PENDAHULUAN
Maksud
Tujuan
Standar operasi dan pemeliharaan ini disusun untuk dapat menjadi panduan bagi
para pelanggan dalam mengoperasikan dan memelihara sarana dan prasarana
pengolahan air limbah kawasan.
I-1
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
Pengaliran air limbah sejak dari sumber (KM & WC) sampai dengan di IPAL,
dilakukan secara gravitasi, demikian pula pengaliran effluent dari IPAL ke badan
air penerima. IPAL di Desa Eti, Desa Neniari, Desa Piru Dusun Waimeteng dan
Desa Piru Belakang Terminal Kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram
Bagian Barat ini direncanakan menggunakan pengolahan tangki septic dengan
sistem pengolahan Anaerobic Buffle Reactor (ABR).
Sistem Pengaliran
Secara garis besar elemen sistem pada sistem sanitasi perpipaan ini dapat
dibagi menjadi :
I-2
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
Secara singkat akan diuraikan operasi dan pemeliharaan pada elemen sistem
yaitu :
Pada perpipaan persil ,pipa induk aliran pada pipa persil maupun pipa
induk dengan system gravitasi pada pipa induk dilengkapi dengan
manhole yang berfungsi untuk membagi aliran air limbah dan untuk
mengontrol apabila ada kendala atau masalah penyumbatan,,manhole ini
dipasang pada pertemuan pertemuan dan belokan.servis
Pada instalasi pengolahan (IPAL)
Pada instalasi pengolahan IPAL communal dipasang bar sceen (sebelum
ke IPAL) bar sceen tersebut diharapkan akan meminimalisir penyumbatan
air limbah ke kolam ABR,pemeliharaan yang dilakukan harus mengontrol
dan membersihkan dengan skala waktu tertentu apabila ada
penyumbatan pada bar sceen tersebut.
Air limbah rumah tangga ini dapat berupa air limbah dari kamar mandi/cuci
berupa zat cair (grey water) dan air limbah dari kloset/WC berupa zat cair dan
padat (black water). Kedua jenis air limbah ini, terutama pada siang dan malam
hari, yaitu pada waktu-waktu kegiatan di rumah (mandi/buang air) berkurang,
sehingga zat cairnya relative sedikit/kecil, dapat mengakibatkan zat padatnya
tertinggal, tidak ikut teralirkan di dalam pipa. Kondisi ini dapat mengakibatkan
pipa mampet.
I-3
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
- Waktu Penggelontoran
Ada 2 (dua) waktu penggelontoran yang harus dilakukan untuk
menghindarkan dan sekaligus menanggulangi kemungkinan terjadinya
mampet/tidak lancarnya aliran air limbah di dalam perpipaan, yaitu :
- Pada saat kondisi normal, yaitu bila aliran air dalam pipa lancer/tidak ada
hambatan
- Pada saat kondisi aliran air di dalam pipa tidak lancar/mampet. Yaitu pada
bagian-bagian segmen pipa yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
I-4
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
1. Kondisi Normal
I-5
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
Prosedur penggelontoran pada saat aliran tidak lancer dapat dilakukan sebagai
berikut :
I-6
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
Karena terjadi proses pengendapan, pada dasar IPAL (Tangki Septik) akan
terkumpul lumpur endapan/tinja. Volume lumpur tinja ini semakin lama akan
semakin banyak, sehingga akan mengurangi daya tampung air limbah pada
tangki tersebut. Untuk itu maka secara periodik. Lumpur ini harus dikeluarkan
secara manual.
Prosedur yang harus dilakukan oleh pengelola sistem adalah sebagai berikut :
Sistem penyaluran air Iimbah merupakan bagian penting dari infrastruktur suatu
daerah. sistem ini terdiri atas sistem perpipaan, saluran, rumah pompa, pipa
bertekanan dan semua fasilitas yang digunakan untuk mengumpulkan air Iimbah
dari daerah permukiman, industri dan komersial serta berbagai tempat yang
membutuhkan penyaluran air Iimbah.
I-7
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
Tujuan utama dari pemeliharaan ini adalah untuk meminimalkan investasi pada
pekerja, material dan uang serta peralatan sehingga dapat melakukan servis
yang lebih baik pada pelanggan.
Menjaga nilai investasi dari peralatan. Sistem penyaluran air Iimbah merupakan
asset masyarakat, harus dipelihara dan dijaga dengan baik. Jika tidak dikelola
dengan benar, maka akan teriadi kerusakan pada sistem ini yang disebtkan oleh
umur alat yang sudah tua atau Pemakaian normal alat.
I-8
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
1. Tangki Septik
a. Limbah berupa kotoran manusia (tinja) dari Water Closet (WC) mengalir
menuju bejana/tangki yang biasa disebut septik tank.
b. Limbah tinja tersebut akan mengendap dan terpisah antara air limbah
dengan limbah padatnya yang berupa lumpur.
c. Limbah padat mengendap di dasar tangki selama kurun waktu tertentu
yang disesuaikan dengan volume septik tank yang telah direncanakan.
Limbah padat yang berada di dasar tangki tersebut dalam keadaan tanpa
udara dan akan diproses secara anaerobik oleh bakteri sehingga
kandungan organik di dalamnya akan terurai.
d. Setelah kurun waktu tertentu septik tank dengan volume yang telah
direncanakan akan penuh lumpur, sehingga lumpur tersebut harus
dikeluarkan. Pada umumnya, pengurasan ini dilakukan minimal 2 tahun
sekali, namun disesuaikan dengan volume septik tank yang
direncanakan.
e. Air limbah yang berasal dad septik tank setelah terpisah dengan
lumpumya, karena di dalam cairan tersebut masih mengandung sejumlah
mikroba, yang mungkin masih bersifat pathogen (dapat menyebebkan
penyakit). Oleh karena itu, septik tank harus menggunakan resapan.
f. Air limbah dari septik tank (air limbah yang terpisah dari lumpur tinja)
akan mengalir ke sumur resapan.
g. Air limbah tersebut akan melalui lapisan sumur resapan yang terdiri dari
batu kerikil di bawah tanah sehingga air yang meresT masih mendTatkan
suplai oksigen (aerobik), sehingga mikroba patogen akan mati.
I-9
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
I - 10
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
I - 11
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
I - 12
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
I - 13
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
I - 14
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
1. Bak Penampung
Dibawah ini dijelaskan tentang gambaran sistem, cara melakukan start up, dan
pemeliharaan dari bak penampung.
1) Gambaran sistem
a. Sumber air yang dimanfaatkan berasal dari grey water (air Iimbah
domestik). Air Iimbah domestik berasal dari kegiatan domestik (kamar
mandi, cud, buangan dapur, dan resapan dari septic tank), tidak termasuk
Iimbah padat dari WC (water closet) atau yang disebut black water.
b. Pengoperasian reaktor grey water menggunakan aliran gravitasi sejak
penyadapan air limbah domestik sampai sump well. Setelah air limbah
terkumpul di sump well dalam volume tertentu, aliran air menuju bak
penampung menggunakan pompa. Pompa akan mengalirkan air limbah
menuju bak pembagi kemudian bak kontrol selanjutnya ke bak
penampung. Aliran dari bak pembagi ke bak kontrol diatur menggunakan
valve.
c. Grey water dialirkan ke bak penampung, yang memiliki fungsi
menghomogenkan karakterisasi dari air limbah dan jugs berfungsi
sebagai pengatir debit yang akan masuk ke dalam unit IPAL selanjutnya.
2) Start up
a. Grey water yang terkumpul di sump well dialirkan ke bak penampung
secara pemompaan, Oleh karena itu, kondisi pompa hams dalam
keadaan bisa digunakan pada waktu pengoperasian.
b. Sebelum menuju ke bak penampung terdapat bak kontrol. Bak kontrol ini
berfungsi untuk mengecek apakah saluran inlet tersumbat oleh kotoran-
kotoran yang berasal dari grey water. Setelah itu bare menuju ke bak
penampung.
3) Pemeliharaan
a. Pada bagian atas bak penampung terdapat manhole (tulip reaktor/bak)
yang berfungsi sebagai tempat untuk mengontrol atau memenksa apakah
terjadi penyumbatan karena terdapat kotoran atau benda-benda asing
yang ikut masuk, dan digunakan sebagai tempat pengurasan.
b. Setiap 6 bulan sekali perlu dilakukan pengurasan untuk menjaga agar
kualitas dari air limbah yang terolah tetap terjaga.
I - 15
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
Dibawah ini dijelaskan tentang gambaran sistem, cara melakukan start up, dan
pemeliharaan dari bak Anaerobic Baffled Reactor (ABR).
1) Gambaran sistem
a. Sistem ABR terdiri dari 3 zona. Zona pertama yaitu zona asidogenesis,
yang menyebabkan terjadinya penurunan pH akibat terbentuknya VFA
(Volatile Fatty Acid). Pada kompartemen selanjutnya merupakan zona
methanogenesis, yang merupakan zona terbentuknya gas methan. Zona
terakhir merupakan zona buffer yang merupakan zona untuk
mempertahankan penurunan pH, pada zona tersebut pH naik kembali
karena meningkatnya kapasitas buffer.
b. Grey water yang akan diolah tidak boleh mengandung fenol (desinfektan)
yang sebagian besar berasal dari pembersih lantai dan bleaching. Karena
akan berakibat pada matinya mikroorganisme yang terdapat didalam
reaktor ABR. Sehingga proses pengolahan tidak akan mendapatkan hasil
yang maksimal.
c. Lumpur aktif yang akan digunakan sebagai mikroorganisme berasal dari
activated sludge atau oxidation ditch. Lumpur aktif yang dimasukkan pada
ABR sebanyak 20% dal volume efektif.
2) Start up
a. Start up dimulai dengan memasukkan mikroorganisme yang berasal dari
lumpur aktif sebelum proses pengoperasian dimulai. Caranya adalah
dengan memasukkan grey water ke dalam bak, lalu dibiarkan selama
kurang lebih 3 minggu, dimana aliran air limbah dioperasikan secara
kontinyu. Lumpur aktif yang dimasukkan sebanyak 20% dari volume
efektif.
b. Apabila mikroorganisme telah tumbuh dengan balk, harus dijaga agar bak
atau reaktor tidak terbuka (harus dalam keadaan tertutup) untuk menjaga
dalam kondisi anaerobik. Lndikator bakteri telah tumbuh balk adalah
apabila bebatuan dalam filter telah ditumbuhi oleh lapisan
biofilm/slime/lendir yang berwama ke abu-abuan. Selanjutnya bak slap
untuk dioperasikan, apabila effluent telah menunjukkan hal-hal berikut :
pH normal (6 8), secara visual kualitas effluent telah jemih, tidak berbau
dan terjadi penurunan COD sekitar 60% dari COD inffluent.
I - 16
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
c. Bak ini beroperasi dengan aliran ke atas (up flow), tanpa adanya
pemompaan. Air yang masuk dari dasar mengalir ke atas. Air hasil olahan
yang berasal dari bak penangkap minyak dan lemak mengalir menuju ke
ABR secara gravitasi.
d. Gas methan yang terbentuk selama proses pengolahan secara anaerobik
dikeluarkan melalui lubang ventilasi. Gas methan terbentuk jika limbah
memiliki bahan organik yang tinggi, dimana 1 gr BOD dapat
menghasilkan sekitar 0,05 m3 biogas, Gas methan yang terbentuk dapat
dimanfaatkan sebagai sumber biogas untuk kegiatan di dapur seperti
memasak.
3) Pemeliharaan
a. Pada stem ABR terdapat tutup reaktor/bak (manhole) yang digunakan
untuk melakukan pengurasan.
b. Hindari api/merokok di daerah ini, karena gas methan yang dihasilkan
sangat mudah terbakar.
c. Dalam kurun waktu tertentu (sekitar 1 tahun sekali) sebagian lumpur yang
telah tumbuh perlu untuk dikuras dengan cara membuka tutup reaktor
(manhole) terlebih dahulu. Setelah pengurasan selesai, tutup reaktor
(manhole) hams ditutup rapat untuk menjaga ABR dalam keadaan
anaerobik (tidak ada udara keluar masuk).
Sumber air yang dimanfaatkan berasal dari grey water (air limbah domestik). Air
limbah domestik berasal dari kegiatan domestik (kamar mandi, cuci, buangan
dapur, dan resapan dari septic tank), tidak termasuk limbah padat dari WC (water
closet) atau yang disebut black water. Air limbah domestik (grey water) dialirkan
secara gravitasi dari sumber menuju ke sump well dengan menggunakan
perpipaan.
I - 17
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
besar dan mengecilnya ruang dalam pipa, di samping itu emisi gas H2S
tidak dapat dihindari.
Altematif penanganan :
- Menjaga agar kotoran padat dari luar tidak masuk ke dalam pipa
dengan membuat saringan pada setiap inlet pemasukkan, misal pada
bak kontrol pada tanah persil.
- Pembersihan saluran diintensifkan, terutama pembilasan air dari
teminal clear out sering dilakukan, serta sistem penggebntoran yang
ada diefektifkan.
- Elevasi setiap bak kontrol dibuat lebih tinggi dari evasi permukaan
tanah di sekitamya, agar tidak terbenam oleh limpasan air hujan yang
mungkin dapat masuk dan membawa kotoran yang hanyut.
- Sistem drainase jalan yang dilalui jalur perpipaan diperbaiki, agar air
infiltrasi yang masuk celah-celah lubang tutup manhole tidak
membawa hanyutan benda-benda padat kasar yang berpontensi
menyebabkan penyumbatan.
Tanda-tanda pipa tersumbat dapat dilihat pada gambar 6 dan bila terjadi
penyumbatan pada pipa servis, maka dapat dilakukan beberapa langkah
penanganan seperti pada gambar dibawah ini.
I - 18
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
Sistem drainase yang buruk, rrenyebtkan infiltrasi air hujan yang membawa
hanyutan suspensi diskrit padat dan sampah. Hai ini berpontensi untuk
membuat sumbatan-sumbatan aliran sehingga menghasikan gas R2S, CO2
dan metan.
I - 19
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
Altematif penanganan:
Air hujan dan air roof tidak boleh masuk ke dalam bak kontrol serta tidak
diperbolehkan membuang sampah ke dalamnya (Gambar 3). Perawatan bak
kontrol yang benar dapat dilihat seperti pada gambar dibaah ini.
I - 20
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
Alternatif Penanganan :
I - 21
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
- Pipa besar : dinding retak, pipa terlun dan sambungan pipa lepas.
- Pipa kecil umumnya sambungan lepas, perubahan label p0a, penetrasi
akar tumbuh-tumbuhan, pipa buntu dan kebocoran pada pipa. Mat bantu
untuk pendataan kerusakan diperlukan video tape, foto-foto dan lain-lain.
Pembersihan saluran
I - 22
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
I - 23
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
4. Mesin Pembersih
Terdapat 2 tipe yaitu lipe manual dan tipe tenaga penggerak. Pembersih
dipasang pada kepala tongkat (ma) yang dapat diputar dengan handle dan
bergerak maju mundur untuk membuang tanah, pasir dan sampah.
I - 24
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
I - 25
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
4. Peralatan Pemeliharan
I - 26
DOKUMEN STANDAR
RI SPAL Dan DED Air Limbah Kabupaten Seram Bagian
OPERASIONAL
Barat PROSEDUR
I - 27