OLEH:
Nama : Bernadeta Barek
NIM : 022200012
Kelas : Teknik Sipil IVA
Puji dan syukur dihaturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Makalah Irigasi dan Bangunan Air yang berjudul
“PERENCANAAN BENDUNG DAN BANGUNAN PELIMPAH” ini tepat pada waktunya.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai tugas serta menamba
wawasan tentang perencanaan bending dan bangunan pelimpah bagi para pembaca juga bagi
penulis.
Dan terima kasih untuk dosen pembimbing mata kuliah Teknik Irigasi dan Bangunan Air,
teman-teman serta keluarga yang sudah mendukung saya dalam menyelesaikan tugas makalah
ini.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masi banyak kekurangan dalam
penyusunanan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu
saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 21
3.2 Saran...................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAK
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Bendung adalah suatu bangunan yang dibuat dari pasangan batu kali, bronjong atau
beton, yang terletak melintang pada sebuah sungai yang tentu saja bangunan ini dapat
digunakan pula untuk kepentingan lain selain irigasi, seperti untuk keperluan air minum,
pembangkit listrik atau untuk penggelontoran suatu kota. Menurut macamnya bendung
dibagi dua, yaitu bendung tetap dan bendung sementara, bendung tetap adalah bangunan
yang sebagian besar konstruksi terdiri dari pintu yang dapat digerakkan untuk mengatur
ketinggian muka air sungai sedangkan bendung tidak tetap adalah bangunan yang
dipergunakan untuk meninggikan muka air di sungai, sampai pada ketinggian yang
diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier.
Bendung sebagai salah satu contoh bangunan air mencakup hampir keseluruhan aspek
bidang ketekniksipilan, yaitu struktur, air, tanah, geoteknik, dan manajemen konstruksi
didalam perencanaan teknis strukturnya. Untuk mendapatkan struktur bendung yang tepat
perlu dilakukan analisis dan perhitungan yang detail dan menyeluruh, hal ini dikarenakan
adanya hubungan saling ketergantungan dari banyak aspek dalam pelaksanaannya.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Jawab :
Ketentuan :
1. Bendung dengan lantai rendah type Vlughter, untuk irigasi.
2. Debit banjir rencana adalah (Qrencana) = 662 m3/dtk
3. Elevasi dasar sungai tempat dibangun bendung adalah + 50,55.
4. Tinggi bendung dari dasar sungai (Hbendung) = 6,5 m
5. Pengambilan untuk irigasi sebesar (Qpengambilan)= 25 m3/dtk
6. Debit pembilasan sebesar (Qpembilasan)= 12 m3/dtk
7. Panjang bersih bendung adalah (Lbendung)= 82 m
8. Angka kekasaran Chezy dianggap tetap sebesar 68 m1/2/dtk
9. Angka kekasaran Bazin dalam perhitungan sebesar 0,87
10. Hidraulic gradien diperhitungkan sebesar 1/8
11. Gravitasi bumi sebesar g = 9,87 m/dtk2
Catatan :
1. Untuk memudahkan perhitungan lebar rata – rata sungai di ambil panjang bendung
2. Lebar total pintu pembilasan di ambil 0,6 lebar total pintu pengambilan
3. Kemiringan dasar sungai 4,05 x 10-4
Tentukan :
1. Analisa perhitungan bendung, dimensi dan stabilitasnya
2. Analisa pintu pengambilan dan pintu bilasnya
v
3. Analisa dan dimensi saluran induk
Diketahui :
Q = 662 m3/dtk
g = 9,87 m/dtk2
Hidraulic gradient 1 : 8
B = Lebar sugai = 82 m
C = 68 m1/2/dtk
Elevasi dasar sungai + 50,55
Tinggi bendung = 6,5 m
Qambil = 25 m3/dtk
Qbilas = 12 m3/dtk
I = 4,05 x 10-4 = 0,000405
Penyelesaian :
vi
662 q
= 82 V = A
8,07
= 8,07 m3/dt/m2 = Hn ....... (1)
V = C x R1/2 x I1/2
Dengan harga C = 68 m1/2/dt
R = Hn
I = 0,000405
Maka, V = 68 (Hn x 4,05 x 10-4)1/2.............. (2)
H n = 5,90
3/2
Hn = 3,26 m
Jadi, tinggi muka air di downstrem bendung pada keadaan normal adalah = 3,26 m
1. Menentukan Dimensi Bendung
Bendung bekerja sebagai peluap sempurna
Q = m.b.d √ g . d Apabila Q = 662 m3/dtk
m = 1,35 (type vlughter)
b = 82 m
g = 9,87 m/dtk2
Maka
3 /2 Q
d =
m. b . √ g . d
662
d 3 /2=
347,78
d 3 /2= 1,90
vii
d = 1,53 m
Type bendung adalah type vlugter maka :
Ho = 3/2 d
= 1,50 × 1,53
= 2,30 m (kecepatan datang dianggap kecil)
Z = +57,05 + Ho – ( 50,55 + Hn )
= +57,05 + 2,30 – ( 50,55 + 3,26 )
= 5,54 m
L =D
= Ho + 1,1 Z
= 2,30 + (1,1 × 5,54)
= 8,39 m
a = 0,20 Ho x
√ Ho
z
= 0,20 × 2,30 x
√ 2,30
5,54
= 0,30 m
2a = 0,60 m
R1 = ½ . Ho
= 1,15 m
R2 = 2R1
= 2,30 m
viii
Maka butuh lantai muka sepanjang = 64,72 – 23,80
= 40,92 m
ix
a. Momen negatif akibat berat sendiri bendung :
ɣ Pas.Batu = 2200,00 kg/m3 = 2,2 T/m3
b. Momen positif :
1. Akibat tekanan air
x
ɣ Air = 1000.00 kg/m3 = 1 T/m3
F = ½ ɣ h2
= 32,72 Ton
Lengan t = 4.06 m
M=Fxt
= 32,72 x 4,13
= 135,13 Tm
2. Akibat Uplift
xi
(ada gambar)
Momen positifakibatuplift :
Total momen positif = Momen akibat tekanan air dan momen akibat uplift
Σ M (+) = Momen tekanan air + Momen Uplift
= 124.15 + 49.63 = 173.78 Tm
Σ M (-) = 383.16
M (−)
Jadi n =
M ¿¿
xii
383.16
=
173.78
= 2.20 > 1.5 OK --> Aman terhadap guling
4. Pintu Pengambilan
V1 = 1,00 m/dt
2
αV 1 1×12
=
Z1 = 2 g 2×9 , 87
1,00
= 19,74
= 0,051 ¿ 0,1 m
h1 = 1,00 – 0,051
= 0,95 m
Q=m1 .b1 .h1 √ 2gZ 1 Dimana :
m1 = 0,85
Q = 25,00 m3/dt
g = 9,87 m/dt2
Z1 = 0,051 m
h1 = 0,95 m
25
Maka harga B1 = 0,85×0,95 √ 2×9,87×0,051 = 30,86 m
V2 = 2,00nm/dt (diambil)
αV 21 1×22
=
Z2 = 2 g 2×9 , 87
4
= 19,74
= 0,20
h2 = 1,00 – 0,20
xiii
= 0,80
Q
=m2 .b2 .h2 √ 2gZ 2 Dimana :
m1 = 0,85
Q = 25,00 m3/dt
g = 9,87 m/dt2
Z2 = 0,20 m
H2 = 0,80 m
25
2=
0,85×0,80 √ 2×9,87×0,20
Maka harga B
25
= 0,68×1,99
25
= 1,35
= 18,52 m
5. Pintu Pembilasan
Gambar
Lebar pintu pembilasan diambil sekitar 60 % × B2
= 0,60 × 18,52
= 11,112
Dikontruksikan dengan 4 daun pintu masing - masing dengan lebar 4,00 m
Lebar total pembilasan
= 4 × 4,00 + 3 × 1,00
= 16 + 3
= 19 m
xiv
Debit minimum sungai = 12,00 m3/dt < Qpengambilan sebesar = 25,00 m 3/dt, maka
debit pembilasan diambil sama dengan Q minimum sungai = 12,00 m3 /dt .
Vpembiasan diambil sebesar 2,00 m/dt
Q 12
= =6 m2
Apembiasan = V 2 m2
A 6
= =0 ,31
hpembiasan = B 19 m
Check harga hkr
hkr = √
3 α . Q2 ( B+ m−hkr )
g ( B +m−h kr )
untuk harga m = 0 dan = 1,0
√
2
3 1,0×12 ( 19+0 )
3
= 9 , 87 ( 19+0 )
= 0,34
6. Saluran Induk
Gambar
Debit saluran Q = 25 m3/dt
V = 0,41 . Q0,225
= 0,85 m/dt
Q
A = V
25
= 0,85
= 29,41 m2………………………………………(1)
b
Diambil harga h = 5,0
b =5.h
A = h (b + m . h) → diambil angka m = 1
xv
= 6h2……………………………………………..(2)
(1) = (2)
24,86 = 6h2
29 ,41
h2 = 6
h = 4,90 m
b =5h
= 5 × 4,90
= 24,5 m
P =b+2. √ ( h2+m2 . h2 )
= 24,5 + 2 . √ ( 4 ,90 +1,5 .4 ,90 )
2 2 2
= 42,17 m
A
R = P
29,41
= 42,17
= 0,70
2
V
2
I = C .R
0, 852
2
= 68 ×0, 70
= 2,6 × 10-4
xvi
Q = 25 m3/dt
V = 0,85 m/dt
A = 29,41 m
b = 24,5
h = 4,90 m
m =1
I = 2,6 × 10-4
w = 1,02 m
xvii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bendung adalah bangunan melintang sungai yang berfungsi untuk meninggikan muka air
sungai agar bisa disadap. Bendung merupakan salah satu bagian dari bangunan utama.
Fungsi utama dari bangunan utama/bendung adalah untuk meninggikan elevasi muka air
dari sungai yang dibendung sehingga air bisa disadap dan dialirkan ke saluran lewat
bangunan pengambilan (intake structure). Bendung terdiri atas dua jenis yaitu, bendung
tetap dan bendung gerak. Dalam penentuan suatu bendung perlu dilihat pemilihan lokasi
bendung yang tepat.
3.2 Saran
Banyak hal yang perlu dipahami betul oleh penulis, terutama mengenai perencanaan bending dan
bangunan pelimpah agar dapat menghasilkan bangunan yang baik/ kokoh dan tahan lama. Oleh karena itu
perlunya dilaksanakan studi lapangan dengan sarana yang cukup .
xviii
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/439529131/MAKALAH-PERENCANAAN-BENDUNG-docx
materi irgasgasi dan bangunan air pertemuan 12 tentang perencanaan bending dan bangunan
pelengkap
xix