Oleh:
HERYZAL ADITYA
113115050
1
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
Oleh:
HERYZAL ADITYA
113115050
1
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
Wetan 2019”. Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih
2. Bapak Asep Dian A., SKM., MM., MH.Kes. selaku Ketua Program
Cimahi.
Kesehatan Masyarakat.
1
4. Dr. Anna Nasriawati, M.K.K selaku Pembimbing Lapangan di Rumah
5. Teh Dwi Yuni Lianti, S.KM, teh Desi Agustin, AMKL , a Wadi Laksana
6. Kedua orang tua mamah dan bapak dan adiku dan keluargaku yang
Penulis
1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. viii
1
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 55
A. Gambaran Risiko Kerja ........................................................... 55
B. Potensi bahaya kerja .............................................................. 60
C. Kecelakaan kerja di RSUD Cikalong Wetan ........................... 62
D. Pengendalian .......................................................................... 66
1
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
Tabel 2.1. Program Keselamatan Kerja............................... 23
Tabel 2.2. Bahaya Potensial................................................ 25
Tabel 3.1. Kunjungan pasien tahun 2017............................ 50
Tabel 3.2. Status bayar pasien............................................. 51
Tabel 3.3. 10 besar penyakit di IGD tahun 2017……………. 52
Tabel 3.4. Struktur Organisasi Instalasi Gawat Darurat……. 55
Tabel 3.5. Struktur Organisasi Komite K3RS RSUD 56
Cikalong Wetan…………………………………….
Tabel 4.1. Gambaran Risiko Kerja…………………………… 57
1
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
Gambar 3.1. Peta Kecamatan Cikalong Wetan..................... 48
Gambar 3.2. Jumlah Kunjungan IGD Tahun 2017................. 19
Gambar 3.3 Denah Instalasi Gawat darurat (IGD)................ 53
Gambar 3.4 Struktur organisasi RSUD Cikalong.................. 54
1
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 8. Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kerja yang tinggi. Jadi, unsur yang ada di dalam kesehatan dan
keselamatan kerja tidak terpaku pada faktor fisik, tetapai juga mental,
kerja yang tinggi. Jadi, unsur yang ada di dalam kesehatan dan
1
2
keselamatan kerja tidak terpaku pada faktor fisik, tetapai juga mental,
potensi bahaya di Rumah Sakit harus. Oleh karena itu Rumah Sakit
(KEPMENKES, 2010)
a) Secara Global :
kasus HIV
lateks
5
b) Diluar negeri :
dilaporkan)
c) Indonesia :
jakarta 2006)
Tangan (2004)
pekerjaan) (Gun 1983). Pekerja Rumah Sakit berisiko 1,5 kali lebih
7
HCV 3-10:100.
Wetan, Rumah Sakit ini baru saja di dirikan 3 tahun lalu oleh
Cikalong Wetan baru saja dibentuk kurang lebih 7 bulan yang lalu,
Gawat Darurat (IGD) adalah salah satu unit yang berada di Rumah
Dari uraian diatas dan berbagai potensi bahaya yang ada pada
1. Tujuan Umum
Cikalong Wetan”.
2. Tujuan Khusus
Cimahi.
3. Bagi Mahasiswa
D. Waktu Pelaksanaan
februari 2019.
E. Ruang Lingkup
Tinjauan Pustaka
11
12
(KEPMENKES, 2010)
(KEPMENKES, 2010)
2. Kecelakaan kerja
a. Penyebab
kecelakaan.
3. Kesehatan kerja
tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 40 ayat (1) yakni “Dalam
2012)
HIV, TBC, Hepatitis C dan Diare serta tercemar oleh gas beracun.
1) Pelaksanaan K3RS
Kerja (K3).
17
Rumah Sakit.
Sakit.
lingkungan.
meliputi :
lain.
Sakit (K3RS)
RUMAH SAKIT
peralatan kesehatan.
berkala.
4. Diklat K3
C. Rumah Sakit
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 12 ayat 1 dan ayat 4).
(KEPMENKES, 2010)
lain-lain).
dan PAK.
pengion,suhu panas,suhu
dingin,bising,getaran,pencahayaan
oxide,formaldehyde,ether,halothane,etrane,mercur
y,chlone
statis,angkat angkut
pasien,membungkuk,menarik,mendorong
terjepit,terpotong,terpukul,tergulung,tersayat,tertus
uk benda tajam
26
pendek,kebakaran,petir,listrik,statis
2019)
IGD rumah sakit tentunya butuh pertolongan yang cepat dan tepat
awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang dapat
E. Manajemen Risiko
2. Faktor Risiko
1) Faktor teknis
sendiri.
2) Faktor lingkungan
hasil akhir.
3) Faktor manusia
akibat kerja.
Rumah Sakit.
meniadakan, oleh karena itu K3RS perlu dikelola dengan baik dan
yaitu :
berikut:
36
a) Eliminasi (Elimination)
akibat.
b) Subsitusi (Substitution)
d) Isolasi (Isolation)
ANALISI SITUASI
Cikalong Wetan
39
40
Cikalong Wetan baik dari segi SDM, sarana dan prasarana, alat
tipe C.
41
VISI
MISI
MOTTO
TUMANINAH”
42
C. Tujuan
D. Dasar Hukum
Rencana Kota;
Umum;
Ruang;
Sakit;
meliputi:
b. Preventif
c. Kuratif
RS.
gawat darurat.
d. Rehabilitatif.
a. Geografis
Barat
47
Bandung Barat
500 431
Axis Title
400
300 229
195
200
100
0
Ags Sep Okt Nov Des
Jumlah 195 229 431 599 567
TOTAL 2021
TAHUN
JUMLAH % JUMLAH %
BAYAR
BPJS/KIS 19 0
KONTRAKTOR 0 0
JAMPERSAL 0 0
KARYAWAN 14 2%
DLL 0 0
perasaan tidak enak pada perut bagian atas yang menetap atau
TAHUN 2017
TINGKAT
PENYAKIT JUMLAH
1 Dyspepsia 184
3 ISPA 76
5 HT gr I 64
6 Viral Infection 58
7 Commond Cold 51
8 Faringistis Akut 45
9 Myalgia 43
10 Osteoarthritis 38
53
PENDAFTARAN
RUANGAN RUANGAN RUANG RUANG
RUANGAN
TINDAKAN TINDAKAN LAB CITO OBSERVASI
TRIAGE
NON BEDAH BEDAH NON BEDAH
RUANG RUANG
RUANG LAB NURSE RUANG
TINDAKAN OBSERVASI
CITO STATION TRIAGE
ANAK BEDAH
54
(RSUD) CIKALONG
Clinical Instructure/ CI
Daliah Purnama S S.kep.,Ners
Heru Nurdian Amd.Kep Adithya N Skep.,Ners Annita H.Y Amd.Kep Rizky P Amd.Kep
KETUA
Dr. Anna Nasriawati, M. K.K
SEKERTARIS
Dwi Yuni Lianti, S.KM
-Kerja shift
-Pekerjaan
monoton
-Beban
kerja karna
honor kecil
-Computer
Pendaft -Listrik -Beban
Vision -Tersengat
aran -Radiasi - - -Office kerja karna
Syndrome listrik
pasien komputer ergonomi honor telat
(CVS)
-Beban
kerja karna
banyak
pasien
-Beban
kerja karna
57
58
Banyak
komplain
paisen
- Kerja
shift
-pekerjaan
monoton
-Berdiri -Beban
pasien
banyak
-Beban
kerja karna
banyak
59
komplain
pasien
-Kerja shift
-pekerjaan
monoton
-Beban
kerja karna
honor kecil
-Beban -Penyakit
-Mengangkat -Tertusuk
- Corrosif kerja karna infeksi
Peninda - Virus pasien jarum
Chlorine honor telat -Virus
kan - - Bakteri -Mendorong -Terjepit
- Lateks -Beban -Bakteri
pasien - Parasit pasien klem
(hanscoon) kerja karna -Jamur
pasien -Parasit
banyak
-Beban
kerja karna
banyak
pasien
yang
komplain
60
akibat kerja dari fisik kimia biologis, psikologis dan ergonomi sangat
Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) nya, faktor risiko ini dapat terjadi pada
pekerja Instalasi Gawat Darurat (IGD), baik perawat, bidan ataupun dokter.
(IGD) yaitu terpapar virus, bakteri, jamur dan parasite bila tertusuk
tertular penyakit TBC dan lain-lain. Potensi bahaya biologi ini dapat
Potensi bahaya biologi ini dapat terjadi pada pekerja perawat, bidan
dan dokter.
tindakan pasien, beban kerja karena honor kecil, beban kerja karna
(MSDs), sakit kepala dan Low Back Pain. Potensi bahaya ergonomi
ini dapat terjadi pada pekerja di Instalasi Gawat Darurat (IGD) baik
Kerja (KAK) terjadi dua kali yaitu satu orang perawat tertusuk jarum
pada saat menginfus di bulan juli 2018 dan satu orang Customer
Kebersihan.
1. Persiapan alat
3. Infus set
7. Plester
8. Tourniquet
9. Betadine
64
11. Bengkok
Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan
kesterilan
17. Desinfeksi vena dengan alcohol dari atas ke bawah dengan sekali
hapus
abocath
sedikit
23. Memberikan plester pada ujung abocath tapi tidak menyentuh area
Gawat Darurat, pekerja yang sudah bekerja sesuai SOP, tetapi pada
pekerjanya sendiri.
D. Pengendalian
A. Simpulan
Psikologis, Ergonomi.
67
68
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://www.depkes.go.id/article/print/201411030005/1-orang-pekerja-di-
dunia-meninggal-setiap-15-detik-karena-kecelakaan-kerja.html di
aktes pada tanggal (03 februari 2019)
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
NPM : 113115050
Paraf Pembimbing
Hari / Tanggal Kegiatan
Lapangan
Paraf Pembimbing
Hari / Tanggal Kegiatan
Lapangan
Paraf Pembimbing
Hari / Tanggal Kegiatan
Lapangan
Paraf Pembimbing
Hari / Tanggal Kegiatan
Lapangan
441/D.2/RSUD-CW/718IX/2017 1 1/2
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh:
PRODSEDUR Direktur RSUD Cikalongwetan
OPRASIONAL 14 Juli 2017
20. Plester
21. Tourniquet
22. Betadine
24. Bengkok
25. Spalk bila diperlukan
Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan
kesterilan
hapus
abocath
23. Memberikan plester pada ujung abocath tapi tidak menyentuh area
Evaluasi
pemberian tindakan
PENGELOLAAN SAMPAH
PENGERTIAN 1. Sampah rumah sakit adalah semua benda padat yang merupakan sisa dari
hasil kegiatan rumah sakit.
2. Sampah rumah sakit dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
a. Sampah medis adalah sampah dari hasil kegiatan pelayanan rumah sakit
yang karena karakteristiknya infeksius tergolong sampah bahan beracun dan
berbahaya seperti bekas spuit, selang dan plabotte infus, labu darah, jarum
suntik, bekas perban, potongan jaringan dan lain-lain.
b. Sampah non medis adalah sampah dari hasil kegiatan pelayanan rumah sakit
yang karena karakteristiknya tidak infeksius tergolong sampah domestik,
seperti : kertas, sisa makanan, plastik dan lain-lain.
Sampah non medis terbagi menjadi :
Sampah non medis anorganik adalah sampah domestik rumah sakit
yang tidak dapat terurai seperti plastik, botol minuman dan lain-lain.
Sampah non medis organik adalah sampah domestik rumah sakit
yang dapat terurai seperti sisa makanan, sayuran, buah dan kertas.
Manifes adalah daftar isi muatan yang memuat jumalh merek dan nomor
barang muatan, nama pengirim, serta alamat yang dituju.
TUJUAN 3. Tercipatanya lingkungan rumah sakit yang aman, bersih, sehat dan terhindar
dari infeksi nosokomial.
4. Mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pengelolaan sampah
yang tidak baik.
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Tempat sampah dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu tempat sampah
organik dan anorganik.
2. Kantong plastik yang telah penuh terisi 2/3 kapasitas tempat sampah atau
minimal segera dibuang ke Tempat Penyimpanan Sementara sampah
domestik 2x sehari.
3. Kantong plastik hitam berisi sampah non medis selama berada di dalam
Tempat Penyimpanan Sementara harus selalu dalam keadaan terikat dan
tertutup.
4. Pengangkutan dan pembuangan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
dilakukan oleh Dinas Kebersihan.
5. Setiap pengangkutan harus dilakukan penandatanganan bukti
pengangkutan oleh petugas dari pihak RS dan petugas dari Dinas
Kebersihan.
a. Pengelolaan tempat sampah penyimpanan sementara (TPS)
b. TPS dan sekitar harus selalu terjaga kebersihannya.
c. Setelah pengangkutan smapah, lokasi TPS segera dibersihkan.
d. Lakukan penyiraman desinfektan untuk mematikan mikroba pengurai
yang dapat menimbulkan proses pembusukan pada penumpukan / lokasi
sampah.
UNIT TERKAIT Bagian Rumah Tangga, petugas kebersihan dan Kesling
Lampiran 8
Karawang 41354
Email : heryzaladitya2@gmail.com
Riwayat Pendidikan :