Anda di halaman 1dari 15

PROSEDUR

PENANGANAN KEBAKARAN (Code Red)

Nomer Dokumen No Revisi : Halaman


RS ISLAM SURABAYA SPO.K3RS.15.08.03.2016 02 1/1

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit : Ditetapkan Direktur


OPERASIONAL
(SPO) 03 Agustus 2018

Dr. H. Samsul Arifin, MARS

Pengertian Langkah-langkah yang harus ditempuh bila terjadi kebakaran di Rumah


Sakit Islam Surabaya.

Tujuan 1. Menyelamatkan jiwa pasien maupun petugas kesehatan serta


menyelamatkan sarana dan prasarana yang ada di RS Islam Surabaya.
2. Memikirkan tindak lanjut untuk pelayanan pasien IGD

Kebijakan Kebijakan yang sesuai dengan SK Direktur Nomor AY.A.SKR.692.03.16


tentang Panduan Implementasi Kode Kedaruratan di Rumah Sakit Islam
Surabaya.

Prosedur 1. Apabila uang mengetahui pertama kali pasien/keluarga/pengunjun,


ada teriakan “asap/api/kebakaran” dan melapor ke petugas/karyawan
terdekat di ruang tersebut, petugas uanh menerima pesan tersebut cek
lapangam untuk melihat kondisi.
2. Apabila yang mengetahui pertama adalah petugas/karyawan, segera
berteriak “Code red, code red, kamar/ruang.... (lokasi) dan mengambil
APAR untuk pemadaman awal.
3. Kepala ruangan yang menerima laporan menelpon kepesawat 147
(gedung lama) pesawat 2001 (gedung graha) “code red, code red
ruang.... (lokasi)” dan berbagi tugas sesuai dengan jadwal helm
komando yang tertera pada papan bencana.
4. Komandan api memencet alarm, mengambil helm merah dan APAR lari
menuju lokasi adanya api atau asap dan menyemprotkan APAR sesuai
metode TATS/melakukan pemadaman awal sampai api padam aua
menunggu bantuan petugas kamtib.
5. Komandan helm biru membantu pasien melakukan evakuasi menuju
titik kumpul sesuai jalur evakuasi dan menuju titik kumpul.
6. Komandan hel putih mengamankan dokumen/status pasien dibawa ke
titik kumpul.
7. Komandan helm kuning mengaman kan alkes auat alat kerja yang
mudah di bawa menuju titik kumpul.
8. Petugas kamtib yang menerima telepon mengumumkan melalui HT
bahwa terjadi code red di ruang..... dan meminta 1 orang petugas
untuk membantu pemadaman di lokasi kejadian kebakaran.
9. Komandan bencana menelpon petugas PS / teknisi untuk mematikan
aliran listrik / power listrik di area lokasi terjadinya kebakaran dan
mengumumkan melalui speaker untuk aktivasi hydrant oleh tim besar
K3.

Unit terkait Semua Unit


PROSEDUR
KEADAAN DARURAT KEBAKARAN

Nomer Dokumen No Revisi : Halaman


RS ISLAM SURABAYA SPO.K3RS.15.09.03.2016 02 1/1

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit : Ditetapkan Direktur


OPERASIONAL
(SPO) 03 Agustus 2018

Dr. H. Samsul Arifin, MARS

Pengertian Langkah-langkah yang harus ditempuh bila terjadi kebakaran di Rumah


Sakit Islam Surabaya.

Tujuan 1. Menyelamatkan jiwa pasien maupun petugas kesehatan serta


menyelamatkan sarana dan prasarana yang ada di RS Islam Surabaya.
2. Memikirkan tindak lanjut untuk pelayanan pasien IGD

Kebijakan Kebijakan yang sesuai dengan SK Direktur Nomor AY.A.SKR.692.03.16


tentang Panduan Implementasi Kode Kedaruratan di Rumah Sakit Islam
Surabaya.

Prosedur 1. Tetap tenang, jangan panik, jangan berlari, ikuti petunjuk arah Evakuasi
atau arahan dari petugas Evakuasi.
2. Jangan mencoba mengambil barang yang tertinggal
3. Lepaskan sepatu hak tinggi.
4. Dahulukan lansia, wanita hamil, anak-anak, dan pasein yang
menggunakan alat medis atau pasien yang menderita penyakit kronis.
5. Gunakan tangga darurat terdekat menuju jalur evakuasi.
6. Jangan gunakan Lift sewaktu ada kebakaran
7. Jika terjadi kebakaran : jalan dengan merangkak menuju tangga darurat
jika lorong dipenuhi asap. Tutup hidung dan mulut dengan sapu tangan
atau tissue yang telah dibasahi air guna menghindari dari kemungkinan
menghirup zat-zat beracun.
8. Jika terjadi gempa bumi : segera berlindung dibawah meja atau beridiri
di pilar tunggu hingga gempa / goncangan berhenti. Lindungi kepala
pasien menggunakan bantal, tangan, atau tas.
9. Keluar menuju ke titik berkumpul terdekat, yakni :
- Halaman depan parkir mobil.

Unit terkait  Semua Unit Kerja


 Tim Komando Kebakaran
PROSEDUR
PEMELIHARAAN APAR
Nomer Dokumen No Revisi : Halaman

RS ISLAM SURABAYA SPO.K3RS.15.11.03.2016 01 1/1

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit : Ditetapkan Direktur


OPERASIONAL
(SPO) 03 Agustus 2018

Dr. H. Samsul Arifin, MARS

Memastikan bahwa tabung Alat Pemadam Api Ringan dapat digunakan


Pengertian sebagaimana fungsinya. Serta merawat agar tabung APAR selalu dalam
kondisi prima/terhindar dari kerusakan

Tujuan Agar APAR selalu siap jika digunakan dan terhindar dari
kerusakan/kemacetan saat sedang dipakai

Kebijakan Kebijakan yang sesuai dengan SK Direktur Nomor AY.A.SKR.648.03.16


tentang Panduan Alat Pemadam Api Ringan di Rumah Sakit Islam Surabaya.

Prosedur 1. APAR diperiksa2 (dua) kali dalam setahun,yaitu pemeriksaan dalam


jangka 6 (enam) bulan dan pemeriksaan dalam jangka 12 (dua belas )
bulan.
2. Bawa & isi buku pemeliharaan APAR dengan langkah –langkah sbb :
a) Cek jarum indikator, pastikan jarum diposisi hijau
(bertekanan/penuh). Jika jarum di posisi merah/di kiri maka segera
laporkan ke sekretaris PK3RS untuk di periksa lebih lanjut.
b) Bersihkan tabung APAR dari debu/karat dengan cara menggosok
dengan kain. Dan akhiri dengan menggosok memakai kanebo
basah (Saat menggosok hati-hati jangan merusak “Label” APAR)
c) Periksa kondisi nozzle/corong (tidak boleh tersumbat & pecah/rusak)
& bersihkan dengan kain/kanebo.
d) Periksa kondisi selang (tidak boleh retak & berjamur) & bersihkan
dengan kain/kanebo.
e) Periksa kondisi “safety pin”,pastikan masih dalam keadaan di segel.
f) Lihat tulisan di “Label” pada tabung APAR jika isinya “Powder” maka
bolak – balik tabung APAR hingga 3 s/d 5 kali secara perlahan &
hati-hati. Supaya isi APAR tidak mengeras/membeku.Jika APAR
berisi Jika APAR di taruh di dalam kotak,pinjam kunci di ruangan
terdekat
g) Gas/CO² tidak perlu dibolak-balik.
h) Pastikan gantungan APAR dalam keadaan baik. Jika ada kerusakan
segera beritahu ruangan/instalasi untuk membuat slip perbaikan ke
IPS.
i) Isi & paraf cek list yang menempel di tabung APAR.
j) Setelah selesai bersihkan area sekitar APAR
3. Laporkan hasilnya ke sekretaris PK3RS untuk didokumentasikan &
beritahukan jika ada kerusakan.
BAWA DAN ISI BUKU PEMELIHARAAN APAR

BERSIHAKAN TABUNG APAR

CEK KONDISI TABUNG APAR

CEK KONDISI TEMPAT APAR

LAPORKAN KE IPS JIKA ADA KERUSAKAN

Unit terkait Komite K3RS Islam Suarabaya


PROSEDUR
PENGGUNAAN APAR
Nomer Dokumen No Revisi : Halaman

RS ISLAM SURABAYA SPO.K3RS.15.12.03.2016 02 1/1

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit : Ditetapkan Direktur


OPERASIONAL
(SPO) 03 Agustus 2018

Dr. H. Samsul Arifin, MARS

Pengertian Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat yang ringan serta mudah
dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi
kebakaran.

APAR bisa berisikan gas (CO₂ , CF-21,dll), busa/H₂O,powder/tepung


dengan ukuran berat yang bervariasi antara : 2,5 Kg – s/d 25 Kg.

Tujuan 1. Tersedianya APAR yang sewaktu-waktu dapat dipakai untuk


memadamkan api di sekitar lokasi kebakaran.
2. Terciptanya sistem keamanan dalam hal penanggulangan kebakaran
yang merupakan salah satu persyaratan K3 di RS Toeloengredjo Pare
Kediri.
Kebijakan Kebijakan yang sesuai dengan SK Direktur Nomor AY.A.SKR.648.03.16
tentang Panduan Alat Pemadam Api Ringan di Rumah Sakit Islam Surabaya.

Prosedur 1. Tarik pin pengamanya


2. Arahkan nozel / selang pada dasar sumber api
3. Tekan pemicu handle/tuas untuk menyemprot sampai gas CO2 /
powder keluar.
4. Sapukan dari sisi ke sisi.
5. Jarak APAR dg titik api : 2 meter ( INGAT : waktu menyemprotkan
sesuaikan dengan arah angin pada saat itu, Jangan berlawanan
dengan arah angin).
6. Pada saat terjadi kebakaran segera lapor ke Satpam jagahubungi
ext 122.
KEBAKARAN

AMBIL APAR

CEK JARUM TEKANAN

LEPAS SEGEL & PIN APAR

SEMPROTKAN

Unit terkait Komite K3RS Islam Surabaya


PROSEDUR
IDENTIFIKASI AREA BERESIKO KEBAKARAN

No Revisi : Halaman
Nomer Dokumen
RS ISLAM SURABAYA 02 1/1
SPO.K3RS.15.13.08.2016

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit : Ditetapkan Direktur


OPERASIONAL
(SPO) 27 Agustus 2018

Dr. H. Samsul Arifin, MARS

Pengertian Identifikasi area beresiko kebakaran adalah tata cara pengawasan dan
monitoring terhadap area yang beresiko keamanan.

Tujuan Untuk menjaga terjadinya kebakaran di lingkungan kerja

Kebijakan Kebijakan yang sesuai dengan SK Direktur Nomor AY.A.SKR.1880.08.16


tentang Panduan Pencegahan dan Penanganan Kebakaran di Rumah Sakit
Islam Surabaya.

Prosedur 1. Area di lingkungan Rumah Sakit Islam Surabaya yang di anggap rawan
dan beresiko kebakaran, antara lain:
- Instalasi Gizi
- Instalasi Pemeliharaan Sarana
- Tempat penyimpanan O²
- Tempat penyimpanan LPG
- Ruang panel, ruang mesin & tangki BBM generator
- Instalasi Farmasi
- Laboratorium
- Kamar operasi
- Ruang Radiologi
- Ruang Fisioterapi
- Ruang Hemodialisa
- Rawat inap
2. Daerah / tempat beresiko ini perlu mendapatkan tanda / rambu sebagai
kawasan beresiko / mudah meledak / mudah terbakar. Sehingga
pegawai & orang yang melihat, mengetahui bahwa tempat tersebut
rawan / berbahaya.
3. Petugas keliling setiap hari keseluruh ruang wilayah Rumah Sakit Islam
Surabaya, melihat apakah ada hal / perilaku petugas ruangan yang
dianggap dapat menimbulkan kebakaran.
4. Khusus area yang beresiko kebakaran lebih besar pengamatan dan
monitoring lebih teliti dibanding ruang lainnya.
Unit terkait  Unit kerja
 Komite K3RS Islam Surabaya
PROSEDUR
PEMADAMAN API (GIZI)

Nomer Dokumen No Revisi : Halaman


RS ISLAM SURABAYA SPO.K3RS.15.10.11.2016 02 2/2

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit : Ditetapkan Direktur


OPERASIONAL
(SPO) 30 November 2018

Dr. H. Samsul Arifin, MARS

Pengertian Suatu kegiatan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di Ruang Gizi


RS Islam Surabaya.

Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam kegiatan kegiatan


penggunaan alat pemadam kebakaran.
2. Terciptanya sistem keamanan dalam hal penanggulangan kebakaran
yang merupakan salah satu persyaratan K3 di RS Islam Surabaya
Kebijakan Kebijakan yang sesuai dengan SK Direktur Nomor AY.A.SKR.648.03.16
tentang Panduan Alat Pemadam Api Ringan di Rumah Sakit Islam Surabaya.

Prosedur 1. Jika salah satu kompor mengalami kebakaran (kompor dengan gas
bertekanan tinggi atau rendah atau oven), maka matikan seluruh
kompor / putar knop kompor hingga kompor dalam keadaan mati.
2. Meminta 1 orang disekitar anda / orang yang berada di dekat area
gas elpiji untuk menutup / memutar kran gas elpiji sampai tertutup
(putar berlawanan ke arah 900 dari pipa gas). Gas mengalir jika
keadaan kran searah dengan selang / pipa.
3. Meminta 1 orang yang lain untuk menekan alarm kebakaran dan
segera lapor ke Satpam jaga, hubungi ext 666 “code red,,,,”
4. Ambil APAR/APAB dilokasi terdekat kebakaran dan periksa jarum
tekananya (Jika arah warna merah berarti tidak layak pakai dan jika
warna hijau berarti layak pakai). Ingat kata kuncinya “TATS“ (jika
menggunakan APAB maka lakukan TAPS).
5. Tarik pin pengamanya
6. Arahkan nozel / selang pada dasar sumber api
7. Tekan pemicu handle/tuas untuk menyemprot sampai gas CO2 /
powder keluar.
8. Sapukan dari sisi ke sisi sampai api padam.
9. Jarak APAR/APAB dg titik api : 2 meter ( INGAT : waktu
menyemprotkan sesuaikan dengan arah angin pada saat itu, Jangan
berlawanan dengan arah angin).
10. Kembalikan corong penyemprot pada tabung, kunci pengaman
dipasang kembali.
11. Pasang kembali tabung gas di dinding pada pengaitnya.
PROSEDUR
PEMADAMAN API (GIZI)

Nomer Dokumen No Revisi : Halaman


RS ISLAM SURABAYA SPO.K3RS.15.10.11.2016 02 2/2

KEBAKARAN

MATIKAN SELURUH KOMPOR

MATIKAN / MENUTUP KRAN


ELPIJI

AMBIL APAR/APAB

CEK JARUM TEKANAN

LEPAS SEGEL & PIN APAR

SEMPROTKAN

Unit terkait Semua Petugas Instalasi Gizi


Komite K3RS Islam Surabaya
PROSEDUR
PENGGUNAAN APAB

Nomer Dokumen No Revisi : Halaman


RS ISLAM SURABAYA SPO.K3RS.15.12.03.2016 01 1/1

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit : Ditetapkan Direktur


OPERASIONAL
(SPO) 03 Maret 2019

Dr. H. Samsul Arifin, MARS

Pengertian Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat yang ringan serta mudah
dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi
kebakaran.

APAR bisa berisikan gas (CO₂ , CF-21,dll), busa/H₂O,powder/tepung


dengan ukuran berat yang bervariasi antara : 2,5 Kg – s/d 25 Kg.

Tujuan 1. Tersedianya APAR yang sewaktu-waktu dapat dipakai untuk


memadamkan api di sekitar lokasi kebakaran.
2. Terciptanya sistem keamanan dalam hal penanggulangan kebakaran
yang merupakan salah satu persyaratan K3 di RS Islam Surabaya.
Kebijakan Kebijakan yang sesuai dengan SK Direktur Nomor AY.A.SKR.648.03.16
tentang Panduan Alat Pemadam Api Ringan di Rumah Sakit Islam Surabaya.

Prosedur 1. Letakkan APAB sekitar 50 meter dari lokasi kebakaran (sebaiknya


Anda tidak berada terlalu dekat dengan api). Usahakan di area yang
terlindungin
2. Letakkan APAB dalam posisi tegak.
3. Tarik pin pengaman, yang umumnya berbentuk pin, untuk
membuka cartridge.
4. Bentangkan selang penyemprot dan tekan tuas pegangan katup untuk
menyemprotkan medium pemadam kebakaran ke arah api.
PROSEDUR
PENGGUNAAN APAB

Nomer Dokumen No Revisi : Halaman


RS ISLAM SURABAYA SPO.K3RS.15.12.03.2016 01 1/1

KEBAKARAN

AMBIL APAR

CEK JARUM TEKANAN

LEPAS SEGEL & PIN APAR

SEMPROTKAN

Unit terkait Komite K3RS Islam Surabaya


PROSEDUR
PENGGUNAAN HYDRANT

Nomer Dokumen No Revisi : Halaman


RS ISLAM SURABAYA
SPO.K3RS.15.12.03.2016 01 1/1

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit : Ditetapkan Direktur


OPERASIONAL
(SPO) 03 Maret 2019

Dr. H. Samsul Arifin, MARS

Pengertian Alat pemadam api dengan menggunakan air bertekanan dan digunakan
untuk memadamkan api apabila sudah telanjur membesar

Tujuan 1. Tersedianya Hydrant yang sewaktu-waktu dapat dipakai untuk


memadamkan api di sekitar lokasi kebakaran.
2. Terciptanya sistem keamanan dalam hal penanggulangan kebakaran
yang merupakan salah satu persyaratan K3 di RS Islam Suarabaya.
Kebijakan Kebijakan yang sesuai dengan SK Direktur Nomor AY.A.SKR.648.03.16
tentang Panduan Alat Pemadam Api Ringan di Rumah Sakit Islam Surabaya.

Prosedur 1. Buka tutup box, pastikan bahwa selang tersambung dengan benar
2. Tarik keluar selang dalam box, pastikan selang lurus kemudian : 1 orang
mengarahkan ujungnya, 1 orang menjaga dibelakang orang pertama
( dengan posisi kaki saling menopang ), 1 orang mengatur kran air sambil
mengontrol jangkauan dan kecepatan air terkendalikan.
3. Arahkan pancaran air ke objek sasaran
4. Setelah selesai valve ditutup sampai air berhenti
5. Masukkan selang air ke box dengan melipat dan mengantung pada
tempatnya
6. Tutup kembali box seperti semula
PROSEDUR
PENGGUNAAN HYDRANT

Nomer Dokumen No Revisi : Halaman


RS ISLAM SURABAYA
SPO.K3RS.15.12.03.2016 01 1/1

KEBAKARAN

BUKA TUTUP BOX

TARIK KELUAR SELANG DALAM BOX

ARAHKAN PANCARAN AIR KE OBJEK

SEMPROTKAN

Unit terkait Komite K3RS Islam Surabaya

Anda mungkin juga menyukai