Anda di halaman 1dari 50

PELATIHAN

Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air [PPPA]


Dan Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah [POPA]

v
1) OPERASIONAL
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

2) PERAWATAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR


LIMBAH
DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN DAN SERTIFIKASI PENANGGUNGJAWAB PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR DAN PENANGGUNGJAWAB OPERASIONAL PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Biodata
Nama : Sri Rahmaniah
Panggilan : Bu Riri
Pendidikan : S-1 Teknik Kimia UNDIP
Home : Perumahan Puri Candi C-24 Pasuruan
Email : srirahmaniah1972@gmail.com
Telp / WA : 085649855307
TUJUAN PEMBELAJARAN

Kompetensi Dasar : Indikator Keberhasilan :


Peserta Pelatihan memiliki kemampuan dalam

1 Peserta dapat memahami dan 1 Menjelaskan operasional IPAL

menjelaskan operasional instalasi air (rencana-pelaksanaan-optimasi)


limbah (IPAL) serta menjelaskan cara
perawatan IPAL 2 Menjelaskan cara melakukan
perawatan terhadap IPAL (rencana-
pelaksanaan-pelaporan).
OUTLINE
1 Pendahuluan

2 OPERASIONAL IPAL

3 PERAWATAN IPAL
Jelaskan proses pengolahan air limbah di IPAL
2. OPERASIONAL IPAL
Langkah Yang Harus Dilakukan
No. Kompetensi Langkah yang harus dilakukan
1. Menyusun rencana pengoperasian IPAL 1. Menentukan besaran beban operasi IPAL
berdasarkan debit dan kadar bahan pencemar
2. Menentukan jumlah bahan yang dibutuhkan
berdasarkan beban pencemaran yang di terima
IPAL
3. Memeriksa fungsi peralatan teknis sesuai
prosedur
4. Menyusun rencana pemantauan operasional
peralatan IPAL
2. Melakukan pengoperasian IPAL 1. Melaksanakan pengolahan air limbah sesuai
prosedur
2. Melaksanakan pengukuran parameter
operasional pada peralatan IPAL sesuai prosedur
3. Mengisi formulir pengoperasian IPAL sesuai
prosedur
4. Mengkomunikasikan formulir hasil
pengoperasian IPAL
Langkah Yang Harus Dilakukan
No. Kompetensi Langkah yang harus dilakukan

3. Melakukan optimasi pengoperasian IPAL 1. Mengevaluasi efisiensi IPAL sesuai prosedur


sesuai kebutuhan 2. Menyusun rekomendasi optimasi IPAL
berdasarkan teknologi alternative mutakhir
JENIS UNIT PENGOLAHAN
UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH MENGANDALKAN SALAH SATU ATAU GABUNGAN
DARI PROSES-PROSES BERIKUT INI :
1. PROSES FISIKA  Pengendapan secara gravitasi, filtrasi/penyaringan, perpindahan
panas
2. PROSES KIMIA reaksi oksidasi-reduksi, adsorbs, pertukaran ion, reaksi asam basa
3. PROSES BIOLOGI yang memanfaatkan jenis-jenis mikroba tertentu untuk
kelangsungan reaksi biodegradasi baik secara aerobik maupun anaerobik
KEBERHASILAN OPERASIONAL IPAL

1. KOMITMEN MANAGEMEN

2. DESIGN WWTP SYSTEM

3. CHEMICAL PENDUKUNG

4. OPERASIONAL PARAMETER

5. KEMAMPUAN PERSONAL

6. REGULATOR
PRINSIP DASAR OPERASIONAL IPAL

1. Basic Engineering design (BED)design awal perencanaan IPAL,


dimana kapasitas dan karakteristik influent yang boleh masuk dan
target effluent yang akan dicapai

2. SOP

3. Maintenance

4. Troubleshooting
2. OPERASIONAL IPAL

 Bagian penanganan air limbah

 Bagian penanganan lumpur


IPAL dapat dioperasikan
JIKA
dengan baik  Bagian pengaliran BAIK

 Bagian prasarana

 Bagian bangunan pendukung


PENILAIAN IPAL
DOKUMENTASI UNTUK
 KESESUAIAN PROSES MENGETAHUI KEMAJUAN
KONDISI IPAL

 INTEGRITAS BANGUNAN
LEMBAR CEKLIST
 TATA CARA OPERASI

 KESELAMATAN KERJA
OPERASIONAL IPAL
UNIT PENGOLAHAN

DURASI PENGOPERASIAN
SOP IPAL
JENIS DAN JUMLAH BAHAN KIMIA

RENCANA PEMANTAUAN

 BIAYA OPERASIONAL

OPERASIONAL IPAL  SUMBER DAYA Petugas Operasi IPAL, bahan kimia, listrik,
sumber energi lainnya, dll

 PEMANTAUAN
PEMANTAUAN OPERASIONAL IPAL
Parameter karakteristik di influen dan
effluen

Parameter operasi di tiap unit pengolahan

Pengoperasian alat mekanis


PEMANTAUAN
Kelancaran Saluran
OPERASIONAL IPAL

Penggunaan bahan kimia

Permasalahan yang terjadi

Potensi pencemaran
PEMANTAUAN AIR LIMBAH
Pemantauan di sungai  untuk
memastikan ada tidaknya dampak dari
pembuangan air limbah industri

Pasal 138 PP 22-2021


Standar Teknis pemenuhan BMAL : ◙6
1. Parameter dan nilai BMAL
2. Desain IPAL
3. Titik penaatan
4. Titik pembuangan dan/atau titik pemanfaatan air limbah
5. Titik pemantauan di badan air, titik pemantauan air tanah, dll
Pemantauan IPAL

 Kontinue  jika IPAL dilengkapi dengan panel indikator


Terdokumentasi dalam
yang menunjukkan besaran parameter operasi (debit, pH) laporan tertulis

 Berkala  sesuai kebutuhan dan ketersediaan biaya


(mingguan, harian atau jam)
CONTOH FORM PEMANTAUAN OPERASIONAL IPAL

26
MANAJEMEN OPERASIONAL IPAL

Pengaturan Sumber Daya Manusia

Pengendalian Bahan dan Alat

Pelaporan

Pembiayaan
A. Pengaturan Sumber Daya Manusia
Memiliki tugas dan tanggungjawab
SDM dalam Operasional IPAL : terhadap kinerja dan efektivitas
keseluruhan dari upaya pengendalian
pencemaran air.
1. Penanggungjawab Pengendalian
Pencemaran Air Memiliki kewenangan dan
tanggungjawab langsung terhadap
2. Penanggung jawab operasional IPAL keangsungan kontinuitas dan kinerja
pengoperasian IPAL

3. Pelaksana operasional IPAL


Petugas yang diberikan tanggungjawab
4. Pembantu operasional untuk melaksanakan tugas-tugas
pengoperasian dan pemeliharaan IPAL
B. Pengendalian Bahan dan Alat

Pengendalian bahan dalam operasional IPAL :


1. Pengadaan
 Bahan kimia untuk proses IPAL
2. Penyimpanan  Bahan kimia untuk analisa

3. Penggunaan  Suku cadang alat


 Bahan kebutuhan administrasi
4. Pembuangan
B. Pengendalian Bahan dan Alat

Pengendalian alat dalam operasional IPAL :


1. Pengadaan
 Alat-alat mekanis
2. Penyimpanan
 Alat-alat pemantauan dan analisa
3. Penggunaan  Alat-alat administrasi

4. Perawatan
5. Perbaikan
C. PELAPORAN

Aspek kinerja pengolahan IPAL,


1) PELAPORAN INTERNAL
pembelanjaan dana, Inventarisasi alat,
absensi, dll

2) PELAPORAN EKSTERNAL Pelaporan hasil pemantauan ke


pemerintah (aspek kinerja IPAL)
D. PEMBIAYAAN

Biaya Operasional IPAL Biaya Energi


Biaya Alat
Biaya Bahan
Biaya Administrasi

Operasional IPAL tidak akan berjalan dengan optimal jika


biaya operasional tidak mencukupi
Tugas Latihan individu menghitung efisiensi IPAL

Diketahui dari hasil pengukuran parameter di IPAL data sebagai berikut :

No. Inlet Outlet Ket.


Debit BOD COD TSS Debit BOD COD TSS
1. 100 m3/hari 3000 6.600 1.250 100 50 95 mg/L 175
mg/L mg/L mg/L m3/hari mg/L mg/L

Hitung efisiensi IPAL dari masing-masing parameter diatas ?

35
Jawaban menghitung efisiensi IPAL
Efisiensi IPAL sebagai berikut :

No. Inlet Outlet Efisiensi IPAL


Beban Beban Beban Beban Beban Beban BOD COD TSS
BOD COD TSS BOD COD TSS
1 300 660 125 5 9,5 17,5 98,3 % 98,56% 86%
kg/hari kg/hari kg/hari kg/hari kg/hari kg/hari

36
3. PERAWATAN IPAL
TUJUAN PERAWATAN IPAL

MEMASTIKAN PERALATAN IPAL SELALU DALAM


KONDISI YANG SIAP DIGUNAKAN DAN DAPAT
MEMILIKI USIA PAKAI YANG OPTIMAL
Strategi & Pelaksanaan Perawatan IPAL
1. Frekuensi perawatan IPAL ditentukan berdasarkan
A. Menyusun strategi perawatan IPAL beban kerja
2. Jadwal perawatan IPAL disusun sesuai kebutuhan
3. Indikator kinerja IPAL ditentukan berdasarkan efisiensi
pengolahan yang dihasilkan
4. Log book perawatan IPAL dibuat sesuai dengan
kebutuhan

1. Kinerja unit IPAL dibawah kriteria diperbaiki sesuai


prosedur
B. Melaksanakan perawatan IPAL 2. Perbaikan dilaksanakan terhadap unit-unit yang
mengalami kerusakan kecil
3. Log book perawatan IPAL diisi sesuai prosedur
4. Data hasil perawatan IPAL dilaporkan sesuai porsedur

Note :
PPPA harus memastikan bahwa perawatan alat dilakukan pada waktu yang tepat dan oleh pihak yang tepat.
FREKUENSI DAN JADWAL PERAWATAN IPAL
 Harian

PERAWATAN RUTIN  Mingguan


 Bulanan
 Tahunan

 Kerusakan
PERAWATAN TIDAK RUTIN
 Kondisi darurat
Log Book Perawatan IPAL
Berisi :
 Penomoran
 Tanggal dan waktu perawatan
 Riwayat kalibrasi
 Kondisi alat
 Kolom perbaikan
 Tandatangan dan nama
teknisi
PERAWATAN IPAL
Kegiatan perawatan proses pengolahan
Kegiatan perawatan bangunan IPAL :
IPAL :
 Pembersihan ceceran
 Pembersihan lumut /kotoran di dinding/bak  Operasional equipment (blower ;

 Pembersihan rumput-rumput pada lokasi kerja pompa; separator) sesuai SOP

 Pengecatan pada benda-benda logam  Monitoring proses fisika-kimia-biologi


 Penaatan dan pembersihan area kerja  Trouble shooting

Kegiatan perawatan peralatan IPAL :


 Pembersihan screening & cleaning area
 Kalibrasi sensor/probe
 Ganti oli atau greasing
 Painting material / equipment
 Setting pump dan dosing
 Overhole
 Parameter Kontrol Proses Biologi (Utama)
- pH Reaktor 6,5 – 8,5

- SV30 WWTP 40 – 80%


STP 5 – 20%
- DO 1 – 4 mg/lt
- MLSS 3000 – 5000 mg/lt
- SVI 50 – 150
- Rasio F/M 0,05 – 0,2 ; Extended Aeration
- RAS 75-150%

- Keb. Nutrint BOD : N : P = 100 : 5 : 1


Kontrol Proses
Kontrol Proses
 Maintenance (Equipment)
- pH or DO Control/Indikator

- Equipment Pompa/Blower

 Equipment Kontrol Proses Biologi

Mikroskop
DO Spectrofometer
meter

pH meter

pH paper
SV-30
47
TROUBLESHOOTING
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Secondary Treatment

Kendala Umum
di Pengolahan Air Limbah Domestik

68
Minyak Lemak
• Sumber : Kantin / Restourant, dapur

• Indikasi :
- Penumpukan minyak lemak di grease trap / collecting pit
- Penyumbatan Pipa / saluran
- Bau pada grease trap / collecting pit

• Pengobatan
- Pemasangan Grease Trap / Optimalisasi grease trap existing
- Peningkatan frekuensi pengambilan grease
- Pemakaian Bakteri untuk digester Grease dalam pipa atau collecting pit

69
Amoniak
• Sumber : Kamar-mandi

• Indikasi :
- jika kadarnya tinggi cukup menimbulkan bau
- amoniak efluent masih diatas baku mutu
- Efek pada proses Biologi
 penurunan pH
 Kerusakan proses biologi aerob

• Tindakan :
- Check pH (pastikan probe tidak error, check dg pH paper),
- Cek DO
- Check Amoniak di influent
- Check COD/BOD , check sebagai source carbon (BOD:N=100:5)

• Pengobatan
- Penambahan Blower
- Penambahan pH Adjuster, jika diperlukan
- Pengaturan DO, Kesetimbangan nitrifikasi-denitrifikasi
- Pemakaian Baktery Enzime
70
Phospat
• Sumber : Kamar-mandi / Loundry

• Indikasi :
- jika kadarnya tinggi cukup timbul kerak pada dinging
- Phospat efluent masih diatas baku mutu

• Tindakan :
- Check phospat di influent
- Check Reduksi COD/BOD , check sebagai source carbon ( Rasio BOD : P = 100 : 1)
- Evaluasi Sistem Proses

• Pengobatan
- Penggantian jenis deterjen low phospat
- Pemisahan loundry, dilakukan pre treatment
- Modifikasi Unit Proses
- Pemakaian Baktery Enzime untuk mengoptimalkan proses biologi

71
Bau
• Sumber :
- Pembusukan Minyak lemak,
- kegagalan proses biologi , terjadi proses septik
- bakteri mati

• Indikasi :
- Bau
- Proses septik / hitam

• Tindakan :
- Check Minyak lemak
- Check Influent & Effluent Unit Proses
- Evaluasi Sistem Proses

• Pengobatan
- Pengambilan minyak lemak, frekuensi ditingkatkan
- Optimalisasi Proses Biologi / modifikasi proses
- Pemakaian Baktery Enzime untuk mengoptimalkan proses biologi

72
TERIMAKASIH
SRI RAHMANIAH
TELP - WA : 085649855307
EMAIL: srirahmaniah1972@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai