Anda di halaman 1dari 93

Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja
Rumah Sakit (K3RS)

S u h a r i o n o , S T. , M . M . , M . K L

Di sampaikan pada :
Optimalisasi Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit Sesuai Standart Akreditasi
Rumah Sakit, Surabaya, 22 Juni 2022
TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti pembelajaran ini Peserta mampu memahami
pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3RS) di Rumah Sakit

TUJUAN KHUSUS
1. Peserta mampu menjelaskan Konsep Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di rumah sakit
2. Peserta mampu menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3RS)
di Rumah Sakit
Sumber Bahaya di Tempat Kerja
Pengertian
✓ KESELAMATAN KERJA (Permenkes No. 66 Tahun 2016 Psl.1 ayat 1)
Keselamatan Kerja adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya
kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian baik terhadap manusia,
maupun yang berhubungan dengan peralatan, obyek kerja, tempat bekerja,
dan lingkungan kerja, secara langsung dan tidak langsung.

Keselamatan di RS adalah Upaya memastikan gedung,


properti, teknologi medis dan informasi, peralatan,
serta sistem tidak mengakibatkan risiko fisik terhadap
pasien, keluarga, staf, dan pengunjung
(Standar Nasional Akreditasi RS)






Menciptakan kondisi
Mengendalikan dan
kerja yang aman/
Mencegah kerugian
selamat
BAHAYA YANG PERLU DIWASPADAI PADA KESELAMATAN
NSI (Tertusuk Jarum) TERSENGAT LISTRIK

CIDERAPUNGGUNG TERBAKAR

TERPAPARKUMAN TERPAPAR KEBISINGAN

TERPLESET, TERSANDUNG, TERPAPAR RADIASI


TERJATUH

TERPAPARB3 KECELAKAAN KERJA


LAINNYA
Mengurangi Risiko Tertusuk Jarum
Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam

Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang


tempat

Segera buang limbah benda tajam ke wadah yang


tersedia, tahan tusuk dan tahan air serta tidak dibuka lagi

Selalu dibuang sendiri oleh si pemakai

Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai


(recapping)

Wadah benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan


CEDERA PUNGGUNG

Preventif
Jangan melakukan pemutaran pada pinggang
PREVENTIF
ketika mengangkat

Jangan melakukan pengangkatan dengan


menggunakan satu tangan

Jangan melakukan pengangkatan sambil


menjangkau

Jangan melakukan pengangkatan ketika berada


dalam postur yang tidak stabil

Jangan memaksakan diri ketika melakukan


pengangkatan beban yang berat

Gunakan perlengkapan yang dapat membantu


untuk memindahkan barang
TERPAPAR KUMAN
Preventif
Hand Hygiene

Penggunaan APD yang sesuai

Penanganan peralatan pasien

Penanganan linen

Pencegahan tusukan jarum/benda tajam

Pembersihan lingkungan

Penanganan limbah
UPAYA KESELAMATAN dan KEAMANAN

Upaya Keselamatan dan Keamanan di Rumah Sakit


dilakukan melalui (Pasal13 ayat 2), yaitu :
a. Identifikasi dan Penilaian Risiko;
b. Pemetaan Area Risiko; dan
c. Upaya Pengendalian.

Sumber : Permenkes No.66 Tahun 2016


PENANGANAN KECELAKAAN KERJA
Kecelakaan Kerja adalah:
 Kejadian tidak diinginkan, terjadi secara tiba-tiba/ tidak terduga dan tidak dapat
dihindari, menyebabkan cedera/ cacat pekerja yang mengalaminya.

 Terjadi dalam hubungan Kerja, sejak meninggalkan rumah menuju tempat kerja dan
kembali ke rumah melalui rute yang biasa dilalui sehari-hari

Kejadian Kumpulkan Bukti/ Analisis Investigasi


Kecelakaan Data Lapangan Bukti Lapangan
1. Deskripsi Kec Kerja
2. Apa yg Terjadi
2 x 24jam 3. Siapa yg Mengalami
Dilaporkan 4. Dimana Terjadi
5. Kapan Terjadi
6. Bagaimana Kejadian
7. Mengapa Terjadi

Laporan
Insiden
LAPORAN AWAL (PERTAMA)
UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA

Pengelolaan Inspeksi Prog.Pencegahan Antisipasi Keadaan


Risiko Keselamatan Kebakaran Darurat

 Hazard  Internal Audit  Risiko Keselamatan Paling


 Risiko Eksternal Audit Tinggi
 Penilaian Risiko
 Pengurangan Risiko

Pelatihan+ Kewaspadaan
Simulasi Standar

1. Pemakaian APD
2. Cara Kerja Aman
Monitoring Pencatatan
3. Pemberian Sign di
Evaluasi Pelaporan rutin
setiap sudut Area
Berisiko.
4. Pelihara Kondisi Aman
5. Sosialisasi Kode/ Sign
I
N
S
P
E
K
S
I

K3
Pelayanan Kesehatan Kerja
Self Assesment Kemampuan Menghadapi Pandemi Covid -19 (Rapid Hospital Readness)

Membantu menentukan kapasitas rumah sakit saat ini untuk merespon pandemi COVID-19 dan
mengidentifikasi kesenjangan serta area utama yang memerlukan tindakan pengembangan/investasi guna
meningkatan kesiapan rumah sakit
Hospital Readiness Checklist
1. Survelance dan manajemen informasi 10. Kesehatan kerja, kesehatan mental dan
2. Komunikasi yang cepat dan keterlibatan masyarakat dukungan psikososial
3. Administrasi, keuangan dan kelangsungan bisnis 11. Identifikasi dan diagnosis cepat
4. Komunikasi yang cepat dan keterlibatan masyarakat 12. Pencegahan dan pengendalian infeksi
5. Administrasi, keuangan dan kelangsungan bisnis
6. Sumber daya manusia
7. Surge kapasitas
8. Kesinambungan layanan dukungan penting
9. Manajemen pasien
1. Sistem manajemen kepemimpinan dan insiden
100%

12. Pencegahan dan pengendalian infeksi 2. Koordinasi dan komunikasi

80%

60%
11. Identifikasi dan diagnosis cepat 3.Surveillance dan manajemen informasi

40%

20%

10. Kesehatan kerja, Kesehatan mental, dan 4. Komunikasi yang cepat dan keterlibatan
0%
dukungan psikososial masyarakat

9. Manajemen pasien 5. Administrasi, keuangan, dan kelangsungan bisnis

8. Kesinambungan layanan dukungan penting 6. Sumber daya manusia

7.Surge kapasitas

Overview of Hospital Readiness : Key Components


IMPLEMENTASI ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI RS
KEAMANAN DI RUMAH SAKIT
KEAMANAN KERJA PADA PETUGAS RUMAH SAKIT

A. PENGERTIAN

Keamanan kerja adl unsur-unsur penunjang yg mendukung terciptanya


suasana kerja yg aman, baik berupa materil maupun nonmateril atau
keamanan kerja dpt diartikan sbg keadaan yg melindungi fasilitas rumah
sakit dan peralatan yg ada dr akses-akses yg tdk sah serta utk
melindungi para karyawan ketika sdg bekerja atau melaksanakan
penugasan pekerjaan.
B. RUANG LINGKUP

• Pemahaman kondisi aman bagi personel (petugas, pasien,


1 pengunjung), yaitu kondisi yg terhindar dr risiko-risiko terjadi
gangguan keamanan atau rawan keamanan.

• Pemantauan tempat-tempat rawan, terkait dg kondisi lingkungan


2 setempat. seperti adanya lokasi yg cukup rawan terjadinya
pencurian, rawan thd penculikan, rawan thd ancaman lainnya.
MASALAH POTENSI GANGGUAN KEAMANAN DI RUMAH SAKIT

1. Penyerangan fisik, penyanderaan


2. Ancaman bom
3. Perampokan/pencurian, dng/tanpa senjata
4. Gangguan sosial, gangguan internal
5. Penculikan, vandalisme
6. Kehilangan informasi penting
7. Pasien kabur, bunuh diri
8. Penyalahgunaan/kehilangan obat
9. Kebakaran/ledakan
10. Perjudian, penipuan, penggelapan
11. Menguntit
12. Teroris
13. Aksi tenaga kerja :
a. Mogok, gangguan internal
Upaya Aktif dan Preventif

Preventive
Identifikasi dan analisa Patroli keamanan Penjagaan keamanan
daerah risiko tinggi (sistem perkuncian)
keamanan

aktif
Penanganan gangguan
Menindaklanjuti gangguan keamanan baik
keamanan
di dalam/diluar RS
Program strategi keamanan yg dapat dicegah
a) Mengurangi risiko keamanan di RS dengan upaya yang dilakukan
meliputi :
• Latihan kejadian penculikan bayi (Code Pink)
• Penerapan prosedur keamanan
b) Akses ke rumah sakit
• Identifikasi daerah sensitif keamanan
• Pengendalian pintu masuk dan keluar
• Pengecekan jam malam / patroli keamanan
Pengawasan mengunci pintu masuk setelah jam kerja

c) Koordinasi dengan instansi terkait di luar RS (kepolisian)


Program strategi keamanan yg dapat dicegah

d) Sistem identifikasi (id card) untuk staf, pengunjung,


vendor, pasien dan penunggu pasien

e) Skrining pengunjung, keluarga, vendor setelah jam kerja

f) Sistem pemantauan jarak jauh seperti kamera pengintai


(CCTV)
• Pemantauan eksterior - tempat parkir, garasi

• Keamanan wilayah pemantauan pengawasan dan back-up


kaset
Pastikan semua Pengunjung / Vendor / Kontraktor Menggunakan ID
Program strategi keamanan secara aktif

o Prosedur gangguan keamanan


staf, pengunjung, dan
pasien

o Kode peringatan keamanan

o Laporan kejadian gangguan


keamanan
• Alur pelaporan terhadap
gangguan keamanan
Perlindungan terhadap barang-barang berharga milik pasien seperti :

Jam
HP Laptop
Tangan

Dompet DLL

Yang kemungkinan terjadinya kehilangan barang tersebut di ruang perawatan


cukup besar
CONTOH ALUR PENANGANAN CODE PINK
Tanggung Jawab Unit Perawatan Bayi
Saat Penculikan Bayi (Code Pink)
Hitung jumlah bayi

Tempatkan semua bayi dengan ibunya

Hati-hati dalam melindungi pasien dari situasi criminal

Pindahkan ibu yang bayinya diculik dan pengunjung pada kamar privat,
seorang perawat harus berada bersama ibu bayi sepanjang waktu

Kumpulkan dan amankan dokumen ibu dan bayi

Informasikan ke semua ibu di unit jika ada bayi yang hilang


PENANGANAN KEJADIAN PASIENBUNUHDIRI

Pasien bunuh diri adalah


kejadian dimana pasien
mengakhiri hidupnya dengan
beberapa / berbagai cara
dengan tidak diketahui
petugas kesehatan.
Lapor Lapor Internal ke Wakil Melaporkan Ke Kasubag
selesai Ke Direktur Direktur Umum & Peruntib
Operasional

Lapor Eskternal ke
Kepolisian
Mencegah Pasien Bunuh Diri
Lakukan asessment risiko yang lengkap dan ases ulang
pasien dan risiko bunuh diri

Komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga

Buat rencana perawatan efektif

Monitor pasien berkesinambungan

Kelola lingkungan ”Safe and Secure” melalui


pengelolaan resiko secara teratur
PENGERTIAN B3
Bahan Berbahaya dan Beracun yang
selanjutnya disingkat dengan B3 adalah
Bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup lainnya

(PERATURAN PEMERINTAH RI NOMOR 74 TAHUN 2001)

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut


Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung B3 .

(PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 22 TAHUN 2021)

43
DASAR HUKUM
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya


dan Beracun

Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan


Hidup (PPLH)

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 472/MENKES/PER/V/1996 tentang Pengamanan


Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan

Permenkes RI No. 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan RS

Permenkes RI No. 66 Tahun 2016 tentang K3 Rumah Sakit

• Setiap orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 wajib menjaga keselamatan dan
kesehatan kerja (pasal 22)
• Setiap orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 wajib menanggulangi terjadinya
kecelakaan dan atau keadaan darurat akibat B3 (pasal 24).
Jenis-Jenis Bahan B3 di RS

Bahan kimia
pembersih dan
desinfektan 5 Tabung Bertekanan
Pestisidan, pewangi, gas elpiji, dll •

2
1
Pembersih
tangan :
hand soap, hand rub
Pembersih
permukaan :
floor cleaner, glass cleaner,
3 Pembersih
peralatan
medis
4 Pembersih
linen :
deterjen, desinfektan,
maupun non pemutih, softener, dll
stainer removal, wax, wooden polish,
desinfektan, dll medis •
Jenis-Jenis Bahan B3 di RS

Bahan Kimia Laboratorium

Bahan Kimia
Laboratorium

• Formalin
• H2SO4
• H2O2
• KOH
• NaOH
• Xylol
• Senyawa organik dan an organik
Jenis-Jenis Bahan B3 di RS

Bahan Kimia di
Pelayanan

• Alkohol
• Glutaraldehyde
• Liquid nitrogen
• Dimethyl sulfoxide
• Oksigen
Jenis-Jenis Bahan B3 di RS

Bahan Kimia
di Perkantoran

1 2
Catridge/tinta printer

4
Tabung
pestisida/pewangi
Baterei bertekanan
dll

3 Tinta mesin fotocopy

13
Jenis-Jenis Bahan B3 di RS

Bahan kimia di utilitas/Sarpras

• Bahan Bakar
• Olie
• Cat
• Lampu penerangan
• Tabung las
• Aki (Accu)
• Tabung las
• Mother board dll
4 ICU / IRIR
DAFTAR JENIS DAN JUMLAH MAKSIMAL B3 DI TIAP RUANGAN
Tabung
TAHUN ANGGARAN 2018 Oksigen 1 m3 AGI(B) (M3) 17 GAS MEDIS
DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA

lampiran Kebijakan Pengelolaan B3 5 IGD 118


KELOMPOK Alkohol 96%
NO NAMA RUANGAN NAMA BARANG SATUAN JUMLAH
BARANG (Steril)(B) Botol 2 ALKES
Septalkan spray 750ml
IGD (B) Botol 1 ALKES
Septalkan Wipes Botol 1 ALKES
1 ANASTESI IGD LT. 5 Tabung
Oksigen 1 m3 AGI(B) Tabung (M3) 14 GAS MEDIS Oksigen 1 m3 AGI(B) (M3) 16 GAS MEDIS
Oksigen 1,5 m3 AGI(B) Tabung (M3) 18 GAS MEDIS Tabung
Oksigen 2 m3(B) Tabung (M3) 3 GAS MEDIS Oksigen 1,5 m3 AGI(B) (M3) 12 GAS MEDIS
Tabung
2 Central IGD Oksigen 2 m3(B) (M3) 1 GAS MEDIS
Oksigen 6 m3 AGI(B) Tabung (M3) 3 GAS MEDIS
Gas Elpiji 10 Kg Tabung (M3) 10 GAS MEDIS 6 IGD Lt. 1
Alkohol 70% @ 1 lt
Gas Medis (Acetylen) 1 m3
Tabung (M3) 2 GAS MEDIS Brataco(B) Botol 2 ALKES
Gas Medis (CO2) 6 m3 Tabung (M3) 2 GAS MEDIS Alkohol 96% (Steril)(B) Botol 2 ALKES
Gas Medis (N2) 6 m3 Tabung (M3) 2 GAS MEDIS Septalkan Wipes Botol 1 ALKES
Gas Medis (N2O) 6 m3 Tabung (M3) 2 GAS MEDIS Tabung
Gas Medis (O2) 7 m3 Tabung (M3) 2 GAS MEDIS Oksigen 1 m3 AGI(B) (M3) 40 GAS MEDIS
Lysol/Karbol Botol 2 ALKES Tabung
Developer/Fixer Film Oksigen 1,5 m3 AGI(B) (M3) 35 GAS MEDIS
Dental Botol 2 ALKES Tabung
3 Hemodialisa Oksigen 6 m3 AGI(B) (M3) 3 GAS MEDIS
ALKOHOL PEROXIDE @
500ML Botol 40 ALKES Oksigen Cair DF IRD(B) Tangki (M3) 84.750 O2 CAIR
Bratamed Hand Antiseptik
@ 500ml Botol 35 ALKES ANASTESI IGD LT.
Parafin Liq @ 1 lt(B)
BAHAN KIMIA & 7 5 Botol 1 ALKES
Chlorin test 14670(B) Botol 10
LAB
POLIDIN ILT Botol 13 OBAT ANIOSYME DLT PLUS 5
Septalkan spray 750ml (B) Botol 4 ALKES
Bedah IGD
8 LTR Botol 2 ALKES
desinfectan c 100
Citreon Botol 2 ALKES
KLASIFIKASI BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup SIMBOL LIMBAH B3 SESUAI PERMEN LH


No. 03 Tahun 2008 tentang Tata Cara pemberian Simbol dan 14/2013 TENTANG SIMBOL DAN LABEL
Label Bahan Berbahaya & Beracun LIMBAH B3
CARA MENYIMPAN BAHAN B3

• Dalam lemari B3
• Lemari ada simbol B3
• Ada kunci
• Wadah ada simbol B3
• Wadah posisi berdiri
• Ada daftar B3
• Memiliki MSDS
• Termometer
• Susun terkelompok
BOTOL B3

• Ada identitas Bahan B3


• Ada simbol B3
• Ada Label Pemakaian
• Tanggal Buka
• Tanggal Kadaluarsa (Beyond Used)
PENYIMPANAN GAS MEDIS
ADALAH

MSDS atau dalam bahasa kita dikenal dengan ‘Informasi Data


Keamanan Bahan’ merupakan informasi mengenai cara
pengendalian bahan kimia berbahaya (B3), (lembar
keselamatan bahan.)

Informasi MSDS ini berisi tentang uraian umum bahan, sifat


fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan hingga
pengelolaan bahan buangan.
MSDS FORMAT OSHA

ISI Occupational Safety and Health Administration (OSHA) Chemical


identity :
• Nama pabrik
• Informasi yang bisa dihubungi
• Berisikan tentang kandungan bahaya / identity information
• Karakteristik fisik / kimia
• Data – data tentang bahaya kebakaran dan bahaya mudah
meledak
• Data – data reaktifitas
• Data – data bahaya kesehatan
• Penanganan dan pemakaiannya untuk keselamatan
• Ukuran – ukuran pengawasan
KELOLA & GUNAKAN MSDS

PENERAPAN MSDS PENEMPATAN MSDS


SPILL
KIT
• Perangkat/Alat Yang digunakan untuk
menangani tumpahan B3 dan Limbah B3
Alat untuk penanganan tumpahan B3 / Ceceran Darah / Muntahan

SPO penggunaannya Di singkat “SILOSEBEM “ :

SI- apkan APD


LO- alisir tumpahan/muntahan
SE –rap tumpahan dengan kain
BE –ri desinfektan
M – asukkan ke kantong plastik medis/LB3

Code ORANGE
CONTOH SPILL KIT UNTUK PENANGANAN TUMPAHAN BAHAN KIMIA
PERAGAAN SPILL KIT PENANGANAN
TUMPAHAN B3 KIMIA
(Si – Lo – Se-M)
Pengertian : Eye Wash

• Eye wash adalah alat pembilas mata yang


berfungsi untuk meredam pengaruh bahan
berbahaya dan mencegah cidera yang
semakin parah karena pemakaian air
pembilas yang salah (Standar ANZI Z358.1-
1990)

21
PENGELOLAAN K3 TERKAIT DENGAN
PENGENDALIAN RISIKO KEBAKARAN

Pengertian :

• Kebakaran merupakan bencana yang


mungkin terjadi di Rumah Sakit,
akibat yang ditimbulkannya akan
berdampak buruk sangat luas dan
menyeluruh bagi pelayanan,
operasional (pegawai,pasien,
pengantar dan lingkungan). Pencegahan kebakaran adalah upaya yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya kebakaran di Rumah Sakit
Pengendalian kebakaran upaya yang dilakukan untuk
memadamkan api pada saat terjadi kebakaran dan
setelahnyadi Rumah Sakit
SINGKATAN “APAR”
PETUNJUK MENGGUNAKAN APAR
Tugas dan Peran Warna Helm
dalam Code red
Mengidentifikasi potensi keadaan darurat di area kerja yang berasal dari aktivitas (proses,
operasional, peralatan) produk dan jasa. Contoh dari keadaan darurat yang mungkin yaitu
terjadinya gempa bumi, banjir, kebakaran, peledakan, keracunan, huru hara dan pandemi

Analisis kerentanan bahaya dilakukan dengan identifikasi HVA yang berfokus pada :

1. Peristiwa atau kejadian alam;

2. Teknologi yang digunakan

3. Peristiwa yang berhubungan dengan manusia, dan

4. Penggunaan bahan berbahaya


a. Membentuk Tim Tanggap darurat atau bencana
b. Menyusun juknis tanggap darurat atau bencana
c. Menyusun standar prosedur operasional tanggap darurat atau
bencana
d. Menyediakan alat/sarana dan prosedur kedaan darurat
berdasarkan identifikasi
e. Menilai kesesuaian, penempatan dan kemudahan untuk
mendapatkan alat keadaan darurat oleh petugas
f. Memasang tanda pintu darurat sesuai standar
g. Simulasi kondisi darurat atau bencana berdasarkan penilaian analisa
risiko kerentanan bencana atau HVA (Kebakaran, Pandemi Covid-
19)
h. Simulasi kebakaran minimal dilakukan 1 tahun sekali untuk setiap
gedung.
Simulasi Code Red
Organisasi Tanggap Darurat di RS
DISASTER CHIEF

DEPUTY DISASTER CHIEF

Komandan REGU FIRE


Regu Penunjang
Lantai BANTUAN OFFICER
-Tim Medis
LUAR
-Petugas keamanan
REGU -Teknik
EVAKUASI -Farmasi
REGU -Perlengkapan
REGU PENYELAMAT PEMADAM -Administrasi
DOKUMEN LANTAI -Gizi
-Dll
REGU PENYELAMAT
PERALATAN MEDIS
a. Memastikan tersedianya daftar inventaris seluruh peralatan medis.

b.Memastikan penandaan pada peralatan medis yang digunakan dan yang


tidak digunakan.

c. Memastikan dilakukan uji fungsi dan uji coba peralatan.

d. Memastikan dilaksanakanya kalibrasi secara berkala.

e. Memastikan dilakukan pemeliharaan pada peralatan medis.

f. Memastikan penyimpanan peralatan medis dan penggunanya sesuai standar prosedur operasional.
PEMELIHARAAN RUTIN
PERIODE KOMPONEN TINDAKAN PELAKSANAAN KETERANGAN
Kebersihan pre/post User Pada saat bekerja
Indikator2 panel User Pada saat bekerja
Pilet lamp User Pada saat bekerja
Harian
Fisik unit User Pada saat bekerja
Main unit User Pada saat bekerja
Monitor
Mekanik User Pada saat bekerja
- Pergerakan lengan C
- Pergerakan up/down
- Pergerakan roda
Mekanik Teknisi Jam kerja
- Kolimator
Terjadwal - Motor motor
Kabel catu daya Diperiksa Teknisi Jam kerja
Colimator Teknisi Jam kerja
Pelumasan Teknisi Jam kerja
Instalasi kelistrikan Teknisi Jam kerja
Tahunan Kalibrasi tabung Pengecekan BPFK, Teknisi Terjadwal
INSPEKSI OLEH TEKNISI
Memeriksa seluruh fungsi dan kondisi alat yang dilakukan oleh petugas
teknisi elektromedik disetiap satuan kerja dengan membawa lembar
kerja dan memberikan lebel yang tempel di body alat.

Symbol Symbol Symbol


Laik Pakai Laik Tetapi Aksesorisnya Tidak Tidak Laik Pakai
Lengkap
Pengelolaan Peralatan Medis :
RS......... Sticker Pemeliharaan Alat Medis
JL ........................... SURABAYA Rumah Sakit.....................
JL ................................. SURABAYA
ID/NO. DOK : _________/____________ Inspection Wkt : __1____ kali/hr/bln/th
TGL VERIFIKASI : ______________________ Testing Wkt : __1____kali/hr/bln/th
BERLAKU S/D :______________________ Calibration Wkt : __1____ kali/hr/bln/th
Maintenance Wkt : __2____kali/hr/bln/th
AMAN UNTUK PELAYANAN

1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12

Sticker Pengawasan Alat Medis


DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH
ID______TGL______ ID______TGL______ ID______TGL______ ID______TGL______ ID______TGL______ ID______TGL______
Puskesmas..... Puskesmas..... Puskesmas..... Puskesmas..... Puskesmas..... Puskesmas.....
JANGAN DIPAKAI ALAT RUSAK

ALAT RUSAK
SISI DEPAN
(BERSIHKAN ALAT SEBELUM DIKIRIM)

Will Not Turn On Broken Power Cord Wet / Fluids

Check Calibration Incorrect Output Incorrect Display

Lain – lain Hubungi IPSM RSDS 550-1552, 550-1555

JANGAN DIPAKAI ALAT RUSAK


(BERSIHKAN ALAT SEBELUM DIKIRIM)
Departement / Location
_______________________________
Name Date Phone
SISI BELAKANG _______________ _________ _________________
Coments : ___________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________



PELATIHAN/DIKLAT K3RS
a) Pendidikan staff : Orientasi pegawai baru dan berkala, peserta PPDS, Sub spesialis
➢ Topik pelatihan sesuai dg hasil temuan/ pemantauan di lapangan
➢ Sesuai dengan risiko K3 di lingkungan kerja/ layanan tertentu
b) Vendor, kontraktor, dan pihak ketiga lainnya
➢ Pada Kunjungan awal
➢ Pelatihan Tahunan
c) Pendidikan pasien
➢ Panduan pasien pada program keselamatan termasuk goals keselamatan pasein
➢ Informasi keselamatan khusus untuk daerah sensitif seperti bayi baru lahir, NICU,
Obstetri, Psikiatri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai