OLEH:
CAHYA SUKMA BAYU SETIAWAN NIM. 2130018042
OLEH:
CAHYA SUKMA BAYU SETIAWAN NIM. 2130018042
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat karunia dan hidayahNya, sehingga
penyusunan laporan kegiatan magang ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam
semoga tetap tercurah limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun
kita dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang benderang.
Penyusunan laporan kegiatan magang ini dilakukan sebagai pertanggungjawaban kami
selama menjalani kegiatan magang di Rumah Sakit Islam Surabaya A. Yani. Pelaksanaan
magang yang kami lakukan dimulai dari tanggal 05 April 2022 sampai 04 Mei 2022. Pada
kesempatan kali ini, izinkan kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu kami selama melaksanakan kegiatan magang serta
membantu pada saat penyusunan laporan. Beberapa pihak tersebut antara lain:
1. Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng, selaku Rektor Universitas Nahdlatul Ulama
Surabaya
2. Prof. S. P. Edijanto, dr., Sp.PK (K), selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Nahdlatul Ulama Surabaya
3. Ibu Dwi Handayani, S.KM.,M.Epid, selaku Ketua Program Studi S1 Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
4. Bapak Abdul Hakim Zakkiy Fasya, S.KM., M.KL, selaku Koordinator Magang
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat
5. Bapak Budhi Setianto, ST. M,ARS, selaku Dosen Pembimbing Magang
6. Bapak Ahmad Qamarudin Jamil, S.KM, selaku Pembimbing pada Unit K3 dan Ibu
Permata Adiraja Maulhayati, S.KM, selaku Pembimbing pada Unit Kesehatan
Lingkungan di Rumah Sakit Islam Surabaya A. Yani yang telah memberikan
bimbingan selama persiapan, pelaksanaan hingga pelaporan kegiatan magang.
7. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat kami sebutkan satu persatu
Semoga laporan kegiatan yang kami buat ini dapat diterima dengan baik oleh pihak
yang terkait, Atas segala bantuan dan bimbingannya yang telah diberikan, kami mengucapkan
terima kasih.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
LAMPIRAN
viii
DAFTAR SINGKATAN DAN ARTI LAMBANG
A. Daftar Singkatan
APD : Alat Pelindung Diri
APAR : Alat Pemadam Api Ringan
B3 : Bahan Berbahaya dan Beracun
CSSD : Central Sterile Supply Departement
IGD : Instalasi Gawat Darurat
ICU : Intensive Care Unit
IPAL : Instalasi Pengolahan Air Limbah
K3 : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kemeskes RI : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
MENKES : Menteri Kesehatan
RI : Republik Indonesia
RSI : Rumah Sakit Islam
WHO : World Health Organization
B. Daftar Arti Lambang
/ : Atau
% : Persen
- : Sampai
. : Titik
, : Koma
() : Dalam kurung
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki
kegiatan yang sangat kompleks bukan hanya memberikan suatu dampak positif bagi
masyarakat disekitarnya, tetapi juga memiliki kemungkinan terkait penyebaran dampak
negatif. Dampak negatif yang dimaksud adalah berupa cemaran akibat proses kegiatan
yang dilakukan ataupun limbah yang dibuang tanpa pengelolaan yang benar.
Pengelolaan limbah rumah sakit yang tidak baik akan memicu risiko terjadinya
kecelakaan kerja dan penularan penyakit.
Aktivitas atau kegiatan rumah sakit yang sangat tinggi berdampak pada produksi
limbah yang juga berdampak buruk pada kesehatan. Sekitar 75% sampai 90% limbah
yang dihasilkan oleh rumah sakit merupakan limbah domestik yang umumnya dihasilkan
dari bagian administrasi, dapur, unit perlengkapan, taman/halaman parkir, dan ruang
tunggu, sedangkan sisanya sekitar 10-25% merupakan limbah medis yang berbahaya
bagi kesehatan maupun lingkungan di sekitarnya. Beberapa limbah medis membawa
risiko yang lebih besar terhadap kesehatan, antara lain seperti pada limbah infeksius
yang berdampak buruk pada kesehatan sekitar 15% sampai dengan 25 % dari total
jumlah limbah medis yang dihasilkan oleh rumah sakit, limbah benda tajam (1%),
limbah bagian tubuh (1%), dan limbah obat-obatan (3%) (WHO, 2014).
World Health Organization (WHO, 2010) melaporkan limbah yang dihasilkan
layanan kesehatan (rumah sakit) hampir 80% berupa limbah umum dan 20% berupa
limbah bahan berbahaya yang mungkin menular, beracun atau radioaktif. Sebesar 15%
dari limbah yang dihasilkan layanan kesehatan merupakan limbah infeksius atau limbah
jaringan tubuh, limbah benda tajam sebesar 1%, limbah kimia dan farmasi 3%, dan
limbah genotoksik dan radioaktif sebesar 1%. Negara maju menghasilkan 0,5 kg limbah
berbahaya per tempat tidur rumah sakit per hari.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 56 Tahun 2015 tentang Persyartan
Tata Cara dan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di
Failitas Pelayanan Kesehatan, rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
termasuk kategori penghasil limbah B3 sumber spesifik dengan uraian limbah yaitu
produk farmasi kedaluwarsa, bahan kimia kedaluwarsa, peralatan laboratorium
terkontaminasi B3, serta limbah medis yang memiliki karakteristik infeksius.
Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dapat diidentifikasi menurut sumber dan
karakteristiknya. Limbah berbahaya dan beracun (B3) berdasarkan sumbernya meliputi
limbah berbahaya dan beracun (B3) dari sumber tidak spesifik adalah limbah bahan
10
berbahaya dan beracun (B3) yang pada umumnya berasal bukan dari proses utamanya,
tetapi berasal dari kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan korosi (inhibator
korosi), pelarutan kerak, pengemasan, dan lain-lain. Limbah berbahaya dan beracun (B3)
dari sumber spesifik adalah limbah berbahaya dan beracun (B3) sisa proses suatu industri
atau kegiatan yang secara spesifik dapat ditentukan.
Limbah berbahaya dan beracun (B3) dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, sisa
kemasan, atau buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi, karena tidak memenuhi
spesifikasi yang ditentukan atau tidak dapat dimanfaatkan kembali, maka suatu produk
menjadi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang memerlukan pengelolaan
seperti limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) lainnya. Hal yang sama juga berlaku
untuk sisa kemasan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dan bahan-bahan kimia
yang kadaluarsa.
Limbah bahan berbahaya dan beracun yang disingkat juga limbah B3, yang karena
sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat memberikan dampak negatif. Dampak negatif tersebut yaitu dapat
mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
Berdasarkan latar belakang diatas, pengelolaan limbah padat Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) sangat penting karena memiliki sifat yang berbahaya dan infeksius
sehingga bisa menyebabkan efek yang tidak diinginkan terhadap manusia ataupun
lingkungan. Karena latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian terkait Gambaran Limbah B3 Di Wilayah Rumah Sakit Islam Ahmad Yani
Surabaya. Tujuan Magang
B. Tujuan Magang
1. Tujuan Umum
Mengetahui Gambaran Limbah B3 Di Wilayah Rumah Sakit Islam
Ahmad Yani Surabaya
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran kegiatan magang di Wilayah Kerja Rumah Sakit
Islam Ahmad Yani Surabaya
b. Mengidentifikasi masalah di Wilayah Kerja Rumah Sakit Islam Ahmad
Yani Surabaya
c. Mengetahui gambaran Limbah B3 di Wilayah Kerja Rumah Sakit Islam
Ahmad Yani Surabaya
d. Mendiagnosis masalah Limbah B3 di Wilayah Kerja Rumah Sakit Islam
11
Ahmad Yani Surabaya
e. Menyusun prioritas masalah Limbah B3 di Wilayah Kerja Rumah Sakit
Islam Ahmad Yani Surabaya
f. Menyusun alternatif pemecahan masalah Limbah B3 di Wilayah Kerja
Rumah Sakit Islam Ahmad Yani Surabaya
g. Menyusun pembahasan dan usulan program atau kebijakan Limbah B3
di Wilayah Kerja Rumah Sakit Islam Ahmad Yani Surabaya
C. Manfaat Magang
a. Terjadi hubungan kerja sama dunia akademis dan dunia kerja antara
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas
12
Nahdlatul Ulama Surabaya dengan Rumah Sakit Islam Ahmad Yani
Surabaya
b. Meningkatkan kualitas pendidikan dan melibatkan tenaga terampil dan
tenaga lapangan dalam kegiatan magang.
13
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Limbah Rumah Sakit
Limbah adalah sisa atau sesuatu yang akan dibuang yang berasal dari usaha
dan / atau kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Limbah rumah
sakit adalah semua sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam
bentuk padat, cair maupun gas, yang dapat mengandung mikroorganisme, bahan
kimia beracun, dan radioaktif2 .
B. Jenis Limbah
Menurut Limbah yang dihasilkan di rumah sakit dari hasil kegiatan adalah
berbentuk padat, cair dan gas. Jenis limbah yang dihasilkan menurut Kemenkes
RI nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 antara lain :
1. Limbah Padat Rumah Sakit yaitu semua limbah dalam bentuk padat yang
terdiri dari limbah medis padat dan limbah non medis padat yang dihasilkan
kegiatan rumah sakit.
b. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah
infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi,
limbah sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah
kontainer bertekanan, dan limbah dengan kandungan logam berat
yang tinggi.
1) Limbah Infeksius
14
Limbah infeksius adalah “limbah yang terkontaminasi organisme
patogen yang tidak secara rutin ada di lingkungan dan organisme
tersebut dalam jumlah dan virulensinya yang cukup untuk
menularkan penyakit pada manusia rentan” , meliputi :
2) Limbah Patologis
a) Organ tubuh
b) Janin
c) Darah
Limbah benda tajam adalah limbah yang memiliki sudut tajam, sisi,
ujung atau bagian yang menonjol yang dapat memotong atau
menusuk/melukai kulit, meliputi:
a) Jarum suntik
b) Pisau
c) Jarum jahit
f) Ampul/vial obat
4) Limbah Farmasi
5) Limbah Sitotoksis
a) Obat-obatan sitostatika
b) Formaldehid
6) Limbah Kimiawi
b) Reagensia
7) Limbah Radioaktif
16
Yaitu Bahan yang terkontaminasi dengan radioisotope yang berasal
dari penggunaan medis atau riset radio nukleida. Limbah ini dapat
berasal dari: tindakan kedokteran nuklir, radio immunoassay dan
bakteriologis, dapat berpentuk padat, cair atau gas.
b) Cartridge
b) Tambal gigi
2. Limbah cair adalah semua air buangan dari kegiatan rumah sakit yang
berkemungkinan mengandung mikro-organisme, bahan kimia beracun dan
radioaktif serta darah yang berbahaya bagi kesehatan.
3. Limbah gas adalah sampah yang berbentuk gas, yang berasal dari kegiatan
pembakaran di rumah sakit seperti insinerator, dapur, perlengkapan,
generator, anastesi, dan pembuangan obat sitotoksik2 .
C. Karakteristik Limbah
Limbah yang dihasilkan dari kegiatan di rumah sakit mengandung
bermacam-macam bahaya baik yang berasal dari limbah kadaluwarsa, limbah
yang tumpah mapun kemasan bekas limbah. Berdasarkan karakteristiknya
limbah B3 digolongkan menjadi:
1. Mudah meledak, yaitu limbah yang dapat dengan mudah meledak pada suhu
17
dan tekanan standar (25 0C, 760 mmHg) atau melalui reaksi baik secara
fisika atau kimia menghasilkan gas yang dapat merusak lingkungan.
2. Mudah menyala, yaitu limbah cair yang mengandung alkohol kurang dari
24 % dan dapat menyala apabila ada sumber api atau limbah bukan cair pada
temperatur dan suhu standar (25 0C, 760 mmHg) mudah menyebabkan
kebakaran melalui gesekan dan penyerapan uap air.
3. Reaktif, yaitu limbah yang dalam keadaan tidak stabil dapat menimbulkan
perubahan tanpa ledakan, limbah yang berpotensi meledak apabila
tercampur dengan air, limbah yang mudah terbakar karena ada oksigen pada
suhu standar.
4. Infeksius, yaitu limbah yang berasal dari bagian tubuh atau cairan tubuh
manusia, limbah dari laboratorium atau limbah lain yang terinfeksi kuman
penyakit menular atau dari ruang isolasi.
6. Beracun yaitu limbah yang mengandung bahan pencemar bersifat racun bagi
manusia yang masuk melalui kulit,pernafasan atau mulut dan dapat
menimbulkan kecacatan, luka serius maupun kematian.
D. Pengelolaan Limbah
Pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit meliputi:
Pengurangan Limbah B3 :
18
c. Limbah dipisahkan alurnya sesuai dengan jenis, kelompok dan atau
karakteristik limbah.
2. Penyimpanan limbah B3
a. Pewadahan Limbah B3
1) Lantai terbuat dari beton atau semen yang kedap air dengan
sistem drainase yang baik, serta mudah dibersihkan dan
dilakukan desinfeksi.
3. Pengangkutan limbah B3
Dilakukan oleh:
a. Pengolahan termal meliputi Autoklaf tipe alir gravitasi dan / atau tie
vakum; Microwave / gelombang mikro; Iradiasi frekuensi radio dan
Insinerator.
5. Penguburan limbah B3
6. Penimbunan limbah B3
E. Sumber-Sumber Limbah
Sumber-sumber limbah yang dihasilkan dari kegiatan dirumah sakit12
berasal dari
1. Ruang perawatan, limbah yang dihasilkan adalah Bekas perban, botol infus,
botol minuman, kateter, selang, kapas, plastik pembungkus makanan, sisa
makanan, sterofoam, plastik.
6. ICU, limbah yang dihasilkan adalah botol infus, kapas, bekas perban, kassa,
jarum suntik, sarung tangan, masker.
7. IGD, limbah yang dihasilkan adalah bekas perban, kapas, jarum suntik,
ampul, kassa, kateter, botol infus, sarung tangan, botol minuman, selang.
23
9. Haemodialisa, jenis limbah yang dihasilkan adalah Jarum suntik, selang,
sarung tangan, perban, botol infus.
10. Bedah central, limbah yang dihasilkan adalah Limbah yang dihasilkan yaitu
selang kateter, kapas, kassa, bekas perban, jarum suntik, botol infus, botol
obat, ampul, potongan tubuh, sarung tangan.
12. Gizi, limbah yang dihasilkan adalah Sisa makanan, plastik, kardus, botol
minuman.
13. Tempat parkir, limbah yang dihasilkan adalah Daun, kertas parkir, sisa
makanan, botol minuman.
14. Halaman / taman, limbah yang dihasilkan adalah Daun, Kertas, kayu /
ranting
24
BAB 3
METODE KEGIATAN MAGANG
A. Lokasi Magang
Kegiatan magang ini akan dilaksanakan di Rumah Sakit Islam Ahmad Yani
Surabaya. Terletak di Jl. Achmad Yani No. 2-4, Wonokromo, Kota Surabaya,
Jawa Timur. Khusunya pada ruangan Bagian Umum
B. Waktu Magang
Kegiatan magang dilakukan selama 4 minggu, dimulai pada 05 April 2022
sampai dengan 04 Mei 2022. Waktu magang disesuaikan dengan jam kerja yang
ada di Rumah Sakit Ahmad Yani Surabaya. Pada hari senin-jum’at dimulai
pukul 08.00-13.00, hari sabtu dimulai pukul 08.00-12.30 WIB.
25
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN KASUS
5. Minggu kelima, kegiatan magang masih libur hari raya idul fitri. Pada
minggu keenam, kegiatan yang dilakukan yaitu pengecekan APAR di
gedung lama, pengecekan APAR di gedung baru, membantu menghitung
data administrasi, membuat laporan K3 terkait keluhan setiap ruangan,
memnbantu menghitung data administrasi.
26
B. Gambaran Limbah B3 di Rumah Sakit Islam Ahmad Yani
1. Klasifikasi Limbah B3 di Rumah Sakit Islam A. Yani
1) Jarum suntik
2) Infus
3) Darah
4) Perban
Limbah tajam akan dibuang di safety box, limbah non tajam akan
dibuang di trashbag kuning
1) Aki Bekas
2) Oli Bekas
3) Lampu TL Bekas
4) Farmasi Kedaluarsa
5) Lab. Kedaluarsa
7) Batrai Bekas
27
8) Catridge Bekas
9) Sludge IPAL
a. Pemisahan limbah
b. Pengumpulan limbah
c. Pengangkutan
28
C. Identifikasi Masalah
The center for Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan HAIs
sebagai infeksi yang didapatkan oleh pasien yang mendapatkan perawatan
untuk kondisi lain atau infeksi yang didapat oleh pekerja kesehatan pada saat
melakukan tugas pelayanan kesehatan. HAIs merupakan masalah besar yang
dihadapi rumah sakit dan dapat disebarkan melalui tumpahan darah atau cairan
tubuh lainnya. Penggunaan Spill kit merupakan salah satu cara yang paling
sederhana dan efektif untuk mencegah terjadinya HAIs di lingkungan rumah
sakit. Berkaitan dengan cairan tubuh infeksius, digunakan Spill kit untuk
menangani tumpahan bahan kimia berbahaya atau cairan tubuh infeksius agar
tidak membahayakan orang-orang yang ada di sekitar rumah sakit. Spill kit
adalah peralatan yang digunakan untuk membersihkan material yang berbahaya
atau infeksius yang berbentuk cair.
Pada RS Islam Ahmad Yani sendiri memliki 2 jenis spillkit yaitu spillkit
tumpahan darah dan spillkit tumpahan bahan kimia berbahaya
Isi spillkit terdiri dari:
1. Kelengkapan APD (sarung tangan, apron, masker, dan plastik untuk
google)
2. Sapu dan sekop mini
3. Pinset plastik kuning
6. Underpad
7. Bubuk kaporit, chlorin, air
8. Warning Sign (awas ada tumpahan bahan kimia berbahaya dan
beracun/tumpahan darah)
9. Laporan kejadian
10. Tabel isi ulang spillkit
29
Tabel 4.1 Kelengkapan Spill kit
Tabel
Sapu
Bubuk Air Plastik Warning Laporan isi
Ruangan APD dan Pinset Chlorin Underpad
Kaporit Kuning Sign Kejadian ulang
Sekrop
spillkit
Shofa Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Multazam Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Kiriman Ada
Luar Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
IGD Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
Poli Gigi Tidak Ada Spillkit
ICU 1 Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
ICU 2 Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada Ada Ada
CSSD Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada Ada Ada
Poli Tengah Ada Ada Ada Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
D. Diagnosis Masalah
Berdasarkan hasil kegiatan pengecekan spill kit di setiap ruangan di
Rumah Sakit Islam Ahmad Yani Surabaya di ruangan Shofa dan ICU 1
30
lengkap, sedangkan di ruangan Multazam, Kiriman Luar, IGD, Poli Gigi,
ICU 2, CSSD, Poli Tengah masih tidak lengkap. Dan juga lemari B3 masih
banyak barang-barang yang seharusnya tidak boleh disimpan di lemari B3
Melalui brainstorming atau diskusi yang dilakukan dengan pembimbing
lapangan ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi permasalahan
tersebut yaitu:
E. Prioritas Masalah
Berdasarkan hasil diskusi dengan pembimbing, kedua masalah tersebut
harus segera diselesaikan. Dikarenakan jika lemari B3 terdapat barang-barang
yang seharusnya tidak disimpan di lemari B3 dapat membahayakan manusia
yang disekitarnya. Dan juga kelengkapan spill kit setiap hari haus dilakukan
pengecekan agar dapat dilaporkan jika tidak lengkap, supaya jika ada insiden
seperti B3 yang tumpah atau ada tumpahan darah maka spill kit siap untuk
digunakan.
31
1. Membuat media tentang larangan menyimpan barang selain B3 di
lemari B3
Membuat media seperti stiker atau sign untuk memperingatkan agar
tidak menyimpan barang selain B3 di lemari B3.
2. Membuat bukti komitmen dalam bentuk tertulis
32
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Kegiatan magang di Rumah Sakit Islam Ahmad Yani
dilaksanakan selama 4 minggu yakni dimulai dari tanggal 05
April – 04 Mei 2022.
2. Identifikasi masalah dari kegiatan keliling setiap ruangan guna
pengecekan lemari B3 dan kelengkapan spill kit
3. kelengkapan spill kit di setiap ruangan di Rumah Sakit Islam
Ahmad Yani Surabaya di ruangan Shofa dan ICU 1 lengkap,
sedangkan di ruangan Multazam, Kiriman Luar, IGD, Poli Gigi,
ICU 2, CSSD, Poli Tengah masih tidak lengkap. Lemari B3 di
RS Islam A. Yani masih ada beberapa di salahgunakan untuk
menyimpan barang-barang yang seharusnya tidak disimpan di
lemari B3.
4. Diagnosis masalah yaitu kurangnya tempat untuk menyimpan
barang dikarenakan luas ruangan yang terbatas, sehingga tidak
bisa untuk menambah lemari atau tempat penyimpanan lainnya.
Kurangnya personil karyawan K3 karena petugas K3 di RS
Islam A. Yani masih double job atau paruh waktu, lebih jelasnya
lagi tidak ada unit K3 yang long time jadi pengecekan spill kit
dilakukan oleh setiap perwakilan ruangan.
5. Prioritas masalah ditentukan dengan pembimbing lapangan.
Lemari B3 terdapat barang-barang yang seharusnya tidak
disimpan di lemari B3 dapat membahayakan manusia yang
disekitarnya. Dan juga kelengkapan spill kit setiap hari haus
dilakukan pengecekan agar dapat dilaporkan jika tidak lengkap,
supaya jika ada insiden seperti B3 yang tumpah atau ada
tumpahan darah maka spill kit siap untuk digunakan.
6. Alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan yaitu
dengan ditambahkan wadah kecil untuk menyimpan barang-
barang yang sebelumnya disimpan di lemari B3. Membuat unit
33
baru khusus untuk menangani K3 di RS Islam A. Yani, dan
menambah pegawai yang khusus untuk K3 itu sendiri.
7. Pembahasan dan Usulan Program atau kebijakan yaitu membuat
media seperti stiker atau sign untuk memperingatkan agar tidak
menyimpan barang selain B3 di lemari B3. Membuat bukti
komitmen dalam bentuk tertulis, Memberikan penyuluhan
kepada perwakilan setiap ruangan tentang pentingnya untuk
tidak menyimpan barang selain B3 di lemari B3 dan pentingnya
untuk dilakukan pengecekan spill kit agar kelengkapan spill kit
lengkap jika akan digunakan
B. Saran
34
DAFTAR PUSTAKA
35
LAMPIRAN
Lampiran. 1 Surat Permohonan Ijin Magang dari Kampus ke Instansi
36
Lampiran. 2 Dokumentasi Kegiatan Magang
37