FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
BAB 2
PERHITUNGAN GEOTEKNIK
SOAL
Hasil percobaan geser langsung (direct shear test) untuk 2 sampel tanah ukuran 5
cm x 5 cm x 1,5 cm adalah sebagai berikut :
Sampel 1
Tekanan normal 1X kg, tekanan geser pada waktu sampel hancur 6 kg.
Sampel 2
Tekanan normal 3X kg, tekanan geser pada waktu sampel hancur 2X kg.
Ditanyakan parameter desain C dan ϕ dan gambar diagram Mohir.
Penyelesaian :
Sampel 1
Tekanan normal 1X kg = 12 kg
Tekanan geser 6 kg
Sampel 2
Tekanan normal 3X kg = 32 kg
Tekanan geser 2X kg = 22 kg
𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙
Tegangan normal =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
12𝑘𝑔
σ1 = = 0,48 kg/cm2
5𝑐𝑚 𝑥 5𝑐𝑚
32𝑘𝑔
σ2 = = 1,28 kg/cm2
5𝑐𝑚 𝑥 5𝑐𝑚
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟
Tegangan geser =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
6𝑘𝑔
ɛ1 = = 0,24 kg/cm2
5𝑐𝑚 𝑥 5𝑐𝑚
22𝑘𝑔
ɛ2 = = 0,88 kg/cm2
5𝑐𝑚 𝑥 5𝑐𝑚
Dibuat tabel
1.28, 0.88
0.8
0.6
0.4
0.48, 0.24
0.2
ϕ
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
Tegangan Norrmal (kg/cm2)
C=0
0.24
ϕ = tan-1 ( ) = 26,57ᵒ = 26ᵒ33’
0.48
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
BAB 3
PERHITUNGAN TINGGI JAGAAN (FREEBOARD)
SOAL
Suatu bendungan dibangun untuk penyediaan air minum diatas sungai yang kondisi
geologinya baik. Menurut investigasi geologi pondasi bendungan dapat diletakka
pada elevasi 2 m dibawah permukaan tanah asli untuk mendapatkan daya dukung
tanah 2 kg/cm2. Dari hasil investigasi geologi tersebut diperkirakan dapat
menggunakan tanah liat dengan parameter desain :
Angka kohesi C = 0,80 kg/cm2, sudut geser dalam 15ᵒ dan nilai C = 0,2 kg/cm2.
Kondisi tanah aluvial. Koefisien dasar gempa 0,15 gal. Berdasarkan pemetaan
topografi diketahui bahwa pada lokasi yang dipilih dapat membangun bendungan
setinggi 20 m dengan volume tampungan waduk 3,20 juta m3, lokasi disebelah hilir
bendungan termasuk sangat padat penduduknya. Berdasarkan survai dan investigasi
hidroogi dengan perioda data 25 tahunan diperoleh data debit dengan perioda ulang
seperti pada tabel 1.
Jangkauan (fetch) diperkirakan 1 km
Kecepatan angina didarat 25 m/detik
Table 1
Perioda Ulang Curah Hujan Debit Banjir
(Tahun) 24 jam (mm) (m3/detik)
2 75 180
5 104 262
10 122 288
20 135 315
30 251 327
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
40 265 371
50 105 404
100 212 508
1000 228 640
½ PMF 230 725
PMF 460 1010
Penyelesaian :
X = 2 digit NPM terakhir, NPM G1B015022. XX = 22
Dari hasil penelusuran banjir, diperoleh data tentang lebar ambang bangunan
pelimpah adalah 50 m, elevasi muka air normal (FSL) +205.00, muka air banjir
dengan perioda ulang 1000 tahun adalah +104.10, dengan setengah BMB adalah
+207.20. Diminta dimensi utama bendungan homogen ini.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
Keterangan :
MA = Muka air
BMB = Debit banjir boleh jadi (probable maximum flood)
Hc = Tinggi cadangan akibat konsolidasi bendungan
Jangkauan (tetch) = 1 KM
4
= 0,032 √117.1 + 0,763 – 0,271 – √10
= 0.346 m + 0,763 m – 0,482 m = 0,627 m
72,716.0,6215
Hs = = 0,03 kaki = 0,09 m dapat diabaikan
1400.78,74
Vg = Kecepatan gelombang
= (5 + 2 Hd) kaki/detik = (5 + 2.1,476) kaki/detik = 7,952 kaki/detik
Hd = 1,3 Hw = 1,3.0,0346 m = 0,450 m = 1,476 kaki
7,9522
Hv = = 0,98314 kaki = 0,3 m
2.32,15
Tinggi Bendungan
Untuk konsekwensi besar
a. Bendungan dengan tinggi < 40 m (rendah)
- Banjir desain diambil Q 1000 dan Q BMB masing-masing dengan tinggi
jagaan sesuai standar yang berlaku
b. Bendungan dengan tinggi 40 - 80 m (sedang)
- Banjir desain diambil Q 1000 dan Q BMB masing-masing dengan tinggi
jagaan sesuai standar yang berlaku
c. Bendungan dengan tinggi > 80 m (tinggi)
- Banjir desain diambil Q 1000 dan Q BMB masing-masing dengan tinggi
jagaan sesuai standar yang berlaku
Tinggi bendungan
Tinggi bendungan diambil 20 m + 4,70 m = 24,70 m
5
B= √24,70 = 8,30 m
3
𝐻 24,70
B= + 3,3 = + 3,3 = 8,3 m
5 5
Lebar puncak bendungan = 8,3 m
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
BAB 4
PERHITUNGAN BANGUNAN PENGELAK
SOAL