SOAL 1
Hasil percobaan geser langsung (direct shear test) untuk 2 sampel tanah ukuran 5
cm x 5 cm x 1.5 cm adalah sebagai berikut :
Sampel 1 :
Tekanan normal 12 kg, tekanan geser pada waktu sampel hancur 6 kg.
Sampel 2 :
Tekanan normal 32 kg, tekanan geser pada waktu sampai hancur 22 kg.
Ditanyakan parameter desain C dan φ dang gambar diagram mohr.
Penyelesaian :
𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 =
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
12 𝑘𝑔
𝜎1 = = 0.48 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
5 𝑐𝑚 𝑥 5 𝑐𝑚
32 𝑘𝑔
𝜎2 = = 1.28 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
5 𝑐𝑚 𝑥 5 𝑐𝑚
6 𝑘𝑔
𝜀1 = = 0.24 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
5 𝑐𝑚 𝑥 5 𝑐𝑚
22 𝑘𝑔
𝜀2 = = 0.88 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
5 𝑐𝑚 𝑥 5 𝑐𝑚
Dibuat table
G1B015042
TUGAS TEKNIK BENDUNGAN
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU 2018/2019
SOAL 2
Suatu bendungan dibangun untuk penyediaan air minum diatas sungai yang kondisi
geologinya baik. Menurut hasil investigasi geologi Pondasi bendungan dapat
diletakkan pada elevasi 2 m dibawah permukaan tanah asli untuk mendapatkan daya
dukung tanah 2 𝑘𝑔/𝑐𝑚2 . Dari hasil investigasi geologi tersebut diperkirakan dapat
menggunakan tanah liat dengan para meter desain :
Angka kohesi C = 0.80 𝑘𝑔/𝑐𝑚2 , sudut geser tanah dalam 15 dan nilai C = 0.2
𝑘𝑔/𝑐𝑚2 . Kondisi tanah alluvial. Koefisien dasar gempa 0.15 gal.
Berdasarkan pemetaan topografi diketahui bahwa pada lokasi yang dipilih dapat
membangun bendungan setinggi 20 m dengan volume tampungan waduk 3.20 juta
m3, lokasi disebelah hilir bendungan termasuk sangat padat penduduknya.
Table 1
G1B015042
TUGAS TEKNIK BENDUNGAN
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU 2018/2019
30 251 327
40 265 371
50 105 403
100 212 508
1000 228 640
½ PMF 230 725
PMF 460 1010
Penyelesaian :
Dari hasil penelusuran banjir, diperoleh data tentang lebar ambang bangunan
pelimpah adalah 50 m, elevasi muka air normal (FSL) +205.00, muka air banjir
dengan perioda ulang 1000 tahun adalah +104.10, dengan setengah BMB adalah
+207.20.
Diminta dimensi utama bendungan homogen ini.
G1B015042
TUGAS TEKNIK BENDUNGAN
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU 2018/2019
Keterangan :
MA = Muka air
BMB = Debit banjir jadi (probable maximum food)
Hc = Tinggi cadangan akibat konsolidasi bendungan
Jangkauan (fetch) = 1 KM
G1B015042
TUGAS TEKNIK BENDUNGAN
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU 2018/2019
G1B015042
TUGAS TEKNIK BENDUNGAN
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU 2018/2019
H3 = 1.25 m
Tinggi muka air
Normal = +2035 + 2.85 = + 206.35
1000 tahun / ½ BMB = 204.50 + 2.36 = + 206.86
BMB = 206.40 + 1.25 = + 207.65
Jadi tinggi air banjir maksimal = + 207.65
Elevasi tinggi bendungan = + 207.65 + 0.50 = + 208.15 m
Tinggi jagaan = + 208.15 – 203.50 = 4.65 m
Dibulatkan 4.70 m dan elevasi puncak bendungan = + 208.20
Tinggi bendungan
Harus dipelajari dengan teliti dan cermat tipe bendungan pada lokasi
Pondasi berdasarkan hasil investigasi geoteknik dan membuat perkiraan
daya dukung tanah pondasinya. Dengan demikian dapat ditentukan
kedalaman Pondasi bendungan.
Tinggi bendungan ditentukan berdasarkan debit banjir rencana Pondasi.
G1B015042
TUGAS TEKNIK BENDUNGAN
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU 2018/2019
Banjir desain dipilih yang besar antara Q 1000 dan 0.50 Q BMB
Elevasi muka air waduk
Berdasarkan debit banjir yang sudah ditentukan, dapat dihitung elevasi muka air
waduk, yaitu :
Tinggi bendungan
Tinggi bendungan diambil 20 m + 4.70 m = 24.70 m
5
𝐵= √𝐻
3
G1B015042
TUGAS TEKNIK BENDUNGAN
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU 2018/2019
Dimana :
5
𝐵= √24.70 = 8.30 m
3
𝐵 = 3.60 𝑥 𝐻1/3 − 3
Dimana :
𝐻 24.7
𝐵= + 3.3 = + 3.3 = 8.30 𝑚
5 4
G1B015042
TUGAS TEKNIK BENDUNGAN
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU 2018/2019
SOAL 3
G1B015042
TUGAS TEKNIK BENDUNGAN
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU 2018/2019
G1B015042
TUGAS TEKNIK BENDUNGAN
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU 2018/2019
𝑉
He = Kehilangan tinggi tekan akibat pemasukan (entrance) = 0,50 2𝑔
k diambil 20
𝑉 1 𝐿 𝑉
Hf = kf = 2𝑔 = 20 = (𝑛)2 = =
𝑅 2𝑔
Gambar 4.2 Hubungan antara elevasi muka air waduk dan biaya terowongan
pengelak
4.2 Penelusuran Banjir Lewat Terowongan
Penelusuran dilakukan dengan persamaan kontinuitas (CD Soenarto. 1986)
𝑑𝑆
I-O = 𝑑𝑡
Dimana:
I = Debit masukan ke dalam waduk (m3/d)
O = Debit keluaran dari waduk (m3.d)
𝑑𝑆
= Perubahan tampungan (storage)
𝑑𝑡
∫ 𝐼𝑑𝑡 − ∫ 𝑂𝑑𝑡 = 𝑆2 − 𝑆1
𝐼1+𝐼2 𝑂2+𝑂1
= ∆𝑡 − = ∆𝑡 = 𝑆2 − 𝑆𝐼
2 2
G1B015042
TUGAS TEKNIK BENDUNGAN
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU 2018/2019
𝐼1 + 𝐼2 𝑂1 + 𝑂2 𝑆2 𝑆1
− = −
2 2 ∆𝑡 ∆𝑡
𝐼1+𝐼2 𝑆1 𝑂1 𝑆2 𝑂2
+ ∆𝑡 − = −
2 2 ∆𝑡 2
𝑆1 𝑂1
Apabila ∆𝑡 − disebut 𝛹 dan
2
𝑆2 𝑂2
− disebut 𝜑
∆𝑡 2
𝐼1+𝐼2
Maka, + 𝛹=𝜑
2
Dengan menggunakan ∆t yang relative kecil, dapat dicari elevasi muka air
tertinggi di dalam waduk.
Hb = Kehilangan tinggi tekan akibat belokan (bend), nilai k b ditetukan dari
tabl 6.1
Tabel 3. Koefisien kehilangan tekan akibat belokan
Bentuk Koefisien kehilangan tekan akibat belokan
Sudut (°) 5 10 15 22,5 30 45 60 75 90
Bulat 0.02 0.03 0.04 0.05 0.11 0.24 0.47 0.80 1.10
Segi Empat 0.02 0.04 0.05 0.06 0.14 0.30 0.60 1.50 1.40
Sumber : KP-1
𝑉
Maka Hb = kb x 2𝑔
𝑉
Hg = Kehilangan tinggi tekan akibat saringan pada pintu air, maka Hg = kg x 2𝑔
𝑎𝑛 𝑎𝑛
Kg = 1,45 - 0,45 𝑎𝑔 − (𝑎𝑔)3
a1 = luas terowongan
a0 = luas bangunan pengeluaran
∑He = Ha + (Za – Zb) dapat dihitung
𝑉 2𝑔+∑𝐻𝑒
∑He = k x 2𝑔 , maka v = 𝑘
G1B015042
TUGAS TEKNIK BENDUNGAN
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU 2018/2019
𝑄
F = 𝑉 dapat dihitung
Gambar 4.3 Hubungan antara elevasi muka air waduk dan biaya bendungan
pengelak
G1B015042
TUGAS TEKNIK BENDUNGAN
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU 2018/2019
Untuk mencapai hal ini dilakukan penggabungan gambar 4.2 dan gambar
4.3 salam satu gambar yaitu gambar 4.4
Gambar 4.4 Hubungan antara elevasi muka air waduk, biaya terowongan pengelak
dan biaya bendungan pengelak
Dari beberapa alternatif dipilih yang jumlah biaya BP + Biaya TP Terkecil
berarti paling ekonomis.
G1B015042