Anda di halaman 1dari 4

RS ISLAM SURABAYA

PROSEDUR
TANGGAP DARURAT IPAL
(Seksi Kesehatan Lingkungan)

Nomer Dokumen No Revisi : Halaman / dari :


SPO.Kesl.15.41.06.2018 00 02/03

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :


OPERASIONAL
(SPO) 02 Juni 2018
dr.H. Samsul Arifin, MARS
IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) adalah Suatu unit pengolah air
Pengertian limbah yang menggunakan system tertentu agar effluent air limbah
memenuhi Baku Mutu Limbah Cair yang ditentukan.
Mengantisipasi Kondisi Darurat penanganan masalah IPAL dengan
Tujuan mengidentifikasi penyebab masalah dan langkah-langkah untuk
mengatasinya.
Pelaksanaan di bawah tanggung jawab Kesehatan Lingkungan
Kebijakan dengan mengacu pada :
 SK Direksi Rumah Sakit Islam Nomor: AY.A.SKR.1531.10.15 Tentang
Panduan Pengelolaan Air Limbah RS Islam Surabaya
 Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72 Tahun 2013 Tentang Baku
Mutu Air Limbah Bagi Industri Dan/ Atau Kegiatan Usaha Lainnya
1. Tata cara apabila Transfer Pump Tidak Beroperasional :
Prosedur Pelaksanaan  Cek panel control IPAL, pastikan sweet control transfer pump
dalam kondisi auto.
 Cek panel control, mungkin tidak ada aliran listrik.
 Cek otomatis pompa, mungkin ada kerusakan, segera lakukan
perbaikan/ penggantian.
 Cek air limbah dalam equalisasi, mungkin tinggi air masih belum
pada level pelampung otomatis.
 Cek pompa, mungkin ada kerusakan lakukan pemasangan pompa
cadangan.

2. Tata cara apabila Pond Pump Tidak Beroperasional :


 Cek panel control IPAL, pastikan sweet control transfer pump
dalam kondisi auto.
 Cek panel control, mungkin tidak ada aliran listrik.
 Cek timer pompa, mungkin ada kerusakan, segera lakukan
perbaikan/penggantian.
 Cek air dalam kolam, bila air dalam kolam habis/tidak ada,
matikan pompa kolam/ pond pump secara manual karena kalau
tidak dimatikan pompa akan rusak.
 Bila ada kerusakan pompa, ganti dengan pompa cadangan.

3. Tata cara apabila Dosing Pump Tidak Beroperasional :


 Cek panel control IPAL, pastikan sweet control transfer pump
dalam kondisi auto, karena operasional dosing pump mengikuti
operasional transfer pump.
 Cek panel control, mungkin tidak ada aliran listrik.
 Cek air larutan kaporit dalam feeder, mungkin kering, segera
lakukan pengisian ulang.
 Cek velve dosing pump, ada kemungkinan tersumbat, lakukan
pembersihan.
RS ISLAM SURABAYA
PROSEDUR
TANGGAP DARURAT IPAL
(Seksi Kesehatan Lingkungan)

Nomer Dokumen No Revisi : Halaman / dari :


SPO.Kesl.15.41.06.2018 00 02/03
 Bila sudah banyak endapan kaporit, pada feeder/ tangki kaporit,
lakukan pembersihan.
 Cek dosing pump, mungkin ada kerusakan, lakukan perbaikan
dosing pump.

4. Tata cara apabila Air Supplier Tidak Beroperasional :


 Cek panel control IPAL, pastikan sweet control transfer pump
dalam kondisi auto.
 Cek panel control, mungkin tidak ada aliran listrik.
 Cek otomatis timer air supplier.
 Cek air supplier, mungkin ada kerusakan segera lakukan perbaikan/
penggantian.

5. Tata cara apabila Timbul Busa :


 Busa timbul saat IPAL pertama kali dioperasionalkan atau IPAL
habis mati lama karena bakteri pengurai belum maksimal.
 Bila timbul foam atau bau, akan direduksi oleh pipa defoaming.
 Busa/ bau yang timbul tidak akan lama, karena setelah IPAL
beroperasional 1-2 hari busa/ bau kaan hilang.

6. Tata cara apabila Timbul Bau :


 IPAL dibuat tertutup sehingga kecil kemungkinan terjadi bau, dan
apabila timbul bau kemungkinan karena ada pipa/ mur baut yang
tidak pas/ kurang keras menutupnya.

7. Tata cara apabila Effluent IPAL mengecil :


 Cek transfer pump, mungkin tidak beroperasional (air dalam tangki
anaerobic processor habis).
 Cek velve stop kran drain, mungkin ada posisi yang terbuka.
 Cek velve stop kran sirkulasi (kran pengatur debit), mungkin
berubah settingannya.
 Cek air di unit biofilter, unit post clarifier, mungkin belum terisi
penuh.
 Cek pompa, mungkin ada kerusakan lakukan pemasangan pompa
cadangan.

8. Tata cara apabila Mutu Effluent IPAL Keruh dan Bau :


 Tunggu dan amati output selama 1-2 hari karena hal ini bisa juga
terjadi karena sumber limbah tercemar bahan kimia yang beracun/
tidak ada supply oksigen dalam biofilter, sehingga bakteri pengurai
yang sudah ada di biofilter terganggu/ mati.
 Apabila bahan kimia yang tumpah tidak terlalu banyak biasanya
dalam waktu 1-2 hari akan terjadi recovery bakteri pengurai dalam
biofilter dan output air limbah mulai membaik.
 Hal lain yang menyebabkan hasil effluent IPAL keruh dan bau :
 Mungkin ada bahan kimia dari lab yang dibuang dalam volume
besar, atau bahan kimia lain (kandungan detergent) yang
dibuang berlebihan.
 Mungkin air supply/ jet ejector tidak beroperasional.
RS ISLAM SURABAYA
PROSEDUR
TANGGAP DARURAT IPAL
(Seksi Kesehatan Lingkungan)

Nomer Dokumen No Revisi : Halaman / dari :


SPO.Kesl.15.41.06.2018 00 02/03
 Mungkin ada perubahan setting stop kran air supply/ jet
ejector (kembalikan setting pada setting awal).
 Mungin ada perubahan setting stop kran sirkulasi pada transfer
pump (kembalikan setting pada setting awal).

9. Tata cara apabila terjadi kebuntuan pada saluran air limbah


dikarenakan benda padat (plastik, bungkus sampo/ sabun, pembalut,
kain, sarung tangan, dll) :
 Deteksi dari kontrol point yang terpasang di titik saluran air
limbah, cek bagian mana pada pipa saluran air limbah yang
tersumbat/ buntu, kemudian masukkan selang air dari pompa
untuk mendorong benda penyebab buntu dalam pipa.

10. Tata cara pertolongan Pertama :


 Apabila kontak dengan Mata :
 Bilas dengan air sebanyak – banyaknya apabila terjadi iritasi,
maka segera bawa kedokter.
 Apabila kontak dengan Kulit :
 Bilas bagian kulit yang terkena air limbah dengan sabun
dan air.
 Cucilah terlebih dahulu pakaian yang sudah
terkontaminasi tersebut sebelum dipakai.
 Apabila kontak dengan Mulut :
 Apabila tertelan, usahakan jangan dimuntahkan (kecuali
ada instruksi dari petugas medis), tetapi berikan minum 8
gelas air putih dan segera hubungi dokter.
 Apabila kontak dengan Hidung :
 Apabila terhirup, maka bawalah ketempat lapang yang banyak
udara segarnya. Disitu akan mendapatkan pernafasan yang
baik. Tetapi jika terjadi iritasi pernafasan, pusing, mual dan
pingsan, maka segera hubungi dokter.

11. Tata cara apabila terjadi kebakaran :


 Siapkan media pemadam kebakaran: berupa APAR
 Gunakan prosedur khusus penggunaan APAR yang ada di RSI :
TATS (Tarik kunci pengaman, Arahkan kedasar api, Tekan
gagang, Sapukan dari sisi ke sisi).

Unit Terkait  Komite K3RS


 Seksi Kesling
 Seksi Pemeliharaan Sarana
RS ISLAM SURABAYA
PROSEDUR
TANGGAP DARURAT IPAL
(Seksi Kesehatan Lingkungan)

Nomer Dokumen No Revisi : Halaman / dari :


SPO.Kesl.15.41.06.2018 00 02/03

Anda mungkin juga menyukai