Anda di halaman 1dari 4

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) IPAL RSUD RA

BASOENI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/2

TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN OLEH DIREKTUR


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Ulum Rokhmat Rokhmawan, MH


NIP. 197411132006041008
IPAL merupakan sebuah struktur yang dirancang untuk membuang
limbah biologis dan kimiawi dari air sehingga memungkinkan air
PENGERTIAN tersebut memenuhi baku mutu saat dibuangan pada drainase
Untuk mencegah pencemaran air permukaan, mencegah
berkembangnya bibit penyakit dan vector penyakit, serta untuk
TUJUAN menghindari pemandangan dan bau yang tidak sedap.
1. KEPMENKES RI NOMOR 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
2. KEPMEN NEGARA LH NO 58 TAHUN 1995 Tentang Baku Mutu
KEBIJAKAN
Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit
3. PERMEN LH RI NOMOR 5 TAHUN 2014 Tentang Baku Mutu Air
Limbah
1. Staf Sanitasi (IPSRS)
PETUGAS
2. Staf Lain yang terkait

1. Pastikan semua pembuangan limbah cair masuk dalam pipa


pembuangan menuju bak sumpit.
2. Setelah bak sumpit terisi nyalakan tombol “Auto” pada panel
listrik yang tersedia pada bak sumpit dengan outomastis akan di
transfer bak STP.
3. Periksa instrument pendukung yang digunakan di dalam IPAL
PROSEDUR
meliputi pompa.
4. Pastikan limbah dari Gizi,Laboratorium,Radiologi,CSSD &
Loundry terlebih dahulu masuk dalam pretreatment sebelum
masuk dalam STP.
5. Periksa instrument pendukung yang digunakan di dalam IPAL
meliputi pompa.
6. Hidupkan blower sebagai aerator (penyuplai oksigen) air limbah.
7. Periksa kelancaran aliran air limbah dari influent sampai effluen.
8. Periksa secara rutin lumpur yang mengendap di dalam bak
penampung air limbah, kuras jika sudah menumpuk.

TAHAP AWAL PENGOPERASIAN INTALASI PENGOLAHAN AIR


LIMBAH

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


2/2

9. Kaporit dibubuhkan di dalam bak effluent sebagai pembunuh


kuman. Sebaiknya kaporit dilarutkan ke dalam air terlebih
dahulu sebelum dibubuhkan.
Dosis : 20 mg/L
Intensitas : 24 jam sekali
10. Nyalakan pompa kaporit, secara automatis kaporit akan di
PROSEDUR
transfer ke unit post treatment
11. Catat dan amati perkembangan IPAL secara rutin,analisa
(Debit,suhu,pH, dll) maupun effluent IPAL.

Semua unit

UNIT TERKAIT
TANGGAP DARURAT
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


445/256/416- 1/1
208/2018
TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN OLEH DIREKTUR
STANDAR
PROSEDUR 17/01/2018
OPERASIONAL
Dr. EndangSulistyowati, MMKes
NIP. 196206031988032007
Keadaan Darurat adalah suatu kejadian, kondisi, atau peristiwa yang
akan membahayakan kesehatan/keselamatan karyawan, dan atau
PENGERTIAN
mengganggu keberlangsungan operasional kerja, dimana bila terjadi
keadaan tersebut harus dilakukan tindakan pengendalian dan
penanggulangan sesegera mungkin.
Untuk mengatur tata cara melaksanakan kesiagaan dan tanggapan
dalam mencegah, mengendalikan, menanggulangi, dan mengevaluasi
TUJUAN
terulangnya kembali suatu keadaan darurat yang dapat
menyebabkan dampak penting terhadap lingkungan,
kesehatan/keselamatan pekerja, dan atau kelangsungan pekerjaan.
Mencegah terjadinya suatu keadaan darurat yang dapat
menyebabkan mengganggunya keberlangsungan operasional kerja
dan terganggunya kesehatan atau keselamatan pekerja.
KEBIJAKAN
1. Staf Sanitasi (IPSRS)
PETUGAS
2. Staf Lain yang terkait
1. Apabila hasil analisa air limbah melebihi Standar Baku Mutu :
a. Periksa proses yang berlangsung di IPAL. Lakukan
penanganan sesuai penyimpangan yang ditemukan.
b. Periksa seluruh mesin dan peralatan IPAL. Lakukan
penanganan sesuai penyimpangan yang ditemukan.
c. Periksa air limbah Efluent setiap bulan.
2. Apabila aliran listrik utama di IPAL padam lebih dari 1
PROSEDUR
jam :menghubungi pihak IPSRS (bagian listrik) untuk
menghidupkan genset.
3. Apabila terjadi kebocoran/keretakan bak atau kolam di IPAL
(akibat gempa bumi, dll) : Proses IPAL dihentikan sementara.
Selanjutnya melakukan pemeriksaan dan perbaikan setelah
kondisi dinilai aman.
4. Apabila terjadi kecelakaan kerja di IPAL :Diberi pertolongan
pertama di tempat kejadian, selanjutnya segera dibawa ke IGD
rumah sakit untuk memperoleh pertolongan medis lanjutan.
UNIT TERKAIT Teknisi

Anda mungkin juga menyukai