Anda di halaman 1dari 93

OPERASIONAL &

MONITORING
PENGOLAHAN LIMBAH
CAIR DOMESIK DI
FASYANKES
oleh :
AULIA FITRIANI, ST, MKM
Widyaiswara Bapelkes Cikarang
Team ILBK
Marsito, SST
Hotib Hamdiwijaya

Disampaikan pada
Pelatihan Pengolahan Limbah Cair Domestik di
Fasyankes
Bapelkes Cikarang, 27 Januari 2023
AULIA FITRIANI, ST, MKM
• JFT Widyaiswara Muda
• Background: - S1-Teknik Lingkungan ITB
- S2-FKM UI
• Lahir dan domisili Kemang Pratama Bekasi
• Riwayat Pekerjaan di Bapelkes Cikarang
– Seksi Bina Program
– Seksi Tata Program
– Ka. Instalasi Lab dan Bengkel Kerja
– Ka. Seksi Pelatihan Fungsional
– Koordinator Pelatihan Fungsional
– JFT Widyaiswara Muda + Ka. Instalasi Lab dan Bengkel Kerja

Telp 021-8901075 IG @aulia_cici WA 081320204081


• Tatap wajah dalam layar screen
• Terpaut hati antar sesama
• Salam kenal para peserta yang keren
• Yuk mari belajar bersama-sama
• Laju Kereta tak dapat dikejar
• Bawa penumpang capai tujuan di sana
• Hari ini, kita lanjut belajar
• Dengan hati senang dan ria
Sekarang hari ke berapa ya pelatihannya?

Hayo… ada yang inget apa saja yang dipelajari


kemarin?
Hari ini kita diskusi tentang apa, ya…?

Yap…. OPERASIONAL & MONITORING


IPAL di Fasyankes
Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu
AGENDA PEMBELAJARAN
melakukan operasional dan monitoring
pengolahan limbah cair domestik di fasyankes

1 Operasional
2 Monitoring
Pengolahan pengolahan
Limbah Cair limbah Cair
Domestik di Domestik di
Fasyankes Fasyankes
ILUSTRASI AIR BERSIH MENJADI AIR KOTOR
MENGAPA?

Penyebaran Terhadap Keseimbangan IPAL di


Penyakit pemanfaatan Ekosistem Air Puskesmas/RS
Menular badan air berdayaguna
Akibat Air dan aktif
(Water Borne memberikan
Disease) manfaat
DASAR MENGOLAH LIMBAH CAIR DOMESTIK
1. Perundang-Undangan & Standar Baku Mutu
2. Akreditasi Puskesmas
3. Komite Akreditasi RS, Joint Commission International
Quality Approval / JCI QA
4. dll

Menurut Bapak/ibu ,,,,


Apa lagi kewajiban Puskesmas/RS dalam mengelola
Limbah Cair nya, yaaa…..?
LANDASAN HUKUM KEBERADAAN IPAL
• UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

• PP 82/2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;

• PP 27/2012 tentang Ijin Lingkungan;

• PP 27/1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

• PP Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan & Pengelolaan LH


LANDASAN HUKUM KEBERADAAN IPAL
• Kepmen LH 37/2003 tentang Metoda analisis kualitas air permukaan dan
pengambilan contoh air permukaan
• Kepmen LH 110/2003 tentang Pedoman penetapan daya tampung beban
pencemaran air pada sumber air
• Kepmen LH 111/2003 tentang Pedoman mengenai syarat dan tata cara perizinan
serta pedoman kajian pembuangan air limbah ke air atau sumber air .
• Kepmen LH 112/2003 tentang Baku mutu air limbah domestik
• Kepmen LH 142/2003 tentang Pedoman mengenai syarat dan tatacara perijinan
serta kajian pembuangan Air
• Kepmen LH 58/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi kegiatan Rumah Sakit
• Permen LH 05/2O14 tentang Baku Mutu Air Limbah;
• Permen LH 11/2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan / atau Kegiatan yang wajib
dilengkapi dengan Analisis mengenai dampak lingkungan
• Permen LH 13/2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (LH) dan Upaya
Pemantauan LH dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
LH.
• Permen PU 16/PPT/M/2008 tentang Kebijakan Strategis Air Limbah .
AMANAT PEMENUHAN PERSYARATAN TEKNIS;
SETIAP PJ KEGIATAN INDUSTRI WAJIB:
a. Mengelola limbah cair → mutu efluen limbah cair tidak melampaui Baku Mutu Limbah Cair
yang telah ditetapkan
b. Tidak melakukan bypass (bocoran) langsung ke lingkungan
c. Membuat saluran pembuangan kedap air → tidak terjadi perembesan limbah cair ke
lingkungan
d. Memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit harian limbah cair
AMANAT PEMENUHAN PERSYARATAN TEKNIS;
SETIAP PJ KEGIATAN INDUSTRI WAJIB:
e. Tidak melakukan pengenceran limbah cair, termasuk mencampurkan buangan air bekas
pendingin ke dalam aliran pembuangan limbah cair
f. Memeriksakan kadar parameter Baku Mutu Limbah Cair periodik minimal 1x dalam 1 bulan
g. Memisahkan saluran pembuangan limbah cair dengan saluran limpahan air hujan
h. Melakukan pencatatan produksi bulanan senyatanya
i. Menyampaikan laporan tentang catatan debit harian, kadar parameter Baku Mutu Limbah Cair,
produksi bulanan senyatanya sebagaimana dimaksud dalam huruf c, e, g minimal tiga bulan
sekali kepada Kepala Bapedal, Gubernur, Instansi teknis yang membidangi industri lain yang
dianggap perlu sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
Oleh karena itu….

Suka ga suka….
Beberapa items perlu diperhatikan sbb:
FASYANKES WAJIB UNTUK :
• Memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) → memiliki operator dan
penanggungjawab IPAL yang bersertifikat.
• Membuat rencana penanggulangan pencemaran air pada keadaan darurat
(keadaan tidak terduga lainnya).
• Membiayai penanggulangan dan pemulihan kondisi air atas pencemaran/
kerusakan yang diakibatkannya.
• Mengijinkan petugas berwenang untuk memeriksa upaya pengelolaan air
limbah yang dilakukannya.
UNTUK DI INGAT,,,
bahwa:
Tidak ada peraturan yang mengatur/membatasi jenis teknologi atau proses
pengolahan yang dapat digunakan dalam sebuah rangkaian IPAL.
Bagaimana cara penanganan limbah cair di
sumbernya?
ALUR PIKIR IPAL
SKEMA IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK AIR LIMBAH RS
JENIS PENCEMAR DALAM AIR
JENIS PENCEMAR DALAM AIR
JENIS PENCEMAR DALAM AIR
Bagaimanakah kondisi Fasyankes Anda.
Pencemar apa saja yang ada di Air Limbah Anda?
OPERASIONAL
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK
PENGERTIAN
Operasional Pengolahan Limbah Cair adalah:
• Kegiatan untuk keberlangsungan suatu proses/sistem
• Kegiatan terkoordinasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu
dalam waktu tertentu
• Upaya untuk mempertahankan IPAL selalu dalam kondisi yang
berfungsi dengan baik dan aman
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
SDM? Kehutanan :
Nomor P.5/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2018
Nomor 03 Tahun 2009
STANDAR DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
SERTIFIKASI PENANGGUNG JAWAB OPERASIONAL PENGOLAHAN
AIR LIMBAH DAN PENANGGUNG JAWAB
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

STANDAR UNIT
KOMPETENSI KOMPETENSI
(POPAL) (PPPA)
PJ OPERASIONAL PJ PENGENDALIAN
PENGOLAHAN AIR PENCEMARAN AIR
LIMBAH
STRATEGI OPERASIONAL PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
KARAKTERISTIK AIR LIMBAH
1 - Debit, Nilai BOD, Organic Loading, Temp, pH, Nitrogen dll

PARAMETER OPERASI IPAL


2 - F/M, Overflow Rate dll

PEMAKAIAN BAHAN KIMIA


3 - Koagulan, Penambahan Nutrien N dan P dll

KEBUTUHAN ALAT MEKANIK


4 - aerator, Setting Pompa dll

Semua rencana dan hasil harus tercatat untuk mempermudah pemantauan


TAHAPAN OPERASIONAL meliputi
1. Prosedur START-UP IPAL
2. Operasi Normal
3. Aktifasi Blower & Pompa2 → Seperti : Pompa Blower
Udara, Pompa Bak Pengumpul, Pompa Sirkulasi,
Pompa Filter, Pompa Ultrafiltrasi, Pompa Dosing,
Pompa Pengumpul
START UP PADA ACTIVATED SLUDGE TR.
1. Pembibitan (Seeding)
1. Meningkatkan populasi m.o
2. Mengondisikan jenis m.o yang tepat dengan
karakteristik air limbah
2. Sumber Seed → jenis fasyankes yang sama,
septic tank, kotoran hewani, m.o yang diawetkan
(bubuk dll). Penambahan microbial activator
(increase 65% time seeding)
3. Waktu Seeding 15-30 hari bergantung pada
ketepatan bibit, karakteristik limbah dan
teknis seeding
TEKNIK START UP PADA ACTIVATED SLUDGE TREATMENT
1. Metode
1. Batch (limbah mengalir lambat) CBR- Circulating Batch
2. Continue (limbah mengalir)
2. Prosedur
1. Masukkan limbah 60% (jika perlu, diencerkan).
Jalankan komponen dalam continue flow dengan
COD max 1000 mg/L
2. Masukkan bibit 5-10%
3. Nyalakan aerator, Cek dan adjust pH. Bisa
tambahkan urea dan TSP jika perlu.
4. Pantau MLVSS, COD, BOD dan SVI. Pantau nitrat 5
mg/L dan phosphat 0,5 mg/L. Jika sudah penuh,
jalankan RAS
3. Jika rasio F/M sesuai maka seeding selesai
MANAJEMEN OPERASI IPAL

Persiapan Operasional & Pemeliharaan IPAL


• Data Asset Sarpras (terupdate)
• Manual Book alat
• SOP dan Instruksi Kerja Alat
• Hasil inspeksi yang tercatat
• Tenaga Kompeten
Manajemen Operasi IPAL

1 PENGATURAN SDM

2 PENGENDALIAN BAHAN & ALAT

3 PELAPORAN

4 BIAYA
Manajemen Operasi IPAL
Pengaturan SDM
• PJ Operasional IPAL
• Pelaksana Operasional IPAL
• Pembantu Operasi (tenaga upah lepas)

Pengendalian Bahan dan Alat


• Bahan kimia pembantu proses pengolahan
• Bahan kimia untuk kepentingan Analisa
• Suku cadang alat
• Bahan kebutuhan administrasi
• Alat mekanik
• Alat pemantauan dan analisa
Manajemen Operasi IPAL
Pelaporan
Pelaporan Operasi IPAL tdd :
• Pelaporan Internal → aspek kinerja IPAL, Dana,
Inventaris alat & bahan, presensi petugas dll
• Pelaporan Eksternal → 6 bulan sekali dilaporkan ke
Kepala Dinas LH
Pembiayaan
Biaya Operasi IPAL tdd
• Biaya energi (listrik, bahan bakar dll)
• Biaya SDM (gaji tenaga pengelola)
• Biaya Alat (pemeliharaan, perbaikan, penggantian
spareparts dan penurunan nilai alat)
• Biaya Bahan (pengadaan, penyimpanan, penggunaan
dan pembuangan bahan sisa)
PERMASALAHAN IPAL
Pemantauan terhadap masalah di unit pengolahan berguna untuk memberikan indikasi sedini
mungkin.

Permasalahan Unit Koagulasi - Unit Flokulasi – Unit Sedimentasi :


PERMASALAHAN IPAL
Permasalahan Unit Koagulasi - Unit Flokulasi – Unit Sedimentasi :

Pemantauan proses kimia fisika dilakukan setiap hari


• Perbaikan pada proses kimia-fisika hanya membutuhkan waktu dalam hitungan menitan atau jam.
• Karena waktu proses pendek, pemantauan lebih sering
• pH dan jartest merupakan komponen kunci
Permasalahan Unit Lumpur Aktif
TANGKI AERASI TANGKI AERASI TANGKI AERASI ANGKI AERASI

LUMPUR GEMBUR LUMPUR LENDIR PEMBUSAAN PUTIH PEMBUSAAN COKLAT


• Gejala : • Gejala : • Gejala : • Gejala :
• SS efluen tinggi • Awalnya busa licin • Busa putih seperti sabun di • Bau, mengganggu pekerja
• Lumpur coklat renggang, • Kemudian lumpur yang tangka aerasi • Mengurangi efisiensi aerasi
ringan, mengambang di dihasilkan berlendir • Mengganggu pekerja • Jika kering berbentuk
tangka pengendap • Gumpalan lumpr lolos dari • Menurunkan efisiensi aerasi lapisan tanah
• Penyebab : adanya bakteri tangka pengendap • Penyebab : Jumlah m.o tidak • Penyebab : ada mikroba
Filamentous • Penyebab : ada bakteri seimbang dengan makanan, Filamen nacordia sp.
• Uji Konfirmasi Plysacharida penghasil lendir karena ada deterjen • Uji Konfirmasi
• DO rendah • Uji Konfirmasi • Uji Konfirmasi • F/M Ratio rendah
• Nutrien kurang • Nutrien kurang • F/M Ratio terlelu besar • Cek mi dalam mikroskop
• F/M ratio tiggi • Nilai SVI besar • Nilai SVI besar • OL tinggi dan MLVSS tinggi
• pH rendah • Pemecahan Masalah • BOD:N:P tidak pas • Pemecahan Masalah
• Nilai SVI rendah • Bersihkan permukaan • Pemecahan Masalah • Beri defoaming agent
• Pemecahan Masalah tangka • Buang busa, semrotdengan • Semprot dengan air
• Naikkan DO • Tambah polimer jika parah air defoaming agent • Tambah polimer jika perlu
• Tingkatkan QRAS • Tambah nutrie • Identifikasi sumber • Tambah nutrient
• Tambah nutrien detergen dan toxic
• Aerasi intermitten
Permasalahan Unit Lumpur Aktif
TANGKI SEDIMENTASI TANGKI SEDIMENTASI

FLOK BUTIRAN LUMPUR NAIK


• Gejala : • Gejala :
• Terlihat butiran lumpur mikroba kecil, • Lumpur coklat mengambang besar-besardi
mengambang, susah mengendap di Tangki permukaan tangka pengendapan
Sedimentasi • Gumpalan lumpur ditambahkan polimer tidak
• enyebab : Lumput tidak telalu mempan
• Uji Konfirmasi • Penyebab : Lumpur terlalu lama di tangki
• DO rendah sedimentasi shg terjadi proses denitrifikasi dan
• VSS RAS rendah menghasilkan gas CO2 dan N2ada bakteri
Plysacharida penghasil lendir
• SS out tinggi
• Uji Konfirmasi
• Pemecahan Masalah
• Nutrien kurang
• Tingkatkan QRAS
• Nilai SVI besar
• Kurangi lamanya lumpur mengendao
• Pemecahan Masalah
• Ukut tinggi lumpur di tangka sedimentasi
• Bersihkan permukaan tangka
• Tambah polimer jika parah
• Tambah nutrien
MONITORING
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK
PENGERTIAN
• Monitoring adalah sistem pengawasan yang dilakukan secara
periodik terhadap berbagai aspek kegiatan pengelolaan limbah cair
untuk mengetahui kondisi operasional dan kinerja IPAL guna
mengetahui secara dini berbagai masalah yang dihadapi agar efesien
dan efektif dalam pengambilan langkah pemecahannya
Apa ya manfaat monitoring
dalam pengelolaan IPAL Anda?
MANFAAT MONITORING
• Mengetahui pentaatan pelaksanaan protap/SOP
• Mengetahui data keluaran (output) kegiatan
• Mengetahui informasi penggunaan sumber daya
• Evaluasi
• Keputusan/RT
METODE MONITORING
• OBSERVASI
• PENGUKURAN ONSITE
• PENCATATAN
• ANALISA LABORATORIUM
TAHAPAN MONITORING
• Bagan alir proses (penanganan pada sumber, penyaluran dan pengolahan)
• Identifikasi aspek yang perlu dimonitor (kategori : sistem, teknis,
administrasi)
• Identifikasi kebutuhan metode monitoringnya (cara pengumpulan data
(inspeksi Uji Lab, pengukuran,/pencatatan), frekuensi, parameter dll)
• Rencana kerja (jadwal kerja/ time schedule)
• Pelaksanaan monitoring
• Dokumentasi hasil kegiatan monitoring
• Pengolahan data
• Evaluasi & Tindak lanjut
Apa saja masalah yang sering terjadi
saat penanganan limbah cair di
sumber?
Bagaimana menangani limbah
cair di sumber?
MONITORING SISTEM PENYALURAN LIMBAH CAIR
Ruang
WC/Washtafel Bak Kontrol
Pelayanan
Aliran,Vektor,Sampah,Sedimen

Laundry Pre Treatment Bak Kontrol


Sampah,Sedimen

Dapur Pre Treatment Bak Kontrol Bak Kontrol


Grease,Sampah,Sedimen

TPS/
Bak Kontrol
Insinerator

Safety
Bak Kontrol
Shower
MONITORING SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
Data Outlet
Data Awal
ADMINISTRASI Debit (m3/hari)
Debit (m3/hari)
Perijinan Uji Lab akred
Karakteristik inlet
Swapantau
TEKNIS
1. Tempat Sampling
2. Titik Koordinat
3. Alat Ukur Debit
4. SPO
5. Sistem Tanggap Darurat

UTILITY BAHAN KINERJA SISTEM


S 1. Pompa 1. Desinfektan 1. pH
I 2. Blower 2. Nutrisi 2. DO
S 3. Panel Listrik 3. Mikroorganisme 3. SVI
T 4. Diffuser 4. Listrik 4. Return Sludge
E 5. Air lift pump 5. Air Bersih 5. Tekanan Air Flow
M 6. Dosing pump 6. Sparepart Blower
7. Oli
KATEGORI ASPEK MONITORING

ADMINISTRASI SISTEM TEKNIS


Kegiatan sampling (uji lab) dan
pencatatan debit
Laporan (internal dan SVI 30, kandungan DO,
eksternal) pH, Sisa Klor swapantau
Cek Fungsi (blower, pompa, panel,
pipa dll)
Penggunaan Sumber Daya listrik,
air bersih, desinfektan, oli, bahan
seeding dll)
Ijin IPAL Kualitas Air Limbah (di
(baru/perpanjangan) in dan out) Cek kondisi lapangan (sumbatan
sampah, sedimen, vector dll)
JADUAL MONITORING LIMBAH CAIR
JADUAL MONITORING LIMBAH CAIR
METODE MONITORING LIMBAH CAIR
RENTANG WAKTU MONITORING
MONITORING BERKALA MONITORING RUTIN (SWAPANTAU)
• frekuensi minimal 1 kali setiap bulan, • pengukuran lapangan (in situ) ,
bertujuan untuk memonitoring
• parameter mengacu pada Baku Mutu kinerja sistem IPAL guna
Nasional (KLH) atau sesuai dengan memudahkan melakukan tindakan
peraturan daerah setempat yang dini (early warning)
berlaku
• Parameter yang dipantau biasanya
pH, suhu, Dissolved Oxygen (DO),
KMnO4, TSS, dan debit air limbah
dengan frekuensi harian atau
mingguan.
• Lokasi monitoring pada outlet IPAL,
disarankan ditambah inlet IPAL
PARAMETER MONITORING KUALITAS AIR LIMBAH
Cinfluen - Cefluen
Efisiensi Pengolahan (%) = --------------- x 100%
Cinfluen

Cinfluen Cefluen

Cinfluen Cefluen

Ada 2 (dua) factor penting dalam operasional IPAL, yaitu :


1. IPAL sbg satu kesatuan Sistem Pengolahan
2. IPAL sebagai suatu unit pengolahan
Pemantauan Operasi IPAL

T1

Pemantauan operasi IPAL memastikan bahwa : T2


- operasi IPAL dalam batas aman untuk beroperasi
- Komponen operasi IPAL yang dipantau adalah: Pipa efluen IPAL
• parameter karakteristik di aliran influen dan efluen,
• parameter operasi di tiap unit pengolahan,
• pengoperasian alat mekanis, Keterangan:
• penggunaan bahan kimia, T1 – Titik Pantau Hulu
• permasalahan yang terjadi,
T1 – Titik Pantau Hilir
• potensi pencemaran.
- Pemantauan terhadap potensi pencemaran berguna untuk
mencegah sedini mungkin berbagai hal yang dapat menjadi
sumber pencemaran pada badan air penerima.
PENGAMBILAN SAMPEL &
PEMERIKSAAN SAMPEL
SAMPLING AIR LIMBAH
Pengambilan parameter karakteristik di:
• Effluen : untuk mengetahui ketaatan penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan pada baku mutu dan prakiraan potensi
pencemar apabila di buang ke badan air
• Influen : untuk menentukan strategi operasi IPAL dan melihat
kinerja efisiensi mesin di proses produksi
• Influen dan Efluen: untuk mengetahui kinerja suatu unit atau
IPAL (efisiensi pengolahan)

Titik sampel ditentukan dengan mempertimbangkan :


1. Tujuan analisis karakteristik parameter limbah cair.
2. Sampel untuk kepentingan analisis karakteristik limbah cair
harus diambil dari bagian hulu IPAL, sedangkan sampel
untuk analisis efisiensi unit pengolahan harus diambil pada
titik influen dan titik effluen di tiap unit pengolahan
PENGAMBILAN & PEMERIKSAAN SAMPEL AIR LIMBAH
Metode Pengambilan Contoh Uji Air Limbah untuk Pengujian Fisika
dan Kimia (SNI 8990 : 2021)

TUJUAN UMUM:
1. Pengumpulan data rona awal lingkungan
2. Pemantauan Lingkungan
3. Pengawasan/ Penegakan hukum
4. Penelitian di bidang Lingkungan
PENGAMBILAN & PEMERIKSAAN SAMPEL AIR LIMBAH
TUJUAN KHUSUS:
1. Mengetahui Efisiensi Proses Pengolahan
2. Mengevaluasi Efisiensi IPAL (keseluruhan)
3. Mengendalikan Pencemaran Air

Titik 4
Titik badan penerima sebelum Air Limbah masuk

Titik 3
Titik akhir pembuangan limbah (outlet Air Limbah)

Titik 5
Titik badan penerima setelah Air Limbah masuk
PENGAMBILAN CONTOH UJI
Grab Sampling
• Diambil sesaat pada satu lokasi tertentu

Composite Sampling
• Campuran contoh uji diambil dari satu titik uji yang berbeda
dengan volume yang sama
SAMPLING AIR LIMBAH
Tips menentukan titik sampel
• sampel diambil dari suatu titik dimana limbah cair tercampur
sempurna/homogen, missal: titik setelah turbulensi hidrolis.
• Hindari titik perolehan sampel yang terdapat banyak kotoran
mengapung
• Hindari daerah dengan endapan atau padatan yang
terakumulasi
• Untuk sampel secara periodik, tandai titik perolehan sampel,
sehingga pengambilan sampel esok hari pada titik yang sama.
ASPEK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Mitigasi risiko saat pengambilan sampel dan analisis di lab


1. Wajib APD (lab coat, baju lapangan, masker, sarung
tangan, safety gogles, safety shoes, safety helmet dst )
2. Penanganan bahan kimia mengacu Lembar SDS

Saat bekerja di Lab :


• Hindari kontak langsung dengan bahan kimia
• Hindari menghisap, mencium langsung uap bahan kimia
• Dilarang mencicipi bahan kimia
• Jika terkena kulit, bilas dengan air mengalir
ALAT PENGAMBIL CONTOH UJI,
memenuhi persyaratan sbb :

- Terbuat dari bahan yang tidak memengaruhi sifat


contoh uji
- Mudah dicuci/bebas kontaminan
- Kapasitas/volume sesuai dengan tujuan parameter
pemeriksaan
- Tidak mudah pecah/bocor
- Mudah dan aman dibawa
- Mudah memindahkan contoh uji ke dalam wadah
contoh uji
- Wadah contoh uji (tidah mudah pecah, kedap, tidak
bereaksi dengan contoh uji)
PENCATATAN (LABELING)
- Form catatan/ rekaman data lapangan
- Nama petugas pengambil contoh uji
- Tanggal, waktu dan teknik pengambilan
contoh uji
- Lokasi & titik pengambilan contoh uji
- Jenis sampel
- Pengawet
- Analisa yang akan dilakukan
PENANGANAN SAMPEL
ASPEK PENGENDALIAN MUTU
QC pelaksanaan swapantau dan analisa di laboratorium adalah:
1. Analisa di lab pengujian
2. Alat ukur parameter lapangan yang terkalibrasi
3. Alat pengambil contoh uji dan wadah yang bebas kontaminan
4. Teknik pengambilan contoh uji
5. Metode analisa
6. Analis yang kompeten
ALAT PEMERIKSAAN KARAKTERISTIK FISIK & KIMIA
ALAT PEMERIKSAAN KARAKTERISTIK FISIK & KIMIA
CONTINUAL IMPROVEMENT
• Untuk menjaga kontinitas proses pengolahan, operator harus
menjalankan seluruh fungsi unit proses dalam IPAL sehingga dapat
beroperasi terus menerus dan menghasilkan kinerja IPAL yang baik.

• Operator perlu melakukan beberapa hal sbb :


1. Mendata kondisi unit proses dan peralatan/mesin IPAL secara
berkala
2. Mengecek secara rutin jaringan IPAL
3. Memelihara dan memperbaiki unit
proses dan jaringan IPAL
MONITORING HARIAN

• Hasil pemantauan dilaporkan berkala 1 kali dalam 3 bulan ke


Bupati/Walikota sesuai ketentuan.

• Hasil pemantauan harian meliputi


1. Catatan air limbah
2. Catatan debit dan pH
3. Hasil Analisa laboratorium terhadap air llimbah (paling sedikit
1x/bulan)

Sumber : PermenLHK No. P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/ 2016


CONTINUAL IMPROVEMENT

• Untuk menjaga kontinitas proses pengolahan, operator harus


menjalankan seluruh fungsi unit proses dalam IPAL sehingga dapat
beroperasi terus menerus dan menghasilkan kinerja IPAL yang baik.

• Operator perlu melakukan beberapa hal sbb :


1. Mendata kondisi unit proses dan peralatan/mesin IPAL secara
berkala
2. Mengecek secara rutin jaringan IPAL
3. Memelihara dan memperbaiki unit proses dan jaringan IPAL
MONITORING MINGGUAN

• Menitikberatkan pada pemantauan peralatan mechanical dan


electrical (ME)
• Seperti : pompa dan blower udara.
• Monitoring mingguan meliputi pemeriksaan dan perawatan ME,
termasuk didalamnya penggantian oli dan sparepart.

Sumber : PermenLHK No. P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/ 2016


MONITORING 3 BULANAN

• Monitoring 3 bulanan dilakukan dengan mengambil sampel air


olahan IPAL dan mengantarkannya ke laboratorium BPLHD/
Labkesda untuk dianalisa.

• Sampel harus dilengkapi dengan surat pengantar dari manajemen


fasyankes.

• Parameter dianalisa sesuai PermenLHK No. P.68/2016 dan atau


peraturan daerah setempat yang berlaku
Sumber : PermenLHK No. P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/ 2016
CONTOH INSTRUMEN PEMERIKSAAN
INSTRUMEN INTERNAL
INSTRUMEN EKSTERNAL
Tabel Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan
INSTRUMEN EKSTERNAL
Tabel Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan
TUGAS DISKUSI KELOMPOK A, B, C
• Anda adalah seorang petugas/operator IPAL di Fasyankes yang bertugas mengoperasikan dan
memantau keberlangsungan instalasi secara rutin harian.

1. Anda mengetahui apa saja sumber air limbah yang akan diolah. Tuliskan sumber air limbah
Anda.

2. Anda memastikan bahwa jaringan perpipaan telah terhubung antara unit proses satu
dengan yang lain dan mengalirkan air limbah dengan lancar. Anda telah paham unit proses
apa yang digunakan. Silakan Anda gambarkan unit proses yang dirangkai dalam IPAL Anda
dengan sketsa/lay out kasar (menggambarkan urutan dan penempatan unit proses yang
sesuai).
TUGAS DISKUSI KELOMPOK A
3. Agar IPAL memiliki kinerja baik, Anda melakukan monitoring rutin. Nilai parameter pada
hasil Lab Bulan Desember 2022 sbb.
Parameter Inlet Outlet
BOD 650 mg/L 25 mg/L
COD 1100 mg/L 110 mg/L
TSS 525 mg/L 25 mg/L
T 35oC 36oC

Diskusikanlah
a. Dari data diatas, tentukan besaran efektifitas IPAL Anda dalam mereduksi ke-4 parameter
standar tsb
b. Apakah semua parameter dapat dinyatakan efektif?

• Gunakan : PermenLHK No. P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/ 2016


TUGAS DISKUSI KELOMPOK B
3. Agar IPAL memiliki kinerja baik, Anda melakukan monitoring rutin. Nilai parameter pada
hasil Lab Bulan November 2022 sbb.
Parameter Inlet Outlet
BOD 650 mg/L 40 mg/L
COD 1100 mg/L 80 mg/L
TSS 525 mg/L 25 mg/L
T 35oC 36oC

Diskusikanlah
a. Dari data diatas, tentukan besaran efektifitas IPAL Anda dalam mereduksi ke-4 parameter
standar tsb
b. Apakah semua parameter dapat dinyatakan efektif?

Gunakan : PermenLHK No. P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/ 2016


TUGAS DISKUSI KELOMPOK C
3. Agar IPAL memiliki kinerja baik, Anda melakukan monitoring rutin. Nilai parameter pada
hasil Lab Bulan Desember 2022 sbb.
Parameter Inlet Outlet
BOD 650 mg/L 20 mg/L
COD 1100 mg/L 80 mg/L
TSS 525 mg/L 25 mg/L
T 35oC 36oC

Diskusikanlah
a. Dari data diatas, tentukan besaran efektifitas IPAL Anda dalam mereduksi ke-4 parameter
standar tsb
b. Apakah semua parameter dapat dinyatakan efektif?

• Gunakan : PermenLHK No. P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/ 2016


Kebersamaan dalam tatap dan lisan
Tiada batas, baik hati maupun raga
Teman2 peserta belajar menyenangkan
smg dapati ilmu bermanfaat dan Bahagia
Salam dari Cikarang
Mhn maaf lahir dan batin
Aulia Fitriani, ST, MKM
081320204081
@aulia_cici

Anda mungkin juga menyukai