbeda


Sebuah perusahaan yang menghasilkan minyak goreng ingin membeli alat
untuk unit refining guna meningkatkan kapasitas produksi. Terdapat dua alternatif
mesin ditawarkan kepada perusahaan:
a. Unit refining-2 dengan usia pakai 14 tahun, harga beli 2 milyar rupiah, dapat
menghasilkan keuntungan 200 juta rupiah per tahun, nilai sisa di akhir usia pakai
75 juta rupiah.
b. Unit refining-1 dengan usia pakai 7 tahun, harga beli 500 juta rupiah, dapat
menghasilkan keuntungan 250 juta rupiah per tahun, nilai sisa di akhir usia pakai
100 juta rupiah.
Analisis dengan menggunakan metode NPW, jika MARR = 10%

Penyelesaian:
Karena umur pakai kedua unit berbeda maka harus disamakan terlebih dahulu
untuk menentukan acuan periode studi. Periode studi yang digunakan adalah 14
tahun karena merupakan kelipatan terkecil dari umur pakai kedua unit tersebut. Jika
digambarkan dalam diagram arus kas, maka:
Unit-1:
A + S = Rp. (200 jt + 75 jt)
A = Rp. 200

0
1 2 3 14 =
4 5 6 7 11 13

P1 = Rp. 2 M
Unit-2:
A + S = Rp. (250 jt + 100 jt )A + S = Rp. (200 jt + 100 jt)
A = Rp. 250

0
1 2 3 14 =
4 5 6 7 11 13

P1 = Rp. 500
P2 = Rp. 500 Tambahan investasi

NPW Unit-1 = -Rp.1 milyar + Rp.200 jt (P/A,10%, 14)+ Rp.75 jt (P/F,10%,14)


= -1 milyar + 200 jt (7,367)+ 75 jt (0,2633).= Rp. 493.147.500

NPW Unit-2 = -Rp. 500 jt – Rp.500 jt (P/F,10%,7) + Rp.250 jt (P/A, 10%, 14) + Rp.100
jt (P/F,10%,7) + Rp.100 jt (P/F,10%,14)
= -500 jt – 500 jt (1,9487) + 250 jt (7,3670) + 100 jt (0,5132) + 100 jt
(0,2633) = Rp. 445.050.000

Jadi NPW unit P-1 lebih besar dari pada NPW unit-2, maka unit P1 dipilih

Contoh 11-4. Perbandingan investasi dengan masa manfaat berbeda


Data berikut merupakan perhitungan dari dua alternative investasi yang
tersedia, yaitu alternatif, A dan B, yang terkait dengan seluruh penerimaan dan biaya
pengeluaran dari suatu proyek teknik. Kedua alternative mempunyai masa manfaat
yang berbeda seperti ditampilkan pada tabel. Jika MARR = 10% per tahun, pilih
alternatif mana yang lebih baik dengan menggunakan metode NPW.

A B

Investasi modal $3.500 $5.000


Aliran kas per tahun 1,255 1,480
Masa manfaat (tahun) 4 6
Nilai sisa 0 0

Penyelesaian
Karena masa manfaat kedua investasi berbeda, maka perlu dilakukan
penyamaan terlebih dahulu. Kelipatan terkecil dari masa manfaat investasi A dan B
adalah 12 tahun. Oleh karena itu perbandingan investasi dilakukan dengan
menggunakan asumsi pengulangan investasi dengan masa penelaahan (masa studi)
12 tahun. Untuk investasi A maka akan terdapat 3 siklus investasi, yaitu waktu saat
ini (0 tahun), setelah 4 tahun kemudian dan 8 tahun kemudian, sedangkan untuk
investasi B terdapat dua siklus investasi, yaitu saat ini dan setelah 6 tahun kemudian.

NPW A (10%) = −$3.500 − $3.500[(P/F, 10%, 4) - $3500(P/F, 10%, 8)


+($1.255)(P/A, 10%, 12)
= $1.028,
NPW B (10%) = −$5,000 − $5,000(P/F, 10%, 6) +($1,480)(P/A, 10%, 12)
= $2,262.
Berdasarkan NPW maka investasi B yang dipilih.

Contoh 11-5. Jika periode analisis berbeda dan coterminated


Sebuah pabrik diesel sedang mempertimbangkan dua mesin produksi alternatif
dengan biaya seperti ditampilkan pada tabel di bawah.
Alternatif 1 Alternatif 2
Modal $50.000 $75.000
Nilai sisa pada akhir periode umur $10.000 $12.000
pakai
Umur pakai 7 13
Perkiraan nilai pasar pada akhir $20.000 $15.000
periode analisa 10 tahun

Perusahaan menetapkan tingkat bunga 8% dengan metode PW untuk


membandingkannya kedua alternatif tersebut untuk periode analisis 10 tahun.

Penyelesaian
Pada kasus ini, pembuat keputusan menginginkan periode analisis pada 10
tahun (coterminated), bukan merupakan kelipatan terkecil dari umur pakai alternative
yang tersedia. Pendekatan seperti ini memungkinkan karena ada alasan tertentu,
misal perusahaan akan mengganti model mesin tersebut pada akhir periode 10 tahun.
Perusahaan juga telah memperkirakan nilai pasar peralatan pada saat akhir periode
analisis 10 tahun. Perbandingan kedua aternatif selama periode studi 10 tahun adalah
sebagai berikut:
PW(Alt. 1) = -50,000 + (10,000--50,000)(P / F, 8%,7)+ 20,000(P/ F, 8%,10)
= -50,000 - 40,000(0.5835)+ 20,000(0.4632)
= -$64,076
PW(Alt. 2) = -75,000 + 15,000(P/ F, 8%, 10)
= -75,000 +. 15,000(0.4632)
= -$69,442
Jadi untuk meminimalkan biaya maka perusahaan memilih alternatif 1

3. Perbandingan Alternatif Dengan Metode Laju Pengembalian Internal (Internal


Rate of Return; IRR)
Metode laju pengembalian investasi tahunan merupakan metode yang sering
dipakai dalam evaluasi kelayakan investasi dan juga dapat digunakan untuk
perbandingan investasi. Investasi yang lebih kecil dengan menghasilkan manfaat
terbesar akan dipilih, kecuali jika investasi yang lebih besar dapat diterima karena
memberikan manfaat yang lebih besar juga terhadap biaya tambahannya tersebut.
Pedoman dalam memilih investasi dengan metode laju pengembalian adalah:
a. Setiap penambahan modal harus dapat menghasilkan tingkat laju pengembalian
yang cukup (lebih besar atau sama dengan MARR).
b. Bandingkan alternatif investasi yang lebih tinggi dengan alternatif investasi lebih
rendah terakhir yang dapat diterima. Perbedaan antara kedua alternatif tersebut
merupakan alternatif investasi yang lebih baik untuk dipilih.
c. Alternatif yang membutuhkan investasi modal yang lebih besar dapat dipilih, jika
investasi tambahan memberikan manfaat setidaknya sama dengan MARR.
Berdasarkan pedoman tersebut maka analisis perbandingan investasi
menggunakan metode IRR harus dilengkapi dengan analisis investasi tambahan,
yaitu incremental investment analysis.

Contoh 11-6. Perbandingan investasi dengan metode IRR, NPV dengan


Incremental
Dua buah alternative investasi tersedia dan harus dipilih salah satu untuk
direalisasikan. Kedua alternative tersebut mempunyai umur pakai yang sama yaitu 4
tahun dan digunakan MARR 10%. Lakukan analisis dengan (a) IRR alternatif mana
yang harus diambil dan (b) dengan metode NPW yang dilanjutkan dengan analisis
incremental.

Alternatif
A B Δ(B − A)
Modal investasi ($) −60.000 −73.000 −13.000
Pendapatan tahunan ($) 22.000 26.225 4.225

Penyelesaian
a. Analisis dengan metode IRR
Untuk mencari IRR kedua laternatif tersebut dapat digunakan rumus:
Alternatif A: 60.000 = 22.000 (P/A, i, 4)
Alternatif B: 73.000 = 26.225 (P/A, i, 4)
Jika diselesaikan untuk mencari nilai i maka diperoleh IRR masing-masing
alternative hasil sebagai berikut:

Alternatif IRR NPV(10%)


A 17.3 (%) $9,738
B 16.3 10,131

Kedua alternative investasi layak karena masing-masing i > MARR. Sekilas


alternative A lebih menarik karena IRRA > IRRB sehingga harus dipilih. Namun
demikian analisis harus dilanjutkan dengan teknik analisis investasi
tambahan”incremental analysis”.

Analisis Tambahan (Incremental analysis)


Dengan menggunakan analisis incremental:
Δ(B − A): 13.000 = 4.225 (P/A, i, 4)
Investasi tambahan sebesar $ 13.000, Δ(B-A) jika dihitung IRRΔ nya akan diperoleh
i = 11,4% dan ini lebih besar dari MARR 10%. Artinya tambahan investasi sebesar
$13.000 dapat memberikan manfaat yang lebih besar dari yang dipersyaratkan
perusahaan. Oleh karena itu investasi yang dipilih adalah B. Hasil yang sama jika
dilakukan analisis dengan metode NPV.

b. Analisis dengan metode NPW


NPW A = −$60.000 + $22.000(P/A, 10%, 4) = $9.738,
NPW B = −$73.000 + $26.225(P/A, 10%, 4) = $10.131.
Pada i = MARR kedua alternative investasi mempunyai NPW > 0, sehingga
keduanya layak. Berdasarkan metode NPW maka investasi B yang dipilih.

Selanjutnya berikut ini kesimpulan investasi jika analisis dilanjutkan dengan


metode penambahan modal (incremental capital). Karena investasi A
membutuhkan modal yang lebih kecil maka digunakan sebagai acuan. Selisih
modal antara investasi A dan B adalah sebesar 73.000 – 60.000 = $13.000.
Dengan penambahan modal sebesar $13.000 untuk alternative B maka akan
diperoleh NPW sebesar $10.131 − $9.738 = $393. Atau dapat dicari dari:
Selisih penerimaan antara investasi B – A : 26.225 – 22.000 = $ 4.225
NPVselisih = -$13.000 + $4,225(P/A, 10%, 4) = $393.
Karena penambahan modal sebesar $13.000 pada investasi B menghasilkan NPV
>0 maka alternative B yang dipilih. Hal ini masih menghasilkan kesimpulan yang
sama dengan tanpa dilakukan analisis incremental.

Gambar 11.1. Perbandingan diagram aliran kas untuk alternative


investasi A dan B serta selisihnya
Contoh 11-7
Dua mesin sedang dipertimbangkan untuk dibeli dengan perkiraan biaya
seperti dalam tabel di bawah. Jika MARR adalah 10%, mesin mana yang
seharusnya dibeli? Gunakan perbandingan analisis IRR.

Mesin X Mesin Y

Investasi modal $200 $700


Manfaat tahunan 95 120
Nilai sisa 50 150
Masa manfaat (tahun) 6 12
Penyelesaian
Solusinya didasarkan pada periode analisis 12 tahun dan mesin pengganti
X, identik dengan mesin yang saat ini ada, yaitu mesin X. Arus kas untuk selisih
antara kedua alternatif, adalah sebagai berikut:

Tahun Mesin X Mesin Y Mesin Y – Mesin X


0 -$200 -$700 -$500
1 +95 +120 +25
2 +95 +120 +25
3 +95 +120 +25
4 +95 +120 +25
5 +95 +120 +25
+95 +120 +25
6 +50
-200 +150
7 +95 +120 +25
8 +95 +120 +25
9 +95 +120 +25
10 +95 +120 +25
11 +95 +120 +25
+120 +25
12 +95
+50 +150 +100
PW selisih biaya =PW selisih manfaat
500 = 25(P / A, i, 12) + 150(P/ F, i, 6) + 100(P/ F, i, 12)

Jumlah manfaat selisih mesin X dan Y selama 12 tahun adalah $ 550, yang
hanya sedikit lebih besar dari selisih investasi (investasi tambahan), yaitu $ 500.
Ini menunjukkan bahwa tingkat pengembaliannya cukup rendah.
Coba i = 1%.
= 25(11.255) + 150(0.942) + 100(0.887)
= 281 + 141 + 89 = 511 lebih besar dari investasi 500
Coba i = 1,5%.
= 25(10.908) + 150(0.914) + 100(0.836)
= 273 + 137 + 84 = 494 lebih kecil dari investasi 500

Dengan interpolasi akan diperoleh i = 1,3%


IRRselisih = 1,3% < MARR (10%) ; oleh karena penambahan biaya investasi sebesar
$500 hanya menghasilkan i < MARR maka dipilih mesin X

4. Metode Laju Pengembalian Investasi awal (Return on Initial Investment; ROI)


Metode laju pengembalian terhadap investasi awal juga banyak digunakan
untuk mengevaluasi kelayakan suatu investasi. Metode ini juga dapat digunakan
untuk membandingkan alternative investasi. Perlu diingat bahwa untuk perhitungan
metode ROI tidak memasukkan bunga dalam perhitungannya. Pedoman dalam
memilih investasi seperti pada metode IRR juga berlaku pada metode ini.
Contoh 11-8. Perbandingan investasi metode ROI
Sebuah pabrik telah beroperasi dan menghasilkan gas buang yang masih
membawa panas yang cukup besar. Untuk penghematan diusulkan untuk
memnafaatkan panas yang keluar bersama gas buang tersebut. Empat alternative
alat penukar panas yang berbeda telah dirancang untuk memnafaatkan kembali
panas, dan masing-masing desain telah dihitung semua biayanya yang meliputi biaya
operasional, harga, dan penghematan yang dapat diperoleh dan ditampilkan pada
tabel berikut:

Desain No. 1 No. 2 No. 3 No. 4


Biaya alat terpasang, $ 10.000 16.000 20.000 26.000
Biaya operasional, $/yr 100 100 100 100
Biaya tetap, % dari biaya awal /tahun 20 20 20 20
Nialai panas yang dihemat, $/lyr 4.100 6.000 6.900 8.850

Laju pengembalian tahunan yang dipersyaratkan oleh perusahaan adalah 10%.


Alternatif mana yang harus dipilih?
Penyelesaian
Langkah pertama adalah menghitung jumlah uang yang dapat dihemat per
tahun untuk setiap desain, sehingga ROI dapat dihitung.
Penghematan tahunan bersih = nilai penghematan panas - biaya operasi - biaya tetap.
Untuk desain No. 1.
Penghematan per tahun = 4.100 - (0,2)(10.000) - 100 = $2.000
ROI = (2.000/10.000) x (l00%) = 20%
Untuk desain No. 2.
Penghematan per tahun = 6.000 - (0,2)(16.000) - 100 = $2.700
ROI = (2.700/16.000) x (100%) = 16,9%
Untuk desain No. 3.
Penghematan per tahun = 6.900 - (0,2)(20.000) - 100 = $2.800
ROI = (2.800/20.000) x (100%) = 14%
Untuk desain No. 4.
Penghematan per tahun = 8.850 - (0,2)(26.000) - 100 = $3.550
ROI = (3.550/26.000) x (100) = 13,6%

Karena persentase pengembalian dari keempat alternative desain yang ada


memberikan penghematan per tahun di atas laju pengembalian minimum 10 persen
yang diminta oleh perusahaan, maka semua alternative desain memenuhi
persyaratan. Selanjutnya alternative desain mana yang akan dipilih? Sekilas
alternative desain No. 1 yang terbaik karena memberikan ROI paling besar. Untuk
memastikan hal tersebut maka diperlukan analisis investasi tambahan. Desain No. 1
diambil sebagai basis alternative awal. Jika alternative desain No. 2 dibandingkan
dengan No. 1. Maka selisih penghematan tahunan adalah $ 2700 - $ 2000 = $ 700
hasil dengan melakukan investasi tambahan $ 16.000 - $ 10.000 = $ 6.000.
Persentase pengembalian investasi tambahan adalah (700/6000) x (100%) = 11,7%.
Persentasi pengembalian investasi tambahan lebih besar dari pada laju pengembalian
yang dipersyaratkan perusahaan. Dengan demikian desain No. 2 dipilih dibandingkan
dengan desain No. 1. Perbandingan seluruh alternative desain dilakukan dan hasilnya
sebagai berikut:
Desain No. 1 diterima.
a. Membandingkan desain No. 1 dengan desain No. 2, persentase pengembalian
tahunan = (700/6.000) x (100%) = 11,7 persen. Dengan demikian, desain No. 2
dapat diterima dan lebih dipilih dibanding desain No. 1.
b. Membandingkan desain No. 2 dengan desain No. 3, persentase pengembalian
tahunan = (100/4.000) x (100%) = 2,5 persen. Dengan demikian, desain No. 3
dapat diterima dan lebih dipilih dibanding desain No. 2.
c. Membandingkan desain No. 2 dengan desain No. 4, persentase pengembalian
tahunan = (850/10.000) x (100%) = 8,5 persen. Dengan demikian, desain No. 2
dapat diterima dan lebih dipilih dibanding desain No. 4.
Sebagai kesimpulannya maka desain No. 2 yang dipilih.

5. Metode Biaya Kapitalisasi


Kesulitan lain dalam analisis nilai sekarang muncul ketika kita menemukan
analisis tak terbatas periode (n = ~). Berbagai proyek pemerintah yang merupakan
suatu layanan public harus dioperasikan untuk periode yang tak terbatas, seperti
proyek pembuatan jalan, bendungan, jaringan pipa, dan lainnya. Dalam hal ini analisis
biaya yang dilakukan akan memiliki periode analisis yang tak terbatas yang disebut
dengan biaya kapitalisasi. Biaya Kapitalisasi (CC) adalah nilai sekarang dari proyek
yang memiliki umur yang sangat panjang (lebih dari misal 35 atau 40 tahun) atau
periode studi dianggap sangat panjang atau tidak terbatas. Ketika terdapat beberapa
alternative investasi dengan karakteristik proyek seperti disebutkan di atas maka
metode biaya kapitalisasi dapat digunakan untuk membandingkan alternatif yang
tersedia.

Contoh 11-9
Industri semikonduktor memerlukan air proses dengan tingkat kemurnian yang
tinggi (ultra pure water, UPW). Sebuah perusahaan yang akan membangun industry
semikonduktor mempunyai dua alternative untuk menghasilkan UPW, yaitu dari air
tanah dan air laut.
Air Laut Air tanah
(AL) (AT)
Biaya awal peralatan (P), $M 20 22
Biaya operasional tahunan AOCS), $M 0.5 0.3
Nilai sisa (S), % biaya awal 5 10
Biaya UPW, $ per 1000 gallons 4 5

UPW yang dibutuhkan oleh pabrik adalah sebagai berikut:

Masa pakai peralatan UPW 10 tahun


Kapasitas UPW 150 gpm
Waktu operasi 16 per hari, 350 hari
per tahun

Penggunaan sumber air laut bersifat lebih korosif sehingga peralatan


mempunyai masa pakai lebih pendek, yaitu 5 tahun. Penggantian peralatan total
memerlukan biaya $10 M. Guna menghemat biaya maka alternative lain dapat
dilakukan, yaitu dengan melakukan penggantian pada alat-alat utama saja. Dengan
cara ini peralatan dapat dipakai kembali selama 5 tahun berikutnya. Namun
penggantian peralatan secara total harus dilakukan setelah pemakaian 10 tahun.
Perusahaan menetapkan MARR = 12% per tahun. Perusahaan menginginkan
kebutuhan UPW dapat terpenuhi untuk jangka yang panjang. Oleh karena itu
diperlukan analisis menggunakan nilai sekarang dari perkiraan aliran kas masa
datang untuk menghitung biaya kapitalisasinya. Berapa biaya kapitalisasi dari kedua
alternative di atas dan mana yang harus dipilih?

Penyelesaian
Hitung ekuivalensi nilai sekarang untuk semua alternative selama masa
pakainya, selanjutnya tentukan nilai biaya kapitalisasi (CC) dengan menggunakan
persamaan CC = A / i. Pilih alternative investasi dengan CC yang lebih rendah.
Perhitungan PW dalam 1 juta unit, adalah sebagai berikut:
Air laut: P = $20; AOCAL = $1.94; nAL = 10 tahun; Perbaikan tahun ke 5 = $10; S =
0.05(20) = $1.00
PW AL = -$20 - $1.94 (P/A, 12%, 10) – $10 (P/F, 12%, 5) +
$1.00 (P/F, 12%,10)
= -20 - 1.94 (5,650) – 10(0,5674) + 1 (0,3220) = -$36,31
AAL = PW AL (A_P,12%,10) = -36.31(0.17698) = -$6.43
CCAL = -6.43 / 0.12 = -$53.58

Air tanah: P = $22; AOCAT = $2.10; nAT = 10 tahun; S = 0.10(22) = $2.2


PW AT = -22 - 2.10 (P/A, 12%, 10) + $2,2 (P/F, 12%, 10)
= -22 - 2.10(5,650) + 2.2 (0.3220) = $33.16
AAT = PWAT (A_P,12%,10) = -33.16(0.17698) = -$5.87
CCAT = -5.87 / 0.12 = - $48.91

Berdasarkan biaya kapitalisasi, maka sumber air dari air tanah lebih murah, oleh
karena itu dipilih.

C. Latihan

1. Suatu agen pembelian sedang mempertimbangkan pembeliaan beberapa peralatan


baru. Dua pabrik yang berbeda memberikan penawaran sbb:
Pabrik-A menawarkan harga $1500,- dengan usia pakai 5 tahun serta nilai sisa $200.
Pabrik-B menawarkan harga $1600,- dengan usia pakai 5 tahun serta nilai sisa $325,-
. Kedua produk pabrik tersebut diharapkan dapat memberikan tingkat performansi
yang diinginkan. Dengan tingkat suku bunga 7% serta biaya pemeliharaan yang sama,
alat produksi pabrik mana yang layak dipilih? Gunakan metode NPW dan IRR untuk
analisisnya.
2. Sebuah Perusahaan sedang mempertimbangkan dua alternatif untuk membeli mesin
baru. Alternatif pertama memerlukan biaya investasi sebesar $2000; serta dapat
menghasilkan keuntungan $450 setiap tahun selama 6 tahun dengan nilai sisa $100.
Alternatif kedua diperlukan biaya investasi $3000; dengan keuntungan yang akan
didapat sebesar $600 per tahun selama 6 tahun dengan nilai sisa $700. Alternatif
mana yang harus dipilih bila tingkat suku bunga 8% per tahun? Gunakan metode IRR,
NPW dan ROI untuk analisisnya.
3. Sebuah kontraktor sedang mempertimbangkan untuk membeli sebuah alat yang
diperkirakan akan diperlukan dalam penanganan proyek-proyeknya selama 10 tahun
mendatang. Kepada kontraktor tersebut telah masuk tiga buah penawaran alat
dengan merek yang berbeda. Tentukan alat mana yang harus dibeli jika digunakan
tingkat suku bunga 18% per tahun dan data masuk dari perusahaan yang
menawarkan seperti berikut:
a. Alat-A: investasi awal 50 juta rupiah, biaya pemeliharaan 2,5 juta rupiah pd tahun
pertama dan tahun selanjutnya biaya akan meningkat 10% dari tahun pertama.
Biaya operasional tahunan sebesar 5 juta rupiah, usia pakai 5 tahun serta nilai sisa
diakhir usia pakai sebesar 10 juta rupiah.
b. Alat-B: investasi awal 100 juta rupiah, biaya pemeliharaan 5 juta rupiah pd tahun
pertama dan tahun selanjutnya biaya akan meningkat 10% dari tahun pertama.
Biaya operasional tahunan sebesar 10 juta rupiah, usia pakai 10 tahun serta nilai
sisa diakhir usia pakai sebesar 20 juta rupiah.
c. Alat-C: investasi awal 150 juta rupiah, biaya pemeliharaan 7,5 juta rupiah pd tahun
pertama dan tahun selanjutnya biaya akan meningkat 10% dari tahun pertama.
Biaya operasional tahunan sebesar 15 juta rupiah, usia pakai 15 tahun serta nilai
sisa diakhir usia pakai sebesar 30 juta rupiah (penurunan 8 juta rupiah per tahun)
Gunakan metode IRR dan NPW untuk analisis.
4. Sebuah kontraktor sedang mempertimbangkan untuk membeli sebuah tower crane
guna menunjang pelaksanaan proyek selama 20 tahun. Dua alternatif yang
ditawarkan memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Merek A: harga 500 juta rupiah, usia pakai 10 tahun, biaya operasional/tahun 36 juta
rupiah, biaya pemeliharaan/tahun 5 juta rupiah pada lima tahun pertama, berikutnya
meningkat 10% setiap tahunnya; nilai sisa 70 juta rupiah.
Merek B: harga 700 juta rupiah, usia pakai 12 tahun, biaya operasional/tahun 32 juta
rupiah, biaya pemeliharaan/tahun 4 juta rupiah pada delapan tahun pertama,
berikutnya meningkat 12% setiap tahunnya; nilai sisa 100 juta rupiah.
Catatan: Merek A mengalami penyusutan harga 8,6% secara merata setiap tahunnya.
Merek B mengalami penyusutan harga sebesar 50 juta rupiah secara merata setiap
tahunnya. Jika capital opportunity cost = 10% dan digunakan asumsi bahwa
20 tahun kedepan tidak ada perubahan harga, tentukan alternatif yang paling
menguntungkan?
5. Bandingkan dua rencana proyek pemerintah berumur abadi menggunakan i=
10%, lalu tentukan rencana yang dipilih.
a. Rencana A membutuhkan investasi awal sebesar 150 miliar rupiah.Dari
jumlah tersebut 75 Milyar digunakan untuk tanah dan 75 milyar lagi
digunakan untuk bangunan yang memerlukan pengulangan dengan jumlah
setiap 30 tahun tanpa nilai sisa. Pengeluaran tahunan diperkirakan 10
milyar rupiah untuk 10 tahun pertama dan 7 milyar rupiah untuk tahun
tahun berikutnya.
b. Rencana B membutuhkan investasi awal sebesar 250 miliar rupiah.Dari
jumlah tersebut 130 Milyar rupiah digunakan untuk tanah dan 120 milyar
lagi digunakan untuk bangunan yang memerlukan pengulangan dengan
jumlah tersebut setiap 50 tahun dengan nilai sisa sebesar 30 milyar rupiah.
Pengeluaran tahunan diperkirakan 4 milyar rupiah setiap tahunnya.

D. Daftar Pustaka

Sullivan, W.G., Wicks, E.M., Koelling, C.P. (2003) “Engineering Economy”, 16th
Edition, New Jersey, USA, Pearson Education, Inc., Chapter 5.
Peters. M. A. and Timerhause. K.D.. “Plant Design and EWconomics for
Chemical Engineers”. Edisis empat. Mc Graw Hill Inc.. 1991. Singapore.
Chapter 10.
Newman. Donald G.. “Engineering Economic Analysis”. Engineering Press.Inc..
1992. California. USA Grant. Ireson. Leavenworth. “Principles of
Engineering Economy”. John Wiley&Sons. 1990. Singapore. Chapter 7.
Blank , L.P. E. and Tarquin , A.P.E. (2012). Engineering Economy, 7th edition,
The McGraw-Hill Companies, Chapter 13.

Anda mungkin juga menyukai