Anda di halaman 1dari 8

CONTOH PERHITUNGAN IPA KAPASITAS 20 L/DT

I. Umum
Unit pengolahan sistim Fisika – Kimia atau Intalasi Pengolahan Air Minum (IPA)
berfungsi untuk menghilangkan kandungan partikel berupa colloid yang
menyebabkan kekeruhan pada air baku. IPA yang akan dibangun ini diharapkan
dapat menurunkan nilai kekeruhan hingga mencapai baku mutu yang ditetapkan
untuk katagori air bersih maupun air minum yaitu sebesar maksimum 5 NTU

II. Design Kriteria

Design criteria yang digunakan adalah sebagai berikut :


No Uraian Satuan Jumlah
I Unit Pengaduk Cepat
- G value 1/dt 500
- Td dt 300

II Unit Pengaduk Lambat


- G value 1/dt 80 - 20
- Td dt 1800
- G x TD 104 - 105

III Unit Pengendap


- Beban Permukaan Bak Pengendap (So) m/jam 4
- Tinggi Tegak Plate Settler m 1
- Jarak Antar Plate Settler m 0,05
- Sudut Kemiringan Plate Settler (o) 60
- Beban Permukaan di Plate Settler (So’) m/jam 0,4

IV Unit Saringan Pasir Cepat


- Kecepatan Filtrasi m/jam 6
- Jenis media : Pasir Silika
- Diameter Efektif Pasir (d10) mm 0,8
- Uniformity Coeficient (UC) 1,5
- Porositas Pasir % 38
- Ketebalan Pasir m 0,6
- Ekspansi Pencucian Media Filter % 30
- Sistim pencucian : Self Backwashing
- Jumlah Unit Saringan Bh 6
III. Perhitungan Hidrolis

3.1. Unit Pengaduk Cepat

- Unit pengaduk cepat berbentuk terjunan Thomson Weir

Rumus : G2 = g.H.Q/ C atau H = G2..C/ g.Q


dimana :
- G = 500 1/dt
- g = percepatan grafitasi = 9,81 m/dt2
-  = viskositas kinematis = 0,8774 x 10-6 m2/dt (pada t = 26o C)
- H = Tinggi terjunan (m)
- Q = Kapasitas aliran = 20 l/d = 0,002 m3/d
- C = Volume Bak Pengaduk Cepat (m3)

Digunakan Td = 5 menit = 300 dt

C = Q x Td = 0,002 x 300 = 0,6 m3


H = (5002 x 0,8774 x 10-6 x 0,6 )/ 9,81 x 0,002 = 0,4 m

3.2. Unit Pengaduk Lambat/ Flocculator

- Jumlah bak pengaduk lambat 3 buah dengan bentuk bulat


- Agar aliran dapat berputar digunakan saluran pengarah dengan Bend
90o

a. Bak I :

Rumus : G2 = g.H.Q/ C atau H = G2..C/ g.Q


-G1 = 70 1/dt
-g = percepatan grafitasi = 9,81 m/dt2
-= viskositas kinematis = 0,8774 x 10-6 m2/dt (pada t = 26o C)
-H = Tinggi terjunan (m)
-Q = Kapasitas aliran = 20 l/d = 0,002 m3/d
-C = Volume Bak Pengaduk Cepat (m3)

Digunakan Td = 10 menit = 600 dt


C = Q x Td = 0,002 x 600 = 12 m3
Apabila tinggi bak = 3 m, maka Luas permukaan bak bulat = 12 / 4 = 3 m 2
Diameter bak (D) = √ ( 4 x 3/ 3,14) = 1,95 m
Head loss yang dibutuhkan H = (702 x 0,8774 x 10-6 x 12)/(9,81 x 0,002)
= 0,26 m
Untuk membentuk head loss digunakan lubang dengan pintu air :
Q=k.A.V dimana : V = √ 2gH dan k = koefisien kontraksi = 0,63
Sehingga : A = Q / (k . √ 2gH) = 0,002 / ( 0,63 x √ 2 x 9,81 x 0,26)
= 0,014 m2
Diameter lubang pintu air Bak 1 (D 1) = √ ( 4 x 0,014/ 3,14) = 0,133 m

b. Bak II :

Rumus : G2 = g.H.Q/ C atau H = G2..C/ g.Q


-G2 = 50 1/dt
-g = percepatan grafitasi = 9,81 m/dt2
-= viskositas kinematis = 0,8774 x 10-6 m2/dt (pada t = 26o C)
-H = Tinggi terjunan (m)
-Q = Kapasitas aliran = 20 l/d = 0,002 m3/d
-C = Volume Bak Pengaduk Cepat (m3)

Digunakan Td = 10 menit = 600 dt


C = Q x Td = 0,002 x 600 = 12 m3
Apabila tinggi bak = 3 m, maka Luas permukaan bak bulat = 12 / 4 = 3 m 2
Diameter bak (D) = √ ( 4 x 3/ 3,14) = 1,95 m
Head loss yang dibutuhkan H = (502 x 0,8774 x 10-6 x 12)/(9,81 x 0,002)
= 0,13 m
Untuk membentuk head loss digunakan lubang dengan pintu air :
Q=k.A.V dimana : V = √ 2gH dan k = koefisien kontraksi = 0,63
Sehingga : A = Q / (k . √ 2gH) = 0,002 / ( 0,63 x √ 2 x 9,81 x 0,13)
= 0,0196 m2
Diameter lubang pintu air Bak 2 (D 2) = √ ( 4 x 0,0196/ 3,14) = 0,158 m

c. Bak III :

Rumus : G2 = g.H.Q/ C atau H = G2..C/ g.Q

- G3 = 20 1/dt
- g = percepatan grafitasi = 9,81 m/dt2
- = viskositas kinematis = 0,8774 x 10-6 m2/dt (pada t = 26o C)
- H = Tinggi terjunan (m)
- Q = Kapasitas aliran = 20 l/d = 0,002 m3/d
- C = Volume Bak Pengaduk Cepat (m3)

Digunakan Td = 10 menit = 600 dt


C = Q x Td = 0,002 x 600 = 12 m3
Apabila tinggi bak = 3 m, maka Luas permukaan bak bulat = 12 / 4 = 3 m 2
Diameter bak (D) = √ ( 4 x 3/ 3,14) = 1,95 m
Head loss yang dibutuhkan H = (202 x 0,8774 x 10-6 x 12)/(9,81 x 0,002)
= 0,02 m
Untuk membentuk head loss digunakan lubang dengan pintu air :
Q=k.A.V dimana : V = √ 2gH dan k = koefisien kontraksi = 0,63
Sehingga : A = Q / (k . √ 2gH) = 0,002 / ( 0,63 x √ 2 x 9,81 x 0,02)
= 0,05 m2
Diameter lubang pintu air Bak 3 (D 3) = √ ( 4 x 0,05/ 3,14) = 0,25 m

3.3. Unit Pengendap/ Sedimentasi

Unit pengendap terdiri dari 4 zona yaitu zona Inlet, Zona pengendap, zona
lumpur dan zona outlet, yang dapat dihitung sebagai berikut :
a. Zona Inlet :

Perhitungan Pipa inlet :


Kapasitas aliran Q = 20 l/dt = 0,002 m3/dt
Kecepatan aliran di dalam pipa V = 0,3 m/dt
Luas penampang pipa A = 0,002 / 0,3 = 0,07 m 2
Diameter pipa inlet D = √ ( 4 x 0,07/ 3,14) = 0,29 m
Digunakan pipa inlet dengan diameter 30 cm

b. Zona Pengendap :

Kapasitas aliran Q = 20 l/dt = 72 m3/jam


Beban permukaan So = 4 m3/m2/jam
Luas permukaan bak = A = Q/So = 72 / 4 = 18 m2
Lebar Bak = 2,7 m
Panjang Bak = 6,67 m

Perhitungan Plate Settler :


Tinggi tegak plat H = 1 m
Jarak antar plat W = 0,05 m
Tebal plat t = 0,001 m
Sudut kemiringan  = 60o

Rumus : So’ = So (W + t)/( H (cos ) + w)


Dimana : So’ = kecepatan endap flock yang diperkenankan
So’ = 4 ( 0,05 + 0,001) / (1 ( 0,5 ) + 0,05 ) = 0,37 m/jam

c. Zona Lumpur :

Kapasitas aliran Q = 20 l/dt = 1728 m3/ hari


Konsentrasi Lumpur = 1 %
Asumsi lama waktu setiap pengurasan = 3 hari
Volume produksi Lumpur = 1728 x 3 x 1 % = 52 m 3
Dimensi kantong Lumpur :
Panjang = 6,67 m
Lebar = 2,7 m
Tinggi = 2,88 m

d. Zona Outlet :

Saluran Outlet menggunakan parit / Gutter sebanyak 4 buah


Kapasitas aliran di setiap parit q = 0,002 / 4 = 0,0005 m3/dt
Kecepatan aliran air di parit v = 0,3 m/dt
Luas penampang aliran air A = q/v = 0,0005 / 0,3 = 0,00166 m2
Lebar parit = 0,2 m
Tinggi parit = 0,00166 / 0,2 = 0,00833 m
3.4. Unit Saringan Pasir Cepat/ Rapid Sand Filter

- Kapasitas Aliran = 20 l/dt = 72 m3 / jam


- Kecepatan Filtrasi V = 6 m/jam
- Luas permukaan total Bak Filter = Q / V = 72 / 6 = 12 m 2
- Jumlah kompartemen = 6 buah
- Luas permukaan 1 buah Bak Filter = 12 / 6 = 2 m 2
- Diameter pasir effektif (d10) = 0,0008 m
- Tinggi pasir L = 0,6 m
- Porositas pasir Po = 0,38
- Ekspansi E = 30 %

a. Perhitungan Head Loss saat Filtrasi :

Rumus : H = 180 ( / g) x ((1 – Po)2 /Po3) x (V / d102) x L


Dimana :
-  = viskositas kinematis = 0,8774 x 10-6 m2/dt (pada t = 26o C)
- g = percepatan grafitasi = 9,81 m/dt 2
- Po = porositas pasir = 0,38
- V = kecepatan filtrasi = 6 m/jam
- d10 = diameter efektif pasir = 0,0008 m
- L = ketebalan media pasir = 0,6 m

H = 180 x 0,8774 x 10-6 / 9,81 x (( 1 – 0,38)2 / 0,383) x ( 6/0,00082) x 0,6


= 0,18 m.k.a

b. Perhitungan Head Loss Saat Back Wash


Perhitungan kecepatan backwash V
Rumus : V1,2 = g/(130. 0,8) x (s – w)/ w x Pe3 / (1 – Pe)0,8 x d101,8
Dimana :
- g = 9,81 m/dt2
- = viskositas kinematis = 0,8774 x 10-6 m2/dt (pada t = 26o C)
- s = berat jenis pasir = 2,65 ton/m3
- w = berat jenis air = 1 ton/m3
- d10 = 0,0008 m
- Pe = (Po + E)/(1 + E) = (0,38 + 0,3)/(1 + 0,3) = 0,52

V1,2 = 9,81/(130 x (0,8774 x 10-6 )0,8) x ((2,65 – 1)/ 1) x (0,523 / (1- 0,52)0,8)
x 0,00081,8
= 0,0054 m/dt
V = 0,013 m/dt = 47 m/jam
Head Loss Back Wash :
HBW = 130 (0,8 /g ) x (1 – Pe)1,8/V1,2 /d101,8 x Le
Le = (1 – Po) / (1 – Pe) x L = (1 – 0,36) / (1 – 0,52) x 0,6 = 0,88 m
HBW = 0,62 m.k.a

3.5. Clear Water Tank

Clear water tank berfungsi untuk menyediakan air bersih yang dibutuhkan
untuk pencucian media filter
- Kecepatan Back Wash VBW = 47 m/jam
- Luas permukaan 1 unit Filter A = 2 m2
- Kapasitas aliran pencucian media QBW = A . VBW = 2 x 47 = 94 m3/jam
- Lama pencucian t = 5 menit
- Volume air untuk mencuci = Q x t = 94 x 5 / 60 = 7,8 m 3
- Tinggi air untuk pencucian media = 2 m
- Panjang Clear Water Tank = 7 m
- Lebar Clear Water Tank = 7,8 / (2 x 7) = 0,55 m

Anda mungkin juga menyukai